Anda di halaman 1dari 35

Strategic Management

EVALUASI DAN
PENGENDALIAN STRATEGI
(Strategy Evaluation & Control)

Drs. I. Hardhy Winarta, M.M.


Lektor Kepala Bidang Manajemen
Strategic Management Model

Environmental Strategy Strategy Evaluation


and Control
Scanning Formulation Implementation and Control

External Mission
Reason for
Societal
existence
Environment: Objectives
General Forces
What results
to
Task Strategies
accomplish
Environmentt:
by when Plan to
Industry Analysis
achieve the
Policies
mission &
Internal objectives Broad
guidelines for Programs
Structure decision Process
Chain of Command making Activities to monitor
needed to performance
Culture Budgets and take
accomplish
Beliefs, Expectations, a plan corrective
Cost of the
Values action
programs
Procedures
Resources
Sequence
Assets, Skills
of steps
Competencies,
needed to
Knowledge do the job Performance

Feedback/Learning

2 Copyright I. Hardhy Winarta, 2005


Hakikat Evaluasi Strategi
 Evaluasi dan pengendalian strategi adalah proses
memantau kinerja perusahaan dan mengambil
tindakan korektif atas deviasi yang terjadi.

 Evaluasi dan pengendalian strategi merupakan


proses memonitor kegiatan guna meyakinkan
bahwa semua kegiatan telah terlaksana
sebagaimana direncanakan, serta melakukan
tindakan koreksi atas berbagai deviasi yang
signifikan.

 Tujuan evaluasi dan pengendalian strategi adalah


untuk memastikan terlaksananya strategi pada jalur
yang benar ke arah pencapaian tujuan organisasi.
Why must Strategy be Evaluated?

 Organisasi biasanya menjadi lemah dan tidak


terlindungi justru pada saat berada pada posisi
puncak kesuksesannya. (“Organizations are most
vulnerable when they are at the peak of their success.” -
R.T. Lenz).
 Oleh karena itu, strategi harus dievaluasi untuk
menjaga agar tetap berfungsi baik dalam menjaga
organisasi mampu beroperasi dengan baik dalam
mencapai tujuannya.

4 10/15/2019
Why must Strategy be Evaluated?
 Strategi itu seringkali dikaitkan dengan masa
depan, namun disusun berdasarkan asumsi-
asumsi sebagai hasil analisis kondisi masa
lalu..”(Henry Mintzberg).
 Kondisi lingkungan eksternal dan internal suatu
organisasi itu bersifat dinamis – selalu berubah.
Oleh karena itu, strategi harus dievaluasi agar
tidak menjadi usang (obsolete). Dengan
dievaluasi dan dikendalikannya strategi, dapat
memastikan terlaksananya strategi pada jalur
yang benar ke arah pencapaian tujuan organisasi.
5 10/15/2019
Why Is Control Important?
 Kontrol memungkinkan para manajer
mengetahui apakah tujuan dan
rencananya mencapai target, serta apa
tindakan selanjutnya.
 Sistem kontrol menyediakan informasi
dan umpan-balik bagi upaya
peningkatan kinerja organisasi.
 Kontrol juga meningkatkan keamanan
fisik lokasi kerja serta mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja/operasional organisasi.
Mengevaluasi Strategi:
Apa yang dievaluasi?
 Strategi diformulasikan dan diimplementasi-
kan untuk mendukung keberhasilan organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuannya.
 Salah satu indikasi tercapainya tujuan
organisasi adalah meningkatnya kinerja
organisasi (organizational performance).
 Jadi mengevaluasi strategi dapat dilakukan
dengan cara mengevaluasi kinerja suatu
organisasi yang menerapkan strategi
dimaksud.
 What Is Organizational Performance?
Kinerja organisasi adalah akumulasi hasil akhir dari semua
proses kerja dan aktivitas organisasi.

 Tolok-ukurnya adalah Efisiensi dan Efektivitas.


 Efficiency: Ukuran tingkat penggunaan sumberdaya
untuk mencapai tujuan organisasi.
 Usually, managers must try to minimize the input of resources
to attain the same goal.
 Effectiveness: Ukuran tingkat ketepatan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
 Organizations are more effective when managers choose the
correct goals and then achieve them.
Strategy Review, Evaluation, & Control

Consistency

Rumelt’s Consonance
4 Criteria
Feasibility

Advantage

Ch 9-9 Copyright 2007 Prentice Hall


Strategy Review, Evaluation, & Control
1. Consistency:
Strategy should not present inconsistent goals
& policies.
2. Consonance:
Need for strategies to examine sets of trends.
3. Feasibility:
Neither overtax resources or create unsolvable
sub-problems.
4. Advantage:
Creation or maintenance of competitive
advantage.
Copyright 2007 Prentice Hall
Types of Control
Proses Mengevaluasi Strategi
Tiga Aktivitas Pokok Evaluasi Strategi:
1. Mengkaji ulang atas landasan penyusunan
Strategi.
2. Mengukur kinerja organisasi dengan
membandingan hasil yang diharapkan dengan
hasil yang sebenarnya.
3. Pengambilan tindakan korektif untuk
memastikan bahwa kinerja sesuai dengan
rencana.
Proses Evaluasi Strategi

MENGKAJI ULANG LANDASAN


STRATEGI

MENGUKUR KINERJA ORGANISASI

AMBIL TINDAKAN KOREKTIF


Evaluation Framework
I. Review Underlying Bases

Differences? Yes

NO
III.
Take
II. Measure Firm Performance
Corrective
Actions

Differences? Yes

NO

Continue present course


Skema Evaluasi Strategis
1. Buat Revisi Matriks IFAS 1. Buat Revisi Matriks EFAS
2. Bandingkan Matriks IFAS Revisi 2. Bandingkan Matriks EFAS Revisi
dan Sebelumnya dan Sebelumnya

Ada perbedaan
signifikan? Ya

Tidak

Mengukur Kinerja Organisasi


Bandingkan Pencapaian Tujuan yang
Direncanakan dengan Kenyataan

Ada perbedaan
signifikan? Ya

Tidak
(1) Mengkaji Ulang Landasan Strategi

• Membuat revisi Matriks Evaluasi Faktor Eksternal


(EFE): Peluang & Ancaman.
• Membandingkan Matriks EFE dan revisi dengan
yang sudah ada.
• Membuat revisi Matriks Evaluasi Faktor Internal
(IFE): Kekuatan & Kelemahan.
• Membandingkan Matriks IFE revisi dengan yang
sudah ada.
Mengkaji Ulang Landasan Strategi
Develop a Revised EFE Matrix:
• How have competitors reacted to our strategies?
• How have competitors’ strategies changed?
• Have major competitors’ strengths and weaknesses changed?
• Why are competitors making certain strategic changes?
• Why are some competitors’ strategies more successful than others?
• How satisfied are our competitors with their present market positions and
profitability?
• How far can our major competitors be pushed before retaliating?
• How could we more effectively cooperate with our competitors?
Mengkaji Ulang Landasan Strategi

Key Questions in Evaluating Strategy:


 Are our internal strengths still strengths?
 Have we added other internal strengths?
 Are our internal weaknesses still weaknesses?
 Do we now have other internal weaknesses?
 Are our external opportunities still opportunities?
 Are there now external opportunities?
 Are our external threats still threats?
 Are there now other external threats?
 Are we vulnerable to a hostile takeover?
(2) Mengukur Kinerja Organisasi

 Mengukur kinerja organisasi


mencakup aktivitas pemban-dingan
hasil yang diharapkan dengan hasil
yang sebenarnya, penyelidikan
terhadap pe-nyimpangan dari rencana,
evaluasi kinerja individu, dan
pengamatan kemajuan yang telah
dibuat ke arah pen-capaian tujuan yang
tersurat.
Mengukur Kinerja Organisasi

 Cara mengukur kinerja perusahaan


berdasarkan tiga perbandingan:
1. Membandingkan kinerja perusaha-an dari
waktu ke waktu,
2. membandingkan kinerja dengan kinerja
perusahaan pesaing,
3. Membandingkan kinerja perusaha-an
dengan indeks rata-rata kinerja industri.
Kriteria Pengukuran Kinerja Organisasi

 Pengukuran Kinerja organisasi dapat mengunakan kriteria


kuantitatif dan kriteria kualitatif.
 Untuk hal-hal berikut dapat diukur secara kuantitatif:
• Pengembalian atas Investasi / ROI
• Pengembalian atas Ekuitas / ROE
• Marjin Laba, Pangsa Pasar
• Pertumbuhan Penjualan
• Pertumbuhan Asset
• Laba Per Saham (EPS – PER)
• Rasio utang terhadap ekuitas
Mengukur Kinerja Organisasi
 Untuk hal-hal berikut dapat diukur secara kualitatif:
1. Apakah strategi secara internal konsisten?
2. Apakah strategi konsisten dengan lingkungan?
3. Apakah strategi tepat dengan SDM yang ada?
4. Apakah strategi melibatkan tingkat risiko yang wajar?
5. Apakah strategi mempunyai kerangka waktu yang benar?
6. Apakah strategi bisa dijalankan?
(3) Melakukan Tindakan Korektif
• Diperlukan untuk membuat organisasi tetap berada
pada jalur tujuan.
• Mendorong organisasi berhasil beradaptasi dengan
lingkungan yang sedang berubah.
• Tindakan korektif membawa organisasi ke posisi yang
lebih baik dengan meman-faatkan kekuatan internal
dan peluang eksternal, menghindari ancaman
eksternal, dan memperbaiki kelemahan internal.
• Melakukan reposisi agar lebih berdaya saing di masa-
masa selanjutnya.
Taking Managerial Action
 Tidak melakukan koreksi apa pun (“Doing
nothing”): Jika deviasi yang terjadi dianggap sebagai
tidak signifikan.
 Melakukan koreksi pada kinerja saat ini
 Tindakan koreksi dilakukan sesegera mungkin,
dengan cara melokasir masalahnya dan memperbaiki
sumber deviasi.
 Melakukan koreksi atas sistem
 Tindakan koreksi dilakukan dengan cara: mengubah
strategi, mengubah struktur, sistem penggajian atau
program pelatihan, mendesain ulang pekerjaan atau
membuat karyawan menjadi lebih bersemangat.
Merevisi standard/ukuran
 Meneliti kembali standar/ukuran yang digunakan,
apakah standarnya realistik, wajar, dan dapat dicapai.
Tindakan Korektif
 Berbagai contoh tindakan korektif:
• Perubahan struktur organisasi
• Penggantian karyawan
• Penjualan saham utk menggalang modal
• Penciptaan kebijakan baru
• Penetapan atau revisi tujuan
• Penambahan tenaga penjualan
• Dlsb.
Berbagai Alat Untuk Menilai
Kinerja Perusahaan
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan ukur untuk
menilai kinerja perusahaan, di antaranya adalah:

 Balanced Scorecard
 CAMEL
 DMAIC
 SIX-SIGMA
 ISO
Mengenai berbagai alat ukur untuk menilai kinerja
perusahaan tersebut dibahas secara khusus pada sesi
berikutnya.
Berbagai Alat dan Tolok-Ukur
Kinerja Perusahaan

 Organizational Productivity
 Productivity: Keluaran/output menye-luruh
berupa produk atau jasa perusahaan
dibandingkan dengan input yang digunakan
untuk menghasilkan output tersebut.
 Output: sales revenues
 Inputs: costs of resources (materials, labor
expense, and facilities)
Berbagai Alat dan Tolok-Ukur
Kinerja Perusahaan
 Organizational Effectiveness
 Mengukur ketepatan dan tingkat keberhasilan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
 Hal-hal yang diukur meliputi:
 Kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi lingkungan,
guna memperoleh sumberdaya yang langka dan bernilai.
(Systems resource model).
 Efisiensi organisasi dalam proses mengubah input menjadi
output. (The Process Model)
 Keefektifan organisasi dalam upayanya memenuhi kebutuhan
masing-masing konstituen organisasi. (Multiple
Constituencies Model).
Organizational Effectiveness Measures
 Industry rankings on:
 Profits
 Return on revenue
 Return on shareholders’ equity
 Growth in profits
 Revenues per employee
 Revenues per dollar of assets
 Revenues per dollar of equity.

 Corporate Culture Audits


 Compensation and benefits
surveys
 Customer satisfaction
surveys
Berbagai Alat dan Tolok-Ukur
Kinerja Perusahaan
Financial Performance Controls
 Traditional Controls  Other Measures
 Ratio analysis  Economic Value Added (EVA)
 Liquidity  Market Value Added (MVA)
 Leverage
 Activity Other Measures
 Profitability  Return On Investment
 Budget Analysis  Return On Assets
 Quantitative standards  Return On Equity
 Deviations
Karakteristik Sistem Evaluasi yang Efektif
 Evaluasi hendaknya ekonomis: efisien dan efektif
(Evaluation activities must be economical).
 Evaluasi seharusnya bermakna bukan sekedar ritual
(Evaluation activities must be meaningful).
 Kegiatan evaluasi hendaknya memberikan informasi yang
aktual dan faktual (Evaluation activities must provide
timely information).
 Didesain untuk menyediakan gambaran yang jelas
(Evaluation system should be designed to provide a true
picture of what is happening).
 Harus dapat memfasilitasi tindakan korektif (Information
derived from evaluation process should facilitate action).
 Proses evaluasi tidak didominasi oleh keputusan yang
tidak bisa direalisasikan (Evaluation process should not
dominate decisions).
Karakteristik Sistem Evaluasi Strategi
yang Efektif

1. Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis,


bermakna, dan berkaitan dengan tujuan
perusahaan.
2. Evaluasi strategi harus dirancang untuk
menyediakan gambaran yang benar mengenai
apa yang terjadi.
3. Proses evaluasi strategi harus membangun
pemahaman bersama, kepercayaan, dan masuk
akal.
Perencanaan Kontinjensi
 Perencanaan Kontinjensi adalah rencana alternatif yang
dapat dijalankan jika peristiwa penting tertentu tidak
terjadi seperti yang diharapkan.

 Contoh rencana kontinjensi yang lazim dalam perusahaan:


1. Jika pesaing utama menarik diri dari pasar tertentu?
2. Jika sasaran penjualan kita tidak tercapai?
3. Jika bencana tertentu terjadi?
4. Jika dengan perkembangan teknologi baru membuat produk baru
kita jadi usang?
Kesimpulan
 Evaluasi Strategi yang efektif memungkin-kan sebuah
organisasi memanfaatkan kekuatan internal,
mengeksploitasi peluang eksternal bagi
pertumbuhannya, memper-tahankan diri dari ancaman,
serta menangani berbagai kelemahan internal sebelum
jadi sesuatu yang melumpuhkan.
 Evaluasi strategi memungkinkan organisasi membuat
keputusan jangka panjang yang efektif, menjalankan
keputusan tersebut secara efektif dan mengambil
tindakan korektif bila diperlukan
Any Question?

35 10/15/2019

Anda mungkin juga menyukai