Anda di halaman 1dari 40

RESUSITASI CAIRAN PADA LUKA BAKAR

OLEH:
Gadis M.P Randa
Sarah Vanessa I. Saija

C111 10 801
C111 10 804

SUPERVISOR:
dr. A.J. Rieuwpassa, Sp.B, Sp.BP

IDENTITAS PASIEN

Nama

:Etha

RM

:747298

Jeniskelamin :Perempuan

TglLahir

:26/12/1992

Umur

:23tahun

MRS

:26/02/2016

Perawatan

:ULB

DPJP

:Dr.dr.FonnyJosh,Sp.BPRE

Jaminan

:JKN

ANAMNESIS

Keluhan Utama
Luka bakar pada tubuh

Anamnesis Terpimpin
Dialami sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit akibat
tersiram air mendidih. Tidak ada riwayat pingsan, tidak ada
riwayat muntah, tidak ada riwayat kejang.

Ada riwayat

diberikan odol pada tubuh yang tersiram ait mendidih.

Mekanisme

trauma:

Pasien

sedang

memasak

didapur

kemudian ketika ingin mengambil air mendidih, panci terjatuh


dan air mendidih tumpah pada tubuh, tangan dan kakinya

PEMERIKSAAN FISIS

Primary survey

Airway : clear

Breathing : RR 22x/menit, Dada simetris kiri dan kanan.

Circulation : TD 110/70 mmHg, HR 94 x/menit, reguler,


kuat angkat.

Disability : GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor 2.5 mm/ 2.5


mm, RC +/+

Exposure : Suhu 36,8 C

PEMERIKSAAN FISIS

Secondary survey

Regio brachii et antebrachii dextra


I: Tampak combustio grade IIA IIB 18%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

Regio brachii sinistra


I: Tampak combustio grade IIA IIB 9%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

Regio thorax
I: Tampak combustio grade IIA IIB 18%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

Regio abdomen
I: Tampak combustio grade IIA 9%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

Regio femur dextra et sinistra


I: Tampak combustio grade IIA IIB 9%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

Regio genitalia
I: Tampak combustio grade IIA IIB 1%, tampak eritem, tampak bullae
P: Ada nyeri tekan

FOTO KLINIS 11 03 2016

FOTO KLINIS 11 03 2016

FOTO KLINIS 11 03 2016

FOTO KLINIS 11 03 2016

LABORATORIUM
Pemeriksaan

Tanggal 26-22016

Tgl 28-22016

Nilai
rujukan

WBC

26.2

5.8

4.00-10.00 x
10^3/u/L

RBC

4.96

4.36

4.00-6.00 x
10^6/uL

HGB

14.5

13.5

12.0-16.0
gr/dl

HCT

44.7

39.2

37.0-48.0 %

PLT

268

145

150-400

ALBUMIN

4.0

2.2

3,5 5,0

LABORATORIUM 26/02/2016
PEMERIKSAA
N

NILAI

NILAI
RUJUKAN

PT

12.4

10-14 detik

INR

1.19

--

APTT

24.9

22-30 detik

GDS

251

140 mg/dL

UREUM

34

10 50 mg/dL

KREATININ

0.91

< 1,1 (P)

SGOT

41

< 38 u/L

SGPT

< 41 u/L

NATRIUM

135

136-145
mmol/L

KALIUM

3.6

3.5-5.1 mmol/L

KLORIDA

108

97-111 mmol/L

DIAGNOSA

Combustio grade IIA IIB 64%

PLANNING

Oxygen via nasal canul 2L per menit


Resusitasi cairan, Baxter: 4 X 50 X 50% = 10000cc
RL 5000cc/8jam pertama
5000cc/16jam kedua
Ranitidin 50mg/8jam/iv
Omeprazole 40mg/24jam/iv
Tramadol 1amp/8jam/iv
Ceftazidime 1g/12jam/iv
TT
Antasida syr 1C/8jam/oral
Pasang kateter
Periksa: laboratorium lengkap, urinalisa, thora AP

LUKA BAKAR

Definisi

Suatu bentuk kerusakan atau kehilangan


jaringan yg disebabkan kontak dengan
sumber panas/dingin sehingga dapat
menyebabkan kematian

Etiologi

Respon tubuh pada trauma


bakar
Trauma bakar
Jaringan mati dan zona iskemaik
Pelepasan mediator inflamasi
Peningkatan permeabilitas
kapiler
Edema luka bakar

Pertolongan pertama

First aid

Stop proses trauma bakar


Lepaskan pakaian
Dinginkan luka bakar dengan air mengalir
(bukan air dingin)
Tutup luka bakar
Berikan analgetik

Primary survey

Airway Patenkan airway


Breathing
Circulation & Hemorrhagic control
Disability Status neurologis
Exposure + Environment control

Burn assessment

Kedalaman luka bakar

(ANZBA 2004 Classification)

Luas luka bakar: Rules of Nine

Resusitasi cairan

Tujuan: untuk menjaga perfusi jaringan


pada fase awal trauma bakar
Luas luka bakar <20% hidrasi oral, ,
kecuali kasus pada wajah, tangan dan
daerah genital, begitu pula dengan luka
bakar pada anak dan orang tua.
Luas luka bakar 15-20% resusitasi
cairan via intravaskular dibutuhkan.

Estimasi kebutuhan cairan

Besarnya
luas
luka
bakar
dapat
ditentukan dengan metode rule of nine.
Berat badan

Pada orang dewasa : 3-4 ml crystalloid x BB x persentasi luka bakar


(%)
Pada anak-anak : 3-4 ml crystalloid x BB x persentasi luka bakar
(%) ditambahkan 5% glucosein 0,45% (1/2 normal) salin

perhitungan kebutuhan cairan pada pasien


luka bakar dimulai pada saat terjadi luka bakar,
bukan pada saat pasien datang ke rumah sakit.
Pemberian cairan diberikan selama 24 jam
pertama :
- Setengah dari kebutuhan cairan diberikan
pada 8 jam pertama dan sisanya diberikan
dalam 16 jam berikutnya
- Pemberian cairan maintenance pada anakanak diberikan setelah 24 jam.

Jika produksi urin tidak adekuat, dapat diberikan tambahan cairan :


Bolus 5-10 ml/kg atau tingkatkan pemberian cairan 150% dari
rencana pemberian awal.

Parkland formula

24 jam pertama: cairan Ringer Laktat (RL) 4 mL/kgBB untuk


setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar pada dewasa dan 3
mL/kgBB untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar pada
anak. Cairan RL ditambahkan untuk maintenance pada anak:
4 mL/kg BB/jam untuk anak dengan berat 0-10 kg
40 mL/jam + 2 mL/jam untuk anak dengan berat 10-20 kg
60 mL/jam + 1 mL/kg BB/jam untuk anak dengan berat 20 kg
atau lebih.

Formula ini direkomendasikan tanpa koloid di 24 jam pertama.


24 jam selanjutnya: koloid diberikan sebesar 20-60% dari
kalkulasi volume plasma. Tanpa kristaloid. Glukosa pada air
ditambahkan untuk mempertahankan output urin 0,5 1 mL/jam
pada dewasa dan 1 mL/jam pada anak.

Modified Parkland formula

24 jam pertama: RL 4 mL/kg BB untuk


setiap 1 % permukaan tubuh yang
terbakar (dewasa).
24 jam selanjutnya: mulai infuse koloid
dengan albumin 5% 0,3 1 mL/kgBB
untuk setiap 1% permukaan tubuh yang
terbakar/16 jam

Brooke formula

24 jam pertama: cairan RL 1,5 mL/kgBB


untuk setiap 1% permukaan tubuh yang
terbakar ditambah koloid o,5 mL/kg BB
untuk setiap 1% permukaan tubuh yang
terbakar ditambah 2000 mL glukosa
dalam air.
24 jam selanjutnya: RL 0,5 mL/kg BB
untuk setiap 1% permukaan tubuh yang
terbakar dan jumlah yang sama dari
glukosa dalam air pada 24 jam pertama.

Modified Brooke

24 jam pertama: tanpa koloid. Cairan RL 2


mL/kg BB untuk setiap 1% permukaan
tubuh yag terbakar (dewasa) dan 3 mL/kg
BB untuk setiap 1% permukaan tubuh
yang terbakar (anak).
24 jam selanjutnya: koloid 0,3-0,5 mL/kg
BB untuk setiap 1% permukaan tubuh
yang terbakar dan tanpa kristaloid.
Glukosa di air ditambahkan untuk
mempertahankan output urin yang cukup

Evans formula

24 jam pertama: kristaloid 1 mL/kgBB


untuk setiap 1% permukaan tubuh yang
terbakar ditambah koloid 1 mL/kg BB untuk
setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar
ditambah 2000 mL glukosa di air.
24 jam selanjutnya: kristaloid 0,5 mL/kg BB
untuk setiap 1% permukaan tubuh yng
terbakar ditambah glukosa di air dengan
jumlah yang sama pada 24 jam pertama.

Monafo formula

Monafo
merekomendasikan
menggunakan cairan yang mengandung
Na 250 mEq, laktat 150 mEq, dan Cl 100
mEq. Jumlah ditambahkan seuai dengan
output urin. 24 jam selanjutnya, cairan
dititrasi dengan 1/3 normal saline sesuai
dengan output urin.

Formula yang bisa digunakan untuk anakanak:

Shriners Cincinnati
1. Anak yang lebih tua: cairan Ringer Laktat (RL) 4 mL/kg BB
untuk setiap 1% permukaan tubuh yang terbakar + 1500
mL/m2 total (1/2 volume total diberikan 8 jam pertama, dan
sisa volume totalnya diberikan pada 16 jam selanjutnya.
2. Anak yang lebih muda: 4 mL/kg BB untuk setiap 1%
permukaan tubuh yang terbakar + 1500 mL/m 2 total, pada 8
jam pertama cairan RL + 50 mEq NaHCO 3. Cairan RL di 8 jam
kedua. Albumin 5% pada cairan RL pada 8 jam ketiga.
Galveston
- 24 jam pertama: RL 5000 mL/m 2 + 2000 mL/m2 total (1/2
volume total pada 8 jam pertama, dan sisanya pda 16 jam
selanjutnya.

Monitoring resusitasi cairan

Nilai produksi urin : Pada orang dewasa


produksi normal 0,5 ml/kg/jam (30-50
ml/jam) dan pada anak-anak (<30 kg)
produksi normal 1,0 ml/kg/jam

Analisa gas darah


Frekuensi nadi
Kesadaran

Jenis-jenis cairan

Kristaloid isotonic

Cairan hipertonik

Koloid

Masalah pada resusitasi

Oligouri
Anak-anak : Anak-anak cenderung
mengalami hipoglikemi, overload cairan
dan
hiponatremi
dilusi
karena
terbatasnya ketersediaan glikogen dan
rasio volume intravascular.
Abdominal Compartment Syndrome

Guideline Resusitasi Cairan pada Dewasa dengan


Trauma Bakar Akut

KESIMPULAN
1. resusitasi cairan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup pasien
luka bakar
Cairan intravena untuk:
-anak-anak >10% TBSA
-dewasa >20% TBSA
perhitungan cairan dimulai dari waktu terkena cedera
-Anak-anak (<30kg) 3-4 ml/kg x %TBSA burn plus maintenance
-Dewasa 3-4 ml x kg x %TBSA burn
setengah 8 jam pertama, sisanya 16 jam berikutnya
Menggunakan cairan kristaloid selama 24 jam pertama
anak-anak butuh karbohidrat
pasang katete urin
hemochromogen: tingkatkan resusitasi cairan untuk pengeluaran urin
yang dua kali lebih banyak
pantau glukosa darah, serum elektrolit, tekanan darah, nadi, gas darah
arteri, foto x-ray dada

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai