Anda di halaman 1dari 15

LUKA BAKAR

Luka bakar merusak integritas kulit, mencetuskan individu pada masalah-masalah berat,
khususnya pada luka bakar luas. Asosiasi Luka Bakar Amerika menganjurkanpengobatan pasien
rawat jalan untuk semua luka bakar kecuali:

 Luka bakar superficial


 Dewasa dengan luka bakar ketebalan parsialkurang dari 15% keterlibatan area
permukaan tubuh (APT)
 Anak-anak dan lansia dengan luka bakar ketebalan parsial kurang dari 5% keterlibatan
APT
 Individu dengan luka bakar ketebalan penuh kurang dari 2% keterlibatan APT
 Luka bakar api terhadap kepala, leher, dan toraks selalu diatasi dengan dasar rawat jalan
tanpa pengecualian keterlibatan APT karena resiko cedera inhalasi.
 Komplikasi Utama berkenaan dengan cedera luka bakar luas adalah septicemia,
kontraktur, jaringan parut hipertonik, deficit kalori protein, dan kegagalan
kordiopulmonal dan ginjal.

Penataklaksanaan Medis Umum

1. Prioritas pertama dalam mengatasi luka bakar adalah menghentikan proses luka bakar.
Ini meliputi intervensi pertolongan pertama pada situasi:
 Untuk luka bakar termal (api), “berhenti, berbaring, dan berguling.” Tutup
individu dengan selimut dan gulingkan pada api yang lebih kecil. Berikan
kompres dingin untuk menurunkan suhu dari luka. (Es atau air dingin
menyebabkan cedera lanjut pada jaringan yang terkena)
 Untuk luka bakar kimia (cairan), bilas dengan jumlah banyak air untuk menghi
langkan kimia dari kulit. Untuk luka bakar kimia (bedak), sikat bedak kimia dari
kulit kemudian bilas dengan air.
 Untuk luka bakar listrik, matikan sumber listrik pertama-tama sebelum berusaha
untuk memindahkan korban dari bahaya.
2. Prioritas kedua adalah menciptakan jalan nafas paten. Untuk pasien dengan kecurigaan
cedera inhalasi, berikan oksigen dilembabkan 100% melalui masker 10 L/mnt. Gunakan
intubasi endotrakel dan tempatkan pada ventilasi mekanik bila gas-gas darah arteri
menunjukkan hiperkapnia berat meskipun oksigen suplemen.
3. Prioritas ketiga adalah resusitasi cairan agresif untuk memperbaiki kehilangan volume
plasma. Secara esensial setengah dari perkiraan volume cairan diberikan pada delapan
jam pertama pascaluka bakar, dan setengahnya lagi diberikan selam 16 jam kemudian.
Tipe-tipe cairan digunakan meliputi kristaloid, seperti larutan Ringer’s laktat dan atau
koloid seperti albumin atau plasma.
4. Prioritas keempat adalah perawatan luka bakar.
 Pembersihan setiap dan pemberian krim antimikroba topical seperti silver
sulfadiazine (Silvadene)
 Penggunaan berbagai tipe balutan sintetik atau balutan biologia (tandur kulit)
khususnya pada luka bakar ketebalan penuh.

Rencana Perawatan Terintegrasi

 Ketidakseimbangan cairan dan biokimia


 Kehilangan dengan luka bakar ketebalan penuh

Petimbangan Pulang

 Perawatan lanjutan,
 Perawatan kulit,
 Latihan-latihan untuk gejala-gejala yang memerlukan pertolongan medis.
 Pengkajian data Dasar

1. Dapatkan riwayat luka bakar. Tanyakan tentang:


 Penyebab luka bakar-kimia, termal atau listrik.
 Waktu luka bakar-penting karena kebutuhan resusitasi cairan dihitung dari waktu
cedera luka bakar, bukan dari waktu tibanya ke rumah sakit.
 Tempat di mana luka bakar terjadi – area terbuka atau tertutup.
 Adanya masalah-masalah medis yang menyertai.
 Alergi, khususnya sulfa karena banyak antimicrobial topical mengandung sulfa.
 Tanggal terakhir imunisasi tetanus.
 Obat-obatan yang digunakan bersamaan.
2. Lakukan pengkajian umum (Apendiks F). Dapatkan berat badan dasar.
3. Lakukan pengkajian luka bakar :
 Luka luas (persentase) dengan menggunakan fasilitas metoda, yang mungkin grafik
Lund dan Browder atau Aturan Sembilan.
 Kedalaman luka yang dapat:
a. Ketebalan parsial superficial-melibatkan epidermis, dikarakteristikkan oleh nyeri
tekan, sedikit bengkak dan eritema yang memucat dengan tekanan.
b. Ketebalan parsial-meliputi wpidermis dan dermis: dikarakteristikkan oleh eritema,
kering atau luka lembab nyeri,ederma dan pembentukan lepuh.
c. Ketebalan penuh-meliputi semua lapisan kulit sering meluas sampai jaringan
subkutan dan otot; dikarakteristikkan oleh luka kering, keras, tak nyeri, berkulit
berwarna putih atau hitam.
 Inspeksi bagian luar kulit terhadap luka bakar listrik. Luka bakar ini baik bagian dalam
dan luar luka, pada bagian luar luka sering lebih berat daripadi bagian dalam luka.
4. Kaji terhadap cedera inhalasi asap pada luka bakar api pada muka, kepala, leher, atau
dada. Lihat :
 Hangus pada rambut hidung dan wajah.
 Mukosa bukal merah.
 Rales pulmonal.
5. Periksa hasil pemeriksaan laboratorium :
 JDL mengkaji hemokonsentrasi.
 Elektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. Ini
terutama penting untuk memeriksa kalium terhadap peningkatan dalam 24 jam
pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung.
 Gas-gas darah arteri (GDA) dan sinar x dada mengkaji fungsi pulmonal,
khususnya pada cedera inhalasi asap.
 Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
 Koagulasai memeriksa factor-faktor pembekuan yang dapat menurun pada luka
bakar massif.
 Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.
6. Kaji pemahaman pasien dan orang terdekat tentang tindakan, masalah, dan perasaan
tentang cedera.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : PERUBAHAN PADA VOLUME CAIRAN :


KEKURANGAN

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Luka bakar luas

BATASAN KARAKTERISTIK : TD rendah disertai dengan takikardia dan takipnea, penurunan


haluan urine, haus, hematokrit dan natrium serum di atas rentang normal

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Mendemostrasikan status cairan dan biokimia membaik


KRITERIA EVALUASI : Takada manifestasi dehidrasi, resolusi edema, elektrolit serum dalam
batas normal, haluaran urine di atas 30 mL/jam

INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau : Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan
 Tanda-tanda vital setiap jam atau penyimpangan dari hasil yang
selama periode darurat, setiap 2 diharapkan. Periode darurat (awal 48 jam
jam selama periode akut, dan pasca luka bakar) adalah periode kritis yang
setiap 4 jam selama periode ditandai oleh hipovolemiayang mencetuskan
rehabilitasi. individu pada perfusi ginjal dan jaringan
 Warna urine. takadekuat.
 Masukan dan keluaran setiap jam Komplikasi paling mungkin terjadi pada
selama periode darurat, setiap 4 periode akut yang menandai fase pemulihan.
jam selama periode akut, dan Periode rehabilitasi mulai pada penerimaan di
setiap 8 jam selama periode rumah sakit dan berlanjut sampai masuk
rehabilitasi. kembali ke masyarakat
 Hasil-hasil JDL dan laporan
elektrolit.
 Berat badan setiap hari.
 CVP (tekanan vena sentral) setiap
jam bila diperlukan.
 Status umum (Apendiks F) setiap 8
jam.
2. Pada penerimaan rumah sakit, Untuk infeksi adekuat dari luka bakar
lepaskan semua pakaian dan perhiasan
dari area luka bakar.
3. Mulai terapi IV yang ditentukan Penggantian cairan cepat penting untuk
dengan jarum lubang besar (18G), mencegah gagal ginjal. Kehilangan cairan
lebih disukai melalui kulit yang telah bermakna terjadi melalui jaringan yang
terluka bakar. Bila pasien menmgalami terbakar dengan luka bakar luas. Pengukuran
luka bakar luas dan menunjukkan tekanan pena sentral memberikan data
gejala-gejala syok hipovolemik, bantu tentang status volume cairan intravaskular
dokter dengan pemasangan kateter
vena sentral untuk pemantauan
tekanan vena sentral (CVP).
4. Beri tahu dokter tentang hal berikut: Temuan-temuan ini menandakan hipovolemia
haluaran urine kurang dari 30 ml/ jam, dan perlunya peningkatan cairan. Pada luka
haus, takikardia, CVP kurang dari 6 mm bakar luas, perpindahan cairan dari ruang
Hg, bikarbonat serum di bawah intravascular ke ruang interstisial,
rentang normal, gelisah, TD di bawah menimbulkan hipovelmia. Juga jumlah besar
rentang normal, urine gelap atau cairan dan klorida kalium hilang selama fase
encer gelap. diuretik saat cairan berpindah dari ruang
interstisial ke intravascular. Urine gelap
menunjukan mioglobinuria atau
hemoglobinuria. Urine encer gelap
menandakan urine pekat.
5. Kondul dokter bila manefestasi Pasien rentang pada kelebihan beben volume
kelebihan cairan (hal 772) terjadi intravascular selama periode pemulihan bila
perpindahan cairan dari kompartemen
interstisial pada kompartemen intravascular.
6. Tes guaiak muntahan warna kopi atau Temuan-temuan guaiak positif menandakan
feses seperti ter hitam. Laporkan pendarahan GI. Pendarahan GI adalah tanda
temuan-temuan positif dari stres ulkus (juga ulkus yang disebut
Curling’s).
7. Berikan antasida yang diresepkan atau Untuk mencegah pendarahan GI. Luka bakar
antagonis reseptor histamine seperti luas mencetuskan pasien pada ulkus stres
simetidin yang disebabkan oleh peningkatan sekresi
hormone-hormon adrenal dan asam
hidroklorida oleh lambung.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP KERUSAKAN


PERTUKARAN GAS

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Cedera inhalasi asap atau sindromkompartemen torakal


sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher.

BATASAN KARAKTERISTIK : Observasi tanda-tanda cedera inhalasi asap, dispnea, hipoksia


disertai dengan hiperkapnea.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Mendemostrasikan oksigenasi adekuat.

KRITERIA EVALUASI : Frekuensi pernapasan 12-24 per menit, warna kulit normal, GDA dalam
rentang normal, bunyi napas bersih, tak ada kesulitan bernapas.

INTERVENSI RASIONAL
Untuk Cedera Inhalasi Asap : Untuk mengidentifikasi kemajuan atau
1. Pantau laporan-laporan GDA dan penyimpangan ddari hasil yang diharapkan.
kadar karbon monoksida serum. Inhalasi asap dapat merusak alveoli,
mempengaruhi pertukaran gas pada
membrane kapilar alveoli.
2. Berikan suplemen oksigen pada Suplemen oksigen meningkatkan jumlah
tingkat yang ditentukan. Pasang atau oksigen yang tersedia untuk jaringan.
bantu dengan selang endotrakeal dan Ventilasi mekanik diperlukan untuk
tempatkan pasien pada ventilator pernapasan dukungan sampai pasien dapat
mekanis sesuai pesanan bila terjadi dilakukan secara mandiri. Intubasi
insufisiensi pernapasan (dibuktikan endotrakeal dilakukan oleh orang yang
dengan hipoksia , hiperkapnia, rales,mampunyai sertifikat dukungan hidup jantung
takipnea, dan perrubahan sensorium). (ACLS), terapis pernapasan, perawat anastesi,
atau anestesiologis.
3. Anjurkan pernapasan dalam dengan Pernapasan dalam mengembangkan alveoli,
penggunaan spirometri insentif setiap menurunkan risiko atelektasis.
2 jam tirah baring.
4. Pertahankan posisi semi-Fowlers, bila Untuk memudahkan ventilasi dengan
hipotensi tak ada. menurunkan tekanan abdomen terhadap
diafragma.
5. Untuk luka bakar sekitar torakal, Luka bakar sekitar torakal dapat membatasi
beritahu dokter bila terjadi hispnea ekspansi dada. Mengupas kulit (eskarotomi)
disertai dengan takipnea. Siapkan memungkinkan ekspansi dada.
pasien untuk pembedahan-eskarotomi
sesuai pesanan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP INFEKSI

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh luka
bakar.

BATASAN KARAKTERISTIK : Observasi terhadap kehilangan kulit dan kemungkinan jaringan


subkutan dan otot.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Tetap bebas dari infeksi.

KRITERIA EVALUASI : Tak ada demam, pembentukan jaringan granulasi, pulang dengan RLP
untuk KDB.

INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau : Untuk mengidentifikasi indikasi-indikasi
 Penampilan luka bakar (area luka kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
bakar, sisi donor dan status diharapkan.
balutan diatas sisi tandur kulit
dilakukan setiap 8 jam.
 Suhu setiap 4 jam.
 Jumlah makanan yang dikonsumsi
setiap kali makan.
2. Bersihkan area luka bakar setiap hari Pembersihan dan pelepasan jaringan
dan lepaskan jaringan nekrotik nekrotikmeningkatkan pembentukan
(debridement) sesuai pesanan. Berikan granulasi.
mandi kolam sesuai pesanan;
Implementasikan perawatan yang
ditentukan untuk sisi donor, yang
dapat ditutup dengan balutan Vaseline
atau Op site.
3. Lepaskan krim lama dari luka sebelum Antimikroba topikal membantu mencegah
pemberian krim baru. Gunakan sarung infeksi. Mengikuti prinsip aseptic melindungi
tangan steril dan berikan krim pasien dari infeksi. Kulit yang gundul menjadi
antibiotik topical yang diresepkan media yang baik untuk kultur pertumbuhan
pada area luka bakar dengan ujung bakteri.
jari. Berikan krim secara menyeluruh di
atas luka.
4. Beri tahu dokter bila demam drainase Temuan-temuan ini menandakan infeksi.
purulen atau bau busuk dari area luka Kultur membantu mengidentifikasi pathogen
bakar, sisi donor, atau balutan sisi penyebab sehingga terapi antibiotik yang
tandur. Dapatkan kultur luka dan tepat dapat diresepkan. Karena balutan sisi
berikan antibiotic IV sesuai ketentuan. tandur hanya diganti setiap 5-10 hari, sisi ini
memberikan media kultur untuk
pertumbuhan kultur.
5. Tempatkan pasien pada ruangan Kulit adalah lapisan pertama tubuh untuk
khusus dan lakukan kewaspadaan pertahanan terhadap infeksi. Teknik steril dan
“Perawatan Perlindungan Balik” untuk tindakan perawatan perlindungan lain
luka bakar luas yang mengenai area melindungi pasien terhadap infeksi.
luas tubuh. Gunakan linen tempat Kurangnya berbagai rangsang eksternal dan
tidur steril, handuk, dan skort untuk kebebasan bergerak mencetuskan pasien
pasien. Gunakan skort steril, sarung pada kebosanan.
tangan, dan penutup kepala dengan
masker bila memberikan perawatan
pada pasien. Tempatkan radio atau
televisi pada ruangan pasien untuk
menghilangkan kebosanan.
6. Bila riwayat imunisasi tak adekuat, Untuk melindungi terhadap tetanus.
berikan globulin imun tetanus manusia
(Hyper-Tet) sesuai pesanan.
7. Mulai rujukan pada ahli diet. Berikan Ahli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat
protein tinggi, diet tinggi kalori. mengevaluasi paling baik status nitrisi pasien
Berikan suplemen nutrisi seperti dan merencanakan diet untuk memenuhi
Ensure atau Sustacal dengan atau kebutuhan nutrisi pada situasi kesehatan saat
antara makan bila masukan makanan ini. Nutrisi adekuat (protein, karbohidrat, dan
kurang dari 50%. Anjurkan NPT (Nutrisi vitamin) adalah esensial untuk penyembuhan
Parenteral Total) atau makanan luka dan untuk memenuhi kebutuhan energi.
enteral bila pasien tak dapat makan Metabolism ditingkatkan pada luka bakar
per oral. berat.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP GANGGUAN KONSEP


DIRI

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Perubahan bentuk tubuh, kemungkinan kontraktur


sekunder terhadap luka bakar ketebalan penuh.

BATASAN KARAKTERISTIK : Dapat mengungkapkan ide bunuh diri, mengungkapkan harga diri
rendah dan rasa malu.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Mendemonstrasikan penerimaan terhadap diri pada situasi saat
ini.

KRITERIA EVALUASI : Mengungkapkan harapan realistis dari tindakan, merupakan pernyataan


positif tentang diri.

INTERVENSI RASIONAL
1. Sediakan waktu untuk pasien dan Mengekspresikan perasaan membantu
orang terdekat untuk memudahkan koping. Pengetahuan akurat
mengekspresikan perasaan. tentang hasil yang diharapkan membantu
Informasikan pasien tentang hasil yang memudahkan transisi melalui proses berduka.
diharapkan terhadap kedalaman area
luka bakar: beberapa depigmentasi
terjadi pada luka bakar ketebalan
parsial; jaringan parut terjadi pada
luka bakar ketebalan penuh; luka
bakar ketebalan parsial superficial
sembuh sempurna dalam satu minggu
tanpa jaringan parut. Jamin pasien
memahami bahwa luka bakar
ketebalan penuh memerlukan
autographing untuk sembuh.
2. Lihat kehilangan (hal.728).
3. Anjurkan latihan rentang gerak aktif Untuk mencegah pengencangan jaringan
setiap 2 jam. Posisikan bagian yang parut progresif dan kontraktur. Terapis fisik
luka bakar pada kesejajaran tubuh adalah spesialis rehabilitative yang dapat
fungsional. Dengan cedera luka bakarmengevaluasi potensial pemulihan pasien dan
luas pada ekstermitas, rujuk pada merencanakan program latihan untuk
terapis fisik untuk evaluasi terhadap
memaksimalkan pemulihan pasien. Latihan
kebutuhan dengan splint, traksi, atau
aktif membantu mempertahankan fleksibilitas
alat yang dibutuhkan lainnya. sendi dan tonus otot dan meningkatkan
sirkulasi.
4. Anjurkan pasien untuk melakukan AKS Melakukan AKS memberikan latihan aktif,
(Aktifitas Kehidupan Sehari-hari). memudahkan pemeliharaan fleksibilitas sendi
Bantu sesuai kebutuhan. dan tonus otot. Juga ini meningkatkan
sirkulasi sehingga terjadi penyembuhan luka.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : NYERI

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Cedera luka bakar.

BATASAN KARAKTERISTIK : Mengungkapkan ketidaknyamanan, merintih, meringis, postur


tubuh tegang.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan.

KRITERIA EVALUASI : Menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi wajah dan
postur tubuh rileks.

INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan analgesik narkotik yang Analgesik narkotik diperlukan untuk memblok
direspkan prn dan sedikitnya 30 menit rasa nyari dengan nyeri berat. Absorpsi obat
sebelum perawatan luka. Evaluasi IM buruk pada pasien dengan luka bakar luas
keefektifannya. Anjurkan analgesik IV yang disebabkan oleh perpindahan interstisial
bila luka bakar luas. berkenaan dengan peningkatan permebilitas
kapiler.
2. Pertahankan pintu kamar tertutup, Panas dan air hilang melalui jaringan luka
tingkatkan suhu ruangan, dan berikan bakar, menyebabkan hipotermia. Tindakan
selimut ekstra untuk memberikan eksternal ini membantu menghemat
kehangatan. kehilangan panas.
3. Berikan ayunan diatas tempat tidur Untuk menurunkan nyeri dengan
bila diperlukan. mempertahankan berat badanjauh dari linen
tempat tidur terhadap luka dan menurunkan
pemajanan ujung syaraf pada aliran udara.
4. Bantu dengan pengubahan posisi Untuk menghilangkan tekanan pada tonjolan
setiap 2 jam bila diperlukan. Dapatkan tulang dependen. Dukungan adekuat pada
bantuan tambahan sesuai kebutuhan, luka area luka bakar selama gerakan
khususnya bila pasien tak dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan.
membalikkan diri sendiri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP KERUSAKAN FUNGSI


JARINGAN

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Luka bakar melingkari ekstremitas atau luka bakar listrik
dalam.

BATASAN KARAKTERISTIK : Observasi terhadap beberapa deficit neurovaskuler seperti


penurunan sensasi dan edema.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Sirkulasi tetap adekuat.

KRITERIA EVALUASI : Warna kulit normal, menyangkal kebas dan kesemutan, nadi perifer
dapat diraba.

INTERVENSI RASIONAL
1. Untuk luka bakar yang mengitari Untuk mengidentifikasi indikasi-indikasi
ekstremitas atau luka bakar listrik, kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
pantau status neurovascular (Apendiks diharapkan.
D) dari ekstremitas setiap 2 jam.
2. Pertahankan ekstremitas bengkak di Untuk meningkatkan aliran balik vena dan
tinggikan. menurunkan pembengkakan.
3. Beri tahu dokter dengan segera bila Temuan-temuan ini menandakan kerusakan
terjadi nadi berkurang, pengisian sirkulasi distal. Dokter dapat mengkaji
kapiler buruk, atau penurunan sensasi. tekanan jaringan untuk menentukan
Siapkan untuk pembedahan- kebutuhan terhadap intervensi bedah.
eskarotomi-sesuai pesanan. Eskarotomi (mengikis pada eskar) atau
fasiotomi mungkin diperlukan untuk
memperbaiki sirkulasi adekuat.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP KERUSAKAN


PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN DI RUMAH
BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Kurang pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas pada saat
pulang, tak ada atau kurangnya system pendukung untuk membantu terapi perawatan di
rumah.

BATASAN KARAKTERISTIK : Mengungkapkan kurangnya pemahaman, meminta informasi,


melaporkan kurang akses dari system pendukung untuk membantu kebutuhan
perawatan di rumah.

HASIL PASIEN (kolaboratif) : Mendemonstrasikan keinginan untuk memenuhi anjuran aktifitas


penatalaksanaan di rumah.

KRITERIA EVALUASI : Mengungkapkan pemahaman tentang instruksi, secara benar melakukan


aktivitas perawatan kulit, mengungkapkan kepuasan dengan rencana perawatan di
rumah, mengidentifikasi sumber-sumber untuk memberikan bantuan perawatan di
rumah bila di perlukan.

INTERVENSI RASIONAL
1. Evaluasi kebutuhan perawatan Pekerja social atau perencana pulang adalah
berkelanjutan dan kemampuan untuk spesialis yang dapat menggunakan sumber-
memenuhi kebutuhan secara mandiri. sumber komunitas untuk memenuhi
Bila bantuan diperlukan, tentukan kebutuhan perawatan berkelanjutan pada
ketersediaan dan keadekuatan system saat pulang.
pendukung. Rujuk pada pelayanan
social atau departemen perencanaan
pulang bila bantuan diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan perawatan
berkelanjutan karena kurangnya
system pendukung atau kurangnya
keuangan.
2. Ajarkan pasien perawatan yang tepat Penyuluhan kesehatan penting untuk
tentang area luka bakar sampai benar- keamanan dalam perawatan diri di rumah.
benar sembuh. Instruksi harus
meliputi :
 Mencuci area luka bakar dengan
sabun ringan dan memberikan
pelembab mengandung lanolin
setiap hari.
 Melindungi area luka bakar dari
pemajanan luas terhadap sinar
matahari, berikan tabir surya atau
menggunakan pakaian berlengan
panjang dan topi.
 Menghindari menggosok area
dengan keras.
 Melanjutkan latihan rentang gerak
sesuai instruksi oleh terapis fisik.

3. Bila tekanan pakaian ditentukan Pengetahuan tentang apa yang diharapkan


(seperti pakaian bertekanan Jobst), membantu meningkatkan kepatuhan.
jelaskan tujuan dan anjurkan pasien
untuk menggunakan pakaian sesuai
ketentuan. Jelaskan bahwa pakaian
membantu meminimalkan jaringan
parut hipertrofik, ini adalah pakaian
yang dibuat ketat, dan harus
digunakan selama satu tahun.
4. Instruksikan pasien untuk Temuan-temuan ini menandakan infeksi dan
menginspeksi luka (area luka bakar, perlu terapi antimikroba.
sisi tandur, dan sisi donor) setiap hari.
Laporkan peningkatan kehangatan dan
nyeri tekan, kemerahan, drainase
purulen, demam, atau bau busuk pada
dokter.
5. Berikan instruksi perawatan di rumah Instruksi verbal dapat dengan mudah
dan perjanjian untuk kunjungan dilupakan.
evaluasi tertulis.

Terapi Intravena
Terapi intravena (IV) adalah penting untuk tindakan pada beberapa penyakit. Ini
digunakan untuk memperbaiki atau menstabilkan lingkungan cairan tubuh atau memberikan
obat-obatan. Pasien yang menerima terapi IV menjadi subjek terhadap beberapa bahaya
tetapi paling dapat dihindari dengan asuhan keperawatan yang bijaksana.

Larutan IV adalah :

 Isotonik seperti Ringer’s laktat, salin normal 0,9%, atau D5W.


 Hipersonik seperti dekstrosa 5% dalam salin 0,45%, atau dekstrosa 5% dalam salin
normal, atau desktrosa 5% dalam Ringer’s laktat.
 Hipotonik seperti salin 0,45%, salin 0,33%, atau dekstrosa 2,5% dalam air.

Larutan hipotonik memungkinkan cairan ditarik ke dalam sel untuk mengatasi kekurangan
cairan. Dengan larutan isotonik, air tidak masuk atau meninggalkan cairan karena tekanan
osmotik di dalam dan di luar sel sama. Cairan isotonik akan menguntungkan bila penggantian
kehilangan cairan intravaskular dibutuhkan. Dengan larutan hipertonik, tekanan osmotik lebih
besar di luar sel daripada di dalam, sehingga air ditarik ke luar sel menyebabkan sel tersebut
menisut. Larutan-larutan ini bermanfaat bila dieresis atau kalori tambahan diinginkan.

 PENGKAJIAN DATA DASAR

1. Lakukan survei umum (Apendiks F) untuk membuat nilai-nilai dasar.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO TINGGI TERHADAP KOMPLIKASI

BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR : Terapi IV.

BATASAN KARAKTERISTIK : Dapat menunjukkan manifestasi flebitis, infiltrasi, atau kelebihan


beban cairan.

HASIL PASIEN : Mendemonstrasikan tak ada kerusakan jaringan permanen.


KRITERIA EVALUASI : Observasi terhadap larutan infuse IV pada kesempatan yang ditentukan,
sisi akses vena dengan tanda-tanda flebitis atau infiltrasi, tak ada tanda-tanda kelebihan
beban cairan.

EVALUASI RASIONAL
1. Pantau : Untuk mengidentifikasi indikasi-indikasi
 Infus IV setiap jam : aliran kecepatan kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
(bila tak digunakan pompa IV), sisi diharapkan.
pemasangan.
 Masukan dan keluaran setiap 8 jam.
2. Jelaskan alasan untuk memulai terapi Pasien lebih mungkin untuk memenuhi terapi
IV : untuk memberikan obat-obatan, bila mereka memahami mengapa hal ini
memberikan akses vaskular pada diperlukan.
kejadian obat sangat diperlukan untuk
memperbaiki ancaman kesehatan, atau
untuk menggantikan kehilangan cairan.
Instruksikan pasien untuk memberikan
tanda untuk meminta bantuan bila
ketidaknyamanan terasa pada sisi
akses vena.
3. Hentikan infus IV dang anti sisi bila Infiltrasi menandakan jarum atau kateter tidak
terjadi hal berikut : di dalam vena. Risiko inflamasi vena
 Infiltrasi-aliran perlahan atau meningkat dengan penginfusan obat atau bila
berhenti, sisi bengkak, suhu dingin pasien alergi terhadap materi fungsi vena.
ditempat bengkak, tak ada aliran
balik dari darah di selang bila
kantung IV dipegang di bawah
ketinggian tubuh atau selang
proksimal terhadap sisi pemasangan
ditekan.
 Flebitis-panas, kemerahan, dan
nyeri tekan pada sisi pemasangan,
infus terasa nyeri.
4. Kurangi kecepatan aliran IV untuk Temuan-temuan ini menandakan kelebihan
mempertahankan vena terbuka (MVT) beban cairan. Penginfusan cairan IV terlalu
dan beri tahu dokter dengan segera cepat memberikan regangan tiba-tiba pada
bila hipertensi, rales, penambahan jantung dan ginjal, khususnya bila organ ini
berat badan setiap hari, keluaran urine sakit. Diuretik membuang kelebihan cairan
turun secara bermakna daripada tubuh. Respons terapeutik pada diuretik
masukan cairan, atau terjadi takikardia. adalah resolusi manifestasi kelebihan beban
Berikan diuretic yang diresepkan dan cairan.
evaluasi keefektifannya.
5. Ganti sisi IV dan selang setiap 72 jam Untuk mencegah flebitis dan reaksi pirogenik
dan prn. sistemik.

6. Gunakan pompa infus untuk pasien Untuk kontrol aliran kecepatan lebih baik.
dengan riwayat gagal jantung, gagal Kerja pemompaan efisien dari jantung penting
ginjal, lansia, dan untuk penginfusan untuk gerakan kontinu dari cairan melalui
obat kontinu. system sirkulasi. Kelebihan cairan dikeluarkan
oleh ginjal untuk mempertahankan
keseimbangan cairan. Lansia kurang mampu
beradabtasi terhadap perubahan volume
cairan karena perubahan fisiologis normal
yang terjadi karena proses penuaan
(penurunan pada jumlah nefron ginal,
penyempitan pembuluh darah).
7. Selalu menggunakan filter bila Filter membantu menurunkan partikel dan
menginfuskan larutan IV, kecuali kontaminasi bakteri yang berhubungan
dikontradiksikan. Konsul pada farmasi dengan infuse IV dan obat.
tentang penggunaan filter bila
menginfuskan obat tertentu.
8. Isi selang IV dengan larutan infus Mencegah embolisme udara.
sebelum menyambungkan kea lat
akses vaskular.
9. Gunakan alat fungsi vena dengan Bila akses vaskular terjamin, jarum dilepaskan
kateter membungkus jarum untuk dan hanya meninggalkan kateter di vena. Ini
memulai infuse IV. menurunkan kemungkinan infiltrasi dari
perforasi tak sengaja terhadap vena.
10. Jangan menempatkan alat akses vena Untuk menurunkan kemungkinan infiltrasi tak
di atas sendi. Plestes alat fungsi vena sengaja. Diameter alat akses vena
dengan aman untuk mencegahnya dari mempengaruhi kecepatan aliran larutan IV.
berpindah di vena. Gunakan alat fungsi
vena dengan diameter besar
bilamemberikan larutan kental seperti
darah.

Anda mungkin juga menyukai