Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM ICRA HAIs

TAHUN 2020

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN BINTAN
2020
PROGRAM ICRA HAIs
TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Infection Control Risk Assesment (ICRA) merupakan suatu  sistem pengontrolan
pengendalian infeksi yang terukur dengan melihat kontinuitas dan probabilitas dalam
aplikasi pengendalian infeksi di lapangan. Diharapkan akan mendapatkan suatu hasil
yang dapat dipertanggung jawabkan. Pola tersebut mencakup beberapa penilaian dan
aspek penting pengendalian infeksi seperti kepatuhan cuci tangan, pencegahan pe-
nyebaran infeksi, dan terjadinya resistansi antibitotik dalam penanganan kasus infeksi.
ICRA merupakan suatu proses berkesinambungan yang memiliki fungsi preventif dan
peningkatan mutu pelayanan. Menurut definisi APIC, ICRA merupakan suatu
perencanaan proses kontrol infeksi, memiliki nilai penting dalam menetapkan dasar
program dan pengembangannya, berdasarkan kontinuitas surveilans dan senantiasa
melaksanakan perubahan regulasi jika terdapat perubahan tantangan di lapangan.
Pendekatan manajemen di rumah sakit dilaksanakan berdasarkan metode
interdisipliner. Acuan yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko, menilai
karakteristik yang meningkatkan risiko infeksi, menilai karakteristik yang menurunkan
risiko infeksi, dan menemukan early warning risiko terjadinya infeksi.
Apakah ICRA dapat diterapkan dalam komunitas? Pola penyakit di komunitas yang
dinamis membutuhkan upaya pendekatan yang lebih khusus. Hal itu, bertumpu pada
aspek sosial dan perilaku hidup sehat di masyarakat. Perilaku itu secara kohesi dapat
melibatkan peran berbagai komponen masyarakat dalam program pencegahan dan
pengendalian di masyarakat. Untuk hal tersebut, pendidikan kesehatan komunitas
menjadi langkah pertama. Sejak awal pendidikan pencegahan pengendalian infeksi
dijadikan sebagai kurikulum akan berdampak dalam kontrol infeksi di masyarakat.
Berdasarkan konsep ICRA, pendekatan komunitas dapat dilakukan melalui identifikasi
faktor risiko infeksi di masyarakat berdasarkan lokasi geografi, komunitas dan populasi,
adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai, serta analisis surveilans kontinu
dan tahunan terhadap perkembangan infeksi.

LATAR BELAKANG
Pengendalian Infeksi rumah sakit merupakan salah satu pokok penilian akreditasi. Hal
ini terkait dengan mutu pelayanan dan pasien safety. Pengendalian infeksi rumah sakit
sebelumnya merupakan tanggung jawab Panitia PPIRS. Namun, saat ini menjadi
komitmen bersama setiap elemen rumah sakit, baik pimpinan maupun karyawan,
bahkan petugas kebersihan sekalipun. Sebagai contoh, saat ini disiapkan modul
pelatihan pengendalian infeksi untuk cleaning service sebagai  salah satu garda
terdepan pengendalian infeksi. Namun demikian, diperlukan paremeter tertentu untuk
monitoring infeksi rumah sakit, mencakup berbagai provider kesehatan dan non
provider kesehatan.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya HAIs pada pasien, petugas,
dan pengunjung di rumah sakit.
B. Tujuan Khusus
1. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak resiko terhadap :
- Paparan kuman pathogen melalui petugas, pasien dan pengunjung
- Penularan melalui tindakan/prosedur invasif yang dilakukan baik melalui
peralatan, tehnik pemasangan, ataupun perawatan terhadap resiko infeksi
( HAIs )
2. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat ditindaklanjuti
berdasarkan hasil penilaian skala prioritas.

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Observasi
 Laporan kejadian
 Dokumen review
 Pengukuran masalah

IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Observasi
Observasi dapat dilihat dari faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal :
- Terkait dengan komunitas
- Terkait dengan bencana
- Persyaratan peraturan dan akreditasi
Faktor internal :
- Pasien
- Resiko terkait peralatan
- Resiko terhadap petugas kesehatan
- Resiko yang terkait pelaksanaan prosedur
- Lingkungan
- Pengobatan
- Sumber daya
2. Laporan kejadian
Kejadian HAIs yang terjadi di unit kerja akan dilaporkan IPCLN kepada IPCN.
3. Dokumen review
Laporan kejadian HAIs akan direview kembali oleh Komite PPI untuk
ditindaklanjuti.
4. Pengukuran masalah
Kejadian HAIs akan diukur berdasarkan ranking masalah, prioritas masalah,
analisa manfaat biaya yang dikeluarkan dan pastikan resiko yang timbul bisa
diterima atau tidak.

V. SASARAN
Pasien/keluarga dan petugas kesehatan

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2020
NO. KEGIATAN Me Jun Ok No
Jan Feb Mar Apr Juli Agst Sep Des
i i t v
1 Membuat
laporan √
ICRA HAIs

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap tahun oleh Komite PPI.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM


Hasil pelaksanaan kegiatan dan evaluasi program dibuat setiap akhir tahun kemudian
Komite PPI akan melaporkan kepada Direktur untuk ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai