Anda di halaman 1dari 3

TETANUS

No. Dokumen : SOP/ICDX.002/2021


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 6 Juni 2021
Halaman : 1/3
Antonius Gabhe. Amd. Kep
UPTD
NIP.19740512 1990 03 1
PUSKESMAS
008
NUALAIN

1. Pengertian Tetanus adalah penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh
tetanospasmin. Tetanospasmin adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh
clostridium tetani, ditandai dengan spasme tonik persisten disertai
dengan serangan yang jelas dan keras. Spasme hampir selalu terjadi
pada otot leher dan rahang yang menyebabkan penutupan rahang
(trismus, lockjaw), serta melibatkan tidak hanya otot ekstrimitas, tetapi
juga otot-otot batang tubuh

2. Tujuan
Sebagai bahan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan tetanus di Puskesmas Nualain

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nualain Nomor : Pusk.Nln/045/SK/UKP/2019


tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasyankes Primer

5. Prosedur Persiapan alat dan bahan

6. Langkah- a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah b. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
keadaaan umum, tekanan darah, tensi, nadi, berat badan, suhu
tubuh, pemeriksaan kepala/leher, dada, perut dan ektremitas
d. Penegakan diagnosis tetanus.
e. Penatalaksanaan :
Pemberian terapi :
1. Manajemen luka yang baik
2. Pengawasan, agar tidak ada hambatan fungsi respirasi
3. Ruang isolasi, untuk menghindari rangsangan luar seperti suara,
cahaya-ruangan redup dan tindakan terhadap penderita
4. Oksigen
5. Antikonvulsan
Diazepam secara intravena dosis 0.5 mg/kgbb/kali perlahan-
lahan dengan dosis optimum 10 mg/kali diulang setiap kali
kejang. Kemudian diikuti oleh pemberian diazepam oral dengan
dosis 0.5 mg/kgbb/kali sehari diberikan 6 kali. Dosis maksimal
diazepam 240 mg/hari.
f. Kriteria Rujukan :
1. Bila tidak terjadi perbaikan setelah penanganan pertama
2. Terjadi komplikasi seperti distress sistem pernafasan
3. Rujukan ditujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
yang memiliki dokter spesialis neurologi

7. Diagram Alir
Anamnesa & pemeriksaan Kartu status
fisik, amati tanda bahaya

Kartu status
Penegakan diagnosis :Tetanus

Pemberian terapi :
Manajemen luka yang baik
Pengawasan, agar tidak ada hambatan fungsi
respirasi
Ruang isolasi
Oksigen
Antikonvulsan
Diazepam secara intravena dosis 0.5 mg/kgbb/kali
perlahan-lahan dengan dosis optimum 10 mg/kali
diulang setiap kali kejang. Kemudian diikuti oleh
pemberian diazepam oral dengan dosis 0.5
mg/kgbb/kali sehari diberikan 6 kali. Dosis
maksimal diazepam 240 mg/hari

Form informed
consent

Rujuk Rumah Sakit Form rujukan


setelah stabil untuk
mendapatkan ATS,
penicillin prokain, dan
perawatan isolasi Lembar observasi
rujukan

8. Hal-hal yang Petugas bersama-sama melaksanakan koordinasi dan tindakan


perlu di
perhatikan

9. Unit Terkait a. Loket pendaftaran


b. Pelayanan Umum
c. Pelayanan Lansia
d. UGD
e. Apotek

10. Dokumen Rekam medic, register


terkait

11. Rekam No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal dimulai di


Histori berlakukan
perubahan - - - -

Anda mungkin juga menyukai