Desain Organisasi :
I. Hirarki Struktural : BIROKRATIS susunan Org. bentuk pyramid
“cenderung tinggi” proses komunikasi internal berjenjang
pengambilan keputusan “potensial” menjadi lambat.
OH
I. Pendekatan HIRARKI STRUKTURAL
NT
CO
Bentuk PYRAMID
Pilihansesuai utk lingkungan bisnis yang stabil, kompetisi tidak tajam, dan
kendali bisnis ditangan produsen
Terbentuk pusat-pusat pertanggung jawaban kendali ketat, efisien
Sikap dan tanggung jawab manajer terpecah-pecah, sempit, dan cenderung tidak
berkerja berbasis Tim (kurang terintegrasi)
Ukuran kinerja pada umumnya cenderung dititik beratkan pada keuangan dan
jangka pendek.
II. Pendekatan OWNERSHIP SYSTEM
OH
NT
DIREKSI ORG.FUNGSION
CO
AL PENDUKUNG
ORG.FUNGSI
KEU SEKRET
UMUM
HRD ONAL UTAMA Cross-functional
system
PEMASA-
RAN
LOGISTIK MAINTE -
NANNCE Product focus
C system
(FRONT
U LINER) Customer focus
S system
(FRONT
T
LINER) Organisasi
O
Cross M (FRONT cenderung flat
Functional
E
LINER)
Utk lingk. bisnis
TEAM
R (FRONT dgn persaingan
LINER)
S ketat dan kendali
bisnis ditangan
ACCORDION PRINCIPLE
pelanggan
Ways to Assess Organizational Effectiveness
Perolehan &
penggunaan Proses internal
Sumber daya
8
LEGAL LANDING DALAM MANAJEMEN PELAYANAN RADIOLOGI
1. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
6. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. PP No.63 tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan
Radiasi Pengion
8. KepMenKes RI No.410/MENKES/SK/III/2010 tentang Perubahan atas Kep.
Men.Kes.RI No.1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
9. PerMenKes RI No.780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Radiologi (tentang Radioterapi , Bag. Kedua, Psl 10)
10. KepMenKes RI No, 008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
MANAJEMEN & MANAJER
Manajemen : seni melaksanakan dan mengatur seni menyele-
saikan pekerjaan melalui orang lain
Manajemen, adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien (Ricky W. Griffin)
POSCORBE
Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan.
Efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir proporsional input - output
• “Manajer” seorang yang bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. (Mary Parker Follet)
RUMAH SAKIT
Rumah Sakit : “Institusi” pelayanan kesehatan yang menyeleng-garakan
pelayanan kesehatan perorangan (UKP) secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat UU
RS (No.44/2009 Psl 1, ayat (1)
Governance :
1. To direct and control the action or conduct of ... by established
laws or arbitrary will
2. To direct and control … by authority
• Clinical performance
• Clinical leadership
• Clinical audit
• Clinical risk management
• Complaints (manajement)
• Continuing health needs assessment
• Changing practices through evidence
• Continuing education
• Culture excellence
• Clear accountability
SISTEM KETERPADUAN FUNGSIONAL DALAM GC2G
“TRIAD” (Tiga Tungku Sejarangan)
BASIS PENYUSUNAN HBL
CORPORATE
PEMILIK GOVERNANCE
HOSPITAL
MANAGEMENT CLINICAL
GOVERNANCE
PENGE STAFF
LOLA MEDIK
Persyaratan UMUM :
Syarat yg ditentukan lembaga RS
Syarat disesuaikan dengan level “skill” yang diperlukan.
Persyaratan KHUSUS :
Syarat sebagai pekerja Radiasi (UU)
Pembekalan “khusus” sebagai pekerja radiasi (kursus PR sesuai
tingkatan dan jenis tupoksinya)
…… (Mengapa ada pesyaratan khusus ??)
Human capital …. (SDM) di RS)
RS sebagai Organisasi komunitas intelektual dan tempat bekerja berbagai
profesi.
Human Capital menempati posisi sentral sebagai bagian Intelectual Capital dalam
organisasi (Coff, 1997) :
0
NILAI TAMBAH
Skill ketenagaan
• Commodity skill Bagaimana peta skill
• Leverage skill ketenagaan di RS (Inst. Rad ?
• Propietary skill
Kanan ATAS :
• Karyawan dengan leverage skill dan propietary skill
• Memiliki nilai tambah tinggi bagi pelanggan
• Tidak tergantikan dalam organisasi dan sulit digantikan
sebagai individu.
• Memiliki kemampuan dalam menciptakan produk/jasa.
KIRI BAWAH :
• Pekerja terampil dan setengah terampil
• Dibutuhkan & mungkin jumlahnya banyak
• Tidak menentukan Kinerja perusahaan (RS) sebagai
individu dan nilai tambah bagi pelanggan rendah
KIRI ATAS :
• Pekerja terampil
• Jumlah terbatas dan bukan pekerja utama
• Sulit digantikan tetapi nilai tambah rendah bagi
pelanggan
Semakin besar intensitas human capital sebuah bisnis :
• Semakin besar prosentase karyawan yang sulit digantikan
• Menghasilkan nilai tambah yang tinggi bagi pelanggan
• Semakin tinggi karyawan tersebut menuntut upah (reward)
atas jasanya
• Semakin kuat perusahaan (RS) tersebut dalam mengahadapi
persaingan