PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
oleh pasien khusunya HIV dan Hepatitis, dan yang lebih utama adalah menekan
angka kesakitan dan kematian.
2. Tujuan
Kegiatan pengendalian infeksi merupakan suatu keharusan untuk
melindungi pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit dari penularan infeksi,
dalam bentuk upaya pencegahan, surveilans dan pengobatan yang rasional.
Pengendalian infeksi juga dapat digunakan sebagai tolak ukur mutu pelayanan
rumah sakit, jadi tujuan dari pengendalian infeksi adalah untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat.
2
BAB II
3
pelayanan Rawat Jalan dan Unit Gawat Darurat. Dan diadakan juga pengobatan
gratis bagi penduduk sekitar. Acara pengobatan gratis tersebut berlangsung
selama 3 hari.
• Pada tanggal 20 Mei 2003, secara resmi Bapak Gubernur Provinsi DKI
Jakarta meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng (Grand
Opening). Diiringi dengan pembukaan pelayanan penunjang medis
lainnya, seperti: Laboratorium, Radiologi, Apotik/ Farmasi, CSSD,
Ambulance, dll. Dan sebagai usaha untuk dapat memberikan pelayanan
optimal, maka sampai dengan saat ini RSUD Cengkareng masih terus
melengkapi fasilitas pelayanannya.
• 10 Agustus 2004 : Keluarnya PERDA DKI Jakarta No.14 ttg perubahan
status UPT Dinkes RSUD menjadi PT RS Cengkareng
• 17 September 2004 : Penandatanganan Akte Notaris Pendirian PT RS
Cengkareng.
• 23 Desember 2004 : Keluarnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Azasi Manusia tentang Pengesahan PT RS Cengkareng.
• 1 Januari 2005 : Operasional sebagai RS dengan bentuk baru PT RS
Cengkareng.
• 5 Oktober 2006 : Pembubaran PT RS Cengkareng menjadi BLU
4
BAB III
Visi :
Menjadi rumah sakit terbaik di Indonesia dan terdepan di Asia Tenggara tahun
2020
Misi :
1. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat
2. Mengembangkan manajemen rumah sakit yang profesional
Falsafah :
Pelayanan kesehatan berdasarkan profesionalisme dengan standar pelayanan
prima
Tujuan :
Memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan inovatif didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional
Motto :
Upaya terbaik kami untuk kesehatan anda
Tata Nilai :
1. Jujur
2. Integritas
3. Objektivitas
4. Kemitraan
5. unjuk Kerja Tinggi
5
BAB IV
6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Direktur Utama
Wakil ketua
Komite PPI
Sekertaris
7
BAB VI
URAIAN JABATAN
8
Menentukan dan memutuskan kebijakan – kebijakan yang diusulkan oleh
panitia pengendalian infeksi RSUD Cengkareng
Melaksanakan evaluasi kebijakan pengendalian infeksi nosokomial
2.1. Ketua
Bertanggung jawab : Kepada Direktur
Uraian Tugas :
a. Mengadakan dan memimpin rapat rutin
b. Mengadakan dan memimpin rapat darurat untuk membahas masalah
yang mendadak
c. Melakukan analisa kejadian luar biasa ( KLB ) dan menetapkan kebijakan
dalam penanganan infeksi nosokomial
d. Menjadi narasumber mengenai semua hal yang berkaitan dengan
pengendalian infeksi
e. Memimpin anggota panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial dalam menjalankan semua program PPI
f. Membantu program penelitian dalam bentuk pengendalian infeksi
g. Menyusun dan mengevaluasi standar PPI secara menyeluruh dan
terpadu
h. Memonitor hasil surveilans
2.2. Sekertaris
Bertanggung jawab : Kepada Ketua PPI
Uraian Tugas :
a. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
b. Ikut serta dalam rapat yang diadakan oleh ketua
c. Membuat agenda rapat rutin PPI
d. Mendokumentasi semua kegiatan PPI
9
e. Membuat notulen rapat PPI dan tindak lanjut hasil rapat PPI
f. Membantu ketua dalam menyusun dan mengevaluasi standar PPI
g. Membuat laporan rutin bulanan surveilans infeksi nosokomial
h. Membantu mengadakan pendidikan / pelatihan kepada staf dan petugas
kesehatan lainya.
2.4 Anggota
Bertanggung jawab : Kepada Ketua PPI
Uraian Tugas :
a. Ikut serta dalam rapat – rapat yang diadakan oleh PPI
b. Membantu ketua menyusun kebijakan dan prosedur kerja ( SPO )
mengenai semua kegiatan pengendalian infeksi sesuai dengan bidang
ilmu atau spesialisnya secara tertulis dan menyebarluaskan informasi
tersebut
c. Membantu direktur dalam menetapkan metode, cara identifikasi infeksi
nosokomial dan pelaksanaan surveilans serta mengevaluasi kelayakan
kegiatan dan hasil surveilans
d. Menyusun prosedur dan upaya pencehgahan dan penanggulangan
bahaya infeksi nosokomial dengan menetapkan kewaspadaan standar (
universal precautions )
e. Menyusun prosedur pendeteksian kejadian luar biasa ( KLB ) dan metode
penaggulanganya
f. Menyusun prosedur pemilihan dan kelayakan bahan dan alat yang
berhubungan upaya pengendalian infeksi ( proses sterilisasi, desinfeksi
dan antisepsis )
g. Menyusun kriteria kelayakan struktur dan sistem aliran udara kamar
operasi
h. Menyusun kebijakan dan prosedur kerja penanganan limbah infeksius,
benda tajam dan bahan berbahaya dan beracun
i. Menyusun kebijakan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja tenaga
kesehatan dan tenaga rumah sakit lainya
10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Kejadian infeksi yang dapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di
rumah sakit. Bagi pasien dirumah sakit merupakan persoalan serius yang dapat
menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien
Kejadian infeksi nosokomial menyebabkan pasien lebih lama dirawat dan
mengakibatkan biaya menjadi lebih mahal bagipasien maupun bagi rumah sakit
Untuk itu perlu adanya tata hubungan kerja dan dukungan yang baik antar
bagian yang terkait dalam rangka pengendalian dan pencegahan infeksi
nosokomial di lingkungan rumah sakit
Dalam hal ini bagian pengendalian infeksi mempunyai tata hubungan kerja
dengan bagian – bagian terkait yaitu :
a. Internal meliputi :
- Keperawatan
- Medis
- Lingkungan
- CSSD
- Kamar Operasi
- Laboratorium
- Farmasi
- Gizi
- Laundry
- Fisioterapi
- Kamar jenazah
- Cleaning service
b. Eksternal meliputi :
- Sekertariat rumah sakit
- Rekam medis
- Logistik
- SIM
- Personalia
- Teknisi
11
BAB VIII
12
PENG .
NAMA PENDIDIKAN JABATAN PELATIHAN
KERJA
Dr. Titos S2 Penyakit Kursus dasar
> 10 tahun
Ahimsa,SpPD dalam Ketua PPI pengendalian infeksi
Kursus dasar
S1 Kesehatan pengendalian infeksi > 10 tahun
Yuli Irowati, SKM Masyarakat Sekertaris Pelatihan IPCN
Kursus dasar
> 10 tahun
Dr. Iskandar, SpA S2 Penyakit anak Anggota pengendalian infeksi
Dr. Yusuf Manga, S2 Obstetri dan Kursus dasar
> 10 tahun
SpOG Ginekologi Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 10 tahun
Dr. Sherli Rahman S1 Kedokteran Anggota pengendalian infeksi
Dr. Ida Bagus Kursus dasar
> 10 tahun
Darma Susila, SpB S2 Bedah umum Anggota pengendalian infeksi
Dr. Benyamin Kursus dasar
> 10 tahun
Oktavianus, SpP S2 Penyakit Paru Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 10 tahun
Naila Jauharoh S1 Keperawatan Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 10 tahun
Ary Wicaksono, AMK D3 Keperawatan Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 10 tahun
Retno Dwikanti S1 Anggota pengendalian infeksi
S1 Kesehatan Kursus dasar
> 10 tahun
Renti Nova Masyarakat Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 5 tahun
M. Ridwan, SKM S1 Kesling Anggota pengendalian infeksi
S1 Kes, Kursus dasar
> 10 tahun
Didik Santoso N Masyarakat Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 5 tahun
Ima Resmiati. AMAK D3 Analis Anggota pengendalian infeksi
Dyah Retnaningrum, Kursus dasar
> 5 tahun
S.Farm,Apt S1 Farmasi Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 5 tahun
Siswanto. ST S1 Teknik Anggota pengendalian infeksi
Kursus dasar
> 5 tahun
Zulayho, AMG D3 Gizi Anngota pengendalian infeksi
13
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
a. Program Orientasi
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan program
pengendalian infeksi kepada karyawan baru baik medis maupun nonmedis serta
orientasi untuk mahasiswa keperawatan / kebidanan. Hal ini bertujuan untuk
memberikan bekal pengetahuan dalam hal pengendalian infeksi kepada pegawai
baru maupun mahasiswa yang akan memasuki ruang perawatan.
Jadwal kegiatan orientasi mengikuti jadwal training dari bagian diklat RSUD
Cengkareng
Program yang dijalankan oleh pihak rumah sakit kepada staf komite PPI untuk
menambah wawasan dalam bidang pengendalian infeksi yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit
dengan cara memutus mata rantai penularan penyakit
14
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
15
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu – waktu bila ada masalah atau
sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
Jadwal Rapat
Penjadwalan rapat dilakukan untuk periode satu tahun, rapat diadakan sesuai
jadwal yang sudah diatur, perubahan jadwal rapat dapat terjadi apabila
pimpinan dan anggota PPI banyak yang berhalangan hadir, maka jadwal
rapat akan diatur sesuai dengan kebutuhan.
Jadwal Rapat :
NO BULAN MINGGU
I II III IV
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 september
10 Oktober
11 November
12 Desember
16
BAB XI
LAPORAN BULANAN
Laporan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dibuat setiap bulan dan
dilaporkan kepada Direktur setiap bulan sekali
Laporan diperoleh dari surveilans yang dilakukan setiap hari di tiap unit rawat
inap dan dikumpulkan di sekertariat PPI untuk dilakukan pengolahan data oleh
Infection Control Nurse.
17
BAB X
PENUTUP
18