Anda di halaman 1dari 57

INFECTION

CONTROL RISK ASESSMEN (ICRA)


PROGRAM DI FASYANKES
Ns Gortap Sitohang SKep., M.P.H., CIPP, FISQUaCPLM

PELATIHAN
PELATIHAN PPI DASAR
Jakarta, 25-27 OKTOBER 2023
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

• Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta mampu


menjelaskan ICRA program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah proses pembelajaran ini peserta mampu:
▪ Menjelaskan pengertian ICRA
▪ Menjelaskan tujuan ICRA
▪ Menjelaskan waktu dilakukan ICRA
▪ Menjelaskan Individu yang melakukan ICRA
▪ Menjelaskan Tahapan ICRA
▪ Menjelaskan Proses ICRA
POKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN
Pendahuluan

Latar Belakang

Pengertian ICRA

Tujuan ICRA

Waktu dilakukan ICRA

Individu yang melakukan ICRA

Proses ICRA
PENDAHULUAN

Healthcare Associated Infections


Community Acquired Infection
(HAIs)

Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan


fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya kegiatan
untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada MASALAH DI YANKES
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
sakit.
Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) adalah kegiatan menilai risiko Infeksi (ICRA).
Program PPI

Infection Control Risk Assesment (


Patient Safety
ICRA )
6 ICRA PROGRAM
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1 2 4
3
Ada program Diklat PPI
Ada program Kewaspadaan 1. Program Ada program surveilans 1. Dokter dan perawat
standar Kewaspadaan 1. Surveilans CAUTI 2. Staf Penunjang
1. Program Kewaspadaan standar 3. Staf administrasi
▪ HH Transmisi 2. Surveilans VAP
3. Surveilans CLABSI 4. Pasien dan keluarga
▪ APD ▪ Kontak 4. Surveilans PLABSI 5. Pengunjung dan
▪ Pemrosesan alkes ▪ Droplet 5. Surveilans SSI/IDO Masyarakat Rumah Sakit
▪ Linen
▪ Lingkungan
▪ Udara (Pedagang, Tukang
Parkir, Petugas Kebersihan
▪ Limbah
▪ Penempatan Pasien
▪ Perlindungan Kesehatan
5
▪ Kebersihan Ada program Pencegahan
pernapasan/etika batuk
dan Pengendalian Infeksi 6 7
▪ Penyuntikan yang aman
▪ Praktik lumbal fungsi pada pemakaian alat
Kesehatan dan Tindakan Ada program
operasi Ada program
PPRA 1. Audit
1. Bundles CAUTI 1. Profilaksis
2. ICRA
2. Bundles VAP 2. Terapi
3. Bundles CLABSI
4. Bundles PLABSI
5. Bundles SSI/IDO
3.Pengkajian Risiko (ICRA PROGRAM)
1) Standar PPI
Rumah sakit melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan
program PPI terpadu untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

2) Maksud dan Tujuan PPI 3

Risiko infeksi dapat berbeda antara rumah sakit, tergantung ukuran rumah sakit,
kompleksitas pelayanan dan kegiatan klinisnya, populasi pasien yang dilayani, lokasi
geografis, volume pasien, dan jumlah staf yang dimiliki.

Rumah sakit secara proaktif setiap tahun melakukan pengkajian risiko pengendalian
infeksi (ICRA) terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi layanan kesehatan yang
akan menjadi prioritas fokus Program PPI dalam upaya pencegahan dan penurunan
risiko
Pengkajian risiko tersebut meliputi namun tidak terbatas pada:

a. Infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis yang merupakan data surveilans;


b. Proses kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi;
c. Pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko infeksi;
d. Prosedur/tindakan-tindakan berisiko tinggi;
e. Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor;
f. Pelayanan sterilisasi alat;
g. Kebersihan permukaan dan lingkungan;
h. Pengelolaan linen/laundri;
i. Pengelolaan sampah;
j. Penyediaan makanan; dan
k. Pengelolaan kamar jenazah
Data surveilans dikumpulkan di rumah sakit secara
periodik dan dianalisis setiap triwulan.

Data surveilans ini meliputi:


a. Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan ventilasi mekanis,
trakeostomi, dan lain-lain; (VAP)
b. Saluran kemih seperti kateter, pembilasan urine, dan lain lain; (ISK )
c. Alat invasif intravaskular, saluran vena verifer, saluran vena sentral, dan lain-lain (CLABSI, PLABSI),
PLEBITIS, DEKUBITUS
d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-lain; (IDO)
e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik seperti Multidrug Resistant Organism dan
infeksi yang virulen; dan
f. (MRSA, MDRO) Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali Penyaki infeksi di masyarakat
(Emerging and or ReEmerging Disease).

Berdasarkan hasil pengkajian risiko pengendalian infeksi


(ICRA), Komite/Tim PPI menyusun Program PPI rumah sakit
setiap tahunnya.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi harus komprehensif, mencakup risiko
infeksi bagi pasien maupun staf yang meliputi:

a) Identifikasi dan penanganan:


(1) Masalah infeksi yang penting secara epidemiologis seperti data surveilans
(2) Infeksi yang dapat memberikan dampak bagi pasien, staf dan pengunjung
b) Strategi lintas unit: kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi;
c) Kebersihan tangan;
d) Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba yang aman serta memastikan
penyiapan obat yang aman;
e) Investigasi wabah penyakit menular;
f) Penerapan program vaksinasi untuk staf dan pasien:
g) Pelayanan sterilisasi alat dan pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko
infeksi;
h) Pembersihan permukaan dan kebersihan lingkungan;
i) Pengelolaan linen/laundri;
j) Pengelolaan sampah;
k) Penyediaan makanan; dan
l) Pengelolaan di kamar jenazah.:
▪ Rumah sakit juga melakukan kaji banding angka Kejadian/Insiden rate dan tren di
rumah sakit lain yang setara. (SEHARUSNYA MEMBANDINGKAN DENGAN DATA
SEBELUMNYA ATAU DATA NASIONAL)
▪ Ilmu pengetahuan terkait pengendalian infeksi melalui pedoman praktik klinik,
program pengawasan antibiotik, program PPI dan pembatasan penggunaan
peralatan invasif yang tidak diperlukan telah diterapkan untuk menurunkan tingkat
infeksi secara signifikan.
▪ Penanggung jawab program menerapkan intervensi berbasis bukti untuk
meminimalkan risiko infeksi. Pemantauan yang berkelanjutan untuk risiko yang
teridentifikasi dan intervensi pengurangan risiko dipantau efektivitasnya, termasuk
perbaikan yang progresif dan berkelanjutan, serta apakah sasaran program perlu
diubah berdasarkan keberhasilan dan tantangan yang muncul dari data pemantauan
LATAR BELAKANG
Infection Control Risk Assessment (ICRA) adalah suatu kegiatan
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
untuk menilai dan mengontrol risiko infeksi di RS maupun
FKTP

Infection Control Risk Assessment (ICRA) merupakan suatu


sistem pencegahan pengendalian infeksi yang terukur
dengan melihat kontinuitas dan probabilitas aplikasi program
RISK ASSESMENT

▪ Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara


rinci dan berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang
potensial berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang rentan
melalui proses yang logis, dengan memprioritaskan area
yang akan di perbaiki berdasarkan dampak yang akan di
timbulkan baik aktual maupun potensial dari suatu proses
perawatan, pengobatan ataupun service yang diberikan
▪ Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya
risiko yang dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan
dampak risiko.
▪ Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg
terlibat termasuk pasien dan publik
(TJC 2010)
TUJUAN ICRA

1. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas dan


pengunjung rumah sakit dari risiko infeksi.
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di rumah
sakit.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penilaian risiko
infeksi di rumah sakit.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi di seluruh area rumah sakit
SIAPA YANG
MELAKUKAN ICRA

Multidisiplin ilmu

16
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA

Setiap tahun untuk ICRA Program

17
BAGAIMANA MELAKUKAN ICRA
The risk assessment and management flowchart
Source: Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infections in Health Care (NHMRC 2010) - Adapted
PROSES PENILAIAN RISIKO

1. Bentuk tim untuk melakukan penilaian risiko.


2. Identifikasi faktor risiko potensial di setiap kategori berikut:
Komunitas dan populasi dilayani
Berpotensi terkena infeksi spesifik
Praktik pengobatan dan perawatan
Pembersihan, desinfeksi, dan penanganan instrumen dan perangkat medis
Lingkungan perawatan
Manajemen darurat
Orang lain yang diidentifikasi oleh organisasi
PROSES PENILAIAN RISIKO
3. Menilai setiap faktor risiko potensial berdasarkan hal-hal berikut:
a. Probabilitas kejadian / kondisi yang terjadi ditentukan dengan
mengevaluasi risiko dari potensi ancaman yang sebenarnya terjadi
. Informasi mengenai data historis, data surveilans infeksi, ruang lingkup
layanan yang disediakan oleh fasilitas, dan lingkungan area sekitarnya.
b. Potensi dampak kejadian / kondisi terhadap pasien dan personel,
ditentukan dengan mengevaluasi potensi pasien sakit, cedera, infeksi,
kematian, kebutuhan masuk ke fasilitas rawat inap; potensi penyakit
personel, cedera, infeksi, kekurangan; berpotensi memengaruhi
kemampuan organisasi untuk berfungsi / tetap terbuka; dan tingkat
dampak klinis dan finansial.
c. Kesiapan organisasi untuk menghadapi kejadian / kondisi ditentukan
dengan mempertimbangkan kebijakan dan prosedur yang sudah ada,
pengalaman dan tanggapan staf terhadap situasi aktual, serta layanan
dan peralatan yang tersedia.
PROSES PENILAIAN RISIKO
4. Setelah skor risiko ditetapkan dalam tiga kelompok penilaian,
jumlahkan jumlah di setiap kelompok untuk memberikan tingkat
risiko numerik untuk setiap peristiwa / kondisi.

5. Rangking acara / kondisi dari skor tertinggi hingga terendah dalam


tabel yang tersedia. Pilih risiko dengan skor tertinggi sebagai fokus
prioritas untuk mengembangkan
.
CATATAN: Beberapa acara / ketentuan dengan skor lebih rendah
dapat dipilih karena merupakan persyaratan akreditasi atau peraturan.
Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau dan disetujui oleh komite jaminan
kualitas dan peningkatan kinerja organisasi (atau komite lain yang ditunjuk).
Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau setiap tahun (dan lebih cepat jika
keadaan berubah).
PENENTUAN SKORING

SKOR RISIKO =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada

Program prioritas berdasarkan nilai terbesar

22
PENILAIAN PROBABILITAS/FREKUENSI

TK Risk Deskripsi Kejadian


1 Never Tidak pernah

2 Rare Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)

3 Maybe Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)

4 likely Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)

5 Expect it Sering (Frekuensi > 6 – 12 x /tahun

23
PENILAIAN DAMPAK /RISIKO
TK Deskripsi Dampak
RIKS
1 Minimal clinical • Tidak ada cedera

2 Moderate clinical • Cedera ringan , mis luka lecet


• Dapat diatasi dng P3K
3 Prolonged length • Cedera sedang, mis : luka robek
of stay • Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Temporer loss of • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


function • Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng
penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit 24
SISTEM YANG ADA

TK RIKS Deskripsi Kegiatan


1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu


dilaksanakan

3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak


dilaksanakan

4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak


dilaksanakan

5 None Tidak ada peraturan

25
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Systems/Preparedness Score
Potential Legal, Regulatory)

Risks/ 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Problems Expect it Likely Maybe Rare Never Loss of life/


limb
Serious
Loss
Prolonge
d
Moderate
Clinical/financi
Minimal
Clinical/
none Poor Fair Good Solid

Function/ (functio Length of al financia


financial n/ stay l
financial
/
legal

ICRA COVID-19

Pintu masuk pasien dan 3 3 5 45


petugas satu pintu
Rendahnya kebersihan 4 5 5 100
tangan (20 %) di ruang
pelayanan COVID -19

Rendahnya kepatuhan 4 4 4 64
penggunaan APD (50%) di
ruang COVID -19

Ruang tunggu pasien 4 4 4 64


poli demam
tertutup(tidak ada
sirkulasi)
26/10/2023
PRIORITAS RENCANA TINDAK LANJUT
No Jenis Skor Prioritas
Kelompok risiko

1 Rendahnya kepatuhan 100 1


kebersihan tangan

2 Kurangnya Kepatuhan 64 2
menggunakan APD pada saat
Pembersihan alat

3 Belum Tersedia pintu penerimaan 64 3


barang kotor dengan
pendistribusian barang steril
GANTT CHART RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN)

No Kegiatan Tujuan Intervensi Penanggung Waktu Hasil yang


jawab diharapkan

1 Rendanya kepatuhan Tercapianya -Edukasi ulang Komite PPI Satu bulan Kepatuhan
kebersihan tangan di kepatuhan -Menyediakan kebersihan
ruang COVID 19 kebersihan sarana kebersihan tangan 80%
tangan
tangan menjadi tercapai
-Melakkan audit
80% dalam satu kepatuhan
tahun -Mendesiminasi
hasil audit
kebersihan tangan
2 Meningkatkan Tercapainya Sosialisasi Komite PPI Satu bulan Kepatuhan
Kepatuhan Kepatuhan kembali Penggunaan
menggunakan APD Menggunakan pentingnya APD mencapai
pada saat APD pada saat Menggunakan 100 %
Pembersihan alat Pembersihan APD saat
alat Pembersihan
alat
KESIMPULAN
ICRA harus ditinjau & diidentifikasi setidaknya setiap tahun
Memperioritaskan risiko :
• Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
• Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk diprioritaskan
• Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi secara rasional

ICRA PROGRAM 32
INFECTION
CONTROL RISK ASESSMEN (ICRA)
RENOVASI DAN KONSTRUKSI
BANGUNAN
Tujuan
• Peserta mengerti dan memahami tentang kajian
resiko infeksi pembongkaran, konstruksi, dan
renovasi gedung.

• Peserta mengerti dan memahami cara


memonitoring resiko infeksi akibat pembongkaran,
konstruksi, dan renovasi gedung.

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 34


LATAR BELAKANG
 Proyek
konstruksi di Rumah Sakit memiliki banyak risiko
dan bahaya yang harus diidentifikasi sebelumnya.

 Tanpaadanya pemahaman terhadap risiko-risiko tersebut,


pembangunan/kegiatan ini akan membahayakan
keselamatan petugas, pasien,dan bahkan pekerja
konstruksi.

 Standart
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada saat
melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi
gedung.

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 35


• Belum semua RS melakukan kajian risiko
infeksi terhadap program RS

• Keharusan dari RS untuk melampirkan kajian


risiko infeksi yang dikeluarkan oleh PPIRS pada
setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi
bangunan

• PPIRS bekerjasama dengan K3RS, IPLRS, IPRS,


unit kerja dan vendor turut berperan dalam
memberikan masukan berkaitan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi mulai
dari tahap perencanaan, proses sampai
dengan finising bangunan

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 36


10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 37
ICRA Renovasi
• ICRA renovasi merupakan suatu pengkajian
multidisiplin, yang prosesnya didokumentasikan
untuk mengidentifikasi secara proaktif dan
mengurangi resiko dari infeksi yang bisa terjadi
selama kegiatan konstruksi.(APIC report,2000)

• Standar Rumah Sakit → untuk pencegahan


infeksi di RS perlu dilakukan kajian resiko untuk
menentukan prioritas program dan pencegahan
infeksi RS

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 38


Ada 5 aspek utama yang harus menjadi
pertimbangan ,yaitu
1. Asbestos
2. Akses pekerja
3. Keamanan dan kenyamanan pasien, mis
: kebisingan, getaran,dll
4. Perlindungan terhadap peralatan di RS
5. Pengendalian debu dan infeksi, karena
partikel debu mengandung jamur
(mis.,Aspergillus spp.) yang dapat
menyebabkan infeksi Aspergillosis
terutama pada kelompok pasien dengan
imun yang rendah

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 39


Bagaimana membuat
ICRA Renovasi ?

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 40


Pre Renovasi
1. Rapat koordinasi antara bagian Tehnik, Komite, PPIRS, K3RS
,Unit Sanitasi Unit/Dept, dan vendor
2. Unit/Dept terkait membuat surat permintaan ICRA Renovasi
kepada Komite PPIRS

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 41


Pre Renovasi
3. Edukasi kepada pihak perencana dan pelaksana
proyek oleh PPIRS, K3RS ,Unit Sanitasi.
4. Menutup area pekerjaan oleh vendor
5.Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan
membuat izin renovasi (Langkah 1- 14)

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 42


TAHAPAN MEMBUAT ICRA

TYPE RISIKO KELAS


Risiko
rendah,
Type Type
sedang, Kelas : 1-4
A,B, C & D
tinggi,
sangat tinggi
Langkah Ke-1:
Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi (Tipe A-D)

Tipe A Tipe B
Inspeksi dan aktifitas non-invasive Skala kecil, durasi aktivitas
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : pendek yang dapat
a. mengangkat papan langit-langit menghasilkan debu
untuk inspeksi visual terbatas
pada I papan per 50 square feet.
minimal
• Termasuk, tapi tidak
b. pengecatan (tetapi bukan terbatas pada :
melakukan plesteran)
a. instalasi telepon dan
kabel computer
c. dinding penghalang, pekerjaan
jaringan listrik, pompa minor, dan b. akses untuk ke ruangan
aktivitas yang tidak menghasilkan
debu atau membutuhkan c. memotong dinding atau
pemotongan dinding atau akses
ke langit-langit dibandingkan langit-langit dimana
dengan untuk inspeksi visual. migrasi debu dapat
dikontrol
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 44
Tipe C Tipe D
Aktivitas yang menghasilkan debu dari tingkat
moderat sampai tinggi atau membutuhkan Penghancuran mayor dan
penghancuran atau pemusnahan komponen proyek bangunan
kerangka gedung
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : • Termasuk, tapi tidak
a. melakukan plesteran dinding untuk dicat terbatas pada :
atau pelapisan dinding

b. mengangkat penutup lantai, papan langit- a. aktivitas yang


langit, dan papan penghalang membutuhkan kerja shift
yang berkelanjutan
c. konstruksi dinding baru

d. membuat akses kerja minor atau b. membutuhkan


pekerjaan listrik di atas langit-langit penghancuran besar atau
pengangkatan system
e. aktivitas kabel mayor kabel yang lengkap

f. pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan


dalam satu shift c. konstruksi baru

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 45


Langkah Ke-2 :
Identifikasi Kelompok Pasien yang Berisiko di sekitar
kegiatan konstruksi
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat
Tinggi
Area Kantor Cardiologi CCU Setiap area yang
merawat pasien
Echocardiography UGD dengan
imunokompromise
Endoscopy Persalinan
Unit Luka Bakar
Kedokteran Nuklir Laboratorium
(specimen) Cathlab Jantung
Terapi fisik
Perawatan Bayi Baru ISP
Radiologi/MRI Lahir
ICU
Terapi Respiratori Poli Bedah
Unit Penyakit
Pediatrik Dalam
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 46
Langkah Ke-3 :
Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi

• Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Aktivitas


Konstruksi dan Kelompok Pasien Berisiko
Kelompok Pasien Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Berisiko
Risiko Rendah I II II III/IV
Risiko Sedang I II III IV
Risiko Tinggi I II III/IV IV
Risiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Note: Infection Control approval will be required when the Construction Activity and
Risk Level indicate that Class III or Class IV control procedures are necessary.

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 47


Rekomendasi Tim PPI
berdasarkan Kelas ICRA Renovasi
Kelas I
Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai

• Lakukan pekerjaan • Bersihkan Area setiap


dengan metode yang selesai pekerjaan.
dapat meminimalisir debu
dari aktivitas konstruksi.

• Segera
mengganti/menggeser
papan langit-langit yang
salah posisi selama
inspeksi visual
Steps 1-3 Adapted with permission V Kennedy, B Barnard, St Luke Episcopal Hospital, Houston TX; C Fine CA
Steps 4-14 Adapted with permission Fairview University Medical Center Minneapolis MN Forms modified /updated; provided courtesy of
10/26/2023 Judene Bartley, ECSI Inc. Beverly Hills MI 2002. Jbartley@ameritech.net
ICRA RENOVASI Updated, 2009.
PERSI-GR 48
Kelas II

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Melakukan metode yang aktif
untuk mencegah debu
• Bersihkan permukaan
beterbangan dari tempatnya ke kerja dengan desinfektan
udara. • Kumpulkan limbah
• Semprotan air ke permukaan konstruksi dengan
kerja untuk mengontrol debu container yang tertutup
pada saat memotong
rapat sebelum
• Tutup pintu yang tidak dipakai dibawa/dikirim
dengan selotip.
• Memblok dan menutup ventilasi • Lakukan pengepelan
udara. basah dan atau vacuum
• Letakkan keset di pintu masuk dengan vacuum HEPA
dan pintu keluar dari area filter sebelum
konstruksi. meninggalkan area kerja
• Lepaskan atau lakukan isolasi
system HVAC di area kerja. • Hentikan isolasi system
HVAC pada area kerja
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 49
Kelas III

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Cabut atau lakukan isolasi system • Jangan melepaskan
HVAC pada area yang sedang penghalang dari area kerja
dikerjakan untuk mencegah
kontaminasi dari system saluran. sampai proyek yang
selesai telah diinspeksi
oleh K3RS dan PPIRS dan
• Lengkapi semua Penghalang secara keseluruhan telah
kritikal, seperti lembaran penutup,
triplek, plastic, untuk menutup dibersihkan oleh USL.
area dari area non kerja atau
melakukan implementasi dengan
metode control cube (kereta • Lepaskan pembatas
dorongan dengan penutup plastic material secara hati-hati
dan penghubung tertutup pada
area kerja dengan vakum HEPA untuk meminimalisasi
untuk melakukan vakum sampai penyebaran debu dan
ke pintu keluar)sebelum debris sisa-sisa konstruksi.
konstruksi dimulai.
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 50
Kelas III

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai

• Jaga tekanan negative • Vakum area kerja


udara dalam area kerja dengan vakum HEPA
menggunakan HEPA yang filter.
dilengkapi dengan unit
filtrasi udara. • Area dilakukan
pengepelan basah
dengan desinfektan.
• pengiriman atau kereta.
Tutup rapat dengan selotip
kecuali sudah ada • Hentikan isolasi sistem
penutupnya. HVAC pada area yang
sedang dikerjakan
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 51
Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Lakukan isolasi sistem HVAC pada
area dimana sedang dikerjakan • Lepaskan pembatas
untuk mencegah kontaminasi material dengan hati-
sistem saluran.
hati untuk
• Berikan penghalang yang lengkap, meminimalisasi
seperti sheetrock/lembaran
penutup, triplek, plastic, untuk penyebaran debu dan
menutup area kerja dari area non debris sisia-sisa
kerja atau melakukan implementasi
metode control cube (kereta
dorongan dengan penutup plastic
konstruksi.
dan penghubung tertutup pada area
kerja dengan vakum HEPA untuk
melakukan vakum sampai ke pintu
keluar)sebelum konstruksi dimulai. • Kumpulkan limbah
konstruksi dengan
container yang
10/26/2023 tertutup rapat
ICRA RENOVASI PERSI-GR 52
Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai

• Jaga tekanan negative • Tutup


udara dalam area kerja sambungan/reseptakel
pengiriman atau
menggunakan HEPA yang kereta. Tutup rapat
dilengkapi dengan unit dengan selotip kecuali
filtrasi udara. sudah ada penutupnya.

• Tutup lubang, pipa-pipa, • Vakum area kerja


dengan vakum HEPA
sambungan-sambungan, filter
dan bolongan-bolongan
dengan benar
10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 53
Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Dirikan/Buat anteroom dan anjurkan semua
petugas untuk melewati ruangan ini sehingga
mereka bisa divakum terlebih dahulu
• Area dilakukan
menggunakan pembersih vakum HEPA sebelum
meninggalkan area kerja atau mereka dapat pengepelan basah
memakai baju pelindung atau penutup tubuh
yang dapat dilepas setiap saat mereka
meninggalkan area kerja.
dengan desinfektan

• Setiap petugas yang memasuki area kerja harus


memakai pelindung alas kaki/sepatu. Pelindung
sepatu harus diganti setiap petugas keluar dari • Hentikan isolasi
area kerja.
sistem HVAC pada
• Jangan melepaskan penghalang dari area kerja
sampai proyek yang selesai telah diinspeksi oleh
area yang sedang
K3RS dan PPIRS dan secara keseluruhan telah
dibersihkan oleh USL
dikerjakan

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 54


KESIMPULAN

• Pengendalian dan sistem monitoring secara


menyeluruh pada setiap proses konstruksi sangat
dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa perencanaan
pre konstruksi sudah efektif.

• Hasil evaluasi juga harus selalu dikomunikasikan


antara anggota tim melalui raat koordinasi
(KPPIRS,K3RS,USL,Bag.Teknik,Unit/Dept, dan
Vendor)

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 55


Sumber Referensi

• Infection Control Risk Assessment Guidelines


• Infection Control Principles for the Management
of Construction,Renovation, Repairs and
Maintenance within HealthCare Facilities,2nd ed.
• Infection Control during Construction Manual,
2nd ed. Wayne Hansen,PE,REA,CEM.
• ASHRAE
• Internasional Federation of infection

10/26/2023 ICRA RENOVASI PERSI-GR 56


Terima Kasih

KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020 57

Anda mungkin juga menyukai