Anda di halaman 1dari 35

CHRONIC

VENOUS
INSUFFICIENCY
Endah Wahyu Mentari
030.10.093
Kepaniteraan Ilmu Bedah RSUP Fatmawati
Pembimbing: dr. Witra Irvan, Sp.B(K)V

Defenisi
CVI dapat didefinisikan sebagai
gangguan menetap pada aliran
darah balik dari perifer ke vena
sentral beserta komplikasinya

Epidemologi
70 % dari semua ulkus pada tungkai
berawal dari insufisiensi vena kronik
(chronic venous insufficiency/CVI).
Pada pria usia 70 79 tahun
Pada wanita 40 -49 tahun

Definisi
Kelainan
Pembulu
h
Vena
CVI
Ekstremi
tas
bawah

Disfungs
i
Katup
vena

Anatomi
Vena ekstremitas terbagi
dua: deep dan superficial
Vena superfisial terletak di
permukaan kulit dan
mengalirkan darah ke vena
dalam
Vena dalam terletak di dekat
jaringan otot kontraksi
dan relaksasi otot pengaruhi
pergerakan aliran darah

Patofisiologi
Vena superfisial dan deep vena
refluk , obstruksi , otot betis terganggu
Hipertensi vena menahun
edema, ulserasi

Fisiologi vena
Secara fisiologi vena berfungsi mengembalikan
darah dari kapiler ke jantung
Sebagai resevoir darah
Kapasitas vaskuler sebagai pompa darah
Pengatur suhu tubuh

Faktor Penyebab CVI


Tekanan darah pada tungkai
terlalu tinggi
Varises
Kelebihan berat badan
Kehamilan
Jarang olah raga
Merokok
Berdiri atau duduk dalam waktu
yang lama

Tanda dan gejala CVI


Pigmentasi
Lipodermatosklerotik
Eksim
Ulserasi
Varicose vein
Edema
dermatitis

Lanjutan
Nyeri pada tungkai (akibat
kelelahan)
Bengkak pada kaki
Betis terasa tertekan
Kaki menjadi cepat lelah saat
berjalan dan membaik ketika di
istirahatkan

KLASIFIKASI
1) Derajat 0 : tidak terlihat atau teraba
tanda gangguan vena
2) Derajat 1 : telangiektasis, vena retikular
3) Derajat 2 : varises vena
4) Derajat 3 : edem tanpa perubahan kulit
5) Derajat 4 : perubahan kulit akibat
gangguan vena (pigmentasi, dermatitis
statis, lipodermatosklerosis)
6) Derajat 5 : perubahan kulit seperti di
atas dengan ulkus yang sudah sembuh
7) Derajat 6 : perubahan kulit seperti di
atas dengan ulkus aktif

STADIUM CVI mempunyai beberapa stadium menurut


klasifikasi CEAP Adapun stadium CVI secara klinis menurut
klasifi kasi CEAP

C0 : tidak ada tanda-tanda penyakit vena yang


terlihat atau teraba
C1 : telangiektasia atau vena retikuler
C2 : varises (dibedakan dari vena retikuler dengan
diameter > 3 mm)
C3 : edema
C4 : perubahan pada kulit sekunder terhadap
penyakit vena kronik

C4a : pigmentasi atau eksim Tungkai dengan CVI


dan tungkai normal
C4b : lipodermatosklerosis atau atrophie blanche
C5 : ulkus vena sembuh
C6 : ulkus vena aktif

Manifestasi Klinis
ASYMPTOMATIC
SUPERFICIAL VENOUS DILATATION
Telangiectasis (intradermal)

Reticular veins (subdermal)

VARICOSE VEINS (subcutaneous)

Leg edema

Skin changes
Hyperpigmentation

Skin changes
Stasis dermatitis

Skin changes
Corona phlebectatica
a. venous cups
(veins)
telangiectasis
veins
(capillaries)

b.
c. reticular
d. stasis spots

Lipodermatosclerosis
a form of panniculitis just above the ankles

Venous stasis ulceration

CLASSIFICATION OF VEIN
DISEASE

CEAP an international consensus conference initiated the Clinical-EtiologyAnatomy-Pathophysiology classification.


C 0 no evidence of venous disease.
C 1 telangiectasias/reticular veins.
C 2 varicose veins.
C 3 edema associated with vein disease.
C 4a pigmentation or eczema.
C 4b lipodermatosclerosis.
C 5 healed venous ulcer.
C 6 active venous ulcer.
E c congenital
E p primary venous disease.
E s secondary venous disorder.
E n not specified.
A s superficial veins.
A d deep veins.
A p perforating veins.
A n not specified.
P r venous reflux.
P o venous obstruction.
P n not specified.

Px Penunjang
Tes Trendelenburg :
untuk menentukan derajat insuffisiensi katup pada vena
komunikans

Ultrasonografi Doppler
dapat menunjukkan dengan tepat lokasi katup yang
abnormal

Duplex ultrasonography
Merupakan modalitas pencitraan standar untuk diagnosis
sindrom insuffisiensi vena dan untuk perencanaan
pengobatan serta pemetaan sebelum operasi

Plebography
Plebography merupakan pemeriksaan invasif yang
menggunakan medium kontras

Penatalaksanaan
Konservatif
Terapi kompresi, stocking kompresi dengan gradient
tekanan antara 30-40mmhg atau 40-50 mmhg pada
pergelangan kaki
Skleroterapi, menyuntikkan bahan kimia ke dalam
pembuluh darah yang terkena
Obat
Pentoxifylline, yang meningkatkan aliran darah melalui
pembuluh, dapat digunakan dalam kombinasi dengan terapi
kompresi untuk membantu menyembuhkan borok kaki.
Diuretik (obat yang digunakan untuk menarik kelebihan
cairan dari tubuh melalui ginjal) dapat digunakan untuk
mengurangi pembengkakan.

Conservative Management
LEG ELEVATION heart level for 30 minutes 3-4
times daily improves micro-circulation reduces
edema, and promotes healing of venous ulcers.

EXERCISE daily walking and simple ankle flexion


exercises.

Compression therapy
Compression bandages elastic or non-elastic with single
or multi-layers.

Compression stockings

Penatalaksanaan
Bedah
Ligasi - mengikat off vena yang terkena
("vein stripping").
Perbaikan bedah - vena dan / atau katup
dapat diperbaiki melalui pembedahan,
baik melalui sayatan terbuka atau
dengan menggunakan kateter yang
panjang (tabung hampa).
Vena transplantasi

Anda mungkin juga menyukai