DISUSUN OLEH :
Astuti
2004025
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
-
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Selera makan anak baik. Selera makan kurang.
Anak makan 3 x sehari Anak makan 3 x sehari
dengan porsi yang di dengan porsi hanya 4
dihabiskan. sendok tiap makan yang
tidak dihabiskan.
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman An.A minum air An.A minum dengan
2. Frekuensi minum mineral dengan takaran yang tidak
3. Kebutuhan cairan takaran 4/5 gelas menentu
4. Cara pemenuhan perhari
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat - Di toilet - Di toilet
pembuangan
2. Frekuensi (waktu) - 1 x dalam sehari - 1 x dalam
3. Konsistensi - Lunak sehari
4. Kesulitan - Tidak ada - Lunak
kesulitan dalam - Tidak ada
BAB dan BAK kesulitan dalam
5. Obat pencahar BAB dan BAK
- Tidak ada - Tidak ada
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 12.00 – 15.00 12.00 – 15.00
- Malam 21.00 – 06.00 21.00 – 06.00
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada ritual Tidak ada ritual
tidur sebelum tidur sebelum tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
anak pada saat tidur anak pada saat tidur
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga - -
2. Jenis dan frekuensi - -
3. Kondisi setelah - -
olah raga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara - An.A mandi 2 - An.x tidak
- Frekuensi kali sehari mandi karna
- Alat mandi - An.A Mandi suhu tubuh yang
menggunakan tinggi
2. Cuci rambut gayung,sabun
sikat gigi - Untuk
- Frekuensi membersihkan
- An.A mencuci
- Cara diri An.A hanya
rambut 3x
di bersihkan
seminggu
3. Gosok gigi menggunakan
- Menggosok gigi
- Frekuensi tissue basah
setiap hari
- Cara
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari - An.A aktif - An.x tidak
2. Pengaturan jadwal bermain bersama aktif bermain
harian kakak dan seperti biasanya
3. Penggunaan alat Bantu sebayanya
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan
tubuh
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Waktu luang - terlihatt senang - An.A tidak
2. Perasaan setelah Sering ikut semangat sulit
rekreasi menonton tv berbaur
3. Waktu senggang - An.A sering
klg bermain bersama
4. Kegiatan hari libur kakaknya
- Tonus otot kanan / kiri : tonus otot baik, tidak ada atropi
b. Sensori
- Nyeri: : Klien tidak merasakan nyeri
- Rangsang suhu :-
- Rasa raba :-
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :
- Tonus otot kanan / kiri : tonus otot baik, tidak ada atropi
b. Sensori
- Nyeri : -
- Data lain: -
18. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : Pasien dapat membedakan bauh
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan pasien baik
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : Normal
- Gerakan kelopak mata : Pasien dapat menggerakan kelopak
matanya
- Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola matanya
- Suara : Normal
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Pasien dapat
memalingkan kepalanya kekiri dan kekanan
- Mengangkat bahu : Pasien dapat mengangkat bahunya
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : Normal
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : tidak terdapat adanya kaku kuduk
b. Kernig Sign : tidak terdapat adanya kernik sign
c. Refleks Brudzinski : -
d. Refleks Lasegu : -
Data lain :
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar
a. Mulai berlari,bermain,lompat-lompatan
2. Motorik halus
a. Menggambar dan memegang pensil
3. Bahasa
a. Mulai berbicara walaupun masih belum teratur
4. Personal social
a. Anak bergantung kepada orang tua
XII. Test Diagnostik
a. Laboratorium
-
-
ANALISA DATA
Data Masalah keperawatan
DS
- Ibu anak mengatakan
anaknya rewel sejak
timbulnya bintik-bintik
pada tubuhnya gangguan integritas kulit b/d factor
- Ibu anak mengatakan
anaknya sering menangis
jika bagian tubuhnya yang
terdapat rush disentuh
DO
- Terdapat banyak bintik-
bintik (rush) pada tubuh
- Kondisi tubuh anak tampak
kemerahan
DS
- Ibu anak mengatakan nafsu
makan anaknya menurun
- Ibu pasien mengatakan
anaknya biasa makan 3x Defisit Nutrisi b/d factor psikologis
sehari porsi dihabiskan,kini (mis,keenganan untuk makan karna
hanya 4 sendok setiap diberi mulut yang terasa pahit)
makan
- Ibu anak mengatakan saat
anaknya makan,makananya
sering di keluarkan kembali
karna merasa pahit
DO
- BB anak 16 kg
- Porsi makan 4 sendok makan
(bubur)
DS
- Ibu pasien
mengatakan anaknya
mengalami Hipertermia b/d proses penyakit
peningkatan suhu (mis,infeksi)
tubuh
DO
- Hipertermi
- suhu 38c
- akral teraba hangat
- kulit tampak merah
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi
gangguan Setelah dilakukan Tindakan perawatan integritas kulit
integritas kulit b/d keperawatan selama 2x8 jam Observasi
factor mekanis diharapkan integritas kulit 1. identifikasi penyebab gangguan
dan jaringan membaik integritas kulit
dengan Terapeutik
Kriteria hasil : 2. ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
1. kerusakan jaringan dari baring
meningkat menjadi cukup 3. hindari produk berbahan dasar
menurun alcohol pada kulit kering
2. kerusakan lapisan kulit Edukasi
dari meningkat menjadi 5. anjurkan minum air yang
cukup menurun cukup
3. kemerahan dari 6. anjurkan meningkatkan
meningkat menjadi asupan nutrisi
menurun 7. anjurkan meningkatkan
4. suhu kulit dari memburuk asupan buahdan sayur
menjadi cukup membaik 8. anjurkan menghindari
5. tekstur dari membruk terpapar suhu ekstrem
menjadi membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi
gangguan integritas kulit b/ Observasi
d factor mekanis 4. identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Hasil:terdapat rash di seluruh tubuh
Terapeutik
5. ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Hasil: klien membalikan posisi setiap waktu
6. hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit
kering
Hasil:tidak dilakukan pemberian alcohol pada
kulit
Edukasi
9. anjurkan minum air yang cukup
Hasil: klien mampu menghabiskan air minumnya
10. anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Hasil: klien mampu menghabiskan porsi makan
11. anjurkan meningkatkan asupan buah dan
sayur
Hasil: klien mampu menghabiskan buah yang di
berikan
12. anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrem
Hasil: ruangan yang diberikan dalam kondisi
normal
Defisit Nutrisi b/d factor Observasi
psikologis (mis,keenganan 11. identifikasi status nutrisi
untuk makan karna mulut Hasil: status nutrisi membaik
yang terasa pahit) 12. identifikasi makanan yang disukai
Hasil: klien menyukai bubur dan telur
13. identifikasi kebutuhan kalori dan nutrient
Hasil: peningkatan kalori dan nutrient
14. monitor asupan makanan
Hasil: klien menghabiskan makanan yang
diberikan
15. monitor berat badan
Hasil: berat badan meningkat
Terapeutik
16. lakukan oral hygiene sebelum makan
Hasil: klien menyikat gigi sebelum makan
17. sajikan makanan secara menarik dengan suhu dan
sesuai
Hasil: klien menyukai makanan yang diberikan
18. berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Hasil: pemberian makanan tinggi kalori dan protein
Edukasi
19. anjurkan posisi duduk jika perlu
Hasil: klien mampu makan sambil duduk bersandar
Kolaborasi
20. kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan
Hasil: pemberian makanan di pantau oleh ahli gizi