Anda di halaman 1dari 186

AUDIT

PROGRAM PPI
Di FKTP
WEBINAR BIMTEK
PERSIAPAN AKREDITASI UNTUK PUSKESMAS DAN KLINIK
27 JULI 2023
Nama : Timuryani Nugraheni, S.Kep., Ners
Alamat : Jl. Bantul KM 6, Nyemengan Tirtonirmolo Kasihan Bantul
HP : 085200867979
Email : timuryani@ugm.ac.id
Pencapaian Indikator
Hasil Belajar
Peserta bimtek mampu :
Melakukan Audit PPI
BAGAIMANA PELAKSANAAN PEMBERIAN VAKSIN
MENURUT ANDA?
POKOK BAHASAN
KONSEP RANTAI INFEKSI

UNTUK MEMASTIKAN
DEFINISI AUDIT
PESERTA MAMPU
MELAKUKAN
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM
PPI

AUDIT KKT, APD DAN BUNDLES

CONTOH PELAPORAN
Penyakit Infeksi terkait pelayanan
background
kesehatan/
Healthcare Associated
Infection (HAIs)
1. Adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama proses perawatan di rumah sakit
atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya,
2. dimana tidak infeksi atau dalam masa
inkubasi saat masuk rawat serta dapat
muncul setelah pulang rawat dan
3. juga infeksi yang dapat terjadi pada
petugas di fasilitas pelayanan kesehatan
karena pekerjaanya
KONSEP INFEKSI : Rantai
penularan Infeksi

Mencegah supaya agent jangan


sampai dipindahkan dan masuk
ke Host.

7
FENOMENA GUNUNG ES

KONDISI PANDEMI COVID-19

Bagaikan gunung es, sedikit di


permukaan namun banyak yang
tersembunyi……
SUMBER RUJUKAN UTAMA

1 2
PROGRAM PPI
PMK No.27 tahun 2017 tentang PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP tahun 2020

1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


1.SUPERVISI Melihat pelaksanaan program PPI
2.AUDIT Mengukur hasil pelaksanaan program PPI
3.SURVEILAN HAIs Menghasilkan Data Angka kejadian Infeksi
4. ICRA upaya penyelesaian masalah skala prioritas
wardanelayunus@gmail.com
MONITORING
& EVALUASI
PROGRAM PPI

August, 2021
TUJUAN MONEV
PROGRAM PPI : Supervisi,
Audit, Surveilans HAIs dan ICRA

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan pelaksanaan


kegiatan program PPI sesuai dengan Pedoman dan
Perencanaan serta melakukan evaluasi sejauh mana
pencapaian target indicator keberhasilan program kegiatan PPI
yang akan dilaporkan secara berkala
MONITORING DAN EVALUASI
SUPERVISI PELAKSANAAN PROGRAM PPI : Melihat dan meninjau pelaksaan
program PPI, pelaksanaan rutin dalam kegiatan pelayanan Kesehatan
1 AUDIT PROGRAM PPI adalah melakukan penilaian terhadap capaian
target pelaksaan program PPI, dilakukan secara berkala
2 membandingkan target dan pelaksanaan di unit kerja
Infection Control Risk Assesement (ICRA) adalah melakukan
penilaian dan penyelesaian masalah dengan menggunakan sistim
3 prioritas , minimal dilakukan 1 tahun sekali
Surveilans HAIs : Pengumpulan, identifikasi, analisis dan
4 interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi
spesifik
MONEV PPI Berkala dan Berkesinambungan
• Monitoring PPI : program, kejadian infeksi (HAIs) dan
kepatuhan terhadap penerapan standar PPI.
• Monitoring membutuhkan alat bantu : formulir registrasi pasien,
formulir harian, dan formulir bulanan. …..dilakukan oleh Tim PPI.
• Kegiatan monitoring PPI, meliputi :
1) Monitoring Program PPI (RPK)  Idealnya setiap bulan, minimal 1X
per-3 bulan .
2) Monitoring rutin penerapan PPI  Idealnya setiap hari pelayanan
3) Pelaksanaan audit PPI  Mengikuti jadwal/rencana audit
4) Monitoring pelaksanaan surveilans  Minimal setiap minggu
5) Monitoring ICRA dan Pelaporan kegiatan PPI  sesuai kebijakan FKTP
• Pertemuan Evaluasi oleh Tim PPI, setiap bulan - minimal setiap
3 bulan
AUDIT
Program PPI
02
AUDIT PROGRAM
PPI

Adalah suatu proses sistematik,


independen, terdokumentasi dalam
memperoleh bukti yang terpercaya dan
teruji untuk dinilai secara objektif sampai
dimana kriteria yang diaudit terpenuhi
kebijakan, prosedur, persyaratan (ISO
19011:2011)
Kegiatan pengumpulan data
dan informasi yang factual dan
signifikan

Bersifat sistimatis, objektif,


dan terdokumentasi

Membandingkan antara
standart dengan pelaksanaan
di lapangan dengan hasil data
persentasi

17
AUDIT PPI
PENGERTIAN
• Adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi

TUJUAN .
• Menilai kepatuhan terhadap standar.
• Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian yang
diperoleh di FKTP.

SASARAN .
• Audit program PPI
• Kepatuhan petugas terhadap standar PPI.
• Audit kewaspadaan standar.
LINGKUP YANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI
Aspek manajerial
•Kebijakan, Pedoman, Program

Aspek klinis
•Standar Prosedur Operasional: Kebersihan tangan,
penerapan bundle

Sarana & Prasarana


•Kelengkapan fasilitas: Kebersihan tangan, Pengelolaan limbah

Physical lay out, traffic flow


•Pelayanan Lab/TB
•Pelayanan Gizi,dll
LANGKAH PELAKSANAAN AUDIT

04
03
LAKUKAN PENILAIAN
02
DAN ANALISIS
01 MENYIAP-KAN DATA
MEMBUAT LAKUKAN
TOOLS AUDIT AUDIT DENGAN
RENCANA AUDIT Sosialisasi BANDING-KAN HASIL
WAKTU 15 -30
SESUAI Buat jadwal MENIT PENILAIAN DGN
PRIORITAS
INDIKATOR
MASALAH

20
AUDIT ALAT PELINDUNG
DIRI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
 Memahami audit APD
 Menjelaskan pengertian audit
 Menjelaskan manfaat audit APD
 Menjelaskan cara melakukan Audit APD
 Melakukan praktek audit APD
 Membuat pelaporan audit APD

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Pokok Bahasan
• Latar belakang
• Faktor mempengaruhi kepatuhan
APD
• Defenisi audit APD
• Manfaat Audit APD
• Cara melakukan Audit APD
• Pelaporan Audit
• Tindak lanjut

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Latar Belakang

Mengapa????
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023
Latar belakang

• Penggunaan Tidak sesuai


• Penggunaan berlebihan
• Tidak Patuh
• Harga mahal
• APD sulit didapat
• Ketakutan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Sebuah studi oleh Tomas pada tahun 2015
menemukan bahwa kontaminasi kulit atau pakaian
terjadi pada 46 % simulasi APD.
Lebih penting lagi, kontaminasi lebih umum terjadi
setelah pelepasan sarung tangan yang
terkontaminasi daripada pelepasan gaun yang
terkontaminasi.
Kontaminasi juga lebih mungkin terjadi ketika
pengamat mengidentifikasi penyimpangan dalam
teknik donning dan doffing yang tepat; 70 persen
terkontaminasi selama selang diamati dalam teknik
versushanya 30 persen kontaminasi terjadi ketika
tidak ada selang diamati.
(Tomas M et al., JAMA Intern Med, 2015)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Latar Belakang

• Kepatuhan APD rendah • Dampak kepatuhanAPD rendah


 Kualitas pelayanan menurun : membuat
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelayanan tidak aman baik untuk pasien
sebanyak 54,39%tindakan yang
dan petugas
dilakukan perawat tidak sesuai dalam
 Berresiko pada petugas :Resiko
penggunaan sarung tangan. (Nurmalia
keselamtan kerja, kenyamanan kerja
et al., 2019)
dan kelelahan
 Kepatuhan APD rata-rata 58,61%
 Tidak efektif dan efisien :
dengan mengenakan dan 68,84%
harga meningkat, limbah meningkat
dengan doffing. (Xu et al., 2020 )
 Kepatuhan PPE pada COVID area 85%
pada area non covid 76% (Neuwirth et
al., 2020)

Audit dapat memberikan umpan balik langsung dan mengidentifikasi kesenjangan


dalam praktik Mengkatkan kepatuhan APD
(Zellmer C et al., AJIC, 2015)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Faktor mempengaruhi Kepatuhan APD

Masalah praktis, seperti kesulitan dalam


menggunakan APD dan pemantauan rutin,
memainkan peran penting dalam
kepatuhan tenaga kesehatan non-medis
dalam menggunakan APD (Diana et al., 2021)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Definisi

Audit Kepatuhan APD: Pengamatan langsung


pelaksanaan APD dibandingkan dengan praktik terbaik
untuk penggunaan APD yang aman dan efektif
(kenyataan dan panduan yang berlaku) (Glance, 2021)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Audit APD Mencakup
Audit rutin untuk memantau kepatuhan terhadap APD
harus mencakup:
• Pemilihan APD yang tepat
• Mengenakan APD
• Melepas APD
• Kebersihan tangan
• Kontaminasi lingkungan
• Evaluasi persediaan dan peralatan yang sesuai
• Kedekatan persediaan ke titik penggunaan
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023
Manfaat Audit APD (Glance, 2021)

• Mengidentifikasi dan memperbaiki kesenjangan atau


hambatan kepatuhan yang dapat menyebabkan
penularan infeksi
Pemantauan rutin, memainkan peran penting dalam kepatuhan tenaga
kesehatan dan non-medis dalam menggunakan APD (Diana et al., 2021)

• Verifikasi bahwa prosedur dan/atau standar praktik telah


dikuti dan ada rencana aksi untuk meningkatkan praktik;
• Membantu dengan perencanaan dan evaluasi program
pelatihan dan pendidikan.

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Tahapan Audit APD

Terdapat 5 tahap Audit APD terdiri dari perencanaan, audit, analisa


strategi, pelaksanaan strategi, dan peningkatan berkelanjutan
(Glance, 2021)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


1. Perencanaan
• Membuat kebijakan dan/atau prosedur (pedoman APD, Pedoman audit, SPO,dl) berkitan
• Menentukan metode audit yang digunkan : Jenis:Observasi
Waktu audit :terjadawal atau incidental (misal setiap bulan 2xdi seluruh unit perawatan)
Jenis dan Jumlah sampel :total sampling, randome sampling, purposive sampling (misal minimal sampel dalam 1 bulan
selurhnya 100pengawasan)
Lokasi audit :misal rawat inap, rawat jalan, icu, dll
Target Audit :seluruh staff yang berdinas dan terindikasi menggunakan APD
Waktu pelaporan :setiap bulan/3 bulan
Target capaianan : 100%

• Terdapat tim dan PJ program (misal komite PPI, dilakukan IPCN dan IPCLN)
• Melatih Latih auditor/pengamat tentang cara melakukan audit dan cara memberikan umpan balik
di tempat
• Mengidentifikasi kekurangan dan merencanakan tindakan perbaikan
• Menerapkan strategi dan tindakan untuk meningkatkan kepatuhan;
•Mengevaluasi kembali secara teratur untuk menentukan efektivitas strategi dan untuk
mengidentifikasi masalah baru.

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Profil Indikator Kepatuhan APD

x100%

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


2. Audit

American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023
Contoh :Form Audit APD Adaptasi dari CDC at http://www.cdc.gov/HAI/pdfs/ppe/ppeposter148.pdf
Dan (Neuwirth et al., 2020)

No observasi No observasi No observasi


N Profesi Profesi Profesi
Indikasi
o Unit Unit Unit
Yes No N/a Yes No N/a Yes No N/a
1 Melakukan kebersihan tangan sebelum menggunkan APD
Menggunakan GOWN : Sepenuhnya menutupi batang
2 tubuh dari leher hingga lutut, lengan hingga ujung
pergelangan tangan
3 Ikat/ikat di belakang leher dan pinggang
Penggunaan APD

Menggunakan Masker/Respirator : tali masker diikatkan


4 dengan tepat
menyesuaiakan fleksibel masker yang ada di hidung
5 sesuai kontor wajah
masker pas di wajah dan di bawah dagu (fit chek
6 respirator jika ada)
menggunkan Goggles atau Pelindung Wajah:
7 Tempatkan di atas wajah dan mata; (penggunaan sesuai)
Penggunaan sarung tangan, menutupi pergelangan
8 tangan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Melepas sarung tangan, Pegang bagian luar sarung
9 tangan dengan tangan bersarung lainnya;
Pegang sarung tangan yang sudah dilepas di tangan yang
10 sudah memakai sarung tangan
Geser jari tangan yang tidak memakai sarung tangan di
11 bawah sisa sarung tangan di pergelangan tangan
12 Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
13 Buang sarung tangan di tempat sampah
Lepaskan Kacamata atau Pelindung Wajah:
Melepas APD

14 Tangani dengan ikat kepala atau potongan telinga


Buang ke wadah yang telah ditentukan jika diproses
15 ulang atau dalam wadah limbah
Lepas Gaun:
16 Lepaskan ikatan/pengikat
Tarik dari leher dan bahu, menyentuh bagian dalam gaun
17 saja
18 Balikkan gaun bagian dalam ke luar
Lepas Masker/Respirator (respirator dilepas setelah
ruang keluar/pintu tertutup): Pegang bagian bawah, lalu
19 ikat atas atau elastik dan lepaskan
20 Buang di tempat sampah
21 lakukan kebersihan tangan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Staf dengan benar mengidentifikasi APD yang sesuai
23 untuk skenario berikut:
Kewaspadaan Isolasi

Kontak/Kontak Kewaspadaan Enterik (gaun & sarung


b tangan)
c Kewaspadaan Droplet (masker bedah)
Kewaspadaan Melalui Udara (respirator yang teruji
kecocokan jika ada)
Total

x100%

x100% =80%

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Tingkat kepatuhan / level of compliance

Presentasi skor dapat di kategorikan dengan tingkat kepatuhan


dalambentuk kepatuhan
Kategori :
Patuh > atau = 85 %( kepatuhan baik )
Intermediate 76 – 84 %( kepatuhan sedang )
Minimal < atau = 75 %( kepatuhan minimal )
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023
Langkah 3: Analisis dan Strategi

Setelah audit dilakukan, informasi yang


dikumpulkan harus ditinjau dan dianalisis
untuk menentukan. Prioritaskan item tindakan
berdasarkan risiko dan sumber daya yang
tersedia. Membuat laporan dan deseminasi
serta Rencana tindak lanjut

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Contoh pelaporan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Contoh rencana tindak lanjut

Area untuk Strategi/ a ks i P e n a g g u ng Timeline Keterangan


perbaikan jawab
/
ham batan
Tidak ada HR di Tempatkan HR IPCLN 1 minggu ( 27
area pemakaian di lokasi mei 2022)
APD pemakian APD

(Glance, 2021)

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


Langkah 4: Implementasi Strategi
Pengaplikasian terhadap rencana yang sudah di
tetapkan untuk mengatasi masalah

Langkah 5: Tingkatkan dan Pertahankan

Setelah rencana aksi saat ini selesai, penting untuk terus


mengaudit penggunaan APD secara teratur untuk
mengidentifikasi kesenjangan baru dan memastikan
bahwa kesenjangan sebelumnya tidak terulang kembali

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023


AUDIT BUNDLES HAIS
(IDO, ISK, PLABSI)

HimpunanipunanPerawatPerawatPencegahPencegahdandanPengendaliPgendaliInfeksiInfeksiIndonesia_2022Indonesia
Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022
TUJUAN AUDIT
DESAIN AUDIT BUNDLES

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


PEMILIHAN
TOPIK AUDIT
IISK, VAP, IDO, IAD)
PEMILIHAN TOPIK YANG AKAN DILAKUKAN AUDIT

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


TUJUAN AUDIT BUNDLE

STANDAR YANG DITETAPKAN KENYATAAN PROSEDUR YG


MENGGUNAKAN FORM AUDIT DILAKUKAN DI LAPANGAN
Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022
Pelaksanaan Audit BUNDLES

 Pastikan bahwa petugas adalah petugas


terlatih dan sudah dilatih tentang ppi
 Lakukan peran sebagai IPCN auditor
 Pastikan berada langsung pada lokasi audit
 Audit tidak diketahui oleh orang yang di audit
 Waktu audit (saat jam sibuk )
 Hasil audit dinyatakan :
≤ 75 % : kepatuhan minimal
76-84 % : kepatuhan intermediate
≥ 85 % : kepatuhan baik

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


AUDIT BUNDLES ISK
Implementasi

N Bundles Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Jumlah


o Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Audit
1 Pemasangan kateter urine sesuai
indikasi
Bundles ISK
2 Pemasangan urine kateter oleh (Insersi)
petugas terlatih
3 Hand hygiene sebelum dan setelah
tindakan
4 Menggunakan APD sesuai standar
Implementasi
5 Insersi kateter urine dengan Teknik
aseptik Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Jumlah
N Bundles
Jumlah o Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Hand Hygiene

2 Sistem drainage tertutup


Letak urine bag (digantung) lebih
2 rendah dr bladder
Audit Menggunakan APD saat memanipulasi
Bundles ISK 3 urine kateter

(Maintenance) 4
Area periuretra dibersihkan min 2x
sehari
Menggunakan wadah berbeda pd
5 setiap pasien (saat membuang urine)
Pencegahan IAD Bundles Insersi
o Site/Catheter Selection o Hand Hygiene

Hand Rub Hand Wash

oMaximal Barrier Precautions


AUDIT BUNDLES IAD

Insersi CVC Bundles :


o Site/Catheter Selection
o Hand Hygiene
o Maximal Barrier Precautions
Libatkan pasien dalam prosedur o Skin Preparation

Implementasi
Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Jumlah
N Bundles
o Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Lokasi insersi di Vena Perifer

Form 2 Hand Hygiene


Monitoring 3 Petugas menggunakan APD
Implementasi
Bundle 4 Tehnik Aseptik
Insersi
5 Skin preparasi dg desinfektan

Jumlah

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Pencegahan IAD Bundles Maintenance

o Review of Need and Replacement

o Hand Hygiene Hand Rub Hand Wash

o Hub/Access Device Disinfection (Active/passive methode)

o Dressing Changes

Diganti ketika basah, Penggantian (paling


kotor atau rusak cepat) setelah 72 jam
Transparan dressing
AUDIT BUNDLES IAD
Bundles :
Maintenance CVC o Review kebutuhan CVC setiap hari
o Hand Hygiene
o Desinfeksi Hub saat mengakses line
Libatkan pasien dalam pemantauan o Merawat CVC dg tehnik aseptic
o Mengganti administrasi set sesuai standar

Implementasi
Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Jumlah
No Bundles
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Masih diperlukan Vena Catheter

2 Hand Hygiene
Form Audit 3 Desinfeksi saat mengakses line
Implementasi Merawat dg tehnik
Bundle 4
aseptik
Maintenance
5 Mengganti administrasi set sesuai
standar
Jumlah
CARA PENGHITUNGAN HASIL AUDIT BUNDLES IAD
CARA PENGHITUNGAN HASIL AUDIT BUNDLES

Implementasi
Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Jumlah
N Bundles Insersi CVC
o Ya Tida Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
k
1 Lokasi insersi di Vena Perifer v v v 2 1

2 Hand Hygiene v v v 3 0
3 Petugas menggunakan APD v v v 3 0

4 Tehnik Aseptik v v 1 2

5 Skin preparasi dg Desinfectan, v v v 3 0


misal : Chlorhexidine > 0,5%, alcohol

Jumlah 4 1 5 0 3 2 12 3

Jumlah YA = 12
Jumlah YA dan TIDAK = Kepatuhan implementasi bundles insersi
15
Vena Catheter untuk mencegah IAD
12 X 100 = 80% adalah 80 %
15
Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022
PELAPORAN HASIL AUDIT

o Hasil Audit Implementasi Bundles


dilaporkan secara berkala IMPLEMENTASI BUNDLES HAIs
RS SUKMAHATI MEI 2022
o Penyajian data dalam bentuk table 120
100 100 100

atau grafik 100 80


72
67
o Dibuat Analisa capaian dan buat 80

60
Analisa penyebab masalah jika terjadi
40

GAP 20

o Susun rekomendasi strategi perbaikan


0
Bundles IAD Bundles VAP Bundles ISK

Target Capaian
untuk meningkatkan kepatuhan dalam
mengimplementasikan bundles HAIs
AUDIT KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Umum • Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Setelah mengikuti pembelajaran
pembelajaran diharapkan peserta latih mampu:
• Menjelaskan pengertian audit
diharapkan peserta • Menjelaskan tujuan audit hand
latih mampu hygiene
melakukan audit • Menjelaskan konsep penting
kepatuhan hand dlm audit hand hygiene
hygiene dengan baik • Melakukan audit hand hygiene
• Menyusun laporan hasil audit
dan benar hand hygiene
POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Pengertian audit
3. Tujuan audit
4. Konsep penting dalam audit hand
hygiene
5. Tehnik audit hand hygiene
6. Pelaporan hasil audit hand higiene

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Pendahuluan
72
WAKTU PELAKSANAAN AUDIT

 Selama jam sibuk –pelayanan sedang berlangsung


 Waktu 15 -30 menit(Kebersihan tangan)
 Periode tertentu: tgl….sd……
 Dilakukan sesuai program PPI atau jika ada temuan
 dilakukan oleh orang yang terlatih dan pengamatan
langsung lebih akurat
AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

TARGET : ≥ 85%
FORMULA KRITERIA
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan INKLUSI
x 100 %
Seluruh peluang yang dimiliki oleh tenaga medis dan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya tenaga kesehatan terindikasi harus melakukan
dilakukan dalam periode observasi kebersihan tangan

EKSLUSI
TIDAK ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA
OBSERVASI MINIMAL 200 PELUANG
FORMULIR KEPATUHAN KEBERSIHAN
SUMBER DATA TANGAN
CARA PENGAMBILAN DATA
HASIL OBSERVASI
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
The grid of the Observation Form

 Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1


orang yang diobservasi
 Lakukan observasi pada petugas yang kontak
langsung dengan pasien
 Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas dalam
waktu bersamaan.
 KODE : diisi oleh petugas entry data
 WAKTU OBSERVASI : diisi waktu memulai
observasi di ruangan terpilih, sampai dengan
waktu selesai melakukan observasi (10-20 menit )
 

 

 


 

 





HASIL PENILAIAN AUDIT PPI

1. Bandingkan dengan kamus Indikator Kinerja PPI yang telah


dibuat oleh masing-masing FKTP.
2. Rekomendasi yang dibuat sesuai dengan penyebab atau akar
masalah yang ditemukan.
3. Buat laporan Audit dan sampaikan kepimpinan FKTP
Rumah sakit
Lanjutan…
Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022
Potensial terjadi kolonisasi silang
antara Pasien A and Pasien B
Zona pasien ATAU
gelembung kehidupan The Five Moments
pasien ?
Saat 1 & 4

4
1

Target: cegah kolonisasi


Saat 2 & 3
Sisi tubuh yang kritis Potensi
Dampak
2 1.
2.
Phlebitis
HAIs IADP
3. HAIs IDO
4. HAIs ISK
5. Bakteriemia

3 6.
7.
Sepsis
Biaya mahal
8. Kualitas hidup

Target: cegah infeksi


Saat 5

Target: cegah kontaminasi


The Grid Of The Observation Form

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


The Grid Of The Observation Form

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Konsep Penting

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


The observer point of view
Opportunity dan Hand Hygiene action
■ Observer harus dapat melihat 1 indikasi untuk menghitung 1
opportunity (multiple indications simultaneously occur dan
determine one opportunity)

■ The Hand Hygiene action harus mewakili satu opportunity

■ The Hand Hygiene action dapat dilakukan dengan handrub


atau handwashing; bila tidak dilakukan maka harus dihitung
sebagai "missed“

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Hand Hygiene
dan penggunaan sarung tangan

SARUNG TANGAN +
Hand Hygiene
= CLEAN HANDS

SARUNG TANGAN TANPA


Hand Hygiene
= TRANSMISI MIKROBA

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Momen 1- Sebelum kontak dgn Pasien
Pasien
Mengacu pd setiap bagian dari pasien,
pakaian px, atau peralatan medis yang
terhubung ke px

Jika pasien adalah keluar dari TT dan


berjalan - apa yang masih akan melekat
pada mereka?
Momen 1
Kapan : Contoh

Menyentuh pasien dengan cara Berjabat tangan, Membantu pasien untuk


apapun bergerak, intervensi kesehatan dari ptgs
Kes. Lain / terkait , Menyentuh perangkat
medis terhubung ke pasien (misalnya IV
pompa, IDC)

Setiap Perawatan Tubuh Pasien Mandi, Berpakaian, Menyikat rambut,


Memasang alat bantu pribadi misalnya
kacamata

Setiap observasi yang tidak- Memeriksa denyut nadi, tekanan darah,


invasif saturasi Oksigen, Suhu, Dada auskultasi,
palpasi perut, Memasang elektroda EKG,
CTG
Setiap pengobatan non-invasif Memasang masker oksigen atau nasal
kanula , slings Fitting / kawat gigi,
Pemasangan alat bantu inkontinensia
(termasuk kondom drainase)
Momen 1
Kapan : Contoh :

Persiapan dan pemberian obat Obat oral , obat nebuliser


oral

Perawatan mulut dan pemberian Memberi makan pasien, Menyikat


makanan gigi atau gigi palsu
Pesan Utama Momen 1
• Lakukan Kebersihan Tangan sebelum kontak dgn
pasien
• Bila memungkinkan Kebersihan Tangan harus
dilakukan di depan px sehingga px dapat mengamati
• Kebersihan Tangan pada saat memasuki ruangan
pasien
Contoh Momen 1
• Petugas kesehatan berjalan, membantu pasien untuk duduk, bergerak di
atas meja tempat tidur, melipat seprei ke bawah , memindahkan kursi
ke posisinya, kemudian membantu pasien berpindah dari tempat tidur

• Momen-1 sebelum kontak dgn pasien


Momen 2 : Sebelum Melakukan Prosedur/Tindakan
Aseptik
Tindakan
Merupakan suatu tindakan perawatan thd
pasien, yg beresiko menyebabkan patogen
masuk ke dalam tubuh pasien.
Momen 2
Kapan : Contoh :

Insersi jarum ke kulit pasien, Pengambilan contoh darah, Kadar


atau ke peralatan medis invasif gula darah, AGD, subkutan atau
intramuskular suntikan, IV flush /
spoel
Persiapan dan pemberian obat Obat IV , Makanan mll NGT/ sonde
yang diberikan melalui alat , PEG feeds, sonde Bayi ,persiapan
kesehatan invasif, atau troly rawat luka
persiapan bidang steril
Pemberian obat di mana ada Memberi obat Tetes mata,
kontak langsung dengan memasukkan supositoria,
membran mukosa memasang IUD
Momen 2
Kapan : Contoh :

Pemasangan atau mencabut Prosedur terkait dgn: ETT,


peralatan medis yang invasif. trakeostomi, saluran pernafasan
nasofaring, suction sal. nafas,
kateter urin, Colostomy /
ileostomy, sistem akses pembuluh
darah, alat monitoring invasif,
drain luka, PEG tube, NGT,
aspirasi Sekresi

Setiap pemeriksaan , pengobatan Perawatan luka, Perawatan Luka


dan perawatan pasien yg terjadi Bakar , prosedur pembedahan,
kontak dengan kulit yang tidak pemeriksaan Rectal tuse, dan
utuh atau selaput lendir pemeriksaan dan atau prosedur
invasif ObGyn, penilaian digital pd
langit- langit bayi baru lahir
Pesan Utama Momen 2
Kebersihan Tangan dilakukan
“sesaat sebelum prosedur”

Setelah Kebersihan Tangan dilakukan, tidak


boleh menyentuh apapun lagi yg ada di
lingkungan pasien sebelum prosedur mulai.
Contoh : Momen 2

Petugas kesehatan menggantikan botol


infus kosong dengan botol infus yang baru

Yang dimaksud Momen 2 - Sebelum mencabut infus


Momen 3
Setelah Tindakan atau Resiko terpapar cairan tubuh
Resiko terpapar cairan tubuh

Setiap situasi yg dapat terjadi kontak


dengan cairan tubuh.
Kontak tersebut dapat menimbulkan risiko
kontaminasi baik pada Petugas kesehatan
atau lingkungan.
Kontak atau kemungkinan Kontak dgn:
• Darah, Lochia
• Saliva atau air mata
• Lendir, serumen, atau nanah
• ASI, Kolostrum
• Muntahan
• Urin, faeces, sperma, atau mekonium
• Cairan pleura, cairan asites atau CSF
• Sampel jaringan, termasuk biopsi spesimen, organ,
sumsum tulang, sel sampel
Momen 3
Kapan : Contoh :

Setelah setiap Momen 2 Lihat Momen 2

Setelah setiap potensi Kontak dgn urinal / pispot yg sudah


terjadi paparan cairan digunakan, Kontak dengan sputum, baik
tubuh scr langsung atau tidak langsung mll
cangkir / kertas tisue,
Kontak dgn botol spesimen / sampel
patologi,Membersihkan gigi palsu,
Membersihkan tumpahan cairan tubuh
dari area pasien,
Setelah menyentuh bagian luar drain
Pesan Utama Momen 3

Kebersihan Tangan segera setelah prosedur atau resiko


terpapar cairan tubuh

• Seperti tangan yang mungkin terkontaminasi dengan


cairan tubuh
Contoh : Momen 3

Petugas kesehatan menggantikan kantong


cairan IV kosong, dengan kantong cairan IV
baru

• Moment 2 – sebelum mencabut IV


• Moment 3 – setelah masang kembali IV
Contoh : Momen 3
Petugas kesehatan masuk ke ruangan,
mengosongkan urobag, lalu membuang urine di
spoelhock / toilet

• Momen 2 – sebelum membuka urobag


• Momen 3 – setelah membuang urine ( resiko
terpapar cairan tubuh)
Momen 4
Setelah kontak dengan Pasien
Pesan Utama Momen 4
Lakukan Kebersihan tangan setelah kontak dgn pasien

• Hal ini melengkapi maksud utama melakukan Kebersihan


Tangan, yaitu
sebelum Anda memasuki ruangan pasien, dan sebelum
Anda meninggalkan ruangan pasien
Contoh : Momen 4
Petugas kesehatan masuk,
Membantu pasien untuk duduk,
Melipat selimut
Memindahkan kursi ke posisinya
Lalu membantu pasien pindah dr TT ke kursi?
Kemudian meninggalkan ruangan

• Momen 1 – sebelum kontak dgn pasien


• Momen 4 – setelah kontak dengan pasien
Momen 5
Setelah menyentuh lingkungan sekitarnya pasien?
Ketika pasien belum tersentuh
Lingkungan sekitar didekat pasien
Area yg disiapkan utk pasien yg letaknya
dekat dgn bed pasien

Termasuk :
• Furniture di dekat pasien & barang
milik px
• Peralatan medis – Tensimeter,
monitor
• Chart pasien / catatan pasien
• Apapun yg disentuh petugas
kesehatan saat merawat pasien.
Momen 5
Kapan : Contoh :

Setelah menyentuh Pasien sekitarnya meliputi: tempat


lingkungan sekitarnya tidur, Pengaman bed, Linen, Meja,
pasien Ketika pasien Catatan Bedside, Bedside loker,
belum tersentuh nurse call / TV remote control,
saklar lampu , barang-barang
pribadi, Kursi, tongkat.
Pesan Utama Momen 5

• Kebersihan tangan dilakukan setelah menyentuh lingkungan


pasien , Ketika pasien belum tersentuh
Contoh : Momen 5

Petugas kes masuk ke kamar pasien,


memindahkan meja bed kedekat pasien,
kemudian pergi

• Momen 5 – setelah menyentuh lingkungan pasien (tanpa


menyentuh pasien)

Jika pasien telah disentuh, maka ini akan dicatat sebagai :


• Momen 1 and Momen 4
• Peluang adalah periode diantara indikasi dimana tangan terpapar
kuman setelah menyentuh area permukaan (lingkungan/pasien), atau
tangan menyentuh zat yang terdapat pada permukaan
5 ACTION. X. 100%. = 100%
5 PELUANG
PENENTUAN SKORING

(a) Ditetapkan beradasarkan hasil pengumpulan data dengan kategori


kepatuhan
 < 75 % : Kepatuhan Minimal
 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate
 > 85 % : Kepatuhan baik
(b) Kriteria ditandai : ya dan tidak
(c) Nilai kepatuhan : jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100 %
(d) Hitung skoring sesuai formula
CONTOH PELAKSANAAN AUDIT
OBSERVATION
• Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1 petugas yang
diobservasi

• Lakukan observasi pada petugas yang kontak langsung dengan


pasien saat pelayanan

• Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas secara bersamaan

• Waktu observasi 10 – 20 menit

• Minimal 200 kesempatan/peluang


PENUTUP
• KEBERSIHAN TANGAN MELIPUTI 6 LANGKAH : TEPUNG SELACI PUPUT
• KEBERSIHAN TANGAN MELIPUTI 5 SAAT
• SOSIALISASI TOOLS AUDIT KEBERSIHAN TANGAN KEPADA SELURUH
PEMBERI PELAYANAN
• OBSERVER HARUS SAMA PERSEPSI DENGAN TOOLS AUDIT HH WHO
• KEPATUHAN =

JUMLAH TINDAKAN KEBERSIHAN TANGAN X 100%


JUMLAH TOTAL PELUANG KEBERSIHAN TANGAN YANG SEHARUSNYA
DILAKUKAN
REFERENSI
• A MANUAL FOR WHO “MY FIVE MOMENTS FOR HAND HYGIENE”
CONCEPT, WHO
• Hand Hygiene Technical Reference Manual , WHO, 2009
• Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di FKTP, Kemenkes,
2021
Perhitungan Hand Hygiene
COMPLIANCE

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


The observer point of view
Kepatuhan Hand Hygiene

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Contoh Laporan Audit Cuci Tangan

Slide 26

© World Health Organization 2009. All rights reserved.


Revised October 2009
Hasil Audit Cuci Tangan Periode …
•(Name of RS/YanKes)

Slide 27

© World Health Organization 2009. All rights reserved.


Metode Pengumpulan dan Presentasi Data
■ Tabulasi dan analisa data bisa menggunakan Ms.Excel
■ Perhitungan kepatuhan :

Hand hygiene yg dilakukan

Kepatuhan = (Total Hand hygiene opportunity)

■ Gunakan presentasi ini untuk memberikan feedback

Slide 28
Jumlah Opportunity Pada Tiap Profesi

Slide 29
Kepatuhan Cuci Tangan Pada Tiap Profesi

Slide 30
Jumlah Opportunity Pada Tiap Indikasi

Slide 31
Kepatuhan Cuci Tangan Pada Tiap Indikasi

Slide 32
Jumlah Opportunity Pada Tiap Departemen

Slide 33
Kepatuhan Cuci Tangan Pada Tiap
Departemen

Slide 34
Handrubbing vs. handwashing

Slide 35
Kesimpulan dan Rekomendasi :

Silahkan diisi

Slide 36

© World Health Organization 2009. All rights reserved.


Grafik Kepatuhan HH
Kepatuhan HH Berdasarkan Moment
di RS Kasih Sayang Januari - Maret 2021

120

100

80

60
%

40

20

0 Moment 1 Moment 2 Moment 3 Moment 4 Moment 5


Januari 87.5 85.5 95 98 93.2
Februari 88.2 86 95.2 97.7 94
Maret 89 86.7 99 98.4 95.5

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Grafik Kepatuhan HH
Kepatuhan HH di RS Kasih Sayang
Kepatuhan HH Berdasarkan Profesi Di RS
Januari-Maret 2021
Kasih Sayang Januari - Maret 2021
90 90

80
80
70
70
60
60
50

%
50
%

40
40
30

30 20

20 10

10 0 Januari Februari Maret


Dokter 73.2 73.4 74.6
0
Januari Februari Maret Perawat 80 81.2 84.3
Series1 78.6 79.1 80.5 Petugas Kesehatan lain 78.1 77.5 78.5

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


Contoh Laporan
Kepatuhan Hand Hygiene Petugas Kesehatan
di RS Kasih Sayang Tahun 2020
100
80
60
%

40
20
0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Capaian 70.21 70.76 68.02 68.89 70.21 73.21 73.87 74.12 75.01 76.17 77.03 78.16
Indikator 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Analisa:
Berdasakan grafik di atas kepatuhan hand hygiene petugasa Kesehatan di RS Kasih Sayang masih di bawah
target/indicator yang ditentukan. Kepatuhan terrendah pada bulan Maret 2020 yaitu 68.02% dan kepatuhan tertinggi
pada bulan November 2020 yaitu 77.03%. Hal ini disebabkan ketersediaan tisu towel dan alcohol hand rub sering
kosong, dan adanya penambahan pegawai baru yang belum diberi edukas
Rekomendasi:
Agar ketersediaan tisu towel dan alcohol handrub secara berkesinambungan, berikan edukasi terhadap pegawai
baru

Himpunan PerawatPencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2022


AUDIT UNIT PENUNJANG
DAN PERAWATAN
Contoh: Tool Audit Kepatuhan Kebersihan Lingkungan

NO DESKRIPSI YA TIDAK
1 Ada prosedur pemeliharaan lingkungan
2 Ada departemen / instalasi/bagian /unit yang mengelola kebersihan
lingkungan Rumah Sakit
3 Ada SPO terkait yang dapat dibaca oleh staff dilokasi kerja
4 Lantai mudah dibersihkan dan tidak retak atau berlubang

5 Ada prosedur pembersihan krei atau blind dan tirai yang sudah
terjadwal
6 Furnitur yang ada bersih dan tidak terdapat tape / plester yang
menempel
7 Toilet dan kamar mandi bersih disetiap sudut dan lantai kering
8 Semua sudut lantai bersih dari debu dan substansi lain yang berbahaya
9 Ada Prosedur penggantian gordyn ( setiap 1,3 bulan sekali )
10 Ada prosedur penggantian alas tempat tidur ( sprei )atau linen
11 Langit - langit bangunan dalam keadaan bersih, tidak bocor & berjamur
12 Pengunjung tidak melepas alas kaki pada saat memasuki area perawatan
Skoring :------ x 100 % = %
Contoh: Tool Audit Kepatuhan membuang limbah
No Item Ya Tdk Ket

1 Membuang limbah padat infeksius ke kantong kuning √

2 Membuang limbah padat non infeksius ke kantong √


hitam
3 Membuang limbah cair infeksius ke saluran infeksius √

4 Membuang limbah cair non infeksius ke saluran non √


infeksius
5 Membuang limbah benda tajam ke kontainer tahan air √
dan tahan tusuk

Total
3
Skoring :------ x 100 % = 60 %
5
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

1 Kebersihan peralatan Pencucian alat secara Manual.


makanan dan minuman a. Bak I : Pencuci 1 (air hangat 150oF/65.5ºC +
sabun)

b. Bak II : bak pembilasan (rinse) (air hangat 160/71 -


170 oF/76ºC)

c. Bak III : bak pembilasan terakhir (final rinse) (air


hangat 180 oF/82ºC)

Pencucian alat secara Automatic Washer


NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

2 Cara penyimpanan makanan Pengaturan


(sanitasi gudang) 1. Barang yang disimpan mudah diambil dan mudah
penyimpanan
2. Ada rotasi penyimpanan teratur barang lama dan
barang baru first in first out (FIFO), first expired first
out (FEFO)
3. Tidak ada barang yang kadaluarsa
Keamanan dan kebersihan gudang
1. Bebas binatang/serangga (kucing,kecoa, semut,tikus)
2. Tinggi rak dari permukaan lantai min 30 cm
3. Jarak antara penyimpanan barang paling atas dengan
langit-langit min. 60 cm
4. Jarak antara penyimpanan barang dengan dinding min.
15 cm
NO PERTANYAAN INDIKATOR YES NO NA

3 Cara Pengolahan Tempat pengolahan (dapur)


makanan 1. Air memenuhi syarat air minum,
tidak terkontaminasi
2. Pembuangan air kotor lancar,
tertutup
3. Tempat sampah tertutup dan
dioperasikan dengan pedal
4. Rapat serangga dan tikus
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

3 Cara Pengolahan makanan Tenaga pengolah


1. Kebersihan perseorangan baik
2. selalu mencuci tangan sebelum menjamah
makanan
3. Memakai tutup kepala
4. Memakai masker
5. Memakai celemek
6. Berkuku pendek
7. Tidak memakai perhiasan tangan
8. Menjamah makanan matang menggunakan
alat (penjepit, garpu, sarung tangan plastic)
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA
3 Cara Pengolahan Proses pengolahan
makanan 1. Cara pengolahan makanan yang
bersih
2. Bahan makanan yang akan diolah
harus sesuai jenis spesifikasi
3. Tempat persiapan, meja
peracikan bebas kecoa, semut,
tikus, kucing
4. Peralatan pengolahan tidak
dicampuradukan cara
penggunaannya
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

4 Kebersihan dapur 1. Lantai bersih dari debu dan


sampah
2. Permukaan lingkungan
bersih/tidak berdebu
3. Lawa – lawa tidak ada
4. Lantai kering / tidak licin
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

5 Cara pengangkutan 1. Alat pengangkutan


makanan makanan/kereta makanan
harus bersih (tidak bau)
2. Makanan senantiasa dalam
keadaan tertutup
NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

6 Penyimpanan 1. Sesuai bahan makanan


dingin 2. Sesuai suhunya
3. Isi lemari pendingin tidak
penuh sesak dan tidak sering
buka tutup
4. Ada form pemantauan suhu

5. Diisi secara rutin


NO PERTANYAAAN INDIKATOR YES NO NA

7 Cara penyajian 1. Kebersihan alat dan tempat


dilokasi penyajian baik
makanan
2. Hygiene perorangan baik
3. Tehnik penyajian baik, makanan
ditutup wrap
Interpretasi Hasil Audit
Standar Kepatuhan Audit
• Kategori Kepatuhan (customized : JCI, SNARS ??)
• < 75 % :kepatuhan rendah
• 76-84. : kepatuhan sedang
• >85 %. : kepatuhan baik

 Skoring formula
◦ Kriteria ditandai dengan ya dan tidak
◦ Nilai kepatuhan jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100%
 Total number of “YES”
--------------------------------------- X 100 %
 Total number of “ Yes & No “
Standar Kepatuhan Audit

J oosthuysen1, a Fossey2 , saDJ august 2015, vol 70 no 7 p282 - p289, Afrika selatan
J oosthuysen1, a Fossey2 , saDJ august 2015, vol 70 no 7 p282 - p289, Afrika selatan
Ringkasan
• Audit sangat penting dalam praktek PPI karena dapat melihat
kesesuaian antara praktek aktual dengan program/SPO.
• Daftar tilik audit didesain sesuai dengan “best practice” disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing sarana kesehatan
• Hasil audit disampaikan dalam grafik dan diagram
• Hasil audit disampaikan ke unit terkait dan manajemen agar dilakukan
perbaikan.
• Audit dapat meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan dan
memperbaiki kualitas pelayanan RS
Daftar Pustaka
Diana, E. M., Widayanti, A. W., & Satibi. (2021). Compliance with personal protective
equipment use among non-medical healthcare professionals during Covid-19 pandemic.
Indonesian Journal of Pharmacy, 32(2), 258–266. https://doi.org/10.22146/ijp.1365
Neuwirth, M. M., Mattner, F.,& Otchwemah, R. (2020). Adherence to personal protective
equipment use among healthcare workers caring for confirmed COVID-19 and alleged non-
COVID-19 patients. Antimic robial Resistance and Infection Control, 9(1), 1–5.
https://doi.org/10.1186/s13756-020-00864-w
Nurmalia, D., Ul iya, S., Neny, L., & Hartanty, A. A. (2019). Gambaran Penggunaan Alat
Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah Sakit. Holistic Nursing and Health
Science, 2(1), 45–53. https://doi.org/10.14710/hnhs.2.1.2019.45-53

Kilinc B. Isolation gowns in health care settings: Laboratory studies, regulations and standards,
and potential barriers of gown selection and use. AJIC. 2016; 44;1: 104-11

Toma ME, Kundrapu S, Thota P, et al. Contamination of Health Care PersonnelDuring


Removal of Personal Protec tive Equipment. JAMA Intern Med. 2015; 175(12):
1904-10.

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia_2023

Anda mungkin juga menyukai