4. Referensi a. Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasyankes Primer.
b. Joesoef, aboe amar. Vertigo Dalam Kapita Selekta Neurologi Edisi ke
dua. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2000 : 341-358
c. Poerwadi, Troeboes dan Herjanto Poernomo. Vertigo Dalam
Neurologi Pelayanan. Surabaya : FK UNAIR/RSUD Dr. Soetomo,
1994 : 132-145
6. Langkah- a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
langkah b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
keadaaan umum, tekanan darah, tensi, nadi, berat badan, suhu
tubuh, pemeriksaan kepala/leher, dada, perut dan ektremitas
d. Pemeriksaan penunjang meliputi:
Pemeriksaan THT rutin, tes keseimbangan Romberg, stepping
e. Penegakan diagnosis vertigo
f. Pemberian terapi :
1. Dimenhidrinat, lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Dengan dosis 25
mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari
2. Manuver: brand-darroft
g. Apabila tidak ada perbaikan dalam terapi, anjurkan pasien untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit, diantaranya: tes
audiologi, tes radiologi, foto mastoid
7. Diagram Alir
Anamnesa keluhan pasien & Kartu status
pemeriksaan fisik
Mencatat hasil
Pemeriksaan penunjang:
THT rutin
Terapi:
a. Antihistamin: dimenhidrinat 4x25-50
mg per oral
b. Manuver: brand darroft
Apotek Resep