Anda di halaman 1dari 6

GANGGUAN SOMATOFORM

No. : 440/088/SOP/Pkm-
Dokumen Cibeuteung/I/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 04 Juli 2022
Terbit
Halaman : 1/6

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

1. Pengertian Gangguan somatoform adalah merupakan sesuatu kelompok kelainan


psikiatri yang manifestasinya dapat berbagi gejala fisik yang dirasakan
signifikan oleh pasien namun tidak ditemukan penyebabnya secara medis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan kemudahan
dan sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/ penatalaksanaan pertama Gangguan somatoform.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Alat dan Bahan a. Gown / baju APD
b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Stetoskop
f. Senter
g. Blangko Resep
h. Blangko Lab
i. Blanko Rujukan pasien
j. RM
k. Buku Register BP dan Anak

6. Langkah-langkah 1. Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan


2. Pasien dipersilakan masuk ruangan pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan:
Pasienya biasanya dating keluhan fisik tertentu.
1. Keluhan atau gejala fisik berulang.
2. Dapat disertai dengan permintaan pemeriksaan medis.
3. Hasil periksaan medis tidak menunjukan adanya kelainan yang
dapat menjelaskan keluhan.
4. Onset dan kelanjutan dari keluhan berhubungan erat dengan
peristiwa kehidupan dari keluhan berhubungan erat dengan
peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan atau konflik-
konflik.
5. Pasien biasanya menolak upaya untuk membahas kemungkinan
adanya penyebab psikologis.
6. Dapat terlihat perilaku mencari perhatian terutama pada pasien
yang tidak puas karena tidak berhasil membujuk dokter
menerima persepsinya bahwa keluhan yang dialami merupakan
penyakit fisik dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

a. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana.


Tidak ada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang spesifik
yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis gangguan somatoform
pemeriksaan fisik dan penunjang dilakukan untuk mengeksklusi
kelainan organik yang dianggap relevan dengan keluhan pasien.
Pemeriksaan penunjang yang terlalu berlebihan perlu dihindari agar
tidak menambah kekhawatiran pasien.
b. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan:
1. Dokter harus menerima bahwa pasien memang betul-betul
merasakan gejala pada tubuhnya dan memahami bahwa gejala-
gejala tersebut menganggu pasien. Membangun kemitraan
dengan kepercayaan dari pasien.
2. Bila terdapat kecurigaan adanya gangguan somatoform, dokter
perlu mendiskusikan kemungkinan ini sedini mungkin dengan
pasien.
3. Dokter perlu mengedukasi pasien mengenai gangguan yang
dialaminya dengan berempati dan menghindari konfrontasi
dokter harus menunjukkan kesungguhan untuk membantu pasien
sebaik-baiknya tanpa memaksa pasien untuk menerima pendapat
dokter.
4. Pemeriksaan medis dan rujukan ke layanan sekunder yang tidak
perlu harus dihindari. Bila ada gejala baru, dokter perlu berhati-
hati dalam menganjurkan pemeriksaan atau rujukan.
5. Dokter harus memfokuskan penatalaksanaan pada fungsi pasien
sehari-hari, bukan gejala, serta pada pengelolaan gejala, bukan
penyembuhan.
6. Dokter harus memfokuskan penatalaksanaannya pada fungsi
pasien sehari-hari, bukan gejala, serta pada pengelolaan gejala,
bukan penyembuhan. Dokter perlu menekankan modifikasi gaya
hidup dan reduksi stress. Keluarga pasien dapat dilibatkan dalam
tatalaksana bila memungkinkan dan diperlukan. Pasien mungkin
perlu dibantu untuk mengindentifikasi serta mengelola stres
secara efektif, misalnya dengan relaksasi, breathing control.
Peningkatan aktifitas fisik dapat disarankan untuk mengurangi
fatigue dan nyeri muskuloskeletal.

Konseling dan Edukasi:


Menyarankan pasien dan keluarga untuk control rutin.

4. Waktu dalam melakukan pemeriksaan Gangguan Somatoform 10-


15 menit.
7. Diagram Alir (jika
dibutuhkan) Pasien Masuk :
Melakukan Anamnesa

Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)

Menegakkan diagnosa klinis

Melakukan Therapy

Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)

Mengarahkan pasien untuk mengambil


obat ke ruang obat

Selesai

8. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
Pendaftaran
Rekam medis
9. Unit Terkait Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
10. Dokumen terkait -
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
11. Rekaman Histori
Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK
GANGGUAN SOMATOFORM

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

drg. Gema Femina


NIP : 198111142014122001
DAFTAR TILIK
GANGGUAN SOMATOFORM

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

Nadia Fahmi Silabi, Apt


NIP : 199301172019022006

Anda mungkin juga menyukai