Anda di halaman 1dari 35

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO )

Ns Novita Simbolon,Skep,Mkep,CIPP,.FISQua

Disampaikan Pada Pelatihan


Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dasar
Tanggal, 25 – 27 Oktober 2023
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai proses pembelajaran ini peserta


mampu menjelaskan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Daerah Operasi sesuai
standar yang sudah ditetapkan oleh institusi
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah proses pembelajaran ini peserta mampu:


✓ Menjelaskan Pengertian
✓ Menjelaskan Tujuan
✓ Menjelaskan Faktor-faktor penyebab
✓ Menjelaskan Kriteria SSI
✓ Menjelaskan Pencegahan IDO dengan Bundles SSI
✓ Kesimpulan
POKOK BAHASAN
✓ Pendahuluan
✓ Latar Belakang
✓ Pengertian
✓ Tujuan
✓ Faktor-faktor penyebab
✓ Kriteria SSI
✓ Bundles SSI
✓ Kesimpulan
PENDAHULUAN

▪ Healthcare Associated Infections (HAIs)


merupakan infeksi yang terjadi selama
proses perawatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes)
▪ Salah satu HAIs yang paling sering
adalah Surgical Site Infection (SSI)
▪ SSI adalah Infeksi daerah operasi yang
terjadi akibat tindakan operasi
▪ Diperkirakan 60% SSIs dapat dicegah
PENGERTIAN
Surgical Site Infection (SSI) merupakan infeksi yang
terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu
tindakan pembedahan yang di dapatkan dalam 30 –
90 hari setelah operasi, pada luka terbuka dan
tertutup, infeksi dapat terjadi di jaringan insisional
superficial, insisional dalam dan insisional rongga
(July 2013 CDC/NHSN Protocol Clarifications)
Surgical Site Infection (SSI)
adalah infeksi yang terjadi:

SETELAH OPERASI
Pada bagian tubuh dimana
dilakukan Tindakan bedah

Terjadi SSI

30 hari atau 90 hari


Paska tindakan bedah

SOURCE: http://www.cdc.gov/HAI/ssi/ssi.html
30 DAY SURVEILLANCE

CODE OPERATIVE PROCEDURE CODE OPERATIVE PROCEDURE


LAM Laminectomy Liver
Abdominal aortic ancurysm repair
AAA Limb amputation transplant Neck
AMP Appendix surgery LTP surgery Kidney
APPY Shunt for dialysis NECK surgery Ovarian
AVSD Bile duct, liver or pancreatic sugery NEPH surgery Prostate
BILI OVRY surgery Rectal
CEA
Carotid endarterectomy Gallbladder PRST
surgery surgery
CHOL REC
COLO Colon surgery SB Small bowel surgery
CESAC Cesarean section SPLE Spleen surgery Thoracic
GAST Gastric surgery Heart THOR surgery
HTP transplant THYR Thyroid and/or parathyroid surgery
HYST Abdominal hysterectomy VHYS Vaginal hysterectomy
KTP XLAP Exploratory Laparotomy
Kidney transplant
OTH
Other NHSN operative procedures not
included in these categories

SOURCE: http://www.cdc.gov/HAI/ssi/ssi.html
90 DAY SURVEILLANCE

CODE OPERATIVE PROCEDURE


BRST
Breast surgery
CARD
Cardiac surgery
CBGB
Coronary artery bypass graft with both chest and donor site incisions
CBGC
Coronary artery bypass graft with chest incision only
CRAN
Craniotomy Spinal
FUSN FX
fusion
HER
Open redution of fracture
HPRO
Hermiorrhapy
KPRO
Hip prosthesis
PACE
Knee prosthesis
PVBY
Pacemaker surgery
RFUSN
Peripheral vascular bypass surgery
VSHN
Refusion of spine
Ventricular shunt
SOURCE: http://www.cdc.gov/HAI/ssi/ssi.html
PATHOGEN PENYEBAB SSI
Mikroorganisme 2009 2010 Mikroorganisme terbesar Infeksi Daerah Operasi
Staphylococcus epidermidis 34.2 50 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus 12.6 - Staphylococcus epidermidis Paling utama
Pseodomonas aeruginosa 11.4 -
MRSA
Spesies Klebsiella 7.2 20
spesies Klebsiella
E,coli 7.1 -
E.coli
MRSA 2.2 -
Lain2 25.3 30
Psedomonas aeruginosa
NHSN 2010-2014
Sumber : Komite PPI RSJPDHK
FAKTOR RISIKO
Intrinsik
Tidak bisa diubah Ekstrinsik
▪ Umur ▪ Klasifikasi luka yang lebih tinggi dan
▪ Radioterapi pembedahan terbuka.
▪ Infeksi kulit/jaringan lunak ▪ Pertukaran udara/ventilasi yang kurang
memadai.
Bisa diubah ▪ Peningkatan lalu lintas ruang operasi
▪ Diabetes yang tidak terkontrol ▪ Sterilisasi instrumen/peralatan yang
▪ Obesitas tidak tepat/tidak memadai.
▪ Malnutrisi ▪ Infeksi yang sudah ada.
▪ Kebiasaan merokok ▪ Persiapan kulit yang tidak memada
▪ Imunosupresi ▪ Pencukuran pra-operasi
▪ Kadar albumin pra-operasi 1.0 mg/dL, ▪ Pemilihan, pemberian, atau durasi
▪ Lama menjalani rawat inap pra-operasi antibiotik profilaksis yang tidak tepat.
setidaknya 2 hari
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko intra operasi
▪ Waktu operasi yang lama. Faktor risiko pasca
▪ Transfusi darah. operasi
▪ Teknik aseptik dan
pembedahan. ▪ Hiperglikemia dan
▪ Pemakaian sarung diabetes masih terbilang
tangan/lengan sangat kritikal selama
▪ Antiseptik. periode paska-operasi.
▪ Hipoksia. ▪ Perawatan luka
▪ Hipotermia. ▪ Transfusi darah paska
▪ Kontrol gula darah yang tidak operasi.
adekuat.
FAKTOR PENYEBAB SSI ( FISHBONE )
SSI Fishbone Diagram

SSI
KLASIFIKASI IDO
Kriteria SSI yang diterapkan National
Healthcare Safety Network (NHSN)

Infeksi Daerah Operasi Superficial - Superficial incisional SSI


Harus memenuhi semua kriteria berikut:
1. Tanggal kejadian infeksi berlangsung dalam 30 hari setelah prosedur operasi (hari ke-1 = tanggal
prosedur)
2. Hanya melibatkan jaringan kulit dan subkutan pada insisi tersebut dan
3. Pasien menunjukkan setidaknya salah satu dari yang berikut ini:
a. Drainase purulen dari insisi superfisial.
b. Organisme yang diidentifikasi dari spesimen yang diperoleh secara aseptik dari insisi superfisial
atau jaringan subkutan.
c. Insisi superfisial yang sengaja dibuka oleh dokter bedah, dokter yang memeriksa, atau Petugas
lain yang ditunjuk dan pengujian berbasis kultur atau nonkultur tidak dilakukan DAN Pasien
memiliki setidaknya salah satu tanda atau gejala berikut ini: nyeri atau nyeri tekan,
pembengkakan lokal; eritema; atau sensasi panas.
d. Diagnosis IDO superfisial oleh dokter bedah atau dokter yang memeriksa atau petugas lain
yang ditunjuk.
Kriteria SSI yang diterapkan National
Healthcare Safety Network (NHSN)

Infeksi Daerah Operasi Dalam- Deep incisional SSI


Harus memenuhi semua kriteria berikut:
1. Tanggal kejadian infeksi berlangsung dalam 30 atau 90 hari setelah prosedur operasi (di mana
hari ke-1 = tanggal prosedur) bergantung pada jenis prosedurnya dan
2. Melibatkan jaringan lunak dalam pada insisi (misalnya lapisan fascia dan otot) dan
3. Pasien menunjukkan setidaknya salah satu dari yang berikut ini:
a. Drainase purulen dari insisi dalam.
b. Insisi dalam yang mengalami dehisensi spontan, atau sengaja dibuka atau diaspirasi oleh dokter
bedah, dokter yang memeriksa, atau petugas lain yang ditunjuk, dan organisme diidentifikasi
melalui metode pengujian mikrobiologi berbasis kultur atau nonkultur yang dilakukan untuk
keperluan diagnosis klinis atau pengobatan DAN pasien menunjukkan setidaknya salah satu dari
tanda atau gejala berikut: demam (>38°C); nyeri atau nyeri tekan lokal. Pengujian berbasis kultur
atau nonkultur yang menunjukkan temuan negatif tidak memenuhi kriteria ini.
c. Adanya abses atau bukti infeksi lainnya pada insisi dalam yang dideteksi pada
pemeriksaan histopatologi atau anatomi kotor, atau uji pencitraan.
Kriteria SSI yang diterapkan National
Healthcare Safety Network (NHSN)

Infeksi Daerah Operasi Organ - Organ/Space SSI


Harus memenuhi semua kriteria berikut:
1. Tanggal kejadian infeksi berlangsung dalam 30 atau 90 hari setelah prosedur operasi NHSN (di
mana hari ke-1 = tanggal prosedur) bergantung pada jenis prosedur dan
2. Infeksi melibatkan bagian tubuh mana pun yang lebih dalam daripada lapisan fascia/otot, yang
dibuka atau dimanipulasi selama prosedur operasi dan
3. Pasien menunjukkan setidaknya salah satu dari yang berikut ini:
a. Drainase purulen dari saluran yang ditempatkan ke dalam organ/rongga.
b. Organisme yang diidentifikasi dari cairan atau jaringan dalam organ/rongga melalui
metode pengujian mikrobiologi berbasis kultur atau nonkultur yang dilakukan untuk
tujuan diagnosis klinis atau pengobatan.
c. Adanya abses atau bukti infeksi lainnya pada organ/rongga yang dideteksi pada
pemeriksaan histopatologi atau anatomi kotor, atau uji pencitraan yang menunjukkan
adanya infeksi dan
4. Memenuhi setidaknya satu kriteria untuk lokasi infeksi organ/rongga spesifik
KATEGORI RISIKO SSI

1. Klasifikasi operasi/jenis operasi

2. Kondisi Pasien Berdasarkan American Society of


Anesthesiologist (ASA Score)

3. T. Time /T Point
1. Klasifikasi operasi/jenis operasi

▪ Operasi Bersih
▪ Operasi Bersih Tercemar
▪ Operasi Tercemar
▪ Operasi Kotor atau dengan Infeksi
1. Klasifikasi operasi/jenis operasi

1. Operasi Bersih : 2. Operasi Bersih Tercemar :


➢ Operasi dilakukan pada daerah/ ➢ Operasi membuka traktus
kulit yang pada kondisi pra bedah digestivus, traktus biller, traktus
tidak terdapat peradangan dan urinarius, traktus respiratorius
tidak membuka traktus sampai dengan orofaring, atau
respiratorius, traktus
traktus reproduksi kecuali
gastrointestinal, orofaring, traktus
urinarius atau traktus biller ovarium
➢ Operasi berencana dengan ➢ Operasi tanpa pencemaran
penutupan kulit primer, dengan nyata (gross spillage), contohnya
atau tanpa pemakaian drain operasi pada traktus billier,
tertutup apendiks, vagina a orofaring.
➢ Kemungkinan infeksi tidak lebih ➢ Kemungkinan untuk infeksi 4 –
dari 2 % (Infeksi saat operasi dari 10 %
petugas/lingkungan)
1. Klasifikasi operasi/jenis operasi

4. Operasi Kotor atau dengan Infeksi :


3. Operasi Tercemar :
Perforasi traktus digestivus, traktus
➢ Operasi yang dilakukan urogenitalis atau traktus respiratorius yang
terinfeksi
pada kulit yang terbuka, Melewati daerah purulen (Inflamasi
Bakterial)
tetapi masih dalam waktu Luka terbuka lebih dari 6 jam setelah
kejadian , terdapat jaringan luas atau kotor
emas (Golden periode ) Dokter yang melakukan operasi
menyatakan sebagai luka operasi kotor/
➢ Kemungkinan untuk terinfeksi
Kemungkinan untuk infeksi 40 %
infeksi 20 %
2. Kondisi Pasien Berdasarkan American Society
of Anesthesiologist (ASA Score)

ASA 1 : Pasien sehat

ASA 2: Pasien dg gangguan sistemik ringan – sedang


ASA 3: Pasien dg gangguan sistemik berat
ASA 4: Pasien dg gangguan sistemik berat yang mengancam kehidupan
ASA 5: Pasien tdk diharapkan hidup walaupun dioperasi atau tidak.
3. T. Time /T Point

Jenis operasi T Point ( Hours )


Coronary artery bypass graft 5
Bile duct, liver or pancreatic surgery 4
Craniotomy 4
Head and neck surgery 4
Colonic surgery 3
Joint prosthesis surgery 3
Vascular surgery 3
Abdominal or vaginal hysterectomy 2
Ventricular shunt 2 2
Herniorrhaphy 2
Appendectomy 1 1
Limb amputation 1
SC 1
KATEGORI RISIKO SSI
Berdasarkan :
❑ Klasifikasi jenis operasi (kategori operasi)
➢ Bersih
00
➢ Bersih tercemar
➢ Tercemar
➢ Kotor 11
❑ Klasifikasi kondisi pasien
➢ ASA : 1
00
➢ ASA : 2
➢ ASA : 3
➢ ASA : 4 11
➢ ASA : 5
❑ Durasi operasi
➢ Sesuai dgn waktu yg ditentukan nilai } 0
➢ Lebih dari waktu yg ditentukan nilai } 1
PENCEGAHAN SSI

Menerapkan Bundles Bundle

Seperangkat intervensi Konsep ilmiah berbasis bukti


sahih ( Evidence Base Practices) terdiri dari 4-6
Fokus kepada faktor unsur/elemen bila dilaksanakan menyeluruh setiap
Risiko yang dapat diubah waktu menghasilkan umpan balik terbaik
The US-IHI ( Institute for Healthcare Improvement ), 2001.

ZERO TOLERANCE ZERO INFECTION It is very difficult


TUJUAN PENERAPAN BUNDLE

Untuk mencegah terjadinya Infeksi


Daerah Operasi pada pasien yang
dilakukan tindakan pembedahan
SIAPA YANG MELAKUKAN BUNDLE
Semua individu yang terlibat dalam proses penyembuhan luka
operasi petugas dokter, perawat, pasien dan keluaraga
PENERAPAN BUNDLE SSI

PRE OPERASI
✓ Hindari pencukuran rambut
✓ Antibiotika profilaksis
✓ Gula darah normal
✓ Temperatur tubuh normal
✓ Mandi sore dan pagi hari dengan cairan
antiseptik
PENERAPAN BUNDLE SSI

INTRA OPERASI
✓Surgical hand antiseptic
✓Sterile instrument
✓Antiseptic skin preparation
✓Strict PersonilI
✓Environment
PENERAPAN BUNDLE SSI

PASKA OPERASI
✓Rawat luka teknik steril dengan
cairan NaCl
✓Luka ditutup 24-48 jam,
kecuali ada rembesan atau infeksi
✓Berikan nutrisi sesuai kebutuhan
✓Motivasi dan Penkes
Kebersihan Tangan bedah
SURVEILAN SSI

Jumlah kasus SSI/IDO


------------------------------------------ X 100
Jumlah kasus operasi

Kelompokkan SSI/IDO sesuai dengan jenis operasi


(appendiktomi, SC, laparascopy, CABG) dengan kategori risk
KESIMPULAN

✓ SSIs adalah HAIs paling umum terjadi dan


menimbulkan biaya yang tinggi
✓ SSI 60 % dapat dicegah
✓ Dampak SSIs meningkatkan morbidity,
mortality, lama hai rawat dan biaya
✓ SSIs dapat dicegah dengan kepatuhan
terhadap kebijakan ,pedoman dan standar
yang sudah ditetapkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai