ABSES HEPAR
Oleh : dr.Hardiyanthi Ismi A.
Bakterimia
Sistemik
A.Hepatika / V.porta
Abses Hepar
Gejala Presentase Tanda Presentase(%)
(%)
1 Demam 80 Hepatomegali 50
2 Nyeri perut 50 Nyeri tekan 50
3 Menggigil 40 Ikterus 25
4 Mual dan muntah 35 Efusi pleura 20
5 Berat badan 30
menurun Gejala dan Tanda
Abses Hepar Piogenik
No Gejala Presentase Tanda Presentase
(%) (%)
1 Nyeri perut 84-93 Nyeri tekan perut 67-80
kanan atas
2 Demam 80-93 Hepatomegali 18-53
3 Menggigil 41-73 Tanda peritoneal 18-20
4 Nausea 45-85 Ikterus 4-12
5 Berat badan 29-45
menurun Gejala dan Tanda Abses
Hepar Amoeba
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan Radiologis
5. Pemeriksaan Serologi
PENATALAKSANAAN
Abses Piogenik
Abses Amoeba
Drainase Perkutan
Reseksi Hepar
IDENTITAS PASIEN
A.ANAMNESIS
Autoanamnesis
Tanggal : Jumat, 10 Juli 2015
Pukul : 10.00 WITA
Keluhan Utama
Nyeri didaerah perut kanan atas
Keluhan Tambahan
Nyeri perut kanan hingga ke bagian tengah atas,
perut teraba bengkak dan keras di daerah kanan
atas serta nyeri bila ditekan, mual dan muntah,
demam 3 hari, tidak BAB 3 hari dan nafsu makan
menurun
Riwayat
Penyakit
Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Sakit seperti ini baru pertama kali dialami pasien
Riwayat hepatitis disangkal
Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal
Pasien pernah menderita demam typhoid sekitar 7 bulan yang lalu
Riwayat Pengobatan
Sudah berobat ke puskesmas sebelumnya hanya mendapat obat penurun
panas, anti nyeri dan vitamin. Pasien lupa nama obat yang dikonsumsi
Riwayat Alergi
Alergi obat disangkal
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 38,5 C
Pernapasan : 21 x/menit
PEMERIKSAAN GENERALIS
Kepala Mulut
Bentuk : Normocephal Lidah : Coated tongue (-),
Kulit stomatitis (-)
Telinga
Ikterik : Tidak ada
Sekret : (-/-)
Mata
Kelenjar Getah Bening
Konjungtiva: Anemis (+/+)
Submandibula : Tidak teraba
Sklera : Ikterik (-/-) Supraklavikula : Tidak
Refleks Cahaya: positif/positif teraba Leher : Tidak
Ukuran pupil: Isokor teraba
Hidung Inguinal : Tidak teraba
Aksila : Tidak teraba
Sekret : (-/-)
Dada
Septum : Ditengah
Bentuk : Normochest
Paruparu Depan Belakang
Benjolan (-), krepitasi (-) Benjolan (-), taktil fremitus sama ki-ka
Kiri
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru, batas paru- Sonor di seluruh lapang paru
Kanan hepar pada sela iga V linea midclavikularis
Jantung
Inspeksi Tidak tampak pulsasi iktus kordis
Palpasi Pulsasi iktus kordis teraba pada 1 cm medial linea midclavikula sela iga V sinistra
Perkusi Batas atas: sela iga II linea parasternal sinistra
Batas bawah : sela iga V linea midclavicularis sinistra
Batas kiri: sela iga IV 1 cm medial linea midclavicula sinistra
Batas kanan: sela iga IV, linea sternalis dekstra
Auskultasi BJ I-II reguler murni, bising (-), murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Warna kulit merata, Ptekie (-), ekimosis (-), tampak datar
Auskultasi Bising usus 6x /menit
Palpasi Dinding perut Distensi lokal di hipokondrium kanan, nyeri tekan (+) pada
hipokondrium kanan dan epigastrium, massa (-)
Hati - Teraba 4 jari di bawah arcus costa, tepi tumpul, konsistensi kenyal,
permukaan rata, nyeri tekan (+)
- Teraba 3 jari di bawah processus xiphoideus, tepi tumpul, konsistensi
kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (+)
Anggota Gerak
Atas : Akral hangat (+/+), RCT <2 detik, Edema (-/-)
Bawah : Akral hangat (+/+), RCT < 2 detik, Edema (-/-)
Tanggal 9 juli 2015 di ruangan, pukul : 10:00 WITA
Kesimpulan :
Curiga suatu abses hepar lobur kanan hingga kiri berukuran 12,4 x 11,6 x 8,2 cm
Resume
usia
Nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu
20 tahun
- Perut kanan atas teraba bengkak dan keras serta nyeri tekan
5 hari - Pasien merasa kesakitan bila tidur miring ke kanan
SMRS - Nyeri bertambah bila pasien bergerak, berjalan, batuk atau menarik napas
dalam
- nyeri ulu hati, perut terasa penuh disertai mual dan muntah sebanyak 3x
Benjolan (-), krepitasi (-) Benjolan (-), taktil fremitus sama ki-ka
Kiri
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru, batas paru-hepar Sonor di seluruh lapang paru
Kanan pada sela iga V linea midclavikularis
Benjolan (-), krepitasi (-) Benjolan (-), taktil fremitus sama ki-ka
Kiri
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru, batas paru-hepar Sonor di seluruh lapang paru
Kanan pada sela iga V linea midclavikularis
Abdomen
Palpasi Dinding perut Distensi lokal di hipokondrium kanan, nyeri tekan (+) pada hipokondrium kanan
dan epigastrium, massa (-)
Hati - Teraba 4 jari di bawah arcus costa, tepi tumpul, konsistensi kenyal, permukaan
rata, nyeri tekan (+), Fluktuasi (-)
- Teraba 3 jari di bawah processus xiphoideus, tepi tumpul, konsistensi kenyal,
permukaan rata, nyeri tekan (+)
Assasment Planning
Hepatomegali ec. abses SpO2 99% dengan O2 4 Lpm
Hepar suspek Amoebiasis
Rontgen abdomen : BNO dan LLD
O2 4 Lpm
Diferensial Diagnosis IVFD Asering 20 tpm
1. Abses hepar piogenik Ceftriaxone 2 x 1 gram (IV)
2. Hepatoma
Ranitidin 3 x 50 mg (IV)
3. Hepatitis
Antrain 3 x 1000mg (IV)
Metronidazole 4x 500 mg (drip IV)
Gitas (IV) bila masih nyeri injeksi
ketorolac pukul 20.00 WITA
1. Identitas dan marker
2. Posisi : Supine
3. Preperitoneal fat line kanan
kiri baik
4. Psoas line kanan dan kiri tidak
tampak jelas
5. Tampak gambaran ground
glass appearance mendesak
gas usus kebawah dan ke
lateral kiri
6. Tidak tampak udara bebas di
bawah diafragma
7. Kontur ginjal kanan kiri tidak
tampak jelas
8. Tidak tampak batu opaque di
traktus urinarius
9. Corpus, pedicle dan spatium
intervertebralis tampak baik
10. Tak tampak soft tissue/
swelling
Posisi LLD :
Kesan :
Tampak gambaran ground glass
appearance dari hipokondria
kanan hingga ke abdominal lateral
kanan dan kiri yang mendesak gas
usus kebawah dan ke lateral kiri
curiga hepatomegali
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
ABSES HEPAR
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang
penunjang diagnostik yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi (1-10 MHz) dalam
menghasilkan gambaran suatu organ internal
Semua organ,
Mendeteksi organ
kecuali yang
yang bergerak
mengandung gas
USG digunakan untuk :
1.Menemukan dan menentukan letak massa
dalam rongga perut dan pelvis
2.Membedakan kista dan massa solid
3.Mempelajari pergerakan organ ( jantung,
aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin
dan jantungnya
4.Pengukuran dan penentuan volume massa
ataupun organ tubuh tertentu (misalnya
ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan
lain-lain).
5.Biopsi jaru terpimpin (punksi)
Sangat lambat bila melalui media yang 70% gelombang suara yang mengenai
bersifat gas tulang akan dipantulkan
sangat cepat bila melalui media padat 99% gelombang suara yang mengenai
rongga-rongga yang mengandung gas
akan dipantulkan
Semakin padat suatu media maka
semakin cepat kecepatan gelombang 25% pemeriksaan USG abdomen
diperoleh hasil yang kurang
memuaskan karena gas dalam usus
Apabila melalui suatu media maka
akan terjadi atenuasi
Lemak yang banyak akan
memantulkan gelombang suara yang
sangat kuat
kekurangan USG
Antara tranducer dengan kulit tidak didapatkan kontak dengan baik (interface) sehingga
bisa terjadi artefak diperlukan jelly sebagai penghantar ultrasound
Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan
Rontgen thorax
Dome diafragma yang meninggi terlihat pada 50% kasus
Bisa tampak gambaran efusi pleura, kolaps paru dan abses paru
USG CT- SCAN