Merupakan cedera pada kulit dan jaringan sekitarnya, yang menyebabkan hilangnya
integritas kulit dan menimbulkan efek sitemik yang kompleks. akibat suhu, bahan kimia,
sengatan listrik.
Penyebab :
- Tersering adalah terbakar api lansung/ trauma termal
- Pajanan suhu tinggi dri matahari/ sunburn
- Sengatan listrik
- Terkens air panas
- Bahan kimia (asam/basa kuat)
Klasifikasi derajat luka bakar :
- Derajat 1
Hanya mengenai epidermis dan biasa sembuh dalam 5-7 hari. Luka tampak eritema,
dgn rasa nyeri/ hipersensitivitas setempat. Contoh: tersengat matahari/sunburn
- Derajat II
Mencapai kedalaman dermis, dngn sisa elemen epitel sehat mis; kelenjar
sebasea,keringat dan pangkal rambut. Gx: nyeri, gelembung/ bula berisi cairan
eksudat yang keluar dri pembuluh karena permeabilitas dinding meningkat,
kemerahan, permukaan basah, berair.
Dibedakan atas derajat IIA(dangkal) kerusakan mengenai bag epidermis dan lapisan
atas dermis. Penyembuhan spontan 10-14 hr
Derajt IIB (dalam) mengenai hampir seluruh bagian dermis. Penyembuhan biasa
dalam waktu > 1 bilan
- Derajat III
Gx; warna kulit nampak putih pucat atau kehitaman, dgn permukaan lebih rendah dri
jaringan sekeliling yg masi sehat. (-) bula dan nyeri.
Kerusakan meliputi seluruh kedalaman kulit dan mungkin subkutis/ organ yg lebih
dalam. (-) elemen epitel hidup tersisa, penyembuhan dasar luka biasa diikuti dngn
terbentuknya eskar
Patofisiologi & manifestasi klinis :
Bila kulit terbakar/terpajan suhu tinggi, p.kapiler dibawahnya hingga area jauh pun
akan rusak dan menyebabkan permbeabilitasnya meningkat.
1. terjadi kebocoran cairan intrakapiler ke intertisial sehingga terjadi edema dan bula
yg mengandung bnyk protein dan elektrolit.
2. rusaknya kulit akibat luka bakar akan mengakibatkan hilangnya fx kulit sbgi barier
dan penahan penguapan.
Kedua penyebab ini dengan cepat menyebabkan berkurangnya cairan intravaskuler.
Bila kulit yg terbakar luasnya >20% dpt terjadi syok hipovolemik disetai gx khas;
gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, TD menurun, produksi urin
berkurang.
P.kapiler yg terpajan suhu tinggi rusak dan mengalami peningkatan permeabilitas. Sel
darah yg didalam ikut rusak sehingga dpt terjadi anemia.
- Bila luka bakar mengenai wajah dpt terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena
gas,asap, atau uap panas yg terhirup.
- edema laring laring yg timbul dpt menyebabkan hambatan jalan napas dgn gx;
sesak napas, takipnea, stridor, suara parau. Dan dahak berwarna gelap akibat jelaga.
- keracunan gas CO/ gas beracun lainnya. Karbon monoksida sangn kuat terikat
dengan hemoglobin sehingga hb tdk mampu mengikat oksigen.
Tanda keracunan ringan; lemas, bingung, pusing, mual, dan muntah.
Keracunan berat dpt terjadi koma
Bila >60% hb terikat co penderita dpt meninggal.
Rumus Evans
1) Luas lukabakar % x BB KG menjadi ml NaCl per 24 jam
2) Luas LB% x BB/kg menjadi ml plasma/24 jam
Merupakan pengganti cairan akibat edema
3) Pengganti cairan yg hilang kibat penguapan 2000ml glukosa 5%/ 24
jam
6. Penanganan lokal
- Luka bakar derajat I & II yg meyisakan epitel diharapkan dpt sembuh sendiri,
asal dijaga epitel tersebut tidk rusak krna infeksi.
- Luka dalam : buang jaringan yg mati dan berikan obat topikal yg daya tembus
tinggi smpi mencapai dasar jaringan yg mati. Perawatan dpt dilakukan secara
terbuka/tertutup.
- Beberapa jenis obat yang dianjurkan : Silver sulfadiazine; bakteriastatik,
mempunyai daya tembus cukup luas, tdk menimbulkan resisten& aman. Dan
Moist expossure burn ointment (MEBO)
- AB khusus topikal diberikan dalam sediaan kasa/ tulle
- Antiseptik; povidon iodine/ nitras argeti 0,5%
- Kompres nitras argeti yg selalu dibasahi tiap 2 jam efektif sbgi bakteriostatik
smua kuman.
8. Tindakan bedah