Oleh:
Prof. Dr. dr. Rachma Ayu Maulidiany, Sp.PD
Prof. Dr. dr. Tessa Restiani, Sp.PD
AASLD
TATALAKSANA
Tujuan Terapi (AASLD) mencegah komplikasi dan kematian
akibat infeksi VHC
The goal of therapy is to eradicate HCV infection to prevent
liver cirrhosis, HCC, and death. The endpoint of therapy is
undetectable HCV RNA in a sensitive assay (<15 IU/ml) 12 and
24 weeks after the end of treatment (i.e. an SVR) (EASL)
Rekomendasi Terapi Kombinasi Interferon alfa dan
Ribavirin
Indikasi Terapi Hepatitis C kronik jika SGPT > 2 kali batas
atas nilai normal
• Harus dilakukan pemantauan setiap bulan utk 4-5 kali
pemeriksaan.
• Jika ada fluktuasi indikasi terapi
• Jika nilai selalu normal pertimbangan biopsi hati/ fibroscan
TATALAKSANA
Jika tidak terjadi fibrosis hati (F0) atau terjadi fibrosis ringan
(F1) kemungkinan tidak diperlukan terapi
Jika nilai fibrosis hati tingkat menengah atau tinggi
indikasi terapi
Jika sudah terdapat sirosis pemberian interferon harus
berhati-hati karena dapat menimbulkan penurunan fungsi
hati
TATALAKSANA
VHC gen1 & gen4 pemberian terapi selama 48 minggu
VHC gen2 & gen3 pemberian terapi selama 24 minggu
INTERFERON
Interferon alfa konvensional diberikan setiap 2 hari atau 3
kali seminggu dengan dosis 3 juta unit s.c
Peg-interferon diberikan tiap minggu
• Peg-interferon 12 KD 1,5µg/kgBB/Kali
• Peg-interferon 40 KD 180 µg
RIBAVIRIN
Dosis Ribavirin
• Berat badan < 50 kg : 800 mg per hari
• BB 50 – 70 kg : 1000 mg per hari
• BB > 70 kg : 1200 mg per hari
KONTRAINDIKASI PEMBERIAN
INTERFERON-RIBAVIRIN
Usia > 60 thn
Hb < 10 g/dl
Leukosit < 2500/µL
Trombosit < 100.000/µL
Gangguan jiwa berat (Interferon menyebabkan depresi)
Hipertiroid
Gangguan fungsi ginjal (ribavirin)
EVALUASI TERAPI
Respon Terapi
Efek Samping
RESPON TERAPI
Pada akhir pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan RNA
VHC kualitatif
6 Bulan setelah terapi Cek RNA VHC kualitatif
• Hasil negatif : respon virologik menetap (SVR)
• Hasil Kembali positif: kambuh (relapser)
EFEK SAMPING
Interferon
• Demam, gejala flu, depresi, gangguan emosi, rambut rontok,
depresi sumsum tulang, hiperusrisemia, tiroiditis
Ribavirin
• Penurunan Hb
PEMANTAUAN EFEK
SAMPING
Klinis
Lab (awal tiap 2 minggu selanjutnya tiap bulan)
• DPL, asam urat, SGPT
Terapi tidak boleh dilanjutkan jika
• Hb < 8 g/dl
• Leukosit < 1500/ µL atau netrofil < 500/ µL
• Trombosit < 50.000/ µL
• Depresi berat yang tidak teratasi oleh obat
• Tiroiditis yang tidak teratasi
KEBERHASILAN
TERAPI
Eradikasi VHC 60%
• VHC gen 1 40%
• VHC gen lain 70%
Infeksi VHC akut 100%
TERIMA KASIH