Anda di halaman 1dari 46

REVIEW & PEMBAHASAN SOAL UKOM

KEP. GADAR NERS

Department of Medical Surgical & Emergency Nursing


UNKAHA Semarang
KASUS 21
Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat karena gagal jantung. Saat
perawat melakukan pemeriksaan tiba-tiba pasien tidak sadar, nafas
spontan tidak ada. Perawat memutuskan untuk melakukan Cardio
Pulmoner Rescucitation (CPR). Setelah memanggil bantuan, perawat
memberikan kompresi dada sebanyak 30 kali

Apa tindakan perawat selanjutnya menurut algoritma CPR dari


AHA 2010 ?
a. Memeriksa nadi karotis komunis dengan cermat
b. Memeriksa pernapasan dengan cermat
c. Memberikan bantuan napas 2 kali
d. Membebaskan jalan nafas
e. Melakukan ventilasi 4 kali
KASUS 22
Seorang laki-laki usia 25 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan tidak
sadar akibat kecelakaan. Hasil pemeriksaan: korban masih
mengenakan helm fullface, frekuensi pernafasan 40 x/menit, frekuensi
nadi 135 x/menit, tampak pernafasan paradoks dan dangkal. Klien
mengalami jejas luas, edema dan krepitasi daerah dada.

Apakah tindakan keperawatan pertama yang harus dilakukan?


a.Lakukan Log Roll dan Pasang Long Spine Board
b.Lakukan needle thorachosintesis
c.Lakukan intubasi endotracheal
d.Lakukan Helmet Removal
e.Pasang Neck Collar
Helm fullface : melindungi wajah dan kepala dari trauma
Frek. Nafas 40x/menit : tanda bahaya artinya terjadi
hiperventilasi
Hiperventilasi kondisi lebih banyak mengeluarkan
karbondioksida dari pada menghirupnya, karbondioksida
ditubuh berkurang, level rendah akan memicu
penyempitan pembuluh darah yg memasok darah ke otak
Hal itu terjadi, maka akan meras “melayang” dan
kesemutan pada jari.
Hiperventilasi parah akan sebabkan kehilangan
kesadaran.
Frek. Nadi 135x/menit artinya takikardia yaitu detak
jantung lebih dari normal
Komplikasi yang bisa timbul karena takikardia yaitu
tidak sadarkan diri, jantung berdebar, nyeri dada,
bingung, merasa lelah, napas sesak, pusing, hipotensi
Pernapasan paradoksal : diafragma bergerak keatas
saat menarik napas, dan paru-paru tidak bisa
mengembang dengan baik. Kondisi ini tidak dapat
menghirup oksigen dlm jumlah cukup
Penyebab karena disfungsi diafragma
Jejas : ada lebab, merah
Edema : bengkak
Krepitasi dada kita curigai adanya udara dibawah kulit.
Bisa merasakan adanya tekstur seperti busa pada
dinding dada
KASUS 23
Seorang laki-laki berusia 55 tahun diantar oleh keluarganya ke
UGD karena tidak sadar setelah bangun tidur. Pada saat pengkajian
ditemukan pasien mengalami penurunan kesadaran, denyut nadi
120x/menit, terdengar bunyi napas gurgling. Perawat melakukan
tindakan keperawatan untuk membebaskan jalan nafas.
Bagaimanakah tindakan perawat yang tepat?
a.melakukan suction
b.melakukan jawtrust
c.memberikan oksigen nasal
d.melakukan headtilt chin lift
e.mengatur posisi semi fowler
Sumbatan jalan napas dibagi 3
berdasarkan suaranya :
Gurgling : suara seperti kumur-kumur, adanya cairan
seperti darah atau air ludah
Snoring : suara ngorok adanya sumbatan, biasanya
pangkal lidahjatuh kebelakang menutupi tenggorokan
Stridor : suara mengik saat inspirasi seperti wheezing

(Wheezing : suara mengik tinggi nyaring saat akhir


akhir ekspirasi)
KASUS 24
Seorang anak-anak perempuan berusia 12 tahun dibawa ke IGD
karena jatuh. Pada saat dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan
denyut arteri karotis dan pasien juga mengalami henti napas.
Saat itu ada dua perawat yang akan melakukan pemberian RJP.
Berapakah rasio antara kompresi dan ventilasi dalam
melakukan RJP pada pasien tersebut?
a. 15 : 1
b. 15 : 2
c. 30 : 1
d. 30 : 2
e. 30 : 3
KASUS 25
Seorang laki- laki usia 25 tahun dibawa ke UGD karena
kecelakaan sepeda motor. Dari pengkajian diperoleh informasi
bahwa pasien tidak memakai helm, saat jatuh kepala membentur
trotoar keluar darah dari hidung, kelopak mata tampak menghitam,
GCS 7 terdapat jejas di klavikula ke arah kranial.
Apakah tindakan keperawatan utama yang harus dilakukan
perawat?
a.lakukan suction
b.pasang neck collar
c.pasang head stabilizer
d.lakukan logroll position
e.hentikan sumber perdarahan
Darah keluar dari hidung (rinore)
Rinorea cairan serebrospinal adalah suatu keadaan
adanya hubungan yang tidak normal antara ruang
subarachnoid dengan rongga hidung. 80% dari kasus
terjadi oleh karena trauma kepala yang berhubungan
dengan fraktur dasar tengkorak (fraktur basis cranii)
Jejasa klavikula kearah kranial kita curigai adanya
trauma di dalam
KASUS 26
Seorang laki-laki usia 40 tahun dengan BB 60 kg dibawa ke
UGD karena mengalami luka bakar 4 jam yang lalu dengan luas
30%. akral dingin, frekwensi nadi 120 x/ menit, frekwensi nafas
33 x/menit.
Berapakah kebutuhan cairan Ringer Lactate pada resusitasi
8 jam pertama menurut rumus Baxter dan Parkland?
a.3000 cc
b.3200 cc
c.3500 cc
d.3600 cc
e.3750 cc
ANAK
DEWASA THE RULE OF NINE


=
1%
Resusitasi cairan ( 48 jam pertama )
 Orang dewasa II- III 20 % , anak dan orang tua 15 % ,
pemberian infus dengan formula BAXTER
 Dewasa : 4 cc / kg bb/ % luas luka bakar pada
 Anak anak : 2 cc/ kg bb/ % luas luka bakar + kebutuhan
faali
Kebutuhan faali anak :
1. Umur 0 – 3 bulan 125cc/kgbb
2. Umur 3 – 6 bulan 115cc/kgbb
3. Umur 6 – 9 bulan 110cc/kgbb
4. Umur 9 – 12 bulan 100cc/kgbb
5. Umur 1 – 5 tahun 100cc/kgbb
6. Umur 5 – 10 tahun 50 cc/kgbb
 Dengan pemberian 8 jam pertama ½ nya, 8 jam kedua ¼
dan 8 jam ketiga ¼ nya.

Indikator Cairan Adekuat (Haluaran urin normal)


0,5ml/kgBB : orang dewasa
1ml/kgBB : anak
2ml/kgBB : bayi

Setelah resusitasi, haluaran urin belum meningkat,


tingkatkan resusitasi 50%
Jika haluaran urin berlebih, kurangi resusitasi 25%
Pembahasan
4ccx60x30 = 7200 cc/24 jam
8 jam pertama 1/2 = 3600
8 jam kedua ¼ = 1800
8 jam ketiga ¼ = 1800
KASUS 27
Seorang laki-laki, usia 42 tahun dibawa ke UGD dengan
keluhan nyeri dada di sebelah kiri, sesak nafas, dan lemas
muncul setelah melakukan olahraga voli. Tekanan darah
140/80 mmHg, frekuensi nadi 118 x/menit, suhu 36 ºC,
frekuensi napas 29 x/menit
Apakah posisi yang tepat pada pasien di atas?
a.fowler
b.sims
c.semi fowler
d.supinasi
e.head up
Posisi Semi fowler
Membantu mengurangi sesak napas
Dengan derajad kemiringan 45 derajad, yaitu dengan
menggunakan gravitasi untuk membantu
mengembangkan paru dan mengurangi tekanan dari
abdomen pada diafragma
Membuat oksigen dalam paru semakin meningkat
sehingga memperingan kesukaran napas.
KASUS 28
Seorang laki-laki usia 29 tahun dibawa ke UGD dengan luka
bakar derajat 2, luas luka bakar 32%. Kondisi pasien saat
ini sadar dan mengeluh nyeri pada area luka. TD 90/60 mmhg,
frekwensi nadi 115 x/menit dan teraba lemah, akral dingin.
Apakah tindakan keperawatan prioritas yang dilakukan
oleh perawat? 
a. melakukan manajemen nyeri
b. melakukan perawatan luka bakar
c. memberikan posisi nyaman ke pasien
d. memberikan oksigen sesuai kebutuhan
e. melakukan rehidrasi cairan dan elektrolit
Klasifikasi Luka Bakar
Derajat LB I : (tidak perlu dihitung luasnya)
• Hanya mengenai lap-epidermis
• Kulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla.
• Terasa nyeri/hipersensif
• Sembuh dlm 5 –10 hari
Derajat LB II dangkal :
• Mengenai epidermis dan superficial dermis
meliputi folikel rambut dan kelenjar sebasea
masih utuh
• Kulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan
terbentuk bulla
• Inflamasi dan eksudasi
• Sembuh < 3 minggu
Derajat LB II Dalam :
• Mengenai epidermis dan sebagian besar dermis
• Sembuh > 3 minggu dengan meninggalkan parut

Derajat LB III :
• Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di
bawahnya.
• Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih
rendah dari sekitarnya.
• Tidak ada bulla dan tidak nyeri
• Terjadi koagulasi protein/denaturasi protein
• Memerlukan skin graft, lama sembuh
ANAK
DEWASA THE RULE OF NINE


=
1%
 Luka bakar grade II:
 Dewasa > 15%
 Anak/orang tua > 10%
 Luka bakar grade III > 2%
 Luka bakar dengan
komplikasi: jantung, otak dll.
 Sengatan listrik
 Trauma inhalasi
 Tujuan resusitasi cairan :
 Tekanan Sistolik > 100 mmHg
 Frekuensi nadi / denyut jantung < 110 x / mnt
 Haluaran urine 30 – 50 ml/ jam atau ½-1cc/kgBB/jam
 Ukuran tambahan utk menentukan kebutuhan
cairan :
 Nilai Hb dan Ht
 Kadar Na serum
 Penatalaksanaan syok adalah utk mencegah
terjadinya syok hipovolemik dan/atau
anafilatik/analgetik dgn monitor KU dan TTV ketat
Resusitasi cairan ( 48 jam pertama )
 Orang dewasa II- III 20 % , anak dan orang tua 15 % ,

pemberian infus dengan formula BAXTER


 Dewasa : 4 cc / kg bb/ % luas luka bakar pada

 Anak anak : 2 cc/ kg bb/ % luas luka bakar + kebutuhan

faali
Kebutuhan faali anak :
1. Umur 0 – 3 bulan 125cc/kgbb
2. Umur 3 – 6 bulan 115cc/kgbb
3. Umur 6 – 9 bulan 110cc/kgbb
4. Umur 9 – 12 bulan 100cc/kgbb
5. Umur 1 – 5 tahun 100cc/kgbb
6. Umur 5 – 10 tahun 50 cc/kgbb
 Dengan pemberian 8 jam pertama ½ nya, 8 jam kedua ¼
dan 8 jam ketiga ¼ nya.

Indikator Cairan Adekuat (Haluaran urin normal)


0,5ml/kgBB : orang dewasa
1ml/kgBB : anak
2ml/kgBB : bayi

Setelah resusitasi, haluaran urin belum meningkat,


tingkatkan resusitasi 50%
Jika haluaran urin berlebih, kurangi resusitasi 25%
KASUS 29
Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang ke UGD dengan
kecelakaan lalu lintas, terdapat hematom dan luka robek
pada daerah klavikula dektra, tangan nyeri jika
digerakan, terdapat krepitasi dan deformitas.
Apakah intervensi prioritas yang harus diberikan?
a.kolaborasi pemberian analgetik
b.imobilisasi daerah klavikula
c.ajarkan teknik relaksasi
d.kolaborasi terapi cairan
e.hentikan perdarahan
Deformitas
Perubahan bentuk dan struktur disebabkan oleh
ketergantungan fungsional otot pada kestabilan otot.
KASUS 30
Seorang laki-laki usia 58 tahun diantar keluarga ke UGD
dengan keluhan nyeri saat buang air kecil dan aliran
tidak lancar. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat di
palpasi.
Apakah tindakan prioritas pada pasien tersebut?
a.kolaborasi pemasangan douwer cateter
b.kolaborasi pemberian obat diuretik
c.kolaborasi pemberian obat analgetik
d.mengajarkan teknik napas dalam
e.menganjurkan banyak minum
Retensi urin
Keadaan seseorang tidak mampu mengeluarkan urin
dari kandung kemih, meskipun jumlah urine telah
melampaui kapasitas maksimal.
Disebabkan oleh :
Kelemahan otot kandung kemih
Gangguan koordinasi antara kandung kemih dg uretra
Sumbatan pada uretra
Pertolongan pertama dengan mengeluarkan urine
KASUS 31
Seorang perempuan hamil berusia 24 tahun, diantar
ke IGD dengan memegangi leher. Pasien tersedak
biji bakso 3 menit yang lalu. Warna bibir kebiruan,
frekuensi napas 32x/menit.
Apakah tindakan prioritas pada pasien tersebut?
a. sub diafragmatic trust
b. abdominal trust
c. chest trust
d. triple manuver
e. back blow
KASUS 32
Seorang laki- laki usia 45 tahun datang ke UGD diantar
keluarganya setelah jatuh dari kamar mandi. Hasil
pengkajian: Pasien mengalami penurunan kesadaran, GCS 9,
terdengar bunyi napas pasien gurgling. Pasien memiliki
riwayat hipertensi
Apakah prioritas tindakan keperawatan yang tepat?
a.lakukan suction dan kemudian chin Lift
b.cek airways dan segera beri oksigenasi
c.cek nadi karotis dan lakukan tracheostomy
d.jaw thrust dan segera pasang Endo tRacheal Tube
e.head till chin lift dan segera pasang Oropharingeal Airways
KASUS 33
Seorang laki-laki usia 50 tahun diperiksakan ke UGD karena
tiba-tiba merasa badan lemes, dada terasa sesak seperti
dihimpit beban berat dan menjalar sampai leher serta wajah.
Pasien terlihat gelisah.
Apa prioritas tindakan perawat yang paling tepat dilakukan ?
a.Mengukur tanda–tanda vital
b.Melakukan pemeriksaan EKG
c.Memberikan oksigen dan analgetik
d.Melakukan pemeriksaan fisik thorak
e.Menanyakan riwayat kesehatan pada keluarga
KASUS 34
Seorang klien diterima di ruang UGD dengan perdarahan
gatrointestinal atas akut. Tanda-tanda vital satu jam lalu adalah
tekanan darah 132/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, dan
frekuensi napas 18 x/menit. Saat ini tekanan darah pasien 60/40
mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit dan respirasi 28 x/menit
Apakah tindakan perawat selanjutnya?
a.memasang folley catheter
b.memberikan resusitasi cairan
c.mengatur posisi supinasi dan kaki ditinggikan
d.mengatur posisi kepala lebih tinggi dari jantung
e.memberikan oksigen 2 L/mnt menggunakan kanul nasal
KASUS 35
Seorang laki -laki usia 48 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri
dada sebelah kiri yang tidak hilang dengan istirahat. Saat pasien
dibawa ke UGD dari ambulans, pasien tiba-tiba mengalami penurunan
kesadaran dan henti jantung. Perawat langsung melakukan Resusitasi
Jantung Paru (RJP). Sepuluh menit kemudian keluarga pasien
meminta agar tindakan RJP dihentikan.
Bagaimanakh sikap perawat yang tepat?
a. tetap melakukan RJP
b. menyelesaikan RJP satu siklus
c. melakukan defibrilasi pada pasien
d. menghentikan RJP dan membuat informed consen
e. memberikan pendidikan kesehatan manfaat RJP pada
keluarga pasien
KASUS 36
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke IGD karena kecelakaan
kerja. Klien mengeluh seska nafas dan nyeri dada hebat. Hasil pengkajian
diperoleh ada lesi pada dada kiri klien, tampak trakea bergeser,
hiperresonan pada dada kiri, frekuensi pernafasan 30x/menit, nafas
pendek, tekanan darah 100/65mmHg, nadi teraba lemah 68x/menit,
tampak pucat, sianosis tampak cemas.
Apakah masalah keperawatan yang terjadi pada klien tersebut?
a.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi sputum
meningkat
b.Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubhan kontraktilitas
c.Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan paru
d.Ketidakefektifan pertukran gas berhubungan dengan kerusakan paru
e.Nyeri yang berhubungan dengan insisi pembedahan
KASUS 37
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa di IGD karena
kecelakaan. Hasil pengkajian diperoleh klien mengalami
pendarahan keluar dari hidung dan telinga. Klien mulai
gelisah dan merancau, tekanan darah 110/78mmHg, nadi
99x/menit, frekuensi pernafasan cepat dan dangkal.
Apakah kategori triase kasus tersebut?
a.Merah
b.Kuning
c.Hitam
d.Hijau
e.Putih
KATEGORI DLM TRIAGE (prioritas
kegawatan)
1. EMERGENCY (LABEL MERAH)
Penderita gawat & darurat. Harus mendapat
pertolongan dgn prioritas penanganan pertama
Kasus emergency misal :
- Trauma berat
- AMI
- Sumbatan jalan nafas
- Pneumothorax
- Syok hipovolemik
- Luka bakar dgn trauma inhalasi

39
2. URGENT (LABEL KUNING)

Penderita tidak gawat tapi


darurat atau gawat tdk darurat,
penderita ini harus mendapat
pertolongan dgn. Prioritas
penanganan ke-2
Kasus urgent, misal :
- cedera tulang belakang
- Fraktur terbuka
- Trauma capitis tertutup
- Luka bakar
- Apendiksitis akut

40
3.NON URGENT (LABEL HIJAU)

Penderita tidak gawat dan tidak


darurat, prioritas penanganan ke-3
Kasus Non urgent , misal :
- Luka lecet
- Luka memar
- Fraktur ekstremitas atas
- Demam
- Keluhan-keluhan ringan lain

41
LABEL HITAM
Untuk pasien meninggal dunia

42
KASUS 38
Seorang laki-laki berusia 30 tahun di bawa ke UGD karena kecelakaan.
Hasil pengkajian diperoleh klien mengalami perdarahan keluar dari
hidung dan telinga, ada jejas di dagu, tampak ruam memar juga di
bagian clavikula. Klien mulai meracau, gelisah, menarik tangan ketika
dipegang perawat, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi terasa lemah
70x/menit, klien tampoak sesak nafas, frekuensi pernafasan 30x/menit,
suhu tubuh 38.5C.
Apakah kategori triase kasus tersebut ?
a.Darurat
b.Gawat darurat
c.Gawat tidak darurat
d.Darurat tidak gawat
e.Tidak darurat tidak gawat
KASUS 39
Seorang laki-laki berusia 30 tahun di bawa ke UGD karena kecelakaan.
Hasil pengkajian diperoleh klien mengalami perdarahan keluar dari
hidung dan telinga, ada jejas di dagu, tampak ruam memar juga di
bagian clavikula. Klien mulai meracau, gelisah, menarik tangan ketika
dipegang perawat, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi terasa lemah
70x/menit, klien tampoak sesak nafas, frekuensi pernafasan 30x/menit,
suhu tubuh 38.5C.
Apakah kategori triase kasus tersebut ?
a.E3V3M3
b.E2V3M4
c.E3V4M5
d.E3V3M5
e.E2V2M2
GCS
 Eye
1. Tidak membuka mata meski dirangsang nyeri
2. Membuka mata jika dirangsang nyeri
3. Membuka mata jika dipanggil (rangsang suara)
4. Membuka mata spontan
 Verbal
1. Tidak berespon sama sekali
2. Suara yang tidak jelas
3. Kata-kata tidak jelas
4. Disorientasi (bicara bingung)
5. Orientasi bagus
 Motorik
1. Tidak berespon sama sekali
2. Ekstensi abnormal (deserebrasi)
3. Fleksi abnormal (dekortikasi)
4. Menarik area yang diberi ransang nyeri (fleksi normal)
5. Menunjuk area yang nyeri
6. Bergerak sesuai perintah
Terima kasih …..

Anda mungkin juga menyukai