Anda di halaman 1dari 4

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH RIAU RESOR ROKAN HILIR


FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES POLRES
ROHIL

KEPUTUSAN KEPALA FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES POLRES


ROHIL
Nomor : KEP/ 20 /PKP.9/I/2021
Tentang
PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

KEPALAFKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES POLRES ROHIL

Menimbang : a. bahwa dalam mencapai pelayanan klinis yang efektif dan efisien
maka pelaksanaan pelayanan klinis harus dilakukan secara
berkesinambungan;
b. bahwa dalam pemulangan dan tindak lanjut merupakan bagian
dari kesinambungan pelyanan klinis;
c. Bahwa sehubungan hal tersebut diatas, maka perlu ditetapkan
dengan Keputusan Kepala FKTP Klinik Bhayangkara Sidokkes
Polres ROHIL tentang pemulangan dan tindak lanjut pasien.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang perlindungan konsumen;
2. Undang-Undang Republik indonesia Nomor 25 Tahun 2009
pelayanan publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
Tentang Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES


POLRES ROHIL TENTANG PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT
PASIEN DI FKTP POLIKLINIK SIDOKKES POLRES ROHIL.
Kesatu : Pemulangan dan tindak lanjut pasien harus dilakukan sesuai kriteria
pemulangan pasien sebagaimana yang tercantum dalam lampiran.
Kedua : Dokter yang merawat bertanggung jawab atas pemulangan pasien
dan selanjutnya di laksanakan oleh para medis.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat keliruan, akan dilakukan perbaikan sebagai
mana mestinya.

Ditetapkan di : Ujung Tanjung


Pada tanggal : 7 Januari 2021
KEPALA FKTP KLINIK BHAYANGKARA
SIDOKKES POLRES ROHIL

RAMADHAN,Amk
BRIPKA NRP 84061779

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : KEP KEPALA KLINIK


DAERAH RIAU RESOR ROKAN HILIR
FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES POLRES
ROHIL NOMOR : KEP/ 20 /PKP.9/ l /2021

TANGGAL : 7 Januari 2021

PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN


FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES POLRES ROHIL

1. PENGERTIAN
Rencana pemulangan atau dicharge planing adalah suatu proses yang berkesinambungan
dan harus sudah di mulai sejak pasien masuk.

2. ASSESMENT AWAL SAAT PASIEN MASUK


a. Identifikasi, persiapan dan rancang discharge planing
b. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnese hasil pemeriksaan fisik, diagnosa
dan tatalaksana)
c. Anamnesis : identifikasi alasan pasien di rawat, termasuk masalah sosial dan
perubahan terkini
d. Asesmen kebutuhan keperawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang
dideritanya
e. Asesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya fungsi kognitif,
mobilitas asesmen mengenai status pendidikan pasien
f. Asesmen mengenai status mental pasien
g. Asesmen mengenai kondisi rumah / tempat tinggal pasien
h. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang di konsumsi pasien saat di rumah
i. Identifikasi siapa dari pihak keluarga yang brtanggung jawab atas pasien
j. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan keluarga
k. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarganya
l. Libatkan mereka dalam perencanaan discharge planing (karna pasien yang paling tahu
mengenai apa yang di rasakan)
m. Gunakan bahasa awam yang di mengerti oleh pasien dan keluarga setelah asesmen
awal pasien dilakukan, maka tim medis dan para medis harus melakukan :
1. Asesmen resiko : pasien dengan resiko tinggi membutuhkan discharge planing
yang baik dan adekuat

Kriteria pasien resiko tinggi :


a. Usia ≥ 65 tahun
b. Tinggal sendirian tanpa dukungan social secara langsung
c. Stroke, serangan jantung, PPOK gagal jantung kongestif, emfisema, demensia,
alzheimer, AIDS atau penyakit lain yang berpotensi mengancam nyawa
d. Alamat tidak diketahui atau berasal dari luar kota
e. Dirawat kembali dalam 30 hari
f. Pasien tidak di kenal / tanpa identitas
g. Korban kasus kriminal

2. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien

3. SAAT PASIEN AKAN DI PULANGKAN


Saat pasien tidak memerlukan lagi perawatan pasien sebaiknya di pulangkan dan
memperoleh discharga planing yang sesuai. yang berhak untuk memutuskan pasien pulang
atau tidak adalah dokter (DPJP). Pasien dan keluarga berperan aktif dalam perencanaan
dan pengulangan pasien. Petugas melakukan penilain pasien secara menyeluruh.
Hak pasien sebelum di pulangkan:
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, assesmen medis, rencanan
perawatan selanjutnya
b. Diberikan surat pengulangan resmi dan berisi detail layanan yang sudah diterima

Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (dimana
bertentangan dengan saran dan kondisi medis nya) dapat dikondisikan sebagai berikut:
a. Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang paksa
b. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang
paksa dikarenkan kondisi medisnya
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan pulang
paksa, dikarenakan gangguan jiwa.

Ditetapkan di : Ujung Tanjung


Pada tanggal : 7 Januari 2021
KEPALA FKTP KLINIK BHAYANGKARA SIDOKKES
POLRES ROHIL

RAMADHAN, Amk
BRIPKA NRP 84081779

Anda mungkin juga menyukai