Anda di halaman 1dari 50

Andaru Dahesihdewi © 2013

TUJUAN PPI :
 PRINSIP DASAR  memutus siklus transmisi
penyakit
 melindungi pasien, petugas, keluarga/pengunjung,
masyarakat & lingkungan

DILAKSANAKAN BERDASARKAN PANDUAN PPI


(WHO, CDC, KEMENKES, PERDALIN,
berbasis bukti)
08/30/22 2
+
Quantity of Virulence Route of Port Sensitive
pathogen transmission host

08/30/22 3
2. RANTAI INFEKSI

ZERO TOLERANCE FOR HAI’s


Infectious Source

Diagnosis
vaksinasi dini
SELURUHAHLI
PROFESIONAL AREA
INFEKSI
SELURUH PPRA
SIVITAS Terapi
PPI adekuat
PENGUNJUNG
Unit K3
Kemo
profilaksis
Environmental
Control

Contact
08/30/22 5
Tujuan Program PPI RS
UMUM :
Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI
dilaksanakan oleh semua bagian/unit di RS meliputi :
manajemen risiko, clinical governance,
kesehatan dan keselamatan kerja
US
US

 Terbentuknya organisasi PPI oleh direktur RS


 tugas, program, wewenang, tanggung jawab
KH

 Dimanfaatkannya semua sumber daya RS


secara efektif & efisien
 Angka kejadian infeksi di RS < bermakna
6 08/30/22
 Pemantauan & evaluasi program PPI RS
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

24
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

25
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR MED WAT

PANITIA DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT KOMITE


PPI
terdiri atas :
Wk Bid Yanmed, Yanwat, Dr wk SMF, Dr ahli
epidemiologi, Mikrobiologi /PatKlin, Panitia mutu RS,
Tim Clinical governance, PPI TB, PPRA, staf farmasi,
TIM PPI perawat PPI/IPCN, IP2S/CSSD, Laundry, IPS RS,
Sanitasi, Gizi, Bagian RT, K3, petugas km jenazah
5 IPCN
±50 IPCLN

P2TB, HIV, DBD, AV


IPCO
08/30/22 9
Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya

mendukung pelaksanaan PPI

SK Menkes No. 270/Menkes/SK/III/2007 (2011)


SK Direktur RS
PANDUAN Tatalaksana PPI RS

08/30/22 10
ASESMEN RISIKO ; BUKTI KLINIK
(EVIDENCE BASED)
 Kebijakan PPI
 Program PPI
 Panduan Tatalaksana PPI
 SPO
 Monev :
◦ Input : RKT (PPI  Satker), Alokasi Anggaran
◦ Proses : daftar tilik PPI, IP2S, ISLRS
◦ Output : kinerja seluruh satker dalam PPI
◦ Keluaran (outcome) : angka IRS

DISEMINASI & FEED BACK SIM RS


 Upaya meminimalkan risiko infeksi
 Panduan --- > Program --- > SPO --- > IK
 Program :

◦ 1 atau >
◦ Jk Panjang :  RENSTRA RS (1)
◦ Jk Menengah : 3 tahun (1)
◦ Jk Pendek : 1 tahun (1 atau >)
 SPO : >>> sesuai prosedur yang harus dikelola
 IK : >>>
 TKP ; PPI ; sterilisasi, sanitasi, linen, gizi,

antibiotika, teknik, SDM, Diklit, PPK, MKI, dst


 ZONA RISIKO INFEKSI
◦ Rendah : area perkantoran, kantin, dll
◦ Sedang : R.rawat biasa, Rajal
◦ Tinggi : R. Infeksi, IGD, R. tindakan
◦ Sangat Tinggi : R. Isolasi airborne, OK

 Asesmen Risiko ?
◦ Kekerapan kejadian PRIORITAS
PROGRAM
◦ Dampak PPIRS
◦ Kebijakan – Panduan – SPO, dll

08/30/22 13
 MENENTUKAN JENIS KELOMPOK RISIKO
◦ Kelompok Risiko 1 :
 Tidak terlaksananya SPO kebersihan tangan
 Tidak tersedia fasilitas kebersihan tangan scr memadai
 Tidak terlaksananya SPO etika batuk
◦ Kekompok Risiko 2 :
 Tidak terlaksananya kohorting
 Tidak tersedia APD yang dibutuhkan
 Tidak terlaksana SPO untuk infeksi MDRO
◦ Kelompok Risiko 3 :
 Tidak terlaksananya input data RL 6
 Tidak terlaksananya surveilans aktif
◦ Kelompok Risiko 4 : dst
◦ Kelompok Risiko 5 : dst
 MENENTUKAN SKOR SETIAP KOMPONEN
◦ PROBABILITAS :
 5 : sering ; frekuensi > 10x/bln
 4 : agak sering ; frekuensi 6 ≤ n ≤ 10x/bln
 3 : kadang ; frekuensi 3-5x/bln
 2 : jarang ; frekuensi 1-2x/bln
 1 : tidak pernah
◦ RISIKO/IMPAK :
 5 : kehilangan nyawa/ekstremitas/fungsi
 4 : hilangnya fungsi
 3 : masa perawatan memanjang
 2 : klinis dan keuangan sedang
 1 : klinis dan keuangan minimal
◦ SISTEM YANG ADA :
 5 : tidak ada regulasi
 4 : ada regulasi, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan
 3 : ada regulasi, fasilitas ada, tidak dilaksanakan
 2 : ada regulasi, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan
 MENENTUKAN PRIORITAS PROGRAM

◦ SKOR : nilai probabilitas x nilai risiko x nilai sistem

◦ PRIORITAS PROGRAM :
Urutan skor tertinggi E N C E
EV ID
Pertimbangan tambahan
S E D
 peraturan yg berlaku BA
 mampulaksana
 praktikabilitas

• PROGRAM JANGKA PANJANG : sesuai


RENSTRA
RS
• PROGRAM JANGKA MENENGAH : 3 THN-an
• PROGRAM JANGKA PENDEK : TIAP TAHUN
IDENTIFIKASI dan UPAYA MANAJEMEN RISIKO BERDASARKAN PROSES dan INTERVENSI
PELAYANAN

Risiko proses Kebijakan Panduan SPO Edukasi Perubahan Ket


Staf Praktik
Intervensi invasif           Panduan dalam proses
Kateter IV   √ √ √ √ Finalisasi revisi
CVP   √ √ √   Transparant dressing 2012
Ventilator   √ √ √ √ Almed 2013
Kateter urin   √ √ √    
Operasi   √ √ √    
Kontak petugas            
Kebersihan tangan √ √ √ √ √ Dimulai 2009
Etika batuk & higiene respirasi √ √   √ √ Dimulai 2010
Kolonisasi patogen pada petugas   √   √ √ 2013
Pengelolaan peralatan            
Sterilisasi sentral √ √ √ √    
Flash sterilization √ √ √ √   Uji coba BMPH
DTT di satuan kerja √ √ √ √ √ pH test 2013
Penyimpanan & pemakaian alat steril   √ √ √    
Penempatan Pasien           SPO dilengkapi
Pasien MDRO √ √   √    
Pasien Blood borne pathogen √ √   √   HIV
Pasien infeksi airborne √ √ √ √ √  
Pasien imunokompromise √ √   √    
Antibiotika rasional √ √   √ √ Proses : PPRA
Pengendalian lingkungan            
Pembersihan lingkungan ruang perawatan √ √ √ √ √ Menekankan pada usap
Pembersihan lingkungan kamar operasi √ √ √ √ √ Permukaan lingkungan
Lingkungan kamar operasi √ √ √ √ √ Dengan desinfektan
Lingkungan ruang isolasi √ √ √ √ √  
Penggunaan APD √          
Masker dan respirator   √ √ √ √ Memperkuat sosialisasi
Sarung tangan   √ √ √ √ Supervisi, pembinaan
Gaun, apron, baju operasi   √ √ √ √ langsung di lapangan
Pengelolaan limbah & benda tajam √ √ √ √ √ Kontainer benda tajam
APK, HPK, AP, PP,
PAB, KP, PPK, MPO,
PMKP, TKP, KPS,
MFK, MKI
Pencegahan transmisi infeksi
Kewaspadaan standar & isolasi
Surveilans
Pemantauan resistensi antimikroba
Kesehatan karyawan
Diklat
I -T B
PP
KOMITE MUTU RS ; KESELAMATAN PASIEN 08/30/22 18
SELURUH BIDANG/BAGIAN

UNIT
KOMITE MUTU
TEKNOLOGI
INFORMASI

PANITIA dan UNIT K3RS


TIM
TIM
KESELAMATAN
PPIRS
PASIEN
PPRA

SELURUH SATUAN KERJA RS


Most hospital
acquired infections
are spread by
contaminated hands

20
KEWASPADAAN STANDAR
Pertimbangan praktis Pelaksanaan Kewaspadaan Standar
Perlakukan baik pasien atau petugas sebagai individu yang potensial menularkan dan rentan
terhadap infeksi. Pertimbangkan penggunaan alat pelindung diri sesuai penilaian risiko pada
awal setiap aktivitas pelayanan kepada pasien.
• 12 komponen

Kontak K. Tr. kontak

Droplet K. Tr. droplet

Udara K. Tr. udara

PENEMPATAN PASIEN : KOHORTING --- LABEL


08/30/22 21
ISOLASI KONTAK
ISOLASI DROPLET
ISOLASI UDARA
ISOLASI PERLINDUNGAN
 Pasien immuno compromise
 Kondisi klinis berat

08/30/22 22
 Pemisahan area batuk – triase batuk
◦ Rawat Jalan, IGD
 Alur & proteksi transportasi pasien
 Setiap bangsal : bisa kohorting
 R. Infeksi
 Isolasi airborne

08/30/22 23
08/30/22 24
 Tempatkan pasien di ruang dg ventilasi
memadai atau ruang dg 12X pertukaran
udara/jam (bila mungkin), pisahkan dari pasien
lain
 Pakai respirator partikulat saat memasuki
ruang dg risiko tinggi, check tiap akan pakai
 Batasi gerak pasien, edukasi untuk etika batuk,
pakai masker bila keluar r. rawat
 Cek aliran udara dengan selembar tisu
 Sebagai komplemen dan tambahan Kewaspadaan
Standard  diterapkan pd pasien dg penyakit ditularkan
melalui airborne.

 Beberapa patogen ditransmisikan dg inhalasi droplet


nuklei yang dapat infeksius lebih jauh dari 1 m

 Bila didapatkan infeksi BARU,belum pernah


dilaporkanHARUS dijalankan kewaspadaan transmisi
airborne
Partikel kecil < 5m mengandung mikroba 
melayang/menetap di udara beberapa jam 
ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam
ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m

TB paru,Campak,Cacar Air
Tindakan menimbulkan aerosol pada
suspek TB, Influenza, SARS , suction, bronkoskopi)
REKOMENDASI :
ceiling fan

08/30/22 30
Tilting windows (horizontal) Sliding windows (horizontal)

Almost 100% open area Maximum of 50% open area


08/30/22 31
PRINSIP :
UDARA DI-DILUSI
PAPARAN CHY MATAHARI
DIDORONG : bersih –-- < bersih

Doctor

Doctor Patient
Patient

08/30/22 32
Doctor

Doctor Patient
Patient

08/30/22 33
Most hospital
acquired infections
are spread by
contaminated hands

34
 Proper hand hygiene removes microorganisms
 Hand hygiene: the simplest and most effective
measure for preventing nosocomial infections
 Increase the rate of hand hygiene compliance
(14% to 81.2%)  Reduce the rate of nosocomial
infection (47.5 to 27.9 per 1000 patient-days)
(Gould et al, 2008; Roshental et al,
2005; Allegranzi and Pittet, 2009) Edukasi Pasien & Pengunjung
-Pasien : Orientasi Pasien – form
PFE (HH, Etika btk, sampah)
-Pengunjung : PKMRS
How to handrub
With alcohol-based formulation

08/30/22 36
How to handwash
With soap & water

08/30/22 37
Jenis Pajanan Contoh Pilihan alat pelindung
   
Risiko rendah
Injeksi Sarung tangan tdk
1.Kontak dengan
Perawatan luka ringan esensial
kulit
 
2.Tidak terpajan
darah langsung
   
Risiko sedang
Pemeriksaan pelvis Sarung tangan
1.Kemungkinan
Insersi IUD Mungkin perlu apron
terpajan darah
Melepas IUD atau gaun pelindung
namun tidak ada
Pemasangan kateter intra  
cipratan
vena
 
Penanganan spesimen
laboratorium
Perawatan luka berat
Ceceran darah
   
Risiko tinggi
Tindakan bedah mayor Sarung tangan ganda
1.Kemungkinan
Bedah mulut Apron
terpajan darah dan
Persalinan per vaginam Baju Pelindung
kemungkinan
Kaca mata pelindung
terciprat
Masker
08/30/22 38
2.Perdarahan masif
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN SARUNG TANGAN BERDASARKAN
KOMPLEKSITAS TINDAKAN KEPERAWATAN :
-Minimal care
-Moderate care
-Maximal/Intensive care

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PAKET SARUNG TANGAN BERDASARKAN


TINDAKAN :
-Minor
-Mayor
-Khusus infeksi blood borne

ALUR PENYEDIAAN KEBUTUHAN & PENYIMPANAN SARUNG TANGAN DI


RUANGAN

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RUANGAN :


-Indikasi
-Cara penggunaan & Melepas APD

08/30/22 40
Kebersihan pernapasan dan etika batuk
Untuk mencegah transmisi semua ISPA (termasuk
influenza,pasien dengan demam /gejala saluran napas )
harus ditangani sesuai dengan kebersihan pernapasan
dan etika batuk.
Meliputi :
 Paisen/petugas batuk/flu memakai masker
 Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;
 Pakai tisu, buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena
sekret saluran napas
 Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik & air mengalir, alkohol
handrub setelah kontak dengan sekret
 Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

08/30/22 41
Clinicians hold the solution!

Antimicrobial-Resistant
Susceptible Pathogen
Pathogen
Pathogen
Prevent Prevent
Transmission Infection

Infection
Antimicrobial
Resistance
Effective
Optimize Diagnosis
Use & Treatment

Antimicrobial Use

08/30/22 42
 Surveilans hasil laboratorium ;
 Pelaporan & investigasi kasus --- > surveilans ;
 Kohorting, kewaspadaan isolasi yang sesuai

SURVEILANS MDRO ALUR PELAPORAN KASUS MDRO :

DOKTER / PERAWAT
ILK IPCN / IPCLN

PANITIA PPI
Cq IPCN

Konfirmasi/Klarifikasi/investigasi
PANITIA PPI – PPRA-IPCO

Skrining REKOMENDASI TL
sumber inf b/p PANITIA PPI - PPRA
08/30/22 43
 HAI’s, data infeksi endemik
 Spesimen klinik : pola kuman & resistensi, MDRO
 Spesimen lingkungan
 Audit kepatuhan HH, ketepatan APD
 Audit ketepatan pengeolaan peralatan : re-used
 Audit ketepatan pembersihan lingkungan
 Audit ketepatan dekontaminasi tumpahan
 Audit ketepatan pengelolaan sampah
 Audit ketepatan pengelolaan linen

Feed Back
 HAI’s :
◦ form A : ditempatkan di nurse station
◦ diisi dan dimasukkan CM pasien bila terjadi kasus
◦ entry data : oleh IPCLN di ruangan – sumber RL 6
◦ form B-C-D (IPCN – surveilans aktif)
 DAFTAR TILIK PPI :
◦ kepatuhan HH, ketepatan APD
◦ ketepatan pengelolaan peralatan : re-used
◦ ketepatan pembersihan lingkungan
◦ ketepatan dekontaminasi tumpahan
◦ ketepatan pengelolaan sampah
◦ ketepatan pengelolaan linen
SISTEM
INVESTIGASI &
PENGENDALIAN
WABAH/KLB
 Kebijakan – Program – SPO
 Penataan SDM
 Perlindungan petugas
 Penataan APD
 Indikator kinerja :

◦ Angka pemeriksaan kesehatan


◦ Tingkat imunisasi
◦ Angka serokonversi
◦ Angka paparan benda tajam
◦ Angka kepatuhan standar PPP
◦ dll
INDIKATOR MUTU PPI pada PMKP

Indikator Klinik :

Angka IRS : ISK, IADP, ILO, dll

Indikator Keselamatan Pasien :

Hand Hygiene : kepatuhan, ketepatan prosedur

Indikator Manajerial :

Ketersediaan APD, realisasi anggaran, dll


Profil Indikator
Validasi data
Tindak Lanjut
 Tatakelola perbekalan farmasi :
◦ vehikulum agent patogen
◦ Obat : ED, rusak
◦ AMHP : reused, tatakelola peralatan pasca pakai
 Dokumen mutu & keselamatan pasien
 RBA sd realisasi anggaran
◦ RENSTRA mutu
◦ alokasi anggaran untuk mendukung PPI
 Dokumen SDM :
◦ Komptensi, pelatihan, orientasi
 Benchmarking angka infeksi
JEJARING PPI ; PERSI
50 08/30/22

Anda mungkin juga menyukai