Latar Belakang
Pengertian ICRA
Tujuan ICRA
Proses ICRA
Risiko adalah
• Penyimpangan kenyataan dari hasil
yang diharapkan
• Kemungkinan kerugian
• ketidakpastian pada sasaran.
• Kemungkinan terjadinya kegagalan
• kemungkinan bahwa hasil berbeda
dari yang diharapkan
Vaughan, E.J dan Curtis M. Elliot. 1978. Fundamentals of Risk and Insurance. Toronto: John Wiley
& Sons Inc.
3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 5
RISIKO INFEKSI?
c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan / atau Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP )
e. Kebersihan Lingkungan
FOKUS STANDAR f.Manajemen Linen
g.Limbah Infeksius
h. Pelayanan Makanan
i. Risiko infeksi pada konstruksi & renovasPelayanan Makanan
j.Limbah Infeksius
k. Kebersihan tangan
l.Peningkatan mutu
3/15/2024 m.Edukasi, Pendidikan
ICRA PROGRAMdan
-GS Pelatihan 9
KMK No. 1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1 2 4
3
Ada program Diklat PPI
Ada program Kewaspadaan 1. Program Ada program surveilans 1. Dokter dan perawat
standar Kewaspadaan 1. Surveilans CAUTI 2. Staf Penunjang
1. Program Kewaspadaan standar 3. Staf administrasi
§ HH Transmisi 2. Surveilans VAP
3. Surveilans CLABSI 4. Pasien dan keluarga
§ APD § Kontak 5. Pengunjung dan
4. Surveilans PLABSI
§ Pemrosesan alkes § Droplet 5. Surveilans SSI/IDO Masyarakat Rumah Sakit
§ Linen
§ Udara (Pedagang, Tukang Parkir,
§ Lingkungan Petugas Kebersihan
§ Limbah
§ Penempatan Pasien
§ Perlindungan Kesehatan
5
§ Kebersihan Ada program Pencegahan
pernapasan/etika batuk
dan Pengendalian Infeksi 6 7
§ Penyuntikan yang aman
§ Praktik lumbal fungsi pada pemakaian alat
Kesehatan dan Tindakan Ada program
operasi Ada program
PPRA 1. Audit
1. Bundles CAUTI 1. Profilaksis
2. ICRA
2. Bundles VAP 2. Terapi
3. Bundles CLABSI
4. Bundles PLABSI
5. Bundles SSI/IDO
3.Pengkajian Risiko (ICRA PROGRAM)
1) Standar PPI
Rumah sakit melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan
program PPI terpadu untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan.
Risiko infeksi dapat berbeda antara rumah sakit, tergantung ukuran rumah sakit,
kompleksitas pelayanan dan kegiatan klinisnya, populasi pasien yang dilayani, lokasi
geografis, volume pasien, dan jumlah staf yang dimiliki.
Rumah sakit secara proaktif setiap tahun melakukan pengkajian risiko pengendalian
infeksi (ICRA) terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi layanan kesehatan yang
akan menjadi prioritas fokus Program PPI dalam upaya pencegahan dan penurunan
risiko
Pengkajian risiko tersebut meliputi namun tidak terbatas pada:
(TJC 2010)
TUJUAN ICRA
1. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas dan pengunjung
rumah sakit dari risiko infeksi.
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di rumah sakit.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penilaian risiko infeksi
di rumah sakit.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi di seluruh area rumah sakit
SIAPA YANG
MELAKUKAN ICRA
Multidisiplin ilmu
17
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA
18
BAGAIMANA MELAKUKAN ICRA
The risk assessment and management flowchart
Source: Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infections in Health Care (NHMRC 2010) - Adapted
PROSES PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau dan disetujui oleh komite jaminan
kualitas dan peningkatan kinerja organisasi (atau komite lain yang ditunjuk).
Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau setiap tahun (dan lebih cepat jika
keadaan berubah).
PROSES PENILAIAN RISIKO
SKORING PRIORITASKAN : PROBABILITY X DAMAPAK X KESIAPAN ORGANISASI
Risiko rendah,
sedang, tinggi, Kelas : 1-4
sangat tinggi
ICRA PROGRAM 30
ICRA harus ditinjau & diidentifikasi setidaknya setiap tahun
Memperioritaskan risiko :
• Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
• Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk diprioritaskan
• Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi secara rasional
ICRA PROGRAM 31
INFECTION
CONTROL RISK ASESSMEN (ICRA)
RENOVASI DAN KONSTRUKSI
BANGUNAN
Tipe A Tipe B
Inspeksi dan aktifitas non-invasive Skala kecil, durasi aktivitas
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : pendek yang dapat
a. mengangkat papan langit-langit menghasilkan debu
untuk inspeksi visual terbatas pada
I papan per 50 square feet.
minimal
• Termasuk, tapi tidak
b. pengecatan (tetapi bukan terbatas pada :
melakukan plesteran)
a. instalasi telepon dan
kabel computer
c. dinding penghalang, pekerjaan
jaringan listrik, pompa minor, dan b. akses untuk ke ruangan
aktivitas yang tidak menghasilkan
debu atau membutuhkan c. memotong dinding atau
pemotongan dinding atau akses ke
langit-langit dibandingkan dengan langit-langit dimana
untuk inspeksi visual. migrasi debu dapat
dikontrol
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 43
Tipe C Tipe D
Aktivitas yang menghasilkan debu dari tingkat
moderat sampai tinggi atau membutuhkan Penghancuran mayor dan
penghancuran atau pemusnahan komponen
kerangka gedung proyek bangunan
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : • Termasuk, tapi tidak terbatas
a. melakukan plesteran dinding untuk dicat pada :
atau pelapisan dinding
Note: Infection Control approval will be required when the Construction Activity and Risk
Level indicate that Class III or Class IV control procedures are necessary.
• Segera
mengganti/menggeser
papan langit-langit yang
salah posisi selama inspeksi
visual
Steps 1-3 Adapted with permission V Kennedy, B Barnard, St Luke Episcopal Hospital, Houston TX; C Fine CA
Steps 4-14 Adapted with permission Fairview University Medical Center Minneapolis MN Forms modified /updated; provided courtesy of
3/15/2024 Judene Bartley, ECSI Inc. Beverly Hills MI 2002. Jbartley@ameritech.net
ICRA RENOVASIUpdated, 2009.
PERSI-GR 47
Kelas II
3/15/2024 57
ICRA RENOVASI PERSI-GR
Post Renovasi
üGeneral Cleaning PIC Sanitasi dan KPPI
üUji tingkat debu PIC Sanitasi
üUji fungsi PIC Bagian Tehnik
üUji kultur udara PIC Sanitasi dan KPPI
Interpretasi
Dari Grafik diatas terlihat trend peningkatan
90
kepatuhan tehadap ICRA renovasi oleh PT Abdi
80 80 Surya.
70
66 73 Adapun yang belum dipatuhi sampai minggu ke
60
50
60 4 adalah penanganan debu belum optimal,
40
30
penggunaan masker dan limbah kontruksi masih
20 menumpuk
10
0 Rekomendasi:
Minggu1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1. Optimalkan penanganan debu dengan
vacuum cleaner terutama setelah selesai
kontruksi setiap hari
2. Motivasi dan pastikan semua tukang
menggunakan masker
3. Buang limbah kontruksi setiap hari
KESIMPULAN
• Pengendalian dan sistem monitoring secara
menyeluruh pada setiap proses konstruksi sangat
dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa perencanaan
pre konstruksi sudah efektif.
POKJA PPI
KEMENKES