(LUKA BAKAR)
Kelompok :
Wiranto I Oby
Abu Bakar R
Adam Maulid A
DEFINISI
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
• Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak
awal (fase syok) sampai fase lanjut.
ETIOLOGI
• Paparan api • Aliran listrik
– Flame • Zat kimia
– Benda panas (kontak) • Radiasi
• Scalds (air panas) • Sunburn
• Uap panas
• Gas panas
Tanda dan Gejala
• Hypovolemia. This is the • Hyponatremia. Hyponatremia is
immediate consequence of fluid common during the first week of
loss and results in decreased the acute phase, as water shifts
perfusion and oxygen delivery. from the interstitial space to the
• Decreased cardiac output vascular space.
. Cardiac output decreases before • Hyperkalemia. Immediately after
any significant change in blood burn injury hyperkalemia results
volume is evident. from massive cell destruction.
• Edema. Edema forms rapidly • Hypothermia. Loss of skin results
after burn injury. in an inability to regulate body
• Decreased circulating blood temperature.
volume. Circulating blood volume
decreases dramatically during
burn shock.
PATOFISIOLOGI
• PD yg terpajan suhu tinggi rusak& permeabilitas↑
sel darah rusak anemia
• Permeabilitas↑ edema bula yang mengandung
banyak elektrolit volume cairan intravaskuler ↓
• Kerusakan kulit akibat luka bakar cairan ↓ akibat
penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke
bula yang terbentuk pada luka bakar derajat II, dan
pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat
III.
Kontak Edema mukosa Obstruksi Gejala berupa
dengan agen orofaring & (jarang suara
kausal laring s/d dijumpai, serak/stridor,
membran terjadi 8 jam sulit bernafas,
alveoli pasca cedera) gelisah
(hipoksik)
Inflamasi
mukosa,
hipersekresi
Terbentuk
Disrupsi, silia fibrin dan atau Obstruksi lumen
mukosa partikel karbon (lebih sering
+
nekrosis bereaksi dijumpai, terjadi
kemudian dengan sekret pada hari ke-2
lepas membentuk s/d 4 pasca
(sloughing cast (mucus cedera)
mucosa) plug)
Clinical Lung Injury
Edema
Kehilangan Epitel Hipermetabolism
Syok
Imunosupresi Malnutrisi
Insuf.
ARF Ileus Transl. Bakteri Infeksi Luka
Paru
Sepsis
ARDS ATN
MODS
Kematian
Complications
Full thickness =
involves all of skin
Mixed partial and full thickness
121
Epidermis
Zona Koagulasi
Dermis
Zona Statis
Zona Hiperemi
Jaringan Sub-Kutis
TERIMAKASIH SEMOGA
BERMANFAAT
TATALAKSANA RESUSITASI
• Tatalaksana resusitasi jalan nafas:
– Intubasi
– Krikotiroidotomi (terlalu agresif dan menimbulkan morbiditas
lebih besar dibanding intubasi)
– Pemberian oksigen 100%
– Perawatan jalan nafas
– Penghisapan sekret (secara berkala)
– Pemberian terapi inhalasi
– Bilasan bronkoalveolar
– Perawatan rehabilitatif untuk respirasi
– Eskarotomi pada dinding toraks memperbaiki kompliansi paru
Tatalaksana resusitasi cairan
• Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan cairan pengganti.
• Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam