Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

DBD

Nomor : 4.0 / PKM.PSK / SOP / I /2021

Revisi Ke : 00

Berlaku Tanggal : 5 Januari 2021

Disetujui,

Kepala Puskesmas Pasar Curug

Drg.Tohiroh

NIP. 1979

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS UPTD CURUG


Jl. Raya STPI,Kecamatan Curug

Kel. Sukabakti, Kab. Tangerang

Telp (021) 5980801 Email: puskesmas.curug@gmail.com


DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
.

440/SOP/UKP.I/
No. Dokumen :
PKM.PSK/I/2021

SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS Drg.Tohiroh
CURUG NIP. 1979

Demam berdarah dengue adalah penyakit infrksi yang di sebabkan


1. Pengertian
oleh virus dengue dari nyamuk aedes aegifty

2. Tujuan 1. Sebagai pedoman petugas dalam menegakan diagnosis dan tata

Laksana paien DBD

2. Memberikan informasi tentang faktor resiko (lingkungan, perilaku

dll)

3. Kebijakan 1. Semua Tindakan yang di lakukan harus berdasarkan SOP

4. Referensi 1. PERMENKES no.5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi
Dokter di FKTP

5. Prosedur 1. petugas menangani pasien sesuai dengan nomor urut antrian.


2. petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang pemeriksaan
3. petugas melakukan anamnesis tersusun :
a. menanyakan keluhan pasien.
b. menanyakan Riwayat penyakit sekarang
c. menanyakan Riwayat penyakit terdahulu
d. menanyakan riwayat penyakit keluarga
Pada anamnesis di temukan demam dengan atau tanpa perdarahan
(demam bifasik akut 2 – 7 hari) , nyeri kepala, nyeri retroorbital,
myalgia/atralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri perut, mual
muntah hematemesis / melena.
4. petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
5. petugas melakukan pemeriksaan fisik yang di perlukan sesuai
keluhan pasien
Hasil pemeriksaan fisik yang dapat di temukan :

- Suhu >37,5 C
- Ptekie/ekimosis/purpua
- Perdarahan mukosa
- Rumple leed (+)
- Hepatomegaali
- Splenomegaly
- Dapat di peroleh tanda-tanda efusi pleura dan asites

6. petugas merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang.


- Darah legkap ( leukopenia, Hematokrit meningkat > 20 % dan
menurun
Dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20 % setelah
pemberian
Terapi cairan, trombositopenia ( trombosit ¸100.000 sel/mm3),
Hipo Proteinemia, pemeriksaan serologi dengue positif DBD
7. Petugas menegakan diagnosa dan atau diferensial diagnosis
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Penunjang (jika ada)
8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosayang di tegakan.
a. medikamentosa
b. Non-medikamentosa
- terapi simtomatik dengan analgetic antipiretik
- pemeliharaan volume cairan sirkulasi tubuh
9. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien.
a. Memberikan pengertian kepada pasin dan keluarga tentang per
jalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga pasien dapat me
ngerti bahwa tidak ada obat untuk penanganan DBD, terapi hanya
bersifat supportif dan mencegah perburukanpenyakit.
b. Memberikan informasi kepada pasien tentang kegiata 3 M ( me
nguras, menutup dan mendaur ulang barang2 bekas).
c. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olah raga rutin.
10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan
Kesehatan yang lebih tinggi.
Indikasi Rujukan DBD :
1. Terjadinya perdarahan massif (hematemesis/melena)
2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai doosis 15
ml/kg/jam, kondisi belum membaik
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti
(kejang, penurunan kesadaran dan lain nya)
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub
Unit farmasi
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan
Diagnosis, terapi, rujukan yang telah di lakukan di dalam rekam
Medis.
6. Bagan Alir
Pasien DBD

Mempersilahkan pasien masuk ruang


periksa

Anamnesis

Melakukan pemeriksaan fisik

Merujuk pasien bila ada indikasi

Menegakan diagnose dan


memeberikan terapi

konseling

Dokumentasi

7. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas


2. BP umum
3. UGD
4. Farmasi

8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai