DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS HADAKEWA
Revisi ke : -
Disetujui,
Kepala UPTD Puskesmas Hadakewa
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS HADAKEWA
TENTANG LAYANAN KLINIS YANG MENJAMIN
KESINAMBUNGAN LAYANAN
KESATU : Layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan yang di
maksud dalam surat keputusan ini adalah layanan klinis dan
pelayanan penunjang di padukan dengan baik sehingga tidak
terjadi pengulangan yang tidak perlu.
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini
dibebankan kepada dana JKN
KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya
KRISTINA KEWA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
HADAKEWA
NOMOR: /SK/PUS-HDK/ /2023
TENTANG
A. Pendaftaran pasien
1. pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. pendaftaran pasien dibagi menjadi 3 shift shift 1 pagi hari shift 2 siang hari shift
malam hari pembagian shift dijelaskan dalam prosedur pendaftaran pasien
3. Semua tahap pelayanan terhadap pasien dapat dilakukan secara manual ataupun
dengan menggunakan aplikasi rekam medis elektronik
4. pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. memiliki jasa minimal SLTA atau sederajat yang telah dilatih mengenai pendaftaran
dan rekam medis
b. mampu mengoperasikan komputer
c. berpenampilan menarik
d. mampu berkomunikasi secara efektif atau komunikatif
5. pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
6. identifikasi pasien harus dipastikan minimal dengan dua data dari identifikasi sebagai
berikut:
a . nama lengkap pasien
b . tanggal lahir pasien
c. alamat/tempat tinggal
d. nomor rekam medis
e . nomor NIK atau BPJS f nama ibu
7. tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
pasien dengan:
a. resiko kegawat daruratan: kriteria Trias merah kuning hijau
b. resiko infeksi
c. resiko jatuh d disabilitas: disabilitas fisik sensori, intelektual dan mental kendala:
bahasa, budaya kondisi khusus
8. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat meliputi:
a . tarif pelayanan
b. jenis pelayanan
c. jadwal pelayanan
d. alur pendaftaran
e. alur pelayanan
f. ketersediaan tempat tidur
g. informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain harus dapat
disediakan di tempat pendaftaran
9. hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran
10. kendala fisik bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasikan
dan ditindaklanjuti
11. Rekam medis pasien harus memenuhi kebijakan yang sudah ditetapkan di
puskesmas Hadakewa
a. Kajian awal dilakukan pada saat kunjungan pasien baru secara Paripurna oleh
tenaga yang kompeten melakukan pengkajian
b. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai kebutuhan
c. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
d. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
e. Kajian awal memberikan informasi untuk:
1. memahami pelayanan apa yang dicari
2. menetapkan diagnosis awal meliputi status kesehatan terkini, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penggunaan obat, biopsikososial, dan status
gizi pasien
3. mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya
4. mengetahui respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya
5. memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta
rencana tindak lanjut dan evaluasi.
12. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
13. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah soap ( subjektif objektif
assessment plan )
14. Pasien dengan kondisi gawat darurat dan beresiko tinggi harus diprioritaskan
dalam pelayanan
15. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
16. Dokter penanggung jawab pasien wajib membuat rencana pelayanan
17. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas dan
benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan
atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden keselamatan
pasien.
25. rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efisiensi sumber daya
26. risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasikan
27. efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien
28. rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
29. rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
C.PELAKSANAN LAYANAN
1. pelaksanaan layanan klinis dilakukan oleh tenaga yang kompeten sesuai dengan hasil
kredensial pada unit tersebut
2. kredensial petugas klinis meliputi penilaian kompetensi, termasuk pelayanan sertifikasi,
lisensi dari petugas klinis tersebut, dan upaya untuk peningkatan kompetensi untuk
memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
3. tim kredensial terdiri dari manajemen dan profesi
4. penetapan kewenangan klinis berdasarkan dari rekomendasi tim kredensial atas hasil
penilaian kualifikasi tenaga klinis yang dilaksanakan
5. pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
6. pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi kelainan medis keperawatan,
kebidanan/ruang bersalin dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
7. pelaksanaan layanan
8. perawat wajib membuat asuhan keperawatan
9. persyaratan pelayanan klinis Puskesmas berpedoman pada peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia nomor 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat dan
peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 31 tahun 2018 tentang aplikasi
sarana prasarana dan alat kesehatan
10. pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
11. pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
12. penulisan rekam medis harus mengikuti ketentuan yang berlaku
13. dokter / paramedis wajib menulis pada rekam medis pasien yang diperiksanya secara
lengkap termasuk jika dilakukan perubahan rencana layanan
14. isi rekam medis terdiri dari anamneses,pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi, termasuk
hasil pemeriksaan penunjang.
15. paramedis yang menulis rekam medis harus memberitahu dokter yang bersangkutan
apabila dalam pengisian rekam medis terjadi pengulangan yang tidak perlu dan
pemberian obat, pemeriksaan penunjang maupun pemeriksaan fisik yang tidak sesuai
dengan penyakit yang diderita oleh pasien
16. kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui penyesuaian antara layanan klinis yang
diberikan kepada pasien dengan obat dan kemampuan tenaga klinis Puskesmas apabila
tidak memadai maka pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut
17. tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan
18. jenis sediaan anestesi yang dapat diberikan di puskesmas yaitu
a. Lidocain injeksi 2%
b. Kombinasi Lidocain HCL 20 mg/ml dan epinefrin 0,0125 mg/ml
19. jenis sediaan sedasi yang dapat diberikan di Puskesmas yaitu
a. Diazepam tablet 2 mg
b. Diazepam injeksi
c. Trihexyphenidil (THP) tablet 2 mg
d. Haloperidol 5 mg
e. Amitripline tab.25 mg
f. Chlolpromazine tab.100 mg
20. teknik pemberian anestesi lokal yang bisa dilakukan di Puskesmas adalah
a. anestesi topical
b. anestesi infiltrasi
c. anestesi blog
21. tindakan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan memiliki kewenangan
22. tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan melakukan anestesi yang dimaksud yaitu
a. dokter
b. dokter gigi
c. petugas paramedis yang diberikan wewenang oleh dokter atau dokter gigi sesuai
tupoksinya
23.status pasien wajib dimonitor sebelum, selama dan setelah pemberian anestesi dan
pembedahan
24. monitoring status fisiologis pasien selama pemberian anestesi dan pembedahan meliputi:
a.Penilaian keadaan umum
b.Kesadaran
c. tanda-tanda vital:
subuh
tekanan darah
Nadi
pernapasan
25. pemberian informasi dan persetujuan pasien ( informed consent ) wajib
didokumentasikan
26. rencana asuhan gizi disusun berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan
kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien
27. pada pemberian makanan pasien pelayanan persalinan, makanan harus disiapkan dan
disimpan dengan cara yang baku untuk mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan
28. distribusi dan pemberian makanan harus dilakukan sesuai dengan jadwal dan pemesanan,
serta hasilnya di dokumentasikan
29. pasien dan atau keluarga pasien diberi edukasi tentang pembatasan diet pasien dan
keamanan/kebersihan makanan bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien
30. melibatkan proses kolaboratif dan melakukan layanan gizi
31. respon pasien dalam pelayanan gizi harus dipantau dan dicatat dalam rekam medis
32. pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor dievaluasi dan ditindaklanjuti
33. evaluasi harus dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut
34. kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat
35. kasus-kasus resiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus resiko
tinggi
36. kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan dalam kurung kewaspadaan
universitas universal
37. pemberian obat / cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat atau
cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptic
38. pemberian obat harus melaksanakan dengan memperhatikan prinsip 8B 1v untuk keselamatan
pasien
39. daftar obat/cairan intravena yang digunakan di Puskesmas Hadakewa yaitu:
Infus RL 500 ml
NaCl 0,9%
Infus D5
Ondansetron 4 mg/2
Ranitidin 20 mg ampul
Asam traneksamat 500 mg
Furosemide 20 mg
Dexamethasone 5 mg
Aminophilin 24 mg
Ranitidin 25 mg
Epinefrin 1 mg
Difenhidramine 150 mg vial
Omeprazole 40 mg vial
Buscopan 20 mg amp
Ketorolac 15 MG amp
Vitamin k 2 mg/ml
Aquabides
Cefo taksime 0,5 gram
Oksitosin 10 iu/ml
MgSO4 20% 25ml
Met hill let's go metrine maleat 0,2 mg/ml
40. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas
41. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
42. Keluhan pasien atau keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dalam rekam
medis dan ditindaklanjuti
43. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu
44. pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisikoma hasil pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya dan dicatat ke dalam
rekam medis
45. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan
46. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
47. pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
48. penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
49. jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, petugas wajib memberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan penolakan pengobatan atau rujukan.
50. dokter wajib memberikan alternatif dari pengobatan atau rujukan dan meminta pasien
atau keluarga pasien untuk menandatangani surat penolakan jika tetap menolak setelah
dijelaskan
51. Pasien, dokter, perawat, bidan dan petugas kesehatan lain bekerja sama untuk
memantau pasien yang mendapat obat, guna mengevaluasi efek pengobatan terhadap
gejala pasien atau penyakitnya, dan untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian tidak
diharapkan (KTD)
KRISTINA KEWA