Anda di halaman 1dari 73

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

MANAJEMEN KINERJA
ORGANISASI PEMERINTAH
ORIENTASI NILAI DAN ETIKA PADA INSTANSI PEMERINTAH
UNTUK PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK)
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

AHMAD YASIR, S.STP, M.Si


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PRO
FIL

RIWAYATJA
BATAN
1. Kasubag. Pengelolaan Sistem Informasi, Biro Humas dan PDE
Prov. Sultra (2012-2014)
2. Kasubag. Pemeliharaan, Biro Humas dan PDE Setda Prov.
Sultra (2014-2016)
3. Kasubag. Program Dinas Kominfo Prov. Sultra (2016-2020)
4. Sekretaris Dinas Kominfo Prov. Sultra (2020-2022)
5. Sekretaris BPSDM Prov. Sultra (2022-sekarang)

PENDIDI
KAN
1. STPDN (2006)
2. MAGISTER
KENDARI, 13 JULI 1983
08114108880
AHMAD YASIR, S.STP, M
ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN YASIR AHMAD YASIR AHMAD SEKRETARIS BPSDM
DAERAH - IPDN (2010) PROV SULTRA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ORIENTASI BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA


(PPPK) LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI, 22 NOVEMBER 2023


Observasi
Siapa yang membutuhkan manajemen ?
 OPD
 Perusahaan
 Semua tipe organisasi/individu

Mengapa manajemen dibutuhkan ?


1. Untuk mencapai tujuan organisasi
2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-
tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
Pengertian Manajemen
 Manajemen merupakan proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (Organizing),
pengarahan (Actuating) dan pengawasan
(Controlling) usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan

 Ilmu tentang upaya manusia untuk


memanfaatkan semua sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien
MANAJEMEN DAN MANAJER
MANAJER  setiap orang yang mempunyai tanggung
jawab atas bawahan dan sumberdaya-sumberdaya
organisasi lainnya
Manajer diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Menurut tingkatannya :
* Tinggi (Top Manager)
* Menengah (Middle Manager)
* Bawah (Lower Manager)
2. Menurut tanggungjawab dalam organisasi :
* Manajer Umum (General Manager)
* Manajer Fungsional (Functional Manager)
Tingkatan Manajer :
1. Manajer Puncak
Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen
organisasi
Contoh : Direktur, Presiden, Kepala dsb
2. Manajer Menengah
Membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
para manajer lainnya juga karyawan operasional
Contoh : Kepala Seksi, Kepala Bagian dsb
3. Manajer Bawah
Memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional
Contoh : Mandor, pengawas lapangan
Skema Pengertian Manajemen
PERENCANAAN T
U
M (PLANNING) J
U
A A
N PENGORGANISASIAN N
A (ORGANIZING)
O
J R
G
E PENGARAHAN A
M (ACTUATING) N
I
E S
N A
PENGAWASAN S
(CONTROLLING) I
PDCA
Temukan masalah

Teknik
Continues
Tindakan Improvement Proses rencana
perbaika perbaikan
n

Evaluasi proses Siklus Kerja Pendek


9
Skema Pengertian Manajemen

Efektif

Memanfaatkan Sumber daya Tujuan

Efisien
Richard L. Draft  sejauhmana organisasi dapat mencapai
tujuan yg ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yg
dikerjakannya

Derajat atau tingkat pencapaian hasil yang


diharapkan
Efektivitas

Produk akhir suatu kegiatan (operasi) yang telah mencapai tujuannya,


baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja maupun
Target batas waktu., serta bermanfaat atau memberi dampak
(berhasil guna)

*kemampuan untuk memilih tujuan atau peralatan/SD yg


tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
KONSEP EFEKTIVITAS

Efektivitas
menunjukkan
ketepatan capaian
target layanan
dilihat dari jadwal
kerja, durasi, biaya,
dan harapan.
Richard L. Draft  Jumlah sumber daya yang di-
Gunakan untuk mencapai tujuan organisasional

Efisiensi ditentukan oleh berapa banyak Bahan baku, uang


dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
Efisiensi Keluaran tertentu

Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang


digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa

Efisiensi diukur dr ketepatan realisasi penggunaan sumber daya &


bagaimana pekerjaan dilaksanakan, hingga dpt diketahui ada/tdk
Pemborosan SD, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, &
mekanisme yg keluar alur
KONSEP EFISIENSI

Efisiensi menunjukkan
proses layanan yang
tidak berdampak pada
pemborosan, diukur dari
penggunaan waktu kerja,
biaya yang harus
dibayarkan, tenaga
(energi) yang dikeluarkan
untuk mencapai target
dan mewujudkan
harapan.
Sumber Daya Organisasi
INPUT
 MAN OUTPUT
PROSES
 MONEY
 MATERIAL
 METHODE MANAGEMENT / TUJUAN /
 MACHINE LEADERSHIP TARGET

 MARKET
 MINUTE
 INFORMATION
 ENVIRONMENT
 EFEKTIF _ DO THE RIGHT THINGS
 EFISIEN _ DO THE THINGS RIGHT

Manajemen Leadership

- Peter Drucker -
BERDASARKAN DEFINISI &
KARAKTERSITIK EFEKTIF &
EFISIEN TSB..

 IDENTIFIKASI KEGIATAN/
TINDAKAN Di TEMPAT KERJA
YANG TIDAK EFEKTIF &
TIDAK EFISIEN
Skema Pengertian Manajemen
PERENCANAAN T
U
M (PLANNING) J
U
A A
N PENGORGANISASIAN N
A (ORGANIZING)
O
J R
G
E PENGARAHAN A
M (ACTUATING) N
I
E S
N A
PENGAWASAN S
(CONTROLLING) I
PROSES PERENCANAAN
(PLANNING)
Pengertian :
 Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
 Salah satu aspek penting perencanaan adalah
pembuatan keputusan (decision making), proses
pengembangan dan penyeleksian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu
EMPAT TAHAP DASAR PLANNING

T
Tahap II Tahap III U
Tahap I
Menetap
Merumus Mengindentifi Tahap IV J
kan kasikan Mengembang
kan
Keadaan Kemudahan & kan Kegiatan U
Tujuan
Sekarang Hambatan A
N
MISI

TUJUAN

RENCANA
STRATEGIS
Rencana operasional
RENCANA RENCANA
SEKALI PAKAI TETAP

KEBIJAKSA
A
NAAN
PROGRAM N
G
G PROSEDUR &
A METODE STANDAR
R
A
PROYEK N PERATURAN
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

5 PRIORITAS KERJA PRIORITAS


TAHUN 2019-2024
PEMBANGUNAN SDM
1. SDM YANG PEKERJA KERAS, DINAMIS,
TERAMPIL, DAN MENGUASAI IPTEK
2. MENGUNDANG TALENTA GLOBAL

1. PENGHUBUNG PRODUKSI DAN DISTRIBUSI


PEMBANGUNAN 2. MEMPERMUDAH AKSES WISATA
INFRASTRUKTUR 3. MENDONGKRAK LAPANGAN KERJA
4. NILAI TAMBAH PEREKONOMIAN
VISI
1. KENDALA REGULASI DISEDERHANAKAN,
DIPOTONG, DAN DIPANGKAS
SIMPLIKASI REGULASI 2. OMNIBUS LAW TERWUJUDNYA
INDONESIA
1. PENYEDERHANAAN BIROKRASI MENJADI MAJU YANG
PENYEDERHANAAN 2 (DUA) LEVEL ESELON BERDAULAT,
BIROKRASI 2. PERALIHAN JABATAN STRUKTURAL
MENJADI FUNGSIONAL MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN
TRANSFROMASI BERLANDASKAN
1. DAYA SAING MANUFAKTUR DAN JASA
EKONOMI 2. MODERN BERNILAI TAMBAH TINGGI GOTONGROYONG
TERWUJUDNYA SULAWESI TENGGARA YANG
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA AMAN, MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

5 PROGRAM PRIORITAS
SULTRA EMAS 2018-2023
SULTRA SEHAT 1. BPJS BAGI SEMUA PENDUDUK MISKIN
2. KLINIK JANTUNG BERTARAF NASIONAL

SULTRA CERDAS

GARBARATA
1.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH SDA
BERBASIS MASYARAKAT ( PERTANIAN,
SULTRA PRODUKTIF PERIKANAN,KEHUTANAN SERTA UMKM DAN GERAKAN
KOPERASI)
2. PENINGKATAN INFRASTRUKTUR EKONOMI
AKSELERASI
PEMERINTAH DAN PELAYANAN DASAR PEMBANGUNAN
TERPADU WILAYAH
SULTRA BERIMAN DAN 1. KEWAJIBAN SHOLAT SUBUH JUMAT DAN DARATAN DAN
SHOLAT JUMAT
BERADAB (IMTAQ) 2. BANTUAN MENUNAIKAN UMROH LAUTAN/KEPULAUAN
SULAWESI TENGGARA
SULTRA BANTUAN 1. BEDAH RUMAH MASYARAKAT MISKIN
2. PEMERATAAN BANTUAN PASTIKAN SESUAIKAN
MISKIN / SULTRA PEDULI SASARAN PENERIMAAN BANTUAN MISKIN.
IKU (Indikator Kinerja Utama) BPSDM
VISI & MISI
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TERWUJUDNYA SULAWESI TENGGARA YANG AMAN,
MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
TAHUN 2018 - 2023
MENDORONG BIROKRASI PEMERINTAHAN PROVINSI
KELEMAHAN
YANG MODERN
SULTRA PRODUKTIF “Peningkatan Kualitas SDM dan
Kesejahteraan ASN”

“MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN PROFESSIONALISME ASN


PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA, MELALUI SERTIFIKASI/UJI
KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI”.
27
PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING)
Pengorganisasian  proses penyusunan struktur
organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan
lingkungan yg melingkupinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur
organisasi ada 2 (dua) yaitu:
* Departementalisasi pengelompokkan
kerja
* Pembagian kerja  pemerincian tugas
pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses,
akan membuat suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya, yg tercermin pada struktur organisasi
yg mencakup :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok
informal yg tidak dapat dihindarkan
STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian :
Struktur organisasi (desain organisasi):
mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun
orang-orang yg menunjukkan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggungjawab
Faktor-faktor utama yg menentukan
perancangan struktur organisasi :
1. Strategi organisasi untuk
mencapai tujuan
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota/ karyawan dan orang-
orang yg terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Unsur-unsur struktur organisasi :
1. Spesialisasi pekerjaan
2. Standardisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
5. Ukuran satuan kerja
BAGAN ORGANISASI

Bagan organisasi menggambarkan 5 aspek


utama suatu struktur organisasi sbb:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen
pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
BENTUK BAGAN ORGANISASI

Bentuk Piramid

Bentuk Vertikal
Bentuk Horisontal

Bentuk Lingkaran
1. Tingkatan manajemen, 1 Manajer

2. Tingkatan manajemen, 4 Manajer


BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
(Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 29 Tahun 2021)

KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUM
SUB BAGIAN SUB BAGIAN
DAN KEPEGAWAIAN
PERENCANAAN KEUANGAN

BIDANG SERTIFIKASI BIDANG PENGEMBANGAN


BIDANG BIDANG PENGEMBANGAN
KOMPETENSI DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS KOMPETENSI
PENGELOLAAN KOMPETENSI TEKNIS INTI
UMUM DAN FUNGSIONAL MANAJERIAL
KELEMBAGAAN

SUB BIDANG PENGEMBANGAN


SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG KOMPETENSI JABATAN
SERTIFIKASI PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PIMPINAN TINGGI
KOMPETENSI KOMPETENSI INTI I KOMPETENSI UMUM DAN DPRD

SUB BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN


KELEMBAGAAN DAN TENAGA SUB.BIDANG SUB BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI JABATAN
PENGEMBANG KOMPETENSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PILIHAN ADMINISTRATOR
KOMPETENSI INTI II DAN PENGAWAS

SUB BIDANG PENGELOLAAN


SUB BIDANG PENGEMBANGAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN
SUMBER BELAJAR, SUB BIDANG
KOMPETENSI JABATAN KOMPETENSI TINGKAT DASAR
KERJASAMA DAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN
KOMPETENSI INTI III FUNGSIONAL
INFORMASI

UPTB 37
KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Mengapa komunikasi penting ?
1. Komunikasi adalah proses melalui fungsi-
fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dapat dicapai
2. Komunikasi adalah kegiatan di mana para
manajer mencurahkan sebagian besar
proporsi waktu mereka
KOMUNIKASI
proses pemindahan pengertian dalam
gagasan atau informasi dari seseorang ke
orang lain
proses dengan mana orang-orang
bermaksud memberikan pengertian melalui
pengiriman berita secara simbolis, dapat
menghubungkan para anggota berbagai
satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula, sehingga sering disebut
rantai pertukaran informasi
PENGAWASAN
(CONTROLLING)
Pengawasan  suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan
TIPE-TIPE PENGAWASAN :

1. Pengawasan pendahuluan/ feedforward


controll
2. Pengawasan concurrent
3. Pengawasan umpan balik/ feedback
controll
Penetapan Perbandingan
Penetapan Pengukuran
Pengukuran Dengan
Standar Pelaksanaan
Pelaksanaan Standar ;
pelaksanaan kegiatan
kegiatan evaluasi

Pengambilan
Tindakan
Koreksi,
Bila perlu
TAHAP-TAHAP PENGAWASAN

1. Penetapan standar pelaksanaan


(perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan dengan standar, evaluasi
5. Pengambilan tindakan, koreksi bila perlu
KARAKTERISTIK-
KARAKTERISTIK PENGAWASAN
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titk pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
KERJA vs KINERJA ?
PENGERTIAN KERJA
Identifikasi kata KERJA dalam berbagai pernyataan :

Kerja adalah Hukuman


Kerja adalah Beban
Kerja adalah Kewajiban
Kerja adalah Sumber penghasilan
Kerja adalah Kesenangan
Kerja adalah Gengsi / prestise
Kerja adalah Aktualisasi diri
Kerja adalah Panggilan jiwa
Kerja adalah Penampilan jiwa
Kerja adalah Pengabdian kepada sesama
Kerja adalah Hidup
Kerja adalah Ibadah
Kerja adalah Suci
PENGERTIAN KINERJA
Performance
K Penampilan
I Penampilan cara2 menghasilkan sesuatu
N dan hasil yang diperoleh
E
Aktivitas kerja mencapai hasil
R
J Berkenaan dengan hasil yang dicapai
A Unjuk kerja, menghasilkan sesuatu
Sasaran yang ditetapkan menghasilkan kinerja yang
terukur.

Kinerja
Hasil kerja yang diperoleh atas pelaksanaan suatu
kegiatan yg dilakukan oleh seseorang/sekelompok orang
untuk mencapai suatu sasaran dalam kurun waktu tertentu
dgn cara yg benar.
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai keber-hasilan
pencapaian sasaran adalah dgn indikator.
Indikator adalah keterangan, gelaja yang dapat digunakan
untuk mengetahui kemajuan tercapainya suatu sasaran
Kinerja
Gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujud kan
sasaran, tujuan, misi, & visi organisasi ( Inpres No. 7 Tahun 1999)

Hasil kerja suatu organisasi dalam rangka mewujudkan


tujuan stratejik, kepuasan pelanggan dan kontribusinya
terhadap lingkungan stratejik
Sebagai outcome hasil kerja keras organisasi dalam
mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi,
kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap
perkembangan ekonomi masyarakat (Bernadin, Kane & Johnson,
1995)
A. KOMPONEN RENCANA KINERJA
Dokumen rencana kinerja memuat informasi tentang: sasaran
yang ingin dicapai dalam tahun ybs.; indikator kinerja sasaran
dan rencana capaiannya; program, kegiatan, serta kelompok
indikator kinerja dan rencana capaiannya.
Selain itu dimuat pula keterangan yg antara lain: menjelaskan
keterkaitan kegiatan dan sasaran, kebijakan dan programnya,
serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yg dilaksanakan oleh
instansi/sektor lain.
Komponen Rencana Kinerja meliputi:
1. Sasaran
Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini adalah sasaran
sebagaimana dimuat dalam dokumen renstra. Selanjutnya
diidentifikasi sasaran mana yang akan diwujudkan pada tahun
ybs beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya
(targetnya)
2. Program
Program2 yang ditetapkan merupakan program2 yang berada
dalam lingkup kebijakan tertentu sebagai- mana dituangkan
dalam stratejik yang diuraikan pada dokumen rencana
stratejik. Selanjutnya perlu diidentifikasi & ditetapkan
program2 yg akan dilaksanakan pada thn ybs, sebagai cara
untuk mencapai sasaran yg telah ditetapkan.
3. Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu


yang dilakukan instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan
dan program yg telah ditetapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu.
Dalam komponen kegiatan ini perlu ditetapkan indikator
kinerja kegiatan & rencana capaiannya.
4. Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yg


menggambarkan tingkat pencapaian ssuatu kegiatan yang telah
ditetapkan
Kelompok Indikator
Kelompok Indikator

MASUKAN (INPUT) PROSES Upaya


Sesuatu yg dibutuhkan agar yang dilakukan untuk
pelaksanaan kegiatan berjalan mengelola masukan
untuk menghasilkan keluaran menjadi keluaran

KELUARAN (OUTPUT) HASIL (OUTCOME)


Sesuatu yg diharapkan Sesuatu yg mencerminkan
langsung dicapai dari suatu berfungsinya keluaran
kegiatan (fisik/non fisik) kegiatan (efek langsung)
MANFAAT (BENEFIT) DAMPAK (IMPACTS)
Sesuatu yang terkait dengan Pengaaruh yang
tujuan akhir pelaksanaan ditimbulkan baik positif
kegiatan maupun negatif
Contoh

Kegiatan
Penyediaan obat generik untuk Puskesmas

Masukan : Jumlah dana yang dibutuhkan


Keluaran : Jumlah obat generik yg tersedia
Hasil : Kualitas pengobatan lebih baik
Manfaat : Tingkat kesembuhan pasien
Dampak : Tingkat kesehatan masyarakat.
MENYUSUN DAN MENETAPKAN INDIKATOR
KEGIATAN PENYULUHAN PENYEDIAAN OBAT
KELOMPOK LINGKUNGAN SEHAT GENERIK UNTUK
INDIKATOR PUSKESMAS
1. Jumlah dana
Inputs Jumlah dana
2. Jumlaj tenaga penyuluh
1) Ketaatan pada aturan
1) Keterlibatan stakeholders pengadaan obat generik.
Proses 2) Kesesuaian metode kerja 2) Waktu yang diperlukan
dalam pengiriman obat.
Jumlah daerah/kampung yang Jumlah obat generik yang
Outputs mendapat penyuluhan tersedia
Masyarakat sadar tentang Kualitas pengobatan lebih
Outcomes lingkungan sehat baik
Masyarakat berupaya Tingkat kesembuhan pasien
Benefits memelihara kesehatan diri meningkat
dan lingkungannya
Kualitas kesehatan lingkungan Tingkat kesehatan
Impacts masyarakat meningkat
FUNGSI INDIKATOR KINERJA
 MEMPERJELAS APA, BERAPA DAN
KAPAN SESUATU KEGIATAN
DILAKSANAKAN
 MENCIPTAKAN KONSENSUS UNTUK
MENGHINDARI KESALAHAN
INTERPRETASI
 DASAR PENGUKURAN, ANALISIS DAN
EVALUASI KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
Metode yang digunakan untuk mengadakan
penilaian atas keberhasilan / kegagalan
pelaksanaan kegiatan / program / kebijakan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yg ditetapkan
dalam rangka mewujudkan misi dan visi
organisasi
MANFAAT PENGUKURAN
KINERJA
 MEMBERIKAN PEMAHAMAN.
 MENUNJUKKAN PENINGKATAN KINERJA
YANG PERLU DICAPAI.
 MENJADI SALAH SATU DASAR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
 MENJADI ALAT KOMUNIKASI.
 MENGIDENTIFIKASI KEPUASAN PELANGGAN.
ASPEK-ASPEK YANG DIUKUR
DALAM PENGUKURAN KINERJA

1. FINANSIAL
2. KEPUASAN :
-. Pelanggan
-. Pegawai
-. Komunitas & Shareholders/Stakeholders

3. OPERASIONAL -------> Seirama


4. WAKTU
KINERJA HARUS DIUKUR KARENA:
Berarti dilakukan manajemen yang baik
Dapat meningkatkan mutu pelayanan
Yang diukur adalah hasil yang dicapai
Membantu pengembangan anggaran
dan reviu
Dpt membantu organisasi menjawab:
mengapa sumber daya publik
dibelanjakan untuk
kegiatan ini?
CARA PENGUKURAN KINERJA
1. MEMBANDINGKAN RENCANA
DENGAN REALISASI CAPAIANNYA.
2. MEMBANDINGKAN REALISASI TAHUN
INI DENGAN TAHUN LALU.
3. MEMBANDINGKAN DENGAN
ORGANISASI LAIN (BENCHMARKING)

4. MEMBANDINGKAN REALISASI
DENGAN STANDARNYA.
Kinerja instansi pemerintah adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran
ataupun tujuan instansi pmth sebagai
penjabaran dari visi, misi dan stratejik instansi
pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan
Perencanaan Perencanaan
Stratejik Kinerja

Pengukuran
Pelaporan
Kinerja
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
menyampaikan pertanggungjawaban atau
untuk menjawab & menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum/ pimpinan
kolektif suatu organisasi kepada pihak yg
memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban
Adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai sasaran & tujuan yang
telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban
secara periodik
SAKIP pada pokoknya adalah instrumen yang
digunakan instansi pemerintah dlm memenuhi
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan & kegagalan pelaksanaan misi
organisasi, terdiri berbagai komponen yg merupakan
satu kesatuan: perencanaan stratejik, perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja & pelaporan
LAKIP adalah dokumen yang berisi
gambaran perwujudan AKIP yang disusun
dan disampaikan secara sistimatis dan
melembaga
Manajemen kinerja adalah
suatu proses di mana
pimpinan memastikan bahwa
aktivitas bawahannya
beserta hasil kerjanya sesuai
dengan tujuan organisasi.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ASN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Nilai-nilai dasar BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi


ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Ada tujuh kompenen yang tercakup


dalam akronim BerAKHLAK, yakni:
1.Berorientasi Pelayanan
2.Akuntabel
3.Kompeten
4.Harmonis
5.Loyal
6.Adaptif
7.Kolaboratif.
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

angun bersama negeri kita

angkalnya dari SDM


iapkan diri dengan kompetensi
emi wujudkan pelayanan yang baik & bersih

enuju Sultra Emas berkilau


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai