Anda di halaman 1dari 38

PEMAGANGAN NASIONAL

Jakarta, 11 Maret 2019


Disampaikan dalam rangka: Oleh :
WORKSHOP PELATIHAN PELATIH DI TEMPAT KERJA Direktur Bina Pemagangan
Ditjen Binalattas
Kemnaker RI
OUTLINE
1 REGULASI

2 PENYELENGGARAAN

3 SERTIFIKASI

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


1 REGULASI
Permenaker No. 36
Tahun 2016

PEMAGANGAN NASIONAL

Jakarta, 11 Maret 2019

Oleh :
Direktur Bina Pemagangan
Ditjen Binalattas
Kemnaker RI

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


SUMBER REGULASI
Pasal 21:
Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan.
Pasal 1 ayat 11:
Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan
secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
UU No. 13 Tahun 2003 langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh
Tentang yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di
KETENAGAKERJAAN perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Pasal 1 ayat 9:
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

PP No. 31 Tahun 2006 Pasal 9:


Tentang (3) Metode pelatihan di tempat kerja dapat diselenggarakan dengan pemagangan.
SISLATKERNAS (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemagangan diatur dengan peraturan
Menteri.

Permenaker No. 36
PERMENAKERTRANS tahun 2016 tentang
NOMOR PER. Revisi PENYELENGGARAAN
22/MEN/IX/2009 PEMAGANGAN di
DALAM NEGERI

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

PELAKSANAAN
Srt. ket Bekerja
TL di prsh
Sertifikasi
Data calon Penyeleng- L Alumni
Seleksi pemaga-
peserta garaan Kompeten
ngan
Wira-
usaha
Sertifikasi
kompetensi
PELAPORAN
Pendahuluan, pelaksanaan, permasalahan dan pemecahan masalah, kesimpulan dan saran, lampiran

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

Memiliki YA
[Pasal 1 ayat 2] Unit LANJUT
Penyelenggara Pemagangan Pelatihan
adalah perusahaan yang 1. susunan kepengurusan unit pelatihan;
TDK 2. tenaga pelatihan dan Pembimbing
memenuhi persyaratan
Pemagangan yang berasal dari
untuk menyelenggarakan Pasal 2 karyawan perusahaan yang kompeten;
pemagangan 3. ruangan teori dan praktik; dan
4. skema program pemagangan yang akan
diselenggarakan.

kerjasama dengan LPK


yang terakreditasi dan
mempunyai skema
program yang sama

Unit Pelatihan adalah satuan unit yang menyelenggarakan pelatihan di


Perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun kebutuhan
masyarakat.
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

[Pasal 5] [Pasal 6 ayat 1]


Penyelenggara Pemagangan
Disusun oleh Penyelenggara [Pasal 6 ayat 3]
yang akan menyelenggarakan mengacu pada:
Pemagangan.
Pemagangan harus memiliki: a. SKKNI;
b. Standar Kompetensi Kerja
PROGRAM PEMAGANGAN
[Pasal 6 ayat 2] Khusus; dan/atau
Berisi: c. Standar Kompetensi Kerja
1. nama program pemagangan; Internasional.
SARANA DAN PRASARANA 2. tujuan program pemagangan;
3. kompetensi yang akan
PEMBIMBING PEMAGANGAN ditempuh;
4. perkiraan waktu [Pasal 6 ayat 5 & 6]
pemagangan; meliputi:
5. persyaratan peserta a. pemberian teori dan praktik di
pemagangan; Unit Pelatihan;dan (25%).
6. Persyaratan Pembimbing b. praktik kerja di unit produksi
Pemagangan; dan perusahaan (75%).
7. Kurikulum Dan Silabus.

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

[Pasal 5] [Pasal 7]
Penyelenggara Pemagangan
Memiliki:
yang akan menyelenggarakan
a. ruang teori;
Pemagangan harus memiliki:
b. ruang simulasi/praktik;
c. kelengkapan alat keselamatan dan kesehatan
PROGRAM PEMAGANGAN kerja; dan
d. buku kegiatan (logbook) bagi peserta
pemagangan.
SARANA DAN PRASARANA

[Pasal 8]
PEMBIMBING PEMAGANGAN memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. karyawan tetap;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. memiliki kompetensi teknis dalam jabatan yang
sesuai dengan program pemagangan;
d. memiliki kompetensi metodologi pelatihan;
e. surat penunjukan pembimbing dari manajer
personalia atau diatasnya; dan
f. memahami regulasi pemagangan.
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

Pasal 16 ayat 1 Pasal 16 ayat 2


Penyelenggara Pemagangan yang akan Pemberitahuan sebagaimana
melaksanakan penyelenggaraan pemagangan dimaksud pada ayat (1) harus
wajib memberitahukan secara tertulis rencana melampirkan :
penyelenggaraan pemagangan kepada: a. program pemagangan;
a. Direktur Jenderal untuk penyelenggaraan b. rencana penyelenggaraan
pemagangan lintas provinsi; pemagangan; dan
b. Kepala dinas provinsi untuk c. rancangan Perjanjian
penyelenggaraan pemagangan lintas Pemagangan.
kabupaten/kota dalam satu wilayah
provinsi; atau
c. Kepala dinas kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan pemagangan dalam satu
wilayah kabupaten/kota.
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

PERJANJIAN PEMAGANGAN
Pasal 10 Pasal 11
Penyelenggaraan Pemagangan Perjanjian Pemagangan sebagaimana
dilaksanakan atas dasar Perjanjian dimaksud dalam Pasal 10 harus diketahui
Pemagangan secara tertulis antara dan disahkan oleh Dinas Kabupaten/Kota
peserta pemagangan dengan setempat.
Perusahaan. (1) Pengesahan sebagaimana dimaksud
(1) Perjanjian Pemagangan sebagaimana pada ayat (1) harus selesai dalam jangka
dimaksud pada ayat (1) memuat: waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja.
a. hak dan kewajiban peserta (2) Dalam hal jangka waktu 3 (tiga) hari
pemagangan; kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
b. hak dan kewajiban Penyelenggara (2) tidak disahkan maka Perjanjian
Pemagangan; Pemagangan dapat dilaksanakan.
c. program pemagangan; dan
d. besaran uang saku.
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
PERSIAPAN 1 REGULASI
1. Ditjen. Binalattas
2. Disnaker Prop. Permenaker No. 36
3. Disnaker kab./kota Tahun 2016
Pemberitahuan
Perusa- Verifi- L Ijin penye-
haan
penyeleng-
kasi lenggaraan
PELAKSANAAN
garaan
TL

HAK DAN KEWAJIBAN (Pasal 12 s.d. 15)


HAK PESERTA: HAK PENYELENGGARA:
1. memperoleh fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja 1. memanfaatkan hasil kerja peserta pemagangan; dan
selama mengikuti pemagangan; 2. memberlakukan tata tertib dan Perjanjian Pemagangan.
2. memperoleh uang saku (biaya transport, uang makan,
dan insentif); WAJIB PENYELENGGARA :
3. memperoleh perlindungan dalam bentuk jaminan 1. membimbing peserta pemagangan sesuai dengan
kecelakaan kerja dan kematian; dan program yang ditetapkan;
4. memperoleh sertifikat. 2. memenuhi hak peserta pemagangan sesuai dengan
Perjanjian Pemagangan;
WAJIB PESERTA : 3. menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan
persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja;
1. mentaati Perjanjian Pemagangan; 4. memberikan perlindungan dalam bentuk asuransi
2. mengikuti pemagangan sampai selesai; kecelakaan kerja dan kematian kepada peserta
3. mentaati tata tertib yang berlaku di Perusahaan yang pemagangan;
menyelenggarakan pemagangan; dan 5. memberikan uang saku kepada peserta pemagangan;
4. menjaga nama baik Perusahaan Penyelenggara 6. mengevaluasi peserta pemagangan; dan
Pemagangan. 7. memberikan sertifikat.
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
1 REGULASI
Pasal 4 Permenaker No. 36
(1) Peserta pemagangan di dalam Tahun 2016
negeri yaitu pencari kerja.
(2) Peserta pemagangan sebagai-
mana dimaksud pada ayat (1) Pasal 9
harus memenuhi persyaratan: Penyelenggara Pemagangan
Pasal 3 a. usia paling rendah 17 dilarang mengikutsertakan
Perusahaan hanya dapat (tujuh belas) tahun; peserta pemagangan yang telah
meneri-ma peserta pemagangan b. sehat jasmani dan rohani; mengikuti pemagangan pada
paling banyak 30% (tiga puluh dan program/jaba-tan/kualifikasi
persen) dari jumlah karyawan. c. lulus seleksi. yang sama.

PELAKSANAAN
Srt. ket Bekerja
TL di prsh
Sertifikasi
Data calon Penyeleng- L Alumni
Seleksi pemaga-
peserta garaan Kompeten
ngan
Wira-
usaha
Sertifikasi
kompetensi

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


[Pasal 6 ayat 7 & 8]
Dibatasi paling lama 1 (satu) Pasal 18 1 REGULASI
tahun sejak ditandatangani (1) Waktu penyelenggaraan Pe- Permenaker No. 36
magangan di Perusahaan Tahun 2016
Perjanjian Pemagangan. Dalam
hal untuk mencapai kualifikasi disesuaikan dengan jam
kompetensi tertentu akan kerja di Perusahaan.
memerlukan waktu lebih dari 1 (2) Waktu penyelenggaraan Pe-
(satu) tahun, maka harus magangan sebagaimana Pasal 21
dituangkan dalam Perjanjian dima-ksud pada ayat (1) Dalam seluruh tahapan proses
Pemagangan baru dan tidak diperbolehkan pada penyelenggaraan pemagangan
dilaporkan kepada Dinas jam kerja lembur, hari libur pe-serta pemagangan tidak
Kabupaten/Kota setempat. resmi, dan malam hari. dipungut biaya.

PELAKSANAAN
Srt. ket Bekerja
TL di prsh
Sertifikasi
Data calon Penyeleng- L Alumni
Seleksi pemaga-
peserta garaan Kompeten
ngan
Wira-
usaha
Sertifikasi
kompetensi

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


1 REGULASI
Pasal 19 Permenaker No. 36
(1) Peserta pemagangan yang telah dinyatakan memenuhi standar kompetensi yang Tahun 2016
ditentukan oleh Perusahaan diberikan sertifikat pemagangan.
(2) Dalam hal peserta pemagangan tidak memenuhi standar kompetensi yang telah
ditentukan oleh Perusahaan, diberikan surat keterangan telah mengikuti pemagangan.
(3) Sertifikat pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mengacu
pada Format 4 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
(4) Surat keterangan telah mengikuti pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disusun dengan mengacu pada Format 5 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

PELAKSANAAN
Srt. ket Bekerja
TL di prsh
Sertifikasi
Data calon Penyeleng- L Alumni
Seleksi pemaga-
peserta garaan Kompeten
ngan
Wira-
usaha
Sertifikasi
kompetensi

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


1 REGULASI
Pasal 27 Permenaker No. 36
Tahun 2016
Pada saat Peraturan Menteri ini
berlaku, Penyelenggara
Pemagangan wajib memfasilitasi Pasal 20
pemberian sertifikasi Peserta pemagangan yang telah
kompetensi bagi peserta menyelesaikan seluruh proses Pasal 14
pemagangan dalam jangka pemagangan dapat mengikuti uji Penyelenggara Pemagangan
waktu paling lama 3 (tiga) tahun kompetensi untuk memperoleh berhak untuk memanfaatkan
sejak tanggal diundangkan. sertifikat kompetensi. hasil kerja peserta pemagangan

PELAKSANAAN
Srt. ket Bekerja
TL di prsh
Sertifikasi
Data calon Penyeleng- L Alumni
Seleksi pemaga-
peserta garaan Kompeten
ngan
Wira-
usaha
Sertifikasi
kompetensi

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


ASPEK PENTING
PEMAGANGAN 1 REGULASI
NASIONAL Permenaker No. 36
Tahun 2016

1 Penyelenggara

2 Peserta

3 Pembimbing

4 Program (Jabatan)

5 Perjanjian Pemagangan

6 Sarana dan Prasarana

7 Manajemen/tata kelola

8 Sertifikasi

9 Pasca Magang (Pasar kerja)


DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
2 PENYELENGGARAAN

PEMAGANGAN NASIONAL

Jakarta, 11 Maret 2019

Oleh :
Direktur Bina Pemagangan
Ditjen Binalattas
Kemnaker RI

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


2 PENYELENGGARAAN
Bisnis Proses
PEMAGANGAN
75%; DU/DI (OJT)-ERA
DU/DI
PEMAGANGAN

Program
SKKNI, standar
khusus, standar [Kualifikasi, okupasi, kluster]
internasional LSP

Sertifikasi
Sarpras Lu-
Kompetensi
lus
CALON PESERTA Se- Instruktur/Mentor
Pencari Kerja leksi
Tata kelola Lu-
lus
Biaya Serti-
fikat

25%; (Off-JT)-ASK
Bekerja
BLK
Karyawan
LPK
Wirausaha
2 PENYELENGGARAAN

Pendaftaran
Pelaksanaan
& Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Pemagangan
Penerimaan Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
di Perusahaan
Peserta

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

Perusahaan Penyelenggara Pemagangan


1. Program, sarpras, pembimbing;
2. Pendanaan Mencakup :
• Bahan latihan
• Uang Saku Peserta (Uang Makan, Transportasi, & Insentif)
• Asuransi: Kecelakaan kerja dan kematian
• Insentif SDM Pembimbing
• APD
3. Rencana penyelenggaraan;
4. Standar Logbook Peserta;
5. Sistem Sertifikasi untuk peserta pemagangan

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

Pembentukan Panitia Tahapan Umum rekruitment


Publikasi
Pendaftaran Peserta

• Membuka lowongan • Pendaftaran Calon


pemagangan Peserta
• Hal yang dipublikasikan : • Pemanggilan Seleksi
• Syarat Peserta Calon Peserta
• Kewajiban & Hak • Seleksi
• Waktu Pelaksanaan • Penetapan Peserta
Pemagangan
• Perjanjian Pemagangan

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

KEWAJIBAN PESERTA: KEWAJIBAN PENYELENGGARA:


1. mentaati Perjanjian Pemagangan; 1. membimbing peserta pemagangan;
2. mengikuti program pemagangan sampai 2. memenuhi hak peserta pemagangan;
selesai; 3. menyediakan alat pelindung diri;
3. mentaati tata tertib yang berlaku di 4. memberikan perlindungan dalam bentuk
Perusahaan; asuransi kecelakaan kerja dan kematian;
4. menjaga nama baik Perusahaan 5. memberikan uang saku;
Penyelenggara Pemagangan. 6. mengevaluasi peserta pemagangan;
7. memberikan sertifikat.
HAK PESERTA:
1. memperoleh fasilitas K3; HAK PENYELENGGARA:
2. memperoleh uang saku; 1. memanfaatkan hasil kerja peserta
3. memperoleh perlindungan dalam bentuk pemagangan;
jaminan kecelakaan kerja dan kematian; 2. memberlakukan tata tertib dan Perjanjian
4. memperoleh sertifikat. Pemagangan.

Perjanjian pemagangan harus diketahui oleh Dinas Kabupaten/Kota setempat


DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

Waktu Penyelenggaraan
Ruang Lingkup Program Evaluasi Pencapaian Peserta
Program Pemagangan di
Pemagangan Pemagangan
Perusahaan

• Teori dan/atau Praktek di Unit • Waktu penyelenggaraan • Di akhir program pemagangan


Pelatihan (Maksimal 25%) pemagangan disesuaikan dilakukan penilaian
• Praktek di Unit Produksi dengan jam kerja di berdasarkan unit kompetensi
Perusahaan (Minimal 75%) perusahaan (Kompeten/Belum Kompeten)
• Peserta pemagangan tidak • Evaluasi peserta dilakukan
diperbolehkan untuk magang secara berkala oleh
untuk pada jam kerja lembur, penyelenggara pemagangan
hari libur resmi, dan malam • Peserta pemagangan yang
hari telah dievaluasi dan
dinyatakan lulus diberikan
sertifikat pemagangan sesuai
unit kompetensi yang
dinyatakan lulus oleh
perusahaan
DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

Perencanaan Pelaksanaan UJK


Sertifikasi • Pelaksanaan UJK
Perencanaan sertifikasi dilakukan oleh LSP
untuk peserta terkait dan di TUK yang
pemagangan mencakup: ditentukan;
• LSP dan TUK yang • Peserta yang
digunakan; direkomendasikan
mengikuti UJK adalah
• Skema Sertifikasi;
peserta yang sudah lulus
• Jadwal Pelaksanaan. program pemagangan di
perusahaan

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


2 PENYELENGGARAAN
Pendaftaran & Pelaksanaan
Perjanjian Uji Tenaga Kerja
Persiapan Penerimaan Pemagangan
Pemagangan Kompetensi Siap Bekerja
Peserta di Perusahaan

Peserta yang sudah selesai program pemagangan dan


telah mendapat sertifikat dapat:
• direkrut langsung sebagai pekerja oleh perusahaan
yang melaksanakan pemagangan;
• bekerja pada perusahaan yang sejenis;
• melakukan usaha mandiri/menjadi wirausaha.

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


3 SERTIFIKASI

PEMAGANGAN NASIONAL

Jakarta, 11 Maret 2019

Oleh :
Direktur Bina Pemagangan
Ditjen Binalattas
Kemnaker RI

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN


3 SERTIFIKASI
JENIS-JENIS SERTIFIKAT

1. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan


(Certificate of Attainment)
• Dikeluarkan oleh Lemdiklat
• Berlaku selamanya
2. Sertifikat Lisensi/Registrasi Profesi
(Certificate of Proficiency)
• Dikeluarkan oleh Organisasi Profesi
• Berlaku untuk masa tertentu
3. Sertifikat Kompetensi Kerja/Profesi
• Diberikan oleh LSP
• Berlaku untuk masa waktu tertentu
3 SERTIFIKASI
DEFINISI UMUM
SERTIFIKAT KOMPETENSI SERTIFIKASI KOMPETENSI
Bukti pengakuan tertulis yang Menjamin dan memastikan, bahwa
merupakan legitimasi terhadap kapasitas SDM telah memiliki
kemampuan seseorang untuk kompetensi yang memadai sesuai
melakukan tugas atau pekerjaan standar kompetensi yang
tertentu, setelah melalui uji dibutuhkan oleh dunia kerja, setelah
kompetensi yang berbasis pada melalui proses uji kompetensi yang
standar kompetensi kerja yang telah kredibel, terukur dan tertelusur,
ditetapkan. sehingga memperoleh pengakuan
dari berbagai kalangan baik
nasional maupun internasional.

28
3 SERTIFIKASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI

 Untuk mengukur pencapaian standar kompetensi kerja, dilakukan


uji kompetensi, yang menjadi kewenangan dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai lembaga Negara yang memiliki
otoritas sebagaimana diatur di dalam pasal 18 Undang-Undang 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

 Dalam melaksanakan tugasnya, BNSP mendelegasikan


kewenangannya untuk melaksanakan uji kompetensi kepada
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yang dibentuk oleh komunitas
yang merepresentasikan sektor industri dan asosiasi profesi
tertentu, setelah memenuhi persyaratan teknis, persyaratan
administrasi dan syarat kesisteman, serta mendapat dukungan
dari kementerian teknis yang membawahi sektor tersebut.
3 SERTIFIKASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI

1) Ditetapkan setelah melalui pengukuran/pengujian (Assesment)


 Objective (Obyektif)  tidak ada konflik kepentingan
 Measurable (Terukur)  menggunakan standar tertentu
 Treasurable (Tertelusur)  seluruh proses terdokumentasi & terkendali
 Acceptable (Keberterimaan)  dapat diterima oleh semua stake holders
 Accountable  dapat dipertanggung jawabkan
2) Pengakuan dilakukan oleh industri pengguna dan masyarakat pengguna,
melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yang ditetapkan oleh BNSP.
3) Berkaitan dengan kompetensi terkini dari pencapaian masa lalu.
4) Berlaku untuk waktu tertentu pada tingkatan kemampuan tertentu dan
jenis kemampuan tertentu.
5) Membangun kompetensi dan memelihara kompetensi.
6) Menggunakan skema uji.
3 SERTIFIKASI
SERTIFIKASI KOMPETENSI

MANFAAT yang dapat diperoleh JENIS SKEMA


dengan sistem sertifikasi kerja: Sertifikasi Kompetensi
1. memperluas penyerapan kerja,
2. meningkatkan daya saing tenaga kerja
dari kompetisi global,
Skema Sertifikasi Kualifikasi
3. meningkatkan produktivitas kerja dan Kerja Nasional Indonesia
daya saing industri,
Skema Sertifikasi Kualifikasi
4. mendukung perlindungan kerja serta Okupasi (Jabatan) Nasional
peningkatan kesejahteraan pekerja,
5. menjamin kepastian mutu produksi. Skema Sertifikasi berdasar
Paket Kompetensi (Cluster)

Skema Sertifikasi Unit


Kompetensi
Skema Sertifikasi KKNI PerPres No.8 Tahun 2012
JENJANG PELATIHAN,
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL PENGALAMAN

S3 Subspesialis
9
AHLI
S2 Spesialis 8

Profesi 7

S1 6
D IV
TEKNISI/ANALIS
D III 5

D II 4

DI 3

Sekolah OPERATOR
Sekolah 2
Menengah Menengah
Umum Kejuruan 1
AKADEMIK KEJURUAN, VOKASI,
PROFESI
3 SERTIFIKASI

Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi


OKUPASI NASIONAL PAKET (CLUSTER)
1. Dibuat oleh Otoritas nasional 1. Dikembangkan oleh BNSP/LSP
2. Berlaku nasional dan harmonis 2. Dikembangkan sesuai kebutuhan industri.
dengan skema sertifikasi
internasional 3. Dibuat oleh Komite Skema LSP yang
mewakili para pemangku kepentingan
Contoh: (stakeholders).
 Jabatan Fungsional: Asesor,
Analis
 Jabatan Struktural: Manager,
Direktur, Supervisor, Team
Leader
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI 3 SERTIFIKASI

Adalah lembaga yang dibentuk 1. LSP Pihak 3: LSP yang didirikan oleh asosiasi
oleh pengguna, yaitu : industri dan asosiasi profesi, dengan dukungan
 Industri lembaga teknis pemerintah
 Masyarakat 2. LSP Pihak 2: LSP yang didirikan oleh industri
 Lembaga Pendidikan untuk melakukan sertifikasi kepada
 Lembaga Profesi pemasoknya, atau otoritas kompeten
Bertugas melakukan pengukuran mewajibkan kepada jejaringnya.
(assesment) terhadap para 3. LSP Pihak 1:
assesee, berdasarkan standar
yang ditetapkan. – Industri: didirikan oleh industri untuk
sertifikasi karyawannya sendiri.
– Lembaga Pendidikan Vokasi: didirikan oleh
lembaga pendidikan vokasi untuk siswanya
selama dalam proses pembelajaran.
4. Panitia Teknis Uji Kompetensi: dibentuk oleh
BNSP bekerjasama dengan lembaga pemerintah
atau otoritas kompeten yang memerlukan
penerapan sertifikasi.
34
Jenis-Jenis Standar Kompetensi Kerja 3 SERTIFIKASI
(PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS)

Standar kompetensi khusus,


yaitu standar yang dibuat, ditetapkan dan digunakan
secara khusus oleh dan untuk organisasi tertentu,

Standar kompetensi internasional,


yaitu standar yang dengan sengaja diadopsi dari
standar internasional,

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


(SKKNI),
yaitu standar kerja yang dibuat dan diusulkan oleh
sektor industri tertentu, mengenai kompetensi kerja
pada keahlian tertentu yang ditetapkan dan
disahkan untuk diberlakukan secara Nasional.
PROSES LISENSI 3 SERTIFIKASI
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

5 MEMBENTUK
BNSP
REKOMENDASI 6 MENUNJUK
ASSESSOR 4
7
KOMITE TEKNIK* 2 LAPORAN
ASSESSMEN

TIM ASSESSOR LISENSI


1
MENGAJUKAN ASSESSMEN/
PERMOHONAN RE-ASSESSMEN 8

3 SURVAILEN

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


PROSES GENERIK
SERTIFIKASI KOMPETENSI 3 SERTIFIKASI
Membentuk
6
LSP atau PTUK

7 Menunjuk
Assessor 5
Rekomendasi Laporan
3
Assessmen 8
KOMITE TEKNIK*
TIM ASSESSOR
KOMPETENSI
1 Assessmen
Mengajukan 4
Permohonan 9
PESERTA di TUK
Survailen

2 Memilih TUK

PESERTA UJI KOMPETENSI


DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN
DITJEN BINALATTAS
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, LT 6A
Tel. 021-52963358 Faks. 021-52963358
Jakarta Selatan – Indonesia 12950

DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN

Anda mungkin juga menyukai