Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DEMAM

No. Dokumen : 316/UKP/2021


No. Revisi : 01
SOP Tanggal terbit : 15 Januari 2021
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS dr. Ni Luh Toni Parwati
TAMPAKSIRING II NIP. 19710416 200012 2 003
Pengertian Panas lebih dari 37,60C secara terus –menerus menggigil

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan demam

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Tampaksiring II Nomor 440/068/PUSK/I/2021 Tentang
Pelayanan Klinis pada UPTD Puskesmas Tampaksiring II

Referensi 1. Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


2. Keputusan Mentri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
3. Buku Panduan BT & CLSS (Basic Life Support & Basic Cardio Life
Support) Diklat Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118 Tahun 2012

5. Prosedur Alat dan Bahan :


Thermometer
Pulpen

6. Langkah-langkah 1. Informed concents


2. Pakai APD (masker, handscoond
3. Lakukan pengukuran suhu tubuh terhadap pasien
4. Lakukan Penanganan terhadap demam
a. Tirah baring:
Aktifitas fisik yang tinggi dapat meningkatkan suhu tubuh anak
dengan demam dan tanpa demam. Walaupun demikian,
pergerakan anak yang demam selama aktivitas normal tidak
cukup menyebabkan demam. Memaksakan anak demam untuk
tirah baring tidak efektif, tidak disenangi dan mengganggu secara
psikologis. Suatu penelitian kontrol-kasus dari 1082 anak dengan
demam, ditemukan bahwa tirah baring tidak menurunkan suhu
secara signifikan.
b. Kompres air hangat (tepid sponging):Tirah baring
Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat.
Penggunaan kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat
selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu
menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit
melalui proses penguapan. Jika dokter dan orang tua merasa
kompres diperlukan (misalnya suhu tubuh meningkat lebih dari 40
derajat Celsius, yang tidak respon obat penurun panas, maka
penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu
untuk menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak
bagian hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air hangat.
c. Kompres dingin:
Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam
karena dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point)
hipotalamus, mengakibatkan badan menggigil sehingga terjadi
kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh
darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh.
Selain itu, kompres dingin mengakibatkan anak merasa tidak
nyaman.
5. Tegakkan diagnosis demam
6. Diagnosis Deferensial
Demam typoid, DHF Malaria + Common Cold + FOU (Fever
Unknown Origin)
7. Lakukan Pemeriksaan Lab Bila diperlukan
Hb, leko, Diff, trombosit, Darah Tepi, Widal
8. Lakukan Kualifikasi perawatan
Demam Dengan pendarahan langsung dirujuk
Demam dengan kesadaran menurun langsung dirujuk
9. Berikan terapi sesuai dengan gejala dan diagnosis
a. Demam typoid : Chlorampenicol
b. Malaria : Chloroquin
c. DHF : Infus Ringer laktat

Informed concernts

Gunakan APD

Lakukan pengukuran Tx

Tidak ada masalah Masalah

Dx demam

7. Bagan alir Melakukan penanganan terhadap Rujuk


demam

1. Tirah baring
2. Kompres air hangat
3. Kompres air dingin
Buruk

Bagus
Pemeriksaan
penunjang

Memberikan terapi
sesuai diagnoss

8. Hal-hal yang perlu Frekuensi pernapasan


diperhatikan
1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Puskesmas Pembantu
9. Unit terkait
4. Puskesmas Keliling

10. Dokumen terkait Rekam medis


Catatan tindakan
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1. Permenkes NO 75 Tahun Menjadi Permenkes 6 Januari 2021
2014 Tentang Pusat NO 43 Tahun 2019
Kesehatan Masyarakat Tentang Pusat
Kesehatan
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai