Anda di halaman 1dari 6

ABORTUS SPONTAN KOMPLIT

No. : 440/154/SOP/Pkm-
Dokumen Cibeuteung/I/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 04 Juli 2022
Terbit
Halaman : 1/6

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

1. Pengertian Abortus spontan komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari
kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan kemudahan dan
sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penanganan/penatalaksanaan pertama Pada Abortus spontan komplit.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. /SK/Pkm-Cibeuteung/2022
tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi KEPMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Alat dan Bahan a. Gown / baju APD
b. Handscoon
c. Masker
d. Safety glasses / kacamata pelindung
e. Inspekulo
f. Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes kehamilan.
g. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin.
h. Senter
i. Blangko Lab
j. Blanko Rujukan pasien
k. RM
l. Buku Register BP dan Anak

6. Langkah-langkah 1. Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan


2. Pasien dipersilakan masuk ruangan pemeriksaan
3. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :

a. Hasil Anamnesis (Subjective):


Keluhan yang terdapat pada pasien abortus antara lain :
1. Abortus komplit:
a) Perdarahan sedikit.
b) Nyeri perut atau kram ringan.
c) Mulut rahim sudah tertutup.
d) Pengeluaran seluruh hasil konsepsi.
Faktor Risiko:
1. Faktor Maternal
a) Penyakit infeksi.
b) Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme.
c) Gangguan nutrisi yang berat.
d) Penyakit menahun dan kronis
e) Alkohol, merokok dan penggunaan obat-obatan.
f) Anomali uterus dan serviks.
g) Gangguan imunologis.
h) Trauma fisik dan psikologis.
2. Faktor Janin : Adanya kelainan genetik pada janin.
3. Faktor ayah : Terjadinya kelainan sperma.
b. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik:
1. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu).
2. Penilaian tanda-tanda syok.
3. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia.
4. Mencari ada tidaknya massa abdomen.
5. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer.
6. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
a) Abortus komplit:
1) Osteum uteri tertutup.
2) Perdarahan sedikit.
3) Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
c. Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis:
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaam penunjang.
Komplikasi:
Komplikasi yang dapat terjadi pada abortus ialah perdarahan, infeksi,
perforasi, syok.
d. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan Umum:
Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan menyebabkan
komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penilaian cepat
terhadap tanda vital (nada, tekanan darah, pernasapan dan suhu).
Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus dengan
komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi :
1. Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam
2. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan Sekunder /
RS
Penatalaksaan Khusus sesuai dengan Jenis Abortus:
1. Abortus komplit.
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
Pencegahan :
1. Pemeriksaan rutin antenatal.
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu, ikan, daging, telur).
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan
tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses implantasi
janin.
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga
menghambat sirkulasi uteroplasenta.
5. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet Sulfas Ferosus 600
mg/hari selama 2 minggu,bila anemia berat maka berikan transfusi
darah.
Rencana Tindak Lanjut:
1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional.
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran karena
kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran.
Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) umumnya dapat dipasang secara aman setelah aborsi
spontan atau diinduksi. Kontraindikasi pemasangan AKDR pasca
keguguran antara lain adalah infeksi pelvik, abortus septik, atau
komplikasi serius lain dari abortus.
3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.
1. Waktu dalam melakukan pemeriksaan abortus spontan komplit
15-20 menit.

7. Diagram Alir (jika


Pasien Masuk :
dibutuhkan)
Melakukan Anamnesa

Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang (Bila
Fisik
Perlu)

Menegakkan diagnosa klinis

Melakukan Therapy

Memberikan RUJUK
Edukasi
(Bila Perlu)

Mengarahkan pasien untuk mengambil


obat ke ruang obat

Selesai

8. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
Pendaftaran
Rekam medis
9. Unit Terkait Pelayanan Umum
Rawat jalan
Ruang Tindakan
10. Dokumen terkait -
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
11. Rekaman Histori
Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK

ABORTUS SPONTAN KOMPLIT

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

drg. Gema Femina


NIP : 198111142014122001
DAFTAR TILIK
ABORTUS SPONTAN KOMPLIT

UPT PUSKESMAS dr. HIDAYAH ILMIATI .K


CIBEUTEUNG UDIK NIP : 197909192014122001

Unit : UPT Puskesmas Cibeuteung Udik


Nama Petugas : Liliana Anggraeni Amd.Keb
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memakai APD Level 2 sebelum melakukan pelayanan?
2 Apakah petugas menerima rekam medis dari petugas pendaftaran?
3 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
4 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan Rekam
Medis?
5 Jika ada ketidak sesuaian data apakah petugas mengkonfirmasikan
dengan sub unit pendaftaran?
6 Apakah Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila perlu)?
8 Apakah Petugas menegakan diagnosis klinis?
9 Apakah Petugas melakukan therapy?
10 Apakah Petugas memberikan edukasi?
11 Apakah Petugas merujuk (bila perlu)?
12 Apakah Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat ke
ruang obat?
Jumlah
Compliance Rate (CR)

Pelaksana / auditor

Nadia Fahmi Silabi, Apt


NIP : 199301172019022006

Anda mungkin juga menyukai