Anda di halaman 1dari 62

INFECTION

CONTROL RISK ASESSMEN (ICRA)


PROGRAM DI FASYANKES

Ns Gortap Sitohang SKep MPH, CIPP

“Peningkatan Kapasitas SDM RS terkait PPI”


Rabu- Jumat, 20-22 Maret 2024
The Stones Hotel-Legian Bali
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta mampu
menjelaskan ICRA program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Yaitu
• Menjelaskan pengertian ICRA
§ Menjelaskan tujuan ICRA
§ Menjelaskan waktu dilakukan ICRA
§ Menjelaskan Individu yang melakukan ICRA
§ Menjelaskan Tahapan ICRA
§ Menjelaskan Proses ICRA
POKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN
Pendahuluan

Latar Belakang

Pengertian ICRA

Tujuan ICRA

Waktu dilakukan ICRA

Individu yang melakukan ICRA

Proses ICRA
Risiko adalah
• Penyimpangan kenyataan dari hasil
yang diharapkan
• Kemungkinan kerugian
• ketidakpastian pada sasaran.
• Kemungkinan terjadinya kegagalan
• kemungkinan bahwa hasil berbeda
dari yang diharapkan

Vaughan, E.J dan Curtis M. Elliot. 1978. Fundamentals of Risk and Insurance. Toronto: John Wiley
& Sons Inc.
3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 5
RISIKO INFEKSI?

3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 6


Manfaat Melakukan ICRA

Dokumentasi risiko secara komprehensif


Memfasilitasi komunikasi terkait risiko
dan detil risiko
Dokumentasi semua pengetahuan risiko
Mempermudah menetapkan prioritas
risiko-risiko spesifik

3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 7


Risiko terbesar di
Fasyankes Anda ? Terkait alur

Regulasi: Program, Pedoman, Risiko


Sarana, prasarana, fasilitas
SPO dll Infeksi

Pelayanan: staf, pasien,


peserta didik, indikator yang
tidak tercapai, hasil surveilans,
audit, hasil telusur/ronde,
temuan berulang dll

3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 8


FOKUS STANDAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

a. Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit


b. Program PPI

c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan / atau Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP )
e. Kebersihan Lingkungan
FOKUS STANDAR f.Manajemen Linen
g.Limbah Infeksius
h. Pelayanan Makanan
i. Risiko infeksi pada konstruksi & renovasPelayanan Makanan
j.Limbah Infeksius
k. Kebersihan tangan
l.Peningkatan mutu
3/15/2024 m.Edukasi, Pendidikan
ICRA PROGRAMdan
-GS Pelatihan 9
KMK No. 1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1 2 4
3
Ada program Diklat PPI
Ada program Kewaspadaan 1. Program Ada program surveilans 1. Dokter dan perawat
standar Kewaspadaan 1. Surveilans CAUTI 2. Staf Penunjang
1. Program Kewaspadaan standar 3. Staf administrasi
§ HH Transmisi 2. Surveilans VAP
3. Surveilans CLABSI 4. Pasien dan keluarga
§ APD § Kontak 5. Pengunjung dan
4. Surveilans PLABSI
§ Pemrosesan alkes § Droplet 5. Surveilans SSI/IDO Masyarakat Rumah Sakit
§ Linen
§ Udara (Pedagang, Tukang Parkir,
§ Lingkungan Petugas Kebersihan
§ Limbah
§ Penempatan Pasien
§ Perlindungan Kesehatan
5
§ Kebersihan Ada program Pencegahan
pernapasan/etika batuk
dan Pengendalian Infeksi 6 7
§ Penyuntikan yang aman
§ Praktik lumbal fungsi pada pemakaian alat
Kesehatan dan Tindakan Ada program
operasi Ada program
PPRA 1. Audit
1. Bundles CAUTI 1. Profilaksis
2. ICRA
2. Bundles VAP 2. Terapi
3. Bundles CLABSI
4. Bundles PLABSI
5. Bundles SSI/IDO
3.Pengkajian Risiko (ICRA PROGRAM)
1) Standar PPI
Rumah sakit melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan
program PPI terpadu untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

2) Maksud dan Tujuan PPI 3

Risiko infeksi dapat berbeda antara rumah sakit, tergantung ukuran rumah sakit,
kompleksitas pelayanan dan kegiatan klinisnya, populasi pasien yang dilayani, lokasi
geografis, volume pasien, dan jumlah staf yang dimiliki.

Rumah sakit secara proaktif setiap tahun melakukan pengkajian risiko pengendalian
infeksi (ICRA) terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi layanan kesehatan yang
akan menjadi prioritas fokus Program PPI dalam upaya pencegahan dan penurunan
risiko
Pengkajian risiko tersebut meliputi namun tidak terbatas pada:

a. Infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis yang merupakan data surveilans;


b. Proses kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi;
c. Pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko infeksi;
d. Prosedur/tindakan-tindakan berisiko tinggi;
e. Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor;
f. Pelayanan sterilisasi alat;
g. Kebersihan permukaan dan lingkungan;
h. Pengelolaan linen/laundri;
i. Pengelolaan sampah;
j. Penyediaan makanan; dan
k. Pengelolaan kamar jenazah
Data surveilans dikumpulkan di rumah sakit secara
periodik dan dianalisis setiap triwulan.

Data surveilans ini meliputi:


a. Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan ventilasi mekanis,
trakeostomi, dan lain-lain; (VAP)
b. Saluran kemih seperti kateter, pembilasan urine, dan lain lain; (ISK )
c. Alat invasif intravaskular, saluran vena verifer, saluran vena sentral, dan lain-lain (CLABSI, PLABSI),
PLEBITIS, DEKUBITUS
d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-lain; (IDO)
e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik seperti Multidrug Resistant Organism dan
infeksi yang virulen; dan
f. (MRSA, MDRO) Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali Penyaki infeksi di masyarakat
(Emerging and or ReEmerging Disease).

Berdasarkan hasil pengkajian risiko pengendalian infeksi


(ICRA), Komite/Tim PPI menyusun Program PPI rumah sakit
setiap tahunnya.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi harus komprehensif, mencakup risiko
infeksi bagi pasien maupun staf yang meliputi:

a) Identifikasi dan penanganan:


(1) Masalah infeksi yang penting secara epidemiologis seperti data surveilans
(2) Infeksi yang dapat memberikan dampak bagi pasien, staf dan pengunjung
b) Strategi lintas unit: kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi;
c) Kebersihan tangan;
d) Pengawasan untuk peningkatan penggunaan antimikroba yang aman serta memastikan
penyiapan obat yang aman;
e) Investigasi wabah penyakit menular;
f) Penerapan program vaksinasi untuk staf dan pasien:
g) Pelayanan sterilisasi alat dan pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko
infeksi;
h) Pembersihan permukaan dan kebersihan lingkungan;
i) Pengelolaan linen/laundri;
j) Pengelolaan sampah;
k) Penyediaan makanan; dan
l) Pengelolaan di kamar jenazah.:
RISK ASSESMENT
§ Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara rinci dan
berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang potensial berisiko
ataupun kegagalan dan suatu yang rentan melalui proses yang logis,
dengan memprioritaskan area yang akan di perbaiki berdasarkan
dampak yang akan di timbulkan baik aktual maupun potensial dari
suatu proses perawatan, pengobatan ataupun service yang diberikan
§ Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yang
dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko.
§ Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg terlibat
termasuk pasien dan publik

(TJC 2010)
TUJUAN ICRA
1. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas dan pengunjung
rumah sakit dari risiko infeksi.
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di rumah sakit.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penilaian risiko infeksi
di rumah sakit.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi di seluruh area rumah sakit
SIAPA YANG
MELAKUKAN ICRA

Multidisiplin ilmu

17
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA

Setiap tahun untuk ICRA Program

18
BAGAIMANA MELAKUKAN ICRA
The risk assessment and management flowchart
Source: Australian Guidelines for the Prevention and Control of Infections in Health Care (NHMRC 2010) - Adapted
PROSES PENILAIAN RISIKO

1. Bentuk tim untuk melakukan penilaian risiko.

2. Identifikasi faktor risiko potensial di setiap kategori berikut:


Komunitas dan populasi dilayani
Berpotensi terkena infeksi spesifik
Praktik pengobatan dan perawatan
Pembersihan, desinfeksi, dan penanganan instrumen dan perangkat medis
Lingkungan perawatan
Manajemen darurat
Orang lain yang diidentifikasi oleh organisasi
PROSES PENILAIAN RISIKO
3. Menilai setiap faktor risiko potensial berdasarkan hal-hal berikut:
a. kejadian / kondisi yang terjadi ditentukan dengan
mengevaluasi risiko dari potensi ancaman yang sebenarnya terjadi
. Informasi mengenai data historis, data surveilans infeksi, ruang lingkup
layanan yang disediakan oleh fasilitas, dan lingkungan area sekitarnya.
b. / kondisi terhadap pasien dan personel,
ditentukan dengan mengevaluasi potensi pasien sakit, cedera, infeksi,
kematian, kebutuhan masuk ke fasilitas rawat inap; potensi penyakit
personel, cedera, infeksi, kekurangan; berpotensi memengaruhi
kemampuan organisasi untuk berfungsi / tetap terbuka; dan tingkat
dampak klinis dan finansial.
c. untuk menghadapi kejadian / kondisi ditentukan
dengan mempertimbangkan kebijakan dan prosedur yang sudah ada,
pengalaman dan tanggapan staf terhadap situasi aktual, serta layanan
dan peralatan yang tersedia.
PROSES PENILAIAN RISIKO
4. Setelah skor risiko ditetapkan dalam tiga kelompok penilaian,
jumlahkan jumlah di setiap kelompok untuk memberikan tingkat
risiko numerik untuk setiap peristiwa / kondisi.

5. Rangking acara / kondisi dari skor tertinggi hingga terendah dalam


tabel yang tersedia. Pilih risiko dengan skor tertinggi sebagai fokus
prioritas untuk mengembangkan
.
CATATAN: Beberapa acara / ketentuan dengan skor lebih rendah
dapat dipilih karena merupakan persyaratan akreditasi atau peraturan.

Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau dan disetujui oleh komite jaminan
kualitas dan peningkatan kinerja organisasi (atau komite lain yang ditunjuk).
Penilaian risiko dan Rencana ISPC harus ditinjau setiap tahun (dan lebih cepat jika
keadaan berubah).
PROSES PENILAIAN RISIKO
SKORING  PRIORITASKAN : PROBABILITY X DAMAPAK X KESIAPAN ORGANISASI

Pasien sakit, cedera,


Kejadian / kondisi Kesiapan regulasi:
infeksi, kematian,
yang terjadi kebutuhan masuk ke program, pedoman,
ditentukan dengan fasilitas rawat inap; SPO, SDM,
mengevaluasi risiko potensi penyakit sarana/prasarana,
dari potensi ancaman personel, cedera, Pelatihan, keuangan
dll
infeksi, kekurangan;

3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 23


TOOLS PEMBUATAN ICRA
PROBABILITY DAMPAK SISTEM YANG ADA

Risiko rendah,
sedang, tinggi, Kelas : 1-4
sangat tinggi

3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 24


3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 28
3/15/2024 ICRA PROGRAM -GS 29
ICRA harus ditinjau & diidentifikasi setidaknya setiap tahun
Memperioritaskan risiko :
• Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
• Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk diprioritaskan
• Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi secara rasional

ICRA PROGRAM 30
ICRA harus ditinjau & diidentifikasi setidaknya setiap tahun
Memperioritaskan risiko :
• Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
• Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk diprioritaskan
• Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi secara rasional

ICRA PROGRAM 31
INFECTION
CONTROL RISK ASESSMEN (ICRA)
RENOVASI DAN KONSTRUKSI
BANGUNAN

Ns Gortap Sitohang SKep, MPH, CIPP


Tujuan
Peserta mengerti dan memahami tentang kajian
resiko infeksi pembongkaran, konstruksi, dan
renovasi gedung.

Peserta mengerti dan memahami cara


memonitoring resiko infeksi akibat pembongkaran,
konstruksi, dan renovasi gedung.

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 33


LATAR BELAKANG

 Proyek konstruksi di Rumah Sakit memiliki banyak risiko dan


bahaya yang harus diidentifikasi sebelumnya.

 Tanpa adanya pemahaman terhadap risiko-risiko tersebut,


pembangunan/kegiatan ini akan membahayakan keselamatan
petugas, pasien,dan bahkan pekerja konstruksi.

 Standart Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada saat


melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi gedung.

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 34


• Belum semua RS melakukan kajian risiko infeksi
terhadap program RS

• Keharusan dari RS untuk melampirkan kajian


risiko infeksi yang dikeluarkan oleh PPIRS pada
setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi
bangunan

• PPIRS bekerjasama dengan K3RS, IPLRS, IPRS,


unit kerja dan vendor turut berperan dalam
memberikan masukan berkaitan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari
tahap perencanaan, proses sampai dengan
finising bangunan

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 35


3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 36
ICRA Renovasi
• ICRA renovasi merupakan suatu pengkajian
multidisiplin, yang prosesnya didokumentasikan
untuk mengidentifikasi secara proaktif dan
mengurangi resiko dari infeksi yang bisa terjadi
selama kegiatan konstruksi.(APIC report,2000)

• Standar Rumah Sakit  untuk pencegahan infeksi


di RS perlu dilakukan kajian resiko untuk
menentukan prioritas program dan pencegahan
infeksi RS

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 37


Ada 5 aspek utama yang harus menjadi
pertimbangan ,yaitu
1. Asbestos
2. Akses pekerja
3. Keamanan dan kenyamanan pasien, mis :
kebisingan, getaran,dll
4. Perlindungan terhadap peralatan di RS
5. Pengendalian debu dan infeksi, karena
partikel debu mengandung jamur
(mis.,Aspergillus spp.) yang dapat
menyebabkan infeksi Aspergillosis
terutama pada kelompok pasien dengan
imun yang rendah

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 38


Bagaimana membuat
ICRA Renovasi ?

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 39


Pre Renovasi
1. Rapat koordinasi antara bagian Tehnik, Komite, PPIRS, K3RS ,Unit Sanitasi
Unit/Dept, dan vendor
2. Unit/Dept terkait membuat surat permintaan ICRA Renovasi kepada Komite PPIRS

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 40


Pre Renovasi
3. Edukasi kepada pihak perencana dan pelaksana
proyek oleh PPIRS, K3RS ,Unit Sanitasi.
4. Menutup area pekerjaan oleh vendor
5.Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan
membuat izin renovasi (Langkah 1- 14)

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 41


TAHAPAN MEMBUAT ICRA

TYPE RISIKO KELAS


Risiko rendah,
Type Type sedang,
Kelas : 1-4
A,B, C & D tinggi, sangat
tinggi
Langkah Ke-1:
Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi (Tipe A-D)

Tipe A Tipe B
Inspeksi dan aktifitas non-invasive Skala kecil, durasi aktivitas
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : pendek yang dapat
a. mengangkat papan langit-langit menghasilkan debu
untuk inspeksi visual terbatas pada
I papan per 50 square feet.
minimal
• Termasuk, tapi tidak
b. pengecatan (tetapi bukan terbatas pada :
melakukan plesteran)
a. instalasi telepon dan
kabel computer
c. dinding penghalang, pekerjaan
jaringan listrik, pompa minor, dan b. akses untuk ke ruangan
aktivitas yang tidak menghasilkan
debu atau membutuhkan c. memotong dinding atau
pemotongan dinding atau akses ke
langit-langit dibandingkan dengan langit-langit dimana
untuk inspeksi visual. migrasi debu dapat
dikontrol
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 43
Tipe C Tipe D
Aktivitas yang menghasilkan debu dari tingkat
moderat sampai tinggi atau membutuhkan Penghancuran mayor dan
penghancuran atau pemusnahan komponen
kerangka gedung proyek bangunan
• Termasuk, tapi tidak terbatas pada : • Termasuk, tapi tidak terbatas
a. melakukan plesteran dinding untuk dicat pada :
atau pelapisan dinding

b. mengangkat penutup lantai, papan langit- a. aktivitas yang


langit, dan papan penghalang
membutuhkan kerja shift
yang berkelanjutan
c. konstruksi dinding baru

d. membuat akses kerja minor atau pekerjaan b. membutuhkan


listrik di atas langit-langit penghancuran besar atau
pengangkatan system kabel
e. aktivitas kabel mayor yang lengkap
f. pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan
dalam satu shift c. konstruksi baru

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 44


Langkah Ke-2 :
Identifikasi Kelompok Pasien yang Berisiko di sekitar kegiatan
konstruksi
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat
Tinggi
Area Kantor Cardiologi CCU Setiap area yang
merawat pasien
Echocardiography UGD dengan
imunokompromise
Endoscopy Persalinan
Unit Luka Bakar
Kedokteran Nuklir Laboratorium
(specimen) Cathlab Jantung
Terapi fisik
Perawatan Bayi Baru ISP
Radiologi/MRI Lahir
ICU
Terapi Respiratori Poli Bedah
Unit Penyakit
Pediatrik Dalam
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 45
Langkah Ke-3 :
Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi

• Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Aktivitas


Konstruksi dan Kelompok Pasien Berisiko
Kelompok Pasien Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Berisiko
Risiko Rendah I II II III/IV
Risiko Sedang I II III IV
Risiko Tinggi I II III/IV IV
Risiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Note: Infection Control approval will be required when the Construction Activity and Risk
Level indicate that Class III or Class IV control procedures are necessary.

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 46


Rekomendasi Tim PPI
berdasarkan Kelas ICRA Renovasi
Kelas I
Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai

• Lakukan pekerjaan dengan • Bersihkan Area setiap


metode yang dapat selesai pekerjaan.
meminimalisir debu dari
aktivitas konstruksi.

• Segera
mengganti/menggeser
papan langit-langit yang
salah posisi selama inspeksi
visual
Steps 1-3 Adapted with permission V Kennedy, B Barnard, St Luke Episcopal Hospital, Houston TX; C Fine CA
Steps 4-14 Adapted with permission Fairview University Medical Center Minneapolis MN Forms modified /updated; provided courtesy of
3/15/2024 Judene Bartley, ECSI Inc. Beverly Hills MI 2002. Jbartley@ameritech.net
ICRA RENOVASIUpdated, 2009.
PERSI-GR 47
Kelas II

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Melakukan metode yang aktif
untuk mencegah debu
• Bersihkan permukaan
beterbangan dari tempatnya ke kerja dengan desinfektan
udara. • Kumpulkan limbah
• Semprotan air ke permukaan kerja konstruksi dengan
untuk mengontrol debu pada saat container yang tertutup
memotong
rapat sebelum
• Tutup pintu yang tidak dipakai dibawa/dikirim
dengan selotip.
• Memblok dan menutup ventilasi • Lakukan pengepelan basah
udara. dan atau vacuum dengan
• Letakkan keset di pintu masuk dan vacuum HEPA filter
pintu keluar dari area konstruksi. sebelum meninggalkan
• Lepaskan atau lakukan isolasi area kerja
system HVAC di area kerja.
• Hentikan isolasi system
HVAC pada area kerja
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 48
Kelas III

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Cabut atau lakukan isolasi system • Jangan melepaskan
HVAC pada area yang sedang penghalang dari area kerja
dikerjakan untuk mencegah
kontaminasi dari system saluran. sampai proyek yang selesai
telah diinspeksi oleh K3RS
dan PPIRS dan secara
• Lengkapi semua Penghalang kritikal, keseluruhan telah
seperti lembaran penutup, triplek,
plastic, untuk menutup area dari dibersihkan oleh USL.
area non kerja atau melakukan
implementasi dengan metode
control cube (kereta dorongan • Lepaskan pembatas
dengan penutup plastic dan material secara hati-hati
penghubung tertutup pada area
kerja dengan vakum HEPA untuk untuk meminimalisasi
melakukan vakum sampai ke pintu penyebaran debu dan
keluar)sebelum konstruksi dimulai. debris sisa-sisa konstruksi.
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 49
Kelas III

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai

• Jaga tekanan negative udara • Vakum area kerja


dalam area kerja dengan vakum HEPA
menggunakan HEPA yang filter.
dilengkapi dengan unit
filtrasi udara. • Area dilakukan
pengepelan basah
dengan desinfektan.
• pengiriman atau kereta.
Tutup rapat dengan selotip
kecuali sudah ada • Hentikan isolasi sistem
penutupnya. HVAC pada area yang
sedang dikerjakan
3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 50
Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Lakukan isolasi sistem HVAC pada Lepaskan pembatas material
area dimana sedang dikerjakan untuk dengan hati-hati untuk
mencegah kontaminasi sistem
saluran. meminimalisasi penyebaran
debu dan debris sisia-sisa
konstruksi.
• Berikan penghalang yang lengkap,
seperti sheetrock/lembaran penutup,
triplek, plastic, untuk menutup area
kerja dari area non kerja atau Kumpulkan limbah konstruksi
melakukan implementasi metode
control cube (kereta dorongan dengan container yang
dengan penutup plastic dan tertutup rapat sebelum dikirim.
penghubung tertutup pada area kerja
dengan vakum HEPA untuk
melakukan vakum sampai ke pintu
keluar)sebelum konstruksi dimulai.

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 51


Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


Jaga tekanan negative udara • Tutup
dalam area kerja menggunakan sambungan/reseptakel
HEPA yang dilengkapi dengan unit pengiriman atau kereta.
filtrasi udara.
Tutup rapat dengan
selotip kecuali sudah
Tutup lubang, pipa-pipa, ada penutupnya.
sambungan-sambungan, dan
bolongan-bolongan dengan benar
• Vakum area kerja
dengan vakum HEPA
filter

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 52


Kelas IV

Selama Pekerjaan Konstruksi Setelah Pekerjaan Selesai


• Dirikan/Buat anteroom dan anjurkan semua Area dilakukan pengepelan
petugas untuk melewati ruangan ini sehingga
mereka bisa divakum terlebih dahulu
menggunakan pembersih vakum HEPA sebelum
basah dengan desinfektan
meninggalkan area kerja atau mereka dapat
memakai baju pelindung atau penutup tubuh
yang dapat dilepas setiap saat mereka
meninggalkan area kerja.
Hentikan isolasi sistem HVAC
pada area yang sedang
• Setiap petugas yang memasuki area kerja harus
memakai pelindung alas kaki/sepatu. Pelindung dikerjakan
sepatu harus diganti setiap petugas keluar dari
area kerja.

• Jangan melepaskan penghalang dari area kerja


sampai proyek yang selesai telah diinspeksi oleh
K3RS dan PPIRS dan secara keseluruhan telah
dibersihkan oleh USL

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 53


Selama Renovasi
• Selama dalam proses pembangunan, Tim
pengawas proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS,
K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan
sesuai surat kesepakatan bersama.

• Selama proses pembangunan pelaksana proyek


wajib mengenakan APD sesuai K3

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 54


Foto Temuan
Renovasi

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 55


Construction Signs

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 56


Contoh Ceklist ICRA Renovasi

3/15/2024 57
ICRA RENOVASI PERSI-GR
Post Renovasi
üGeneral Cleaning PIC Sanitasi dan KPPI
üUji tingkat debu PIC Sanitasi
üUji fungsi PIC Bagian Tehnik
üUji kultur udara PIC Sanitasi dan KPPI

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 58


KEPATUHAN ICRA RENOVASI RUANG ISOLASI
PT ABDI SURYA BULAN JANUARI 2022

Interpretasi
Dari Grafik diatas terlihat trend peningkatan
90
kepatuhan tehadap ICRA renovasi oleh PT Abdi
80 80 Surya.
70
66 73 Adapun yang belum dipatuhi sampai minggu ke
60
50
60 4 adalah penanganan debu belum optimal,
40
30
penggunaan masker dan limbah kontruksi masih
20 menumpuk
10
0 Rekomendasi:
Minggu1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1. Optimalkan penanganan debu dengan
vacuum cleaner terutama setelah selesai
kontruksi setiap hari
2. Motivasi dan pastikan semua tukang
menggunakan masker
3. Buang limbah kontruksi setiap hari
KESIMPULAN
• Pengendalian dan sistem monitoring secara
menyeluruh pada setiap proses konstruksi sangat
dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa perencanaan
pre konstruksi sudah efektif.

• Hasil evaluasi juga harus selalu dikomunikasikan


antara anggota tim melalui raat koordinasi
(KPPIRS,K3RS,USL,Bag.Teknik,Unit/Dept, dan
Vendor)

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 60


Sumber Referensi

Infection Control Risk Assessment Guidelines


Infection Control Principles for the Management of
Construction,Renovation, Repairs and Maintenance within
HealthCare Facilities,2nd ed.
Infection Control during Construction Manual, 2nd ed. Wayne
Hansen,PE,REA,CEM.
ASHRAE
Internasional Federation of infection

3/15/2024 ICRA RENOVASI PERSI-GR 61


TERIMA KASIH

POKJA PPI
KEMENKES

Anda mungkin juga menyukai