Anda di halaman 1dari 17

SYOK MANAGEMENT DAN

TERAPI CAIRAN Oleh : Kelompok 4


1. Santi Dwi P 7. Teuku Muhsin
2. Samuel Lobo 8. Tutik handayani
3. Suheri Rahmadi 9. Wahyu Tri Hidayat
4. Supriadi 10. Wahyudi
5. Syamsir 11. Wedi Haryono
6. Taufiq Ismail

PELATIHAN PERAWAT ANESTESI DASAR


GELOMBANG 2 PW HIPANI JATENG
TERAPI CAIRAN
JENIS TERAPI CAIRAN
 Berdasarkan fungsinya :  Berdasarkan jenis cairan :

1. cairan pemeliharaan 1. Cairan kristaloid


2. cairan pengganti 2. Cairan koloid
3.cairan khusus untuk koreksi
4.cairan nutrisi
Terapi Cairan Operasi
Tujuan :
1. KOREKSI CAIRAN PUASA ATAU DEHIDRASI PRABEDAH
2. MENGGANTI KEHILANGAN CAIRAN/DARAH SELAMA OPERASI
3. UNTUK MEMASUKKAN OBAT

Jenis Cairan :
1. KRISTALOID
2. KOLOID
PENGGANTIAN CAIRAN
PUASA
Rumus kebutuhan cairan maintenance:
 Dewasa : 2 cc/KgBB/Jam
 Anak : rumus 4-2-1

Rumus penggantian cairan puasa :


 Jumlah pengganti = Keb. cairan maintenance x lama puasa

Stress operasi berdasarkan jenis


Cara pemberian : operasi
1 jam pertama = 50% cairan pengganti + keb. Maintenance + stress operasi a. op. kecil 4 cc/kgbb
1 jam kedua = 25% cairan pengganti + keb. Maintenance + stress operasi b. Op. sedang 6 cc/kgbb
1 jam ketiga = 25% cairan pengganti + keb. Maintenance + stress operasi c. Op. besar 8 cc/kgbb
CONTOH KASUS
Pasien dengan berat 50 kg, menjalani op. besar dan menjalani puasa pre-op selama 6 jam. Bagaimana
penggantian cairan nya?
Keb. Maintenance  2 x 50 = 100 cc/jam
Pengganti puasa  6 x 100 = 600 cc
Op. besar  8 x 50 = 400 cc
MAKA
1 jam pertama  100 + 300 + 400 = 800 cc
1 jam kedua  100 + 150 + 400 = 650 cc
1 jam ketiga  100 + 150 + 400 = 650 cc
ESTIMATED BLOOD
VOLUME

 Mengukur EBV menggunakan BB ideal


ESTIMATED BLOOD LOSS
 Perbandingan jumlah pendarahan dan EBV
 RUMUS : Jumlah Pendarahan / EBV x 100

Interpretasi :
Derajad pendarahan (menurut Giesecke):
 Pendarahan ringan : 15-30 %
PENGGANTIAN DARAH BILA :
 Pendarahan sedang : 30-40 % DEWASA : > 40 – 50 %
 Pendarahan Berat : >40 % PADA ANAK : > 15%

c
SYOK MANAJEMEN
•Syok distributif : infeksi, alergi. contoh: trauma tembus
perut, kontaminasi rg peritoneal dg isi usus
•Syok Kardiogenik : disfungsi miokard contoh: trauma
tumpul jantung
•Syok Hipovolemia : hilangnya darah contoh: trauma
abdomen, trauma ekstremitas
•Syok Obstruktif : emboli paru, hematothorak
pneumothorax, tamponade jantung.
PENYEBAB SYOK
Ada tiga faktor yang berkontribusi pada terjadinya
syok, yaitu:
 Ketidakmampuan pembuluh darah untuk
mengalirkan darah
 Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
 Kurangnya darah untuk dialirkan
RESUSITASI CAIRAN DAN
KLASIFIKASI SYOK
TERAPI SYOK
HEMORAGIC
. Stop Bleeding
 Perdarahan luar, tekanan langsung / Balut Tekan
 Torniket hanya bila hancur /amputasi
 Klem tidak dianjurkan karena, merusak struktur lain
 Ligasi hanya bila perlu

Perbaikan Volume

 Infus 2 jalur dengan IV catheter pendek & besar (ukuran 14 – 16 G)


 Ambil contoh darah untuk crossmatch
 Cairan Ringer Lactat yang sudah dihangatkan
 Tetesan Cepat / Guyur / Grojok / Coorr
 Pemberian cairan dapat diulang
PEMILIHAN CAIRAN
RESUSITASI
PILIHAN CAIRAN
Kristaloid : Laktat, Asestat

Koloid : HES, Plasma, Darah

Didasarkan pada kebutuhan


METABOLISME
RUMATAN / ELEKTROLIT
TERIMAKASIH
TANYA JAWAB
 PERTANYAAN :

Apakah boleh melakukan penggantian cairan koloid-darah menggunakan threeway dan spuid?
Apakah risiko-risiko yang harus ditangani?
 JAWABAN :

Untuk memaksimalkan penggantian cairan resusitasi baik dengan koloid maupun kristaloid, bisa
dengan memasang iv line 2 jalur menggunakan abocath ukuran besar pada pasien
Risiko-risiko yang bisa terjadi pada pemberian resusitasi dengan menggunakan koloid adalah
adanya reaksi alergi, sehingga perawat juga harus menyiapkan obat-obat emergency dan
antihistamin (missal : dexa atau dipen)

Anda mungkin juga menyukai