Anda di halaman 1dari 92

BEKERJA EFEKTIF

DI LEMBAGA PELATIHAN
PLK.TL01.001.00

Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan, 2014

Bergianta Sinulingga
Jika tindakan-tindakan anda mengilhami
orang lain untuk bermimpi lebih, belajar
lebih, bekerja lebih, dan menjadi lebih baik,
maka anda adalah seorang pemimpin.

John Quincy Adams


3 FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KINERJA
INSTITUSI

1. DUKUNGAN STRUKTUR
ORGANISASI TEKNOLOGI
S.D.I SDP, SDK,
Reg/Keb./UU

KEPEMIMPINAN
2. KEMAMPUAN SISTEM PEMBINAAN
MANAJERIAL SISTEM PERENCANAAN
PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN KEGIATAN

KOMPETENSI TEKNIS
3. POTENSI STAF KOMPETENSI INDIVIDU
KOMPETENSI SOSIAL
-
EXTERNAL
- SENSORY

R&D Customer Market/


PULLER value customer
sensitivity
- INTERNAL
- CORE - Sense of
BUSINESS Quality quality,
CORE assurance - Sense of
service

Care of
SUPPORT Power
training
Resouces
facilities

POWER SUPPLY
CUSTOMER VALUE

Please and satisfy all customers ….


Not all customers are angels ….
Keep them happy even a DEVIL
comes to buy

[John Gloag, 1959]


BRAINWARE

SUMBER DAYA
SOFTWARE
PELATIHAN

HARDWARE
SISTEM PELATIHAN
Sekumpulan subsistem / komponen latihan yang
saling berhubungan, saling tergantung, dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan latihan.

SUBSISTEM
PERSONIL

SUBSISTEM SUBSISTEM
MATERIAL FISKAL
SUBSISTEM PERSONIL

PIMPINAN

STAFF STAFF
ADMINISTRASI STRUKTURAL

SUBSISTEM
PERSONIL

STAFF
SISWA
TEKNIS

INSTRUKTUR
SUBSISTEM MATERIAL

ALAT
BANTU
MENGAJAR

ALAT
BAHAN
TULIS
LATIHAN
KANTOR
SUBSISTEM
MATERIAL

BANGUNAN PERALATAN
BENGKEL & MESIN
SUBSISTEM FISKAL

RENCANA

UNDANG-
PERATURAN
UNDANG
SUBSISTEM
FISKAL

ADMINIS-
BIAYA
TRASI
BRAINWARE

 Pimpinan
 Penanggung Jawab Kegiatan
 Instruktur
 Staf administrasi
 Staf teknis
 Siswa
HARDWARE

 Ruangan Kelas
 Ruangan Praktik
 Peralatan Pelatihan
 Media Instruksional Praktik
 Bahan Pelatihan
 Sarana transportasi
SOFTWARE

 Program Pelatihan
 Modul Pelatihan
 Pedoman Penyelenggaraan Lat.
 Tata tertib siswa
 Standar Penilaian
 Anggaran
TEKNOLOGI PELATIHAN
* Sistem dan Metode : CBT
* Kompetensi Instruktur
Jenjang Kualifikasi :mengacu KKNI
Kompetensi Teknis : mengacu SKKNI
Kompetensi Metodologis : mengacu SKKNI

(Kepmen.140/2008)
* Soft Ware dan Hard Ware : berbasis kompetensi
* Sertifikat Pelatihan : berbasis kompetensi
1. KEPEMIMPINAN VISIONER

 KEMAMPUAN MENETAPKAN
ARAH ORGANISASI (DIRECTION
SETTER)
 SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
(CHANGE AGENT)
 SEBAGAI PELATIH
(COACH)
 SEBAGAI JURU BICARA
(SPOKES PERSON)
PERAN KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP ROLES)

External Enviroment

Spokesperson Direction Setter

Present Future
Coach Change Agent

Internal Enviroment
SISTEMPEMBINAA
N

PEMBINAAN KUALITAS STAF


PENINGKATAN MOTIVASI,DISIPLIN
DAN ETOS KERJA
OPTIMALISASI PEMANFAATAN SDI
Kemampuan Manajerial
Dalam Pembinaan Kualitas Staf :

 Mengidentifikasi dan
mengoptimalkan pemanfaatan
talenta, keunggulan dan potensi
yang dimiliki oleh setiap pegawai.
 Mendorong pegawai untuk terus
belajar meningkatkan wawasan
dan pengetahuan.
KINERJA INDIVIDU

Human Performance = Ability x Motivation


Motivation = Attitude x Situation
Ability = Knowledge x Skill

Abilit : kemampuan potensi diri (IQ,dan self concept)


dan kemampuan reality ( knowledge + skill )

Motivation : penampilan sikap terhadap situasi keja

Situasi Kerja : hubungan kerja, iklim kerja, kebijakan


pimpinan,pola kepemimpinan,dan kondisi kerja
Kemampuan Manajerial

Dalam Membangun Motivasi, Disiplin Dan Etos


Kerja :
 Menciptakan variasi penugasan.
 Membuka tantangan baru.
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
dan hubungan kerja yang harmonis.
 Menciptakan suasana kebersamaan melalui
kegiatan bersama,mis:jumat sehat,jumat
bersih,nonton bareng,pertandingan pada even
tertentu
 Memberi penghargaan dan insentif.
 Pimpinan yang bijak, tidak membedakan suku
dan ras
Kemampuan Manajerial

Dalam Mengoptimalkan Pemanfaatan


SDI :
 Mobilisasi potensi staf :
Kejelian melihat potensi staf, kebijakan menempatkan staf
sesuai potensinya

 Optimalisasi potensi organisasi :


Kemampuan menyinkronisasi,mengatur dan
memberdayakan organ/unit kerja yang tepat sehingga
memperlancar pencapaian sasaran
KETERKAITAN KONDISI DALAM
PERENCANAAN STRATEGIK

Dimana Kita
Sekarang ISU STRATEJIK
MISI &
(Where we are now)
(MISSION) ANALISIS SWOT

STRATEGI
(STRATEGY)
Dimana Kita Bagaimana Kita
Ingin Berada Kesana
(Where we want to be) (How do we get there)

TUJUAN, SASARAN, RENCANA TINDAK


(GOALS, OBJECTIVES, ACTION PLANS)
PERENCANAAN STRATEGI

Strategi:
Tindakan yang bersifat incremental (meningkat dan
terus menerus) untuk memenuhi
peningkatan,perkebangan ,dan perubahan kebutuhan
pelanggan (Hamel & Prahalad,1995)
Perencanaan Strategi:
hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi
“bukan dimulai dari “apa yang terjadi”(Bryson,1998)
Isu Strategi:
didefinisikan sebagai pertanyaan kebijakan
fundamental atau tantangan-tantangan kritis yang
dapat mempengaruhi mandat, misi dan nilai organisasi
(Ansaff,1990)
10 UNSUR ANALISIS DALAM
PERENCANAAN STRATEGI

1. VISI
2. MISI
3. TUJUAN
4. SASARAN
5. KONDISI SAAT INI
6. ISU STRATEGI
7. KONDISI YG DIINGINKAN
8. ANALISIS SWOT
9. STRATEGI
10. RENCANA TINDAK
GRAND STRATEGY

1. Pengembangan Manajemen Institusi


2. Pengembangan Sistem Dan Metode
Pelatihan
3. Pengembangan Sumber Daya Pelatihan
4. Pengembangan Fisik Institusi
5. Pengembangan Jejaring Kerjasama,
Dalam/Luar Negeri
KEBIJAKAN MUTU /Quality Policy
1. Mengikuti dinamika perubahan dan persaingan global
dalam pengembangan manajemen institusi
(good governance)
2. Mengacu pada standar kompetensi dan kualifikasi kerja
dalam pengembangan sistem dan metoda pelatihan
(quality)
3. Mengacu pada kebutuhan pasar dan kemajuan IPTEK
dalam pengembangan Sumber Daya Pelatihan (relevance)
4. Mengacu pada asas manfaat, efektifitas dan efisiensi
dalam pengembangan fisik institusi (productivity)
5. Mengutamakan asas kemitraan dan saling menguntung-
kan dalam pengembangan jejaring kerjasama
(partnership)
PEDOMAN MUTU

SOP

S
• Rapat Manajemen (1X/bln) M
WI • Audit Internal (1X 3/bln)
• Tinjauan Manajemen (1X3 bln)
A
R
T

KEBIJAKAN Sasaran
RENCANA QUALITY
MUTU MUTU PDCA CONTROL
YES
Mutu

NO

TINDAKAN
KOREKSI
PEDOMAN MUTU

SOP

S
M
WI • Rapat Manajemen (1X/bln)
• Tinjauan Manajemen (1X3 bln)
A
R
T

RENSTRA Sasaran
RENLAKGIAT PDCA QUALITY
CONTROL
YES

NO

TINDAKAN
KOREKTIF
KOMPETENSI TEKNIS
Pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja yang
dimiliki sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang
dibutuhkan ditempat kerja

KOMPETENSI INDIVIDU
Kemampuan yang terkait dengan jati diri (self
concept) yang berdampak pada peningkatan
inisiatif,kreatifitas,dan inovasi

KOMPETENSI SOSIAL
Kemampuan interaksi sosial yang terkait dengan
kepekaan terhadap pelayanan (sense of
service) dan hubungan kerja (sense of
relationship)
Tren baru dan utama dalam
Pemasaran (Kotler/2006)
 Dari integrasi vertical menjadi integrasi virtual
 Dari memiliki aset menjadi memiliki brand
 Dari hanya beroperasi di pasar menjadi juga
beroperasi di internet
 Dari pemasaran berbasis transaksi menjadi
pemasaran berbasis hubungan
 Dari mendapat customer menjadi
mempertahankan dan memuaskan customer
Tren baru dan utama dalam Pemasaran
(Kotler/2006)

 Dari monolog pemasaran menjadi dialog


customer
 Dari pemasaran buat dan jual menjadi pemasaran
kenali dan respons
 Dari pemasaran berorientasi produk menjadi
pemasaran berorientasi customer
 Dari satu departemen pemasaran menjadi
setiap orang melakukan pemasaran
 Dari memanfaatkan pemasok dan ditributor
menjadi bermitra dengan mereka
PEMETAAN
SISTEM DIKLAT PROFESI
AREA TUGAS BERBASIS KOMPETENSI

PEMETAAN OFF THE JOB


KOMPETENSI UK EK KUK SKA
TRAINING

PENGELOMPOKAN
UNIT KOPETENSI
MENURUT
JENJANG JABATAN

ON THE JOB/ PEMBUKTIAN


MAGANG UNJUK KERJA
TENAGA KERJA
KOMPETEN &
BERTG.JAWAB
2. POSITIVE LEADERSHIP

BERFIKIR
POSITIF
BERBICARA
POSITIF
BERTINDAK
POSITIF
PELANGGAN ?
Organisasi atau
perseorangan yang
menerima suatu
produk
INTERNAL
Semua staf dan karyawan
yang terlibat menerima
jasa/produk.
CUSTOMER
CUSTOMER
EKSTERNAL

PrimaryCustomer
Primary Customer Secondary Customer

Pelanggan Langsung Pelanggan tidak


(pengguna produk langsung (Penerima
barang/ jasa) dampak dari hasil
produk)
MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI

COMMITMENT

TOGETHERNESS

CORE BELIEF

CORE VALUE

CORPORATE
CULTURE
CORE VALUE
Kejujuran, Keterbukaan,
Kebersamaan, Kerjasama, dan
Profesionalisme
BUDAYA & KOMPETENSI

BUDAYA ORGANISASI :
Ukuran nilai-nilai yg mengandung
kebenaran/kebaikan yang diyakini sehingga
menjadi perilaku organisasi yang paling dianut
dan digunakan ssbagai budaya kerja dalam
pelaksanaan kegiatan sampai pada pengambilan
keputusan

BUDAYA KOMPETENSI ORGANISASI :


Budaya kerja yang berbasis pada nilai-nilai
kebenaran/kebaikan dan kecerdasan intelektual
yang bertanggung jawab dan beretika
STRATEGI MENGUBAH BUDAYA

 ADANYA VISI YG JELAS TERHADAP BUDAYA YG


DIINGINKAN
 SERANGKAIAN NILAI DAN ASAS YANG MELANDASI
DAN MENDUKUNG BUDAYA YG DIINGINKAN
 ANALISIS MENDALAM TERHADAP BUDAYA SAAT
INI DGN CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI UNSUR-
UNSUR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
PERUBAHAN
 SUSUN RENSTRA YG INISIATIF DAN TAKTIS
MENGIKUTI GARIS WAKTU MENUJU PERKEMBANG
DAN PERUBAHAN
DESKRIPSI
MANAJEMEN

1. KEPEMIMPINAN VISIONER
2. PERENCANAAN STRATEGI
3. BUDAYA ORGANISASI
 TUJUAN
Meningkatkan relevansi pelatihan dengan dunia
usaha/industri
 Menyesuaikan program pelatihan dengan potensi
wilayah/daerah
 Meningkatkan kualitas pelatihan sesuai dengan standar
kompetensi kerja baik nasioal , khusus , maupun
internasional
 Mengoptimalkan pendayagunaan Sumber Daya
Pelatihan (SDP) di LPK
 Meningkatkan sistem pengelolaan LPK
BIDANG KERJASAMA

PENGEMBAMGAN PROGRAM
PENGEMBANGAN INSTRUKTUR
PEMANFAATAN FASARLAT
PENEMPATAN LULUSAN
PENGELOLAAN LPK
TUJUAN
 Meningkatkan relevansi dan kualitas
program pelatihan

 Mengembangkan kemasan program


pelatihan yang lebih responsive dan
flexible
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA :
1. Joint Training Program
2. Franchise Program
3. Integrated Training Program
4. On The Job Training Program
5. UJK dan Sertifikasi Kompetensi
6. Production Training Program
Bentuk Dan Skema Kerjasama

1. Joint Training Program


Kerjasama antar LPK dlm
pengembangan kemasan program,
disusun bersama dan dilaksanakan
bersama, sesuai dengan
keunggulan masing-masing
Bentuk Dan Skema Kerjasama

2. Franchise Program
 LPK/LDP pemilik program(Franchiser)
terlebih dahulu melakukan ferifikasi terhdp
infrastruktur LPK pemohon(Franchisee).
 Setelah lulus ferifikasi,seluruh program
dikelola oleh LPK Franchisee dibawah
kendali mutu Franchiser
 Sertifikasi lulusannya dikeluarkan oleh
LPK/LDP pemilik program (Franchiser)
 LPK Franchisee dikenai kewajiban
membayar “royalty” kepada LPK/LDP
Franchiser
Bentuk Dan Skema Kerjasama

3. Integrated Training
Program
 Perpaduan beberapa program dari
sector yang berbeda sehingga saling
melengkapi untuk mencapai satu
tujuan bersama (common interest)
 Kemasan program pelatihan LPK
harus flexible, agar mudah
diintegrasikan dan disinergikan
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA

4. On The Job Training Program


 OJT adalah bagian integral dari program
CBT
 Kerjasama program OJT yang pas bisa
terjadi bila ada joint program dgn
perusahaan tempat OJT (saling
menguntungkan, saling membutuhkan)
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA

5. UJK dan Sertifikasi


Kompetensi
 Kerjasama terjadi antara LPK–TUK dgn
LSP terkait
 Calon peserta UJK bisa dari peserta
pelatih-an atau dari tenaga
berpengalaman yang membutuhkan
pengakuan sertifikasi kompetensi
 Skema pembiayaan sirkulasi segi tiga
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA

6. Production Training
Program
 Production training yang menghasilkan barang jadi,
adalah satu atau beberapa kejuruan yang bersifat
manufaktur berintegrasi dan bersinerjik dalam satu
production training program.
 Production training yang menghasilkan jasa terkait
dengan kejuruan yang bersifat service training program .
 Sebaiknya dipisahkan antara workshop produksi dan
workshop latihan praktik .
 Keuntungan lain, meningkatkan inovasi rekayasa
teknologi dari Instruktur dan praktik kerja nyata dari
siswa
TUJUAN KERJASAMA:
 Meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme Instruktur
 Mengoptimalkan pemanfaatan Instruktur
 Menghindari terjadinya kevakuman
kegiatan Instruktur
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA:
1. Pinjam meminjam Instruktur antar LPK

2. Penugasan Instruktur di Perusahaan

3. Penugasan Instruktur Tamu dari


Perusahaan
1. Pinjam meminjam Instruktur antar LPK
Manfaat :
 Meningkatkan kebersamaan ,solidaritas,wawasan
lingkungan, transfer teknologi dan pengalaman
instruktur.
 Mengatasi sementara masalah kekurangan
instruktur
 Mobilisasi instruktur memberikan dampak pada
keseimbangan mutu penyelenggaraan secara
makro (regional, bahkan nasional).
2. Penugasan Instruktur di Perusahaan
Manfaat:
 Cara efektif meningkatkan kompetensi,
profesionalisme dan pengalaman
industri instruktur
 Dapat mengetahui secara pasti
perkembangan teknologi dan
persyaratan kerja yang tejadi didunia
kerja
 Membantu menemukan relevansi materi
dan metode pelatihan sesuai dengan
keinginan dan harapan industri.
2. Penugasan Instruktur Tamu dari
Perusahaan
Manfaat:
 Meningkatkan relevansi dan kualitas hasil
pelatihan dengan kebutuhan Industri
 Meningkatkan kualitas tim teaching LPK
 Meningkatkan hubungan harmonis LPK dengan
dunia Industri
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA:
1. Pinjam meminjam Fasarlat
2. Penyediaan Fasarlat bersama
3. Sewa-menyewa Fasarlat
1. Pinjam meminjam Fasarlat
Skema penyediaan fasarlat untuk praktek siswa
LPK lain dgn instruktur dari LPK ybs atau dari LPK
pemilik fasarlat, tergantung kesepakatan
Manfaat:
 Meningkatkan pendayagunaan fasarlat terpasang
 Meringankan beban masing-masing LPK dalam
pengadaan fasarlat tertentu
 Skema ini bisa dipadukan dengan skema pinjam
meminjam instruktur
2. Penyediaan Fasarlat bersama
Untuk program pelatihan tertentu yang membutuhkan
fasarlat tertentu yang mahal harganya, tetapi
penggunaannya sewaktu-waktu
Manfaat:
 Meningkatkan efisiensi pengadaan fasarlat masing-
masing LPK
 Skema ini dapat dipadukan dengan skema kerja-sama
joint training program (mis: lab. Bahasa, lab.
Komputer, dll.)
3. Sewa-menyewa Fasarlat
 Sewa-menyewa fasarlat pendukung, seperti:
asrama, ruang kelas, aula, dan sarana
pendukung lainnya.
 Harus tetap mempertimbangkan jangan
sampai mengganggu kegiatan pokok LPK
 Kegiatan sewa-menyewa bersifat sementara,
tidak permanen.
TUJUAN KERJASAMA:
 Memfasilitasi lulusan agar cepat
terserap di pasar kerja
 Mengoptimalkan peran dan fungsi
program/kios 3 in 1
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA:
1. Penempatan di Pasar Kerja
2. Penempatan Usaha Mandiri
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA :
1. Penempatan di Pasar Kerja
 Menjalin kerjasama yang relative permanen dengan Lembaga
Penempatan Tenaga Kerja (LPTK) untuk penempatan dalam
negeri,dan Lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (PPTKI) untuk penempatan luar negeri
 Menjalin kerjasama yang relative permanen dengan Lembaga
Bursa Kerja Elektronik (LBKE), pemerintah maupun
swasta.Skema kerjasama bersifat jejaring informasi on line.
 Dengan memanfaatkan kios “3 in 1”, LPK dapat menjalin
kerjasama on-line seluas-luasnya dengan LBKE dalam dan luar
negeri.
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA
2. Penempatan Usaha Mandiri
 Skema kerja sama bisa dipaduka dengan integrated
training program bersama dinas/sektor terkait dalam satu
kesatuan program pemberdayaan masyarakat
 Skema kerjasama dengan perusahaan dalam
pelaksanaan program Corporate Social Resposibility
(CSR)
 Skema kerjasama dengan Dinas/Instansi terkait dalam
pengembangan kewirausahaan, pengembangan UKM,
pemberdayaan kelompok petani, nelayan
 Skema kerja sama dipadukan dengan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM), Program
Nasional Penanggulangan Pengangguran (PNPP)
TUJUAN KERJASAMA :
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pengelolaan LPK menuju pelayanan


prima (Good Governance)
 Meningkatkan kualitas manajemen LPK

sebagai Excellence Organization


(7 kriteria Malcon Baldrige)
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA:
1. Sister – Center Training Centre
2. Group Management
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA:
1. Sister – Center Training Centre
 Skema kerjasama adalah hubungan benchmarkdari Center
(LPK tingkat perkebangan lebih tinggi) dengan Sister (LPK
tingka perke mbangan lebih rendah). Benchmark bisa
berupa pembimbingan, konsultansi dan fasilitasi
 Skema kerjasama ini dapat dipadukan dengan skema
kerjasama “joint training program” atau “franchise training
program”
BENTUK DAN SKEMA KERJASAMA
2. Group Management
 Dalam skema kerjasama ini, LPK sebagai anggota kelompok
manajemen memiliki ikatan manegerial group, yaitu
kesamaan sistem manajemen
 Sesama anggota saling mengisi dan saling melengkapi,saling
bertukar iptek dan pengalaman, serta saling mempromosi.
 Keterbukaan persaingan antar member menjadi pemicu
perkembangan dan pertumbuhan
 Skema kerjasama ini bisa dipadukan dengan “ franchise
training program”
 Group manajemen biasanya dibangun dari latar belakang
sponsoship manajemen yang sama, mis: group IGI
A. Lembaga Pendidikan dan atau
Pelatihan
B. Perusahaan
C. Lembaga Penempatan Tenaga
Kerja
D. Lembaga Bursa Kerja
E. Dinas/Instansi Terkait
F. Lembaga Sertifikasi Profesi
A.Lembaga Pendidikan dan/atau
Pelatihan
Bentuk dan Skema Kerjasama:
1. Joint Training Program
2. Franchise Training Program
3. Pinjam meminjam Instruktur
4. Sewa menyewa Fasarlat
5. Penyediaan Fasarlat bersama
6. Sister-Center Training Centre
7. Group Management
B. Perusahaan
Bentuk dan Skema Kerjasama:
 Joint Training Program
 Integrated Training Program
 OJT siswa LPK
 Production Training Program
 Penugasan Instruktur di perusahaan
 Penugasan Instruktur tamu dari
perusahaan
C. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Bentuk dan Skema Kerjasama:
 Joint Training Program (LPK-
LPTK/PPTKI)
 Integrated Training Program (LPK-
LPTK/PPTKI-BKE)
 Sewa-menyewa Fasarlat
D. LEMBAGA BURSA KERJA
Bentuk dan Skema Kerjasama:
 Joint Training Program (LPK-BKE)
 Integrated Training Program (LPK-
TAK, BKE)
E. DINAS/INSTANSI TERKAIT
Bentuk dan Skema Kerjasama:
 Integrated Training Program
(Dinas/Instansi, LPK)
 Pinjam meminjam Instruktur
 Sewa menyewa Fasarlat
 Penyediaan Fasarlat bersama
 Penempatan Lulusan (hubker,
usman)
F. LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
Bentuk dan Skema Kerjasama:
 Joint Training Program (LPK-TUK,LSP)
 Integrated Training Program
(LPK-TUK, LSP, USER)
 Sewa menyewa Fasarlat
A. PERENCANAAN
B. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
C. EVALUASI DAN PELAPORAN
D. LEGALITAS DAN PENGELOLAAN
DANA
E. PENGORGANISASIAN
A. PERENCANAAN
1. Penetapan Bidang dan Skema Kerjasama
2. Penetapan Mitra Kerjasama
3. Penetapan Skema Pembiayaan Kerjasama
4. Penetapan Jadwal Pelaksanaan Kerjasama
5. Matrik Pendataan Rencana Jejaring
Kerjasama
A. PERENCANAAN
1. Penetapan Bidang dan Skema
Kerjasama
a. Keselarasan antara bidang dan skema
kerjasama dengan tujuan kerjasama (skema
kejasama yang berdampak pada peningkatan
relevansi, kualitas, atau pendayagunaan)
b. Kondisi infrastruktur LPK (kekuatan ditentukan oleh
infrastruktur yang paling lemah)
c. Potensi tersedianya Mitra Kerja.
A. PERENCANAAN
2. Penetapan Mitra Kerjasama
a. Kredibilitas Mitra Kerjasama
(status, keunggulan, reputasi)
b. Kesediaan dan Komitmen (kepentingan
ekonomi, teknis fungsional, memba-
ngun citra)
c. Kemudahan Pelaksanaan.
A. PERENCANAAN
3. Penetapan Skema Pembiayaan Kerjasama
a. Skema Cost Sharing (mis: joint t.p., Integrated t.p,
sister-center t.p., penempatan lulusan, dll.)
b. Skema Transaksi Barang dan atau Jasa
(prod.t.p, pinjam meminjam instruktur, sewa-
menyewa, dll.)
c. Skema Sponsorship (joint prog.dgn Corporate Social
Resposibility (CSR), OJT, group management, dll.)
A. PERENCANAAN
4. Penetapan Jadwal Pelaksanaan
Kerjasama
Hal-hal yang perlu diperhatikan, a.l.:
 Sesuai dengan renlakgiat untuk jenis
program yang ada di DIPA
 Memanfaatkan kekosongan waktu yang
ada
 Kemungkinan sinkronisasi/sinerji dengan
jadwal renlakgiat.
NO BIDANG & SKEMA MITRA SKEMA JADWAL
KERJASAMA KERJASAMA PEMBIAYAAN PELAKSANA
AN
1. Program Pelatihan:
Joint Training Program
Franchise Trn Program
Integrated Trn Progm
OJT Siswa Pelatihan
Production Trn Progrm
UJK dan Sertifikasi dll

2. Instruktur
Pinjam-Meminjam Ist.
Penugasan Instruktur dll

3. Fasilitas dan Sarana


Pinjam Meminjam Fasarlat
Fasarlat Bersama
Sewa Menyewa Fasarlat

4. Penempatan Lulusan
Perusahaan
Pasar Kerja DN/LN
Dinas terkait, dll

6. Pengelolaan LPK
Sister Training Centre
Group Management dll
B. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
1. Penjejakan dan Pengikatan Kerjasama
(kontrak kerja)
2. Penyiapan dan Pelaksanaan Kerjasama
(penjadwalan kegiatan, penyediaan
infrastruktur, sumber daya, dll.)
3. Pengendalian Kerjasama :
 kesiapan sumber daya (jumlah, jenis,
waktu)
 proses pelaksanaan
 pencapaian target dan sasaran
C. EVALUASI DAN PELAPORAN
1. Evaluasi :
a. Pencapaian tujuan dan sasara kerjasama
b. Kelancaran proses kerjasama
c. Ketercukupan penyediaan sumberdaya
kerjasama

2. Pelaporan :
a. Maksud dan tujuan kerjasama
b. Pencapaian sasaran dan tujuan kerjasama
c. Kelancaran proses pelaksanaan kerjasama
d. Penyediaan sumberdaya kerjasama
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan/
kegagalan kerjasama
f. Saran dan rekomendasi untuk perbaikan program
kerjasama
D. LEGALITAS DAN PENGELOLAAN DANA KERJASAMA
1. Legalitas Kerjasama
 Isi dokumen hukum (SKB, Kontrak, MOU), a.l.:
Maksud dan tujuan, Ruanglingkup, Program dan Kegiatan,
Tugas dan T.Jawab masing2 pihak , Penyelesaian perselisihan,
Jangka waktu kerjasama, Ketentuan lain yg dianggap perlu
 Syarat kerjasama:
*Tidak merugikan Negara,
*Terkait dengan peran, fungsi dan misi LPK,
*Tidak melampaui kewenangan Ka.LPK,
*Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Pengelolaan Dana Kerjasama :
 Dikelola dana sesuai dengan sistem akuntansi pemerintahan
(LPK-UPTP) dan pemerintah daerah( LPK-UPTD) dan/atau
peraturan Menteri Keuangan tentang pendayagunaan fasilitas
negara
E. PENGORGANISASIAN
 Ka LPK dapat mengatur dan membagi tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksi
staf dalam struktur organisasi formal LPK
atau struktur organisasi BLU (bagi Satker
yang sudah menerapkan )
 Ka LPK dapat membentuk Tim Koordinasi
Kerjasama (TKK). Keanggotaan TKK bersifat
perwakilan dari unit-unit kerja yg ada di LPK.
TKK bertanggung jawab kepada Ka. LPK.
BOBOT 7 KATEGORI
NO KATEGORI BOBOT
1 Kepemimpinan 150
2 Perencanaan Strategis 80
3 Fokus Sumber Daya Manusia 110
4 Fokus Pelanggan 100
5 Data,Informasi,dan Analisis 80
6 Proses Manajemen 80
7 Hasil Usaha 400
Nilai Total 1000
POTENSI INTERNAL DAN
EKSTERNAL

 COMPANY ALIGNMENT PROFILE (CAP)


(Potensi Internal)
* visi,misi,strategi,nilai = SDI

 COMPETITIVE SETTING PROFILE (CSP)


(Potensi Ekternal)

* customer demand,competitivenees, change- driver

CAP < CSP ; CAP = CSP ; CAP > CSP


PEMETAAN POTENSI
Analisis model kuantitatif
LPK
Y+
III I
CSP (+ )
Strategi Strategi
Stabilisasi Pertumbuhan
(Minimizing (growth strategy)
Strategy)
X- CAP ( - ) CAP ( + ) X+

Strategi Bertahan Strategi


(Defensive Diversifikasi
Strategy) (Diversification
Strategy)
IV CSP ( - ) II
Y-
CENTER OF EXCELLENT

GENERAL
PROGRAM
SERVICE &
R&D
PLANNING

LOGISTIC

CoE MARKETING

QC CUSTOMER

M&R FINANCING
Berkarya untuk Bangsa dan
Negara

Anda mungkin juga menyukai