Anda di halaman 1dari 6

CRACKED NIPPLE

No. : 440/159/SOP/Pkm-
Dokumen Cibeuteung/I/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 04 Juli 2022
Terbit
Halaman : 1/6

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

1. Pengertian Cracked nipple merupakan masalah yang sering ditemukan pada ibu
menyusui dan menjadi salah satu penyebab ibu memilih untuk berhenti
menyusui bayinya. Diperkirakan sekitar 80-90% ibu menyusui mengalami
nipple pain dan 26% di antaranya mengalami lecet pada puting yang biasa
disebut dengan nipple crack. Kerusakan pada putting mungkin terjadi
karena trauma pada putting akibat cara menyusui yang salah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan kemudahan dan
sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/penatalaksanaan pertama Pada Cracked nipple.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022
tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Alat dan Bahan a. Gown / baju APD
b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Lampu.
f. Senter
g. Blangko Lab
h. Blanko Rujukan pasien
i. RM
j. Buku Register BP dan Anak

6. Langkah-langkah 1. Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan


2. Pasien dipersilakan masuk ruangan pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :
a. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan : Adanya nyeri pada puting susu dan nyeri bertambah jika
menyusui bayi.
Penyebab : Dapat disebabkan oleh teknik menyusui yang salah atau
perawatan yang tidak benar pada payudara. Infeksi monilia dapat
mengakibatkan lecet.
b. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Fisik didapatkan:
1. Nyeri pada daerah putting susu.
2. Lecet pada daerah putting susu.
Pemeriksaan Penunjang:
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan diagnosis.
c. Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis : Diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik.
Komplikasi : Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi demam
dan pembengkakan pada payudara.
d. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
1. Teknik menyusui yang benar.
2. Puting harus kering.
3. Mengoleskan colostrum atau ASI yang keluar di sekitar puting
susu dan membiarkan kering.
4. Mengistiraharkan payudara apabila lecet sangat berat selama 24
jam.
5. Lakukan pengompresan dengan kain basah dan hangat selama 5
menit jika terjadi bendungan payudara.
Medikamentosa:
1. Memberikan tablet Parasetamol tiap 4–6 jam untuk menghilang-
kan nyeri.
2. Pemberian Lanolin dan vitamin E.
3. Pengobatan terhadap monilia.
Konseling dan Edukasi:
1. Tetap memberikan semangat pada ibu untuk tetap menyusui jika
nyeri berkurang.
2. Jika masih tetap nyeri, sebagian ASI sebaiknya diperah.
3. Tidak melakukan pembersihan puting susu dengan sabun atau zat
iritatif lainnya.
4. Menggunakan bra dengan penyangga yang baik.
5. Posisi menyusui harus benar, bayi menyusui sampai ke kalang
payudara dan susukan secara bergantian di antara kedua payudara.
Kriteria Rujukan : Rujukan diberikan jika terjadi kondisi yang
mengakibatkan abses payudara.

1. Waktu dalam melakukan pemeriksaan cracked nipple 15-20


menit.

7. Diagram Alir (jika


dibutuhkan) Pasien Masuk :
Melakukan Anamnesa

Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)

Menegakkan diagnosa klinis

Melakukan Therapy

Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)

Mengarahkan pasien untuk mengambil


obat ke ruang obat

Selesai

8. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
9. Unit Terkait Pendaftaran
Rekam medis
Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
10. Dokumen terkait -
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
11. Rekaman Histori
Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK

CRACKED NIPPLE

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

drg. Gema Femina


NIP : 198111142014122001
DAFTAR TILIK
CRACKED NIPPLE

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

Nadia Fahmi Silabi, Apt


NIP : 199301172019022006

Anda mungkin juga menyukai