Anda di halaman 1dari 4

DISPEPSIA

Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit : 01/07/2018
Halaman : 1 -1
Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

1.Pengertian Dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu
hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau cepat kenyang
dan sendawa.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan dispepsia.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor .....tentang
Pemberian Layanan Klinis.
4. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5.Alat dan 1.Kartu rekam medis
Bahan 2.Alat tulis
3.Tensimeter
4.Stetoskop
5.obat antasida
6.Prosedur 1.Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian.
2.Petugas mengecek identitas pasien sesuai dengan kartu rekam
medis pasien.
3.Petugas menjaga privasi pasien.
4.Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat sekarang dahulu, riwayat alergi dan
riwayat penyakit keluarga).
5.Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
6.Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang
sesuai.
7.Jika diperlukan petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
8.Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika
diperlukan).
9.Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan
a.Antasida ∙ dosis dewasa: 1-2 tablet tiap 6-8
jam atau 5-10 ml tiap 6-8 jam
∙ dosis anak: ½ tablet tiap 6-8
jam atau 2,5-5 ml tiap 6-8 jam
Diminum saat perut kosong ( 1
jam sebelum atau 2 jam sesudah

[Type text]
DISPEPSIA
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit : 01/07/2018
Halaman : 2 -1
Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

makan dan sebelum tidur ).


b.Ranitidin atau ∙ Ranitidin:
cimetidin atau dosis dewasa: 150 mg tiap 12
omeprasol jam atau 300 mg sebelum tidur,
selama 4-8 minggu
dosis anak:
3-12 tahun: 2-4 mg/kgBB
tiap 12 jam ( 2-4 minggu)
>12 tahun = dosis dewasa
∙ Cimetidin:
dosis dewasa:400 mg tiap 12
jam
∙ Omeprazol:
dosis dewasa: 10-20 mg tiap 24
jam
minum segera sebelum makan
c.Ansiolitik/antidepresan ∙ Diazepam:
dosis dewasa: 5-30 mg dalam
dosis terbagi ( maksimal 40
mg/hari)
∙ Aprazolam:
dosis dewasa: 0,25-0,5 mg tiap
8 jam
dosis lansia: diawali 0,25 mg
tiap 8-12 jam
Dosis maksimal 3 g/hari
∙ Amitriptilin:
Diminum sebelum tidur
dosis dewasa:25-50 mg
dosis anak:
<6 tahun: 10 mg
>6 tahun: 10-25 mg

10.Petugas memberikan edukasi kepada pasien:


∙ Psikoterapi suportif
∙ Psikoterapi perilaku
11.Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit).

[Type text]
DISPEPSIA
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit : 01/07/2018
Halaman : 3 -1
Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

12.Petugas memberikan resep kepada pasien untuk


diserahkan ke sub unit farmasi.
13.Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesi,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien.
14.Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus
untuk dientery.
15.Petugas mendokumentasi hasil pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data
simpus.
7.Diagram Alir
8.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1.Ruang Pemeriksaan Umum
2.Ruang Farmasi
3.Ruang Laboratorium
4.Ruang Gizi
10.Dokumen 1.Kartu Rekam Medis
Terkait 2.Buku Register
3.Formulir Rujukan
4.Simpus data

11. Rekaman Historis perubahan


Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

[Type text]
DISPEPSIA
Nomor :440/C/VII/SOP/7/2018/00..
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit : 01/07/2018
Halaman : 4 -1
Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai