Anda di halaman 1dari 29

LATAR BELAKANG

Healthcare Associated Infections( HAIs)

Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di


rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain, dimana
pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam masa
inkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit
tapi muncul setelah pulang juga infeksi pada
petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan
kesehatan
INTERAKSI PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
DENGAN KESELAMATAN PASIEN DAN KUALITAS PELAYANAN

KEAMANAN
PASIEN

PENCEGAHAN DAN KUALITAS


PENGENDALIAN INFEKSI
Angka kejadian HAIs

• Angka infeksi per tahun berkisar 0.5-1.3%


• Rasio HAIs 1,3-3,7/1000 hari pasien.
• Jenis HAIs
– ISK 10-71.4%
– IAD 30.3-60%
– IDO 10-25%
– Pneumonia 10-25%
– Incidence of healthcare associated infections (HAIs) in maternity & children’s hospital. Antimicrobial
Resistance and Infection Control 2013 2(Suppl 1):P247.
Tiga unsur penyebab infeksi RS

 Sumber penularan
(Reservoir/Source)
 Pejamu (Host)
 Penularan /Transmisi
Healthcare - associated Infections
(HAIs) CONTACT
SUMBER PENULARAN INFEKSI

ENDOGEN EKSOGEN
(dalam) (luar)
FAKTOR KERENTANAN PEJAMU

Umur
Penyakit tertentu
Gizi buruk
Tindakan bedah
Kortikosteroid
Pemakaian peralatan medis
Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS)

Kegiatan yang meliputi perencanaan , pelaksanaan


dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya
mencegah kejadian infeksi di rumah sakit.
TUJUAN PROGRAM PPI
Mencegah atau mengurangi resiko terjadinya
infeksi pada
 Pasien
 Petugas kesehatan lainnya
dengan mempertimbangkan Cost effetive
 Dukungan manajemen
 Struktur organisasi
 Penyusunan Program berbasis data
 IPCN purna waktu
 Mempunyai otoritas
 Tersedianya fasilitas
 Komitmen individu
BAGAN ORGANISASI
KOMITE PPIRS

BAGAN

14
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI) KOMITE PPIRS

 Surveilans infeksi rumah sakit


 Upaya pencegahan infeksi dengan penerapan kewaspadaan
standar
 Penanggulangan infeksi dengan investigasi bila ada KLB
 Pendidikan dan pelatihan dalam bidang pengendalian infeksi
 Pengembangan prosedur kerja dan kebijakan yang mencakup
semua kegiatan di bidang pengendalian infeksi
 Pemilihan dan pengusulan pengadaan bahan dan alat yang
berhubungan dengan pengendalian infeksi rumah sakit

15
Tupoksi Komite PPIRS

• Memberi konsultasi kepada pegawai ttg PPI


• Berperan serta dalam menyusun kebijakan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3).
• Berperan serta dalam menyusun kebijakan clinical governance dan
patient safety
• Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
• pengadaan alat dan bahan kesehatan,
• renovasi ruangan (Infection,
• cara pemrosesan
• alat, penyimpanan alat dan
• linen
• sesuai dengan prinsip PPI

16
Tupoksi Komite PPIRS

• Membuat usulan peringatan sampai dengan penutupan


sementara suatu Departemen / Unit Pelayanan / Instalasi
yang dinyatakan membahayakan / menjadi sumber bahaya
penularan/KLB.
• Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur / monitoring proses
surveilans.
• Memberikan usulan / rekomendasi kepada Direktur untuk
pemakaian antibiotika yang rasional di rumah sakit
berdasarkan hasil pantauan kuman dan menyebar-luaskan
data resistensi antibiotika

17
Surveilans infeksi di Rumah Sakit

 Infeksi daerah operasi (IDO) /Surgical site


infections (SSI)
 Infeksi saluran kemih (ISK) / Urinary Tract
Infections (UTI)
 Infeksi aliran darah (IAD) / Intravascular
Device device Associated Infection
 Sentral
 Perifer (Flebitis)
 Infeksi saluran nafas (Respiratory Tract
Infections)
 Ventilator-associated pneumonia (VAP)
 Hospital-acquired Infections (HAP)
MEMBUAT KEBIJAKAN, STANDAR
PROSEDUR, INSTRUKSI KERJA

1. Kebijakan tentang Kewaspadaan Isolasi


2. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan bagi seluruh pegawai
3. Kebijakan tentang isolasi dengan dugaan emerging diseases
4. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan buku
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
5. Kebijakan tentang single use – reuse
6. Kebijakan tentang manajemen linen
7. Kebijakan renovasi bagunan
8. Kebijakan tentang sanitasi dan lingkungan

19
PENERAPAN KEWASPADAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR

• Hand hygiene 1. Contact: MRSA


• Personal Protective Device 2. Dropplet: Pneumonia
• Sharp and waste management
• Patient placement (Isolation/
3. Air bone: TBC
cohort)
• Health Environment
• Linen Manajement
• Decontamination and sterilisation
• Health-care worker safety
• Lumbal punction procedure
• Cough Etiquette
• Safety injection
ANTIBIOTIC RESISTANCE PROGRAM SYSTEM

Pharmacy and Therapy


Unit Clinical Microbiology

PPRA
(TEAM PPRA + Report
WORKING DIRECTOR
GROUP PPRA)

INFECTION CONTROL DEPT PHARMACOLOGY


COMMITTEE CLINIC
ALUR PEMBUATAN PEDOMAN ANTIBIOTIK

Dept Farmakologi
Klinik dan Unit
Farmasi Komite PPIRS

Pokja PPRA
Dept/Inst/UPT
Draft

Clinical Microbiology /
Tim PPRA
AB Panduan
Direktur
Clinical Pathology antibiotik
PROGRAM PENDIDIKAN & EDUKASI
Petugas, Pasien,, Keluarga dan pengunjung

23
Program Kebersihan Tangan

• Tersedianya fasilitas sarana dan


prasarana Kebersihan tangan dan
APD
• Penempatan Sarana Kebersihan
Tangan
• Terbentuknya Panit ia Implementasi
Cuci Tangan
• Media Informasi (Cetak dan Audio
Visual)
• Edukasi menyeluruh secara bertahap
kepada seluruh petugas, pasien,
keluarga, dan pengunjung
• Tools audit Hand Hygiene
• Pencapain kepatuhan sesuai standar
internasional > 85 %

24
PROGRAM KEBERSIHAN TANGAN
PENANGANAN KLB
MONTORING DAN EVALUASI
RONDE BERKALA
1. Kamis
 Rapat kamisan
2. Kamis pagi
 Ronde kasus sulit
 (Tim kasus sulit)
KESIMPULAN
– PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI
RUMAH SAKIT MERUPAKAN PROGRAM YANG
SISTEMATIS, BERKESINAMBUNGAN, MEMERLUKAN
SURVEILANS, PENDIDIKAN, KOORDINASI DAN
KERJASAMA

– MERUPAKAN PERUBAHAN BUDAYA

– HARUS DIDUKUNG MANAJEMEN


TERIMA KASIH
Thanks for your attention …
Preserving Skin Integrity:
Intact

Anda mungkin juga menyukai