Soal Bu LISA
1. Bayi berusia 22 bulan (10kg) di bawa ke klinik. Semalam mengalami demam dan
kejang 2x. dokter memberi resep Diazepam oral sebagai profilaksis kejang
1/mg/kg/hari dalam dosis yang terbagi 8 jam, dan dilanjutkan sampai 24 jam setelah
tidak kejang lagi. Berapa dosis yang boleh direkomendasikan untuk 1x pemakaian
obat?
→ E. 3,3mg
2. Untuk kejadian demam pasien pada soal no. 1 dokter memberikan Diazepam selama 2
hari (6 bungkus). Sebagai penanggung jawab coumpounding. Jumlah dan sediaan
mana yang harus disediakan?
→ E. 4 tablet Diazepam 5mg
3. Perempuan berusia 25 tahun baru melahirkan bayi secara premature. Dokter
memberikan antibiotik untuk bayi tersebut. Apoteker melakukan perhitungan dosis
dari dosis dewasa, karena belum ada standar dosis untuk obat tersebut. Karakteristik
apa yang paling tepat untuk menghitung dosis untuk bayi itu?
→ D. Luas permukaan tubuh
4. Anak berumur 3 tahun dengan berat badan normal mendapat resep obat yang tidak
diketahui dosisnya untuk pediatric. Sedangkan dosis obat tersebut untuk dewasa
adalah 600mg per hari dibagi dalam 2 dosis. Berapa dosis untuk anak tadi setiap kali
pemberian obat itu?
→ B. 100 mg
Dosis anak (% dari dosis
Usia Berat badan (kg)
dewasa)
Neonatus 3,4 <12,5
1 bulan 4,2 <14,5
3 bulan 5,6 18
6 bulan 7,7 22
1 tahun 10 25
3 tahun 14 33
5 tahun 18 40
7 tahun 23 50
12 tahun 37 75
5. Laki” berusia 75 tahun, dengan tekanan darah 110/70 mmHg. Mendapatkan resep
obat Captopril 25mg (1-0-1), Aspirin 80mg (1-0-0), B-Kompleks (1-0-1), Paracetamol
500mg (prn) dan Simvastatin 10mg (0-0-1). Diketahui pasien seringkali sempoyongan
dan pernah jatuh setelah penggunaan obatnya. Obat manakah yang berpotensi
menyebabkan masalah pada pasien ini?
→ A. Captopril
6. Apoteker melakukan penelusuran untuk pasien No. 5. Pedoman apakah yang paling
tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
→ C. Beers Criteria
7. Penyebab masalah pasien soal no. 5 adalah:
→ B. Penurunan klirens renal
8. Rekomendasi Apoteker untuk masalah tersebut adalah:
→ A. Penurunan dosis
9. Laki” berusia 45 tahun (BB = 50kg. TB = 1,6m) akan melakukan kemoterapi dengan
Cyclophosphamide sebanyak 5 siklus. 1 siklusnya 21 hari. Dosis yang dianjurkan
60mg/kg. diketahui IBW = (0,9 x H) – 88 dimana H = tinggi badan dalam cm. Berapa
dosis yang akan direkomendasikan?
→ D. 3000mg
10. Ibu dengan anaknya berusia 5 tahun yang mengidap penyakit epilepsi dan
memerlukan pengobatan jangka panjang. Dokter memberikan turunan valproat.
Sediaan manakah yang direkomendasikan untuk pasien?
→ A. Sirup
11. Bentuk sediaan yang dihasilkan dari aktivitas extemporaneous dispensing adalah:
→ B. Unlicensed
12. Penjaminan mutu sediaan yang dihasilkan dari aktivitas extemporaneous dispensing
adalah:
→ C. Beyond Use Date
13. Perempuan 60 tahun mendapatkan resep dari neurolog:
Celebrex: Celecoxib tersedia 200mg/kaps
Panadol: Paracetamol tersedia 500mg/tab
Pumpitor: Omeprazole tersedia 30mg/kaps granul
Sanmag: Al-Mg antacids Chlordiazepoxide tablet
Apakah problem farmasetik yang berpotensi terhadap efektivitas pada resep tersebut?
→ A. Bentuk sediaan
14. Langkah penyelesaian masalah extemporaneous dispensing resep pada soal no. 13
adalah memisahkan obat untuk tidak diracik. Obat yang dimaksud adalah
→ C. Pumpitor dan Sanmag
15. Langkah penyelesaian masalah berikutnya setelah langkah pada soal no 13 adalah
→ B. Menelpon dokter
16. Perempuan hendak menebus resep untuk anaknya yang berusia 7 tahun (BB = 25kg).
R/ Coamox fl I
4 dd cth 1 (po)
Dokter menyampaikan bahwa akan memberi obat selama 5 hari. Clavamox: Co-
amoxiclav 125 mg/5ml, vol setelah 60ml diketahui dosis Co-amoxiclav adalah
10mg/kg untuk diberikan 3-4 kali sehari. Apa problem farmasetik yang berpotensi
terhadap efektivitas dan keamanan pada resep tersebut?
→ B. Dosis dan lama pemberian
17. Langkah penyelesaian masalah berikutnya setelah langkah pada soal no. 16 adalah
→ B. Menelpon dokter
18. Dalam mengoptimalkan pengobatan pasien, apoteker dapat melakukan medication
therapy management (MTM). Salah satu aktivitas MTM adalah mengidentifikasi
masalah pengobatan pasien, terdapat pada elemen:
→ A. Medication Therapy Review (MTR)
19. Perbedaan MTM dengan konsep pharmaceutical Care adalah:
→ B. Pemberdayaan pasien
20. Perempuan usia 60 tahun hendak menebus resep berikut ini
R/ Forbetes
R/ Amadial
R/ Bisoprolol
R/ Captopril
R/ Ascardia
R/ Magalat
Berdasarkan informasi dalam MTR, diketahui sudah mengkonsumsi obat yang selama
10 hari, tanpa obat tambahan untuk maagnya yang muncul setelah penggunaan obat
diabetes dan hipertensinya. Masalah apakah yang dapat di identifikasi?
→ B. Adverse Drug Reaction
21. Dalam melakukan MTR, apoteker dapat menggunakan langkah interview
menggunakan:
→ C. Indian Health Service Counseling Model
22. Apakah parameter monitoring yang anda tentukan untuk pasien di no 24>
→ D. Keluhan gejala maag
23. Apoteker membuat rencana untuk menelepon dokter dalam intervention and/or
referral. Sebagai apoteker, apa rekomendasi yang akan anda sampaikan?
→ B. Stop obat berpotensi ADR
24. Kunci dari apoteker melakukan langkah intervention and/or referral adalah:
→ D. Kompetensi apoteker
25. Apoteker akan melakukan MTM sebagai pelayanan kefarmasian. Mengalami kendala
dalam keterbatasan waktu yang dimiliki. Untuk mewujudkan pelayanan MTM, maka
dapat diawali dengan kondisi pasien:
→ B. Memiliki 2-3 kondisi penyakit kronis
26. Kesalahan penggunaan obat ditinggal pasien (administration error) seringkali
ditemukan pada saat MTR, salah satu solusinya dalam layanan MTM adalah:
→ E. Documentation and Follow up
27. Kesalahan pemberian Personal Medication Record (PMR) dalam patient safety adalah
→ C. Rekonsiliasi pengobatan
28. Dari MTR, diperoleh beberapa identifikasi masalah terkait penggunaan obat pada
pasien yang memiliki kondisi penyakit kronis. Proporsi kejadian terbesar adalah pada
drug use process, yaitu:
→ E. Obat tidak diminum ketika merasa lebih baik
29. Perempuan berusia 65 tahun menebus obat resep pelayanan PRB Sbb:
R/ Levemir flexpen No. II
S 0-0-0-12 unit
Sebelumnya ibu tersebut sudah pernah mendapat resep yang sama di faskes tingkat II
bulan lalu. Pasien tidak punya kulkas di rumahnya. Bagaimana pelayanan yang akan
anda berikan?
→ E. Obat sementara tidak diberikan, dapat diambil 2 minggu lagi
30. Bagaimana penyimpanan dan pencantuman BUD sediaan obat insulin?
→ A. Dalam penggunaan disimpan di suhu ruangan stabil selama 4 minggu
31. Perempuan setengah baya bertubuh semampai, hendak menebus resep rutin dari
Dokter Sp PD untuk dirinya. Apoteker mengkaji resep itu, berikut adalah isi resepnya
tertanggal 14 Mei 2018:
R/ Novorapid Flexpen No. V
S 14-14-14 ac
R/ Lantus Solostar No. III
S 0-0-28 hs
R/ Needle 32 G No. X
Suc
Berdasarkan aspek administratif, data pasien yang manakah yang penting untuk
melakukan kajian resep (Prioritas)?
→ B. No telpon
32. Berdasarkan aspek farmasetik, masalah apa yang terdapat dalam resep obat No. 31
tersebut?
→ E. Jumlah jarum terlalu sedikit
33. Penggunaan jarum insulin maksimal boleh digunakan berapa kali?
→ C. 3
34. Kapan sebaiknya menyuntikan Insulin Lantus, Jika tertulis pada resep signa 0-0-28
hs?
→ E. Pada saat menjelang tidur
35. Perempuan setengah baya bertubuh semampai, hendak menebus resep rutin dari
Dokter Sp PD untuk dirinya. Apoteker mengkaji resep itu, berikut adalah isi resepnya
tertanggal 14 Mei 2018:
R/ Novorapid Flexpen No. V
S 14-14-14 ac
R/ Lantus Solostar No. III
S 0-0-28 hs
R/ Needle 32 G No. X
Suc
Berdasarkan aspek farmasetik, Insulin Novorapid akan tersisa setiap bulannya. Pasien
control rutin setiap 30 hari. Pasien juga mengganti jarum insulinnya setiap hari dan
mengatur aliran insulin setiap penggantian jarum dengan mengeluarkan insulin
sebanyak 2 unit. Berapa unit insulin yang tersisa setiap bulan?
→ D. 180
36. Diketahui pasien tidak memiliki kulkas, selama ini dia menyimpan insulinnya pada
suhu ruangan, Tiap bulan, pasien mendapatkan 5 pen insulin. Insulin yang digunakan
akan tersisa tiap bulannya. Apa rekomendasi yang efisien untuk pasien tersebut?
→ A. Membawa pulang 1 pen saja dan menutupkan insulin yang lain diapotek,
untuk diambil menjelang habis
37. Perempuan 60 tahun mau menebus obat dari Dokter SpS. Pasien menyampaikan
bahwa jari-jari tangannya kesemutan sudah lebih dari 3 bulan. Pasien memiliki
riwayat diabetes lebih dari 10 tahun dan saat ini mendapatkan terapi basal insulin dari
Dokter SpPd. Gula puasa dengan pengukuran mandiri biasanya 210 mg/dL.
Sebelumnya dokter SpS meresepkan Amitriptyline 25 mg 1x sehari, namun pasien
merasa lemas setelah minum obat tersebut, berikut ini adalah isi resepnya
R/ Pregabalin 75mg No. XXX
S 1 dd 1
R/ Mecobalamin 500mcg No. XXX
S 1 dd 1
Apakah keluhan utama pasien tersebut?
→ B. Kesemutan pada jari tangan
38. Parameter terapi obat yang harus dipantau pada pasien tersebut adalah:
→ E. A, B, dan C ( Gejala kesemutan, Gula puasa, Kepatuhan )
39. Masalah terkait obat yang dialami pasien dari aspek efektivitas adalah problem:
→ E. Terapi insulin tidak efektif
40. Ketika pasien mendapatkan obat golongan hypoglycemic agent. Apoteker perlu
menggali kebutuhan pasien terkait terapi obat (drug related need) manakah
permasalahan terkait obat yang dapat terjadi jika hal tersebut tidak terpenuhi?
→ D. Efek samping obat
Pak Adji
I. Uraian
1. Jelaskan kewenangan apoteker!
Jawaban:
Bisa dilihat di UU no 36 tahun 2014 tentang Kesehatan pada pasal 62 (ayat 1)
Menjelaskan kewenangan berdasarkan kompetensi:
Kewenangan untuk melakukan pelayanan Kesehatan secara mandiri sesuai
dengan lingkup dan tingkat kompetensinya
Apoteker kewenangannya yaitu: pekerjaan/praktik kefarmasian
Praktik kefarmasian meliputi
a) Pembuatan (termasuk pengendalian mutu)
b) Pengamanan
c) Pengadaan
d) Penyimpanan dan pendistribusian
e) Pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
KUIS
Antihipertensi
1. Seorang laki-laki berusia 66 tahun (BB 77 kg dan TB 160 cm) , memiliki riwayat DM tipe
2 sejak usia 60 tahun dan hipertensi sejak 6 bulan lain. Diketahui bahwa ayahnya
rneninggal mendadak karena "angin duduk". Dokter akan mempertimbangkan terapi obat
yang optimal untuk pasien tersebut dengan menganalisis faktor risiko hipertensinya.
Pemeriksaan tekanan darah aktual 140/90 mmHg dengan denyut jantung 90 bpm.
Manakah kategori risiko yang dimiliki pasien tersebut?
B. Risiko tinggi
Liat consensus hipertensi table 4, pasien tergolong di tahap 2 (asimtomatik) karna
memiliki DM tanpa kerusakan organ, dan tegolong risiko tinggi dgn sistolik diastolic
140/90.
Jika pasien tidak ada DM, bisa tergolong ke Tahap 1 trus di hitung ada berapa factor
risikonya liat table 5 itu macam risiko
2. Seseorang dinyatakan hipertensi jika memenuhi kriteria tekanan darah berikut :
A. Pemeriksaan rerata HBPM > 135/85
Table.2 hal 15, soal bisa beda jadi bsa beda jg jawabannya tapi klasifikasi ditable 1 dan
2
3. Salah satu pertimbangan diperlukannya konsensus dalam penatalaksanaan hipertensi yang
Iebih spesifik untuk populasi di Indonesia adalah :
E. B dan C benar (Pola hidup yang sensitif terhadap garam; Kecenderungan terhadap
peningkatan berat badan)
Hal 25-26
4. Seorang laki-laki berusia 66 tahun (BB 77 kg dan TB 160 cm) MEMILIKI riwayat DM
tipe 2 sejak usia 60 tahun, asam urat dan merokok. Diketahui bahwa ayahnya meninggal
mendadak karna “angin duduk". Dokter Akan mempertimbangkan terapi obat yang
optimal untuk pasien tersebut dengan menganalisis faktor risiko hipertensinya. Pemeriksaan
tekanan darah aktual 160/90 mmHg dengan denyut jantung 90 bpm. Dokter akan
mempertimbangkan terapi obat hipertensi. Apakah obat yang direkomendasikan untuk pasien
tersebut?
C. ACEi + Diuretik
hal 37 gambar 5, aku lupa jawab yg mana tapi diantara C/D
5. Seorang laki-laki berusia 66 tahun (BB 77 kg dan TB 160 cm). memiliki riwayat DM
tipe 2 sejak usia 60 tahun dan hipertensi sejak 6 baton lalu. Diketahui bahwa ayahnya
meninggal mendadak karena "angin duduk". Dokter akan mempertimbangkan terapi obat
yang optimal untuk pasien tersebut dengan menganalisis faktor risiko hipertensinya.
Pemeriksaan tekanan darah aktual 140/90 mmHg dengan denyut jantung 90 bpm. Dokter
akan mempertimbangkan terapi obat hipertensi dan menetapkan target tekanan darah.
Berapa target tekanan darah untuk pasien tersebut?
A. Sistolik <130 dan diastolik <80 mmHg
Tabel 8 hal 29
6. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala
yang menekan dan terasa kaku di tengkuknya. Diketahui sudah menggunakan obat pereda
nyeri namun tidak efektif meredakan gejalanya. Hasil pengukuran tekanan darah
menunjukkan 160/90 mmHg dan diketahui bahwa 6 bulan lalu tekanan darahnya 140/90
mmHg. Termasuk dalam kategori manakah tekanan darah perempuan tersebut?
B. Hipertensi derajat 2
Hal 28. yang dilihat hasil pemeriksaan tekanan darah saja
7. Seorang laki-laki berusia 66 tahun (BB 77 kg dan TB 160 cm) , memiliki riwayat DM tipe
2 sejak usia 60 tahun, asam urat dan merokok. Diketahui bahwa ayahnya meninggal
mendadak karena "angin duduk". Dokter akan mempertimbangkan terapi obat yang optimal
untuk pasien tersebut dengan menganalisis faktor risiko hipertensinya. Pemeriksaan tekanan
darah aktual 150/90 mmHg dengan denyut jantung 90 bpm. LDL Cholesterol 140 mg/dL dan
Cholesterol Total 201 mg/dl. Dokter akan mempertimbangkan terapi obat untuk pencegahan
risiko pada pembuluh darah. Apakah obat yang direkomendasikan untuk pasien tersebut?
atorvastatin 20 mg
8. Seorang laki-laki berusia 66 tahun (BB 77 kg dan TB 160 cm) , memiliki riwayat DM
tipe 2 sejak usia 60 tahun dan hipertensi sejak 6 bulan lalu. Diketahui bahwa ayahnya
meninggal mendadak karena "angin duduk". Dokter akan mempertimbangkan terapi obat
yang optimal untuk pasien tersebut dengan menganalisis faktor risiko hipertensinya.
Pemeriksaan tekanan darah aktual 140/90 mmHg dengan denyut jantung 90 bpm. Berapakah
faktor risiko yang dimiliki pasien tersebut?
E. 5
Tabel 5 hal 20 : laki-laki, usia, indeks massa tubuh tergolong obese, Riwayat DM, Riwayat
keluarga jantungan.
9. Seorang laki-laki berusia 46 tahun sedang menjalani pemeriksaan medis rutin di
perusahaan tempat kerjanya. Diketahui tekanan darah 160/90 mmHg. tanpa mengeluhkan
gejala apapun. Dokter menganalisis adanya white coat hypertension dan akan melakukan
pemantauan yang sederhana dan dapat dilakukan sendiri. Upaya apa yang dapat dilakukan
untuk mernastikan kondisinyal?
B. Home Blood Pressure Monitoring (HBPM)
White coat hypertension = pemeriksaan hipertensi yang tinggi karna bertemu dengan dokter,
apoteker, perawat, atau bahkan orang lain (white coat = jas putih) biasa tekanan tinggi jika
diluar area/lingkungan yang tidak familiar, tapi klo dirumah tekanannya normal lagi.
Makanya disarankan cek tekanan sndri dirumah (HBPM)
10. Seorang perempuan berusia 60 tahun (BB 66 kg dan TB 160 cm) , memiliki riwayat
DM tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu dan menggunakan OAD. Riwayat keluarga. ayah
mengalami diabetes nefropati dan saat ini menjalani hemodialisa. Pemeriksaan tekanan
darah sejak bulan lalu menunjukkan 140/90 mmHg. Dokter akan memberikan
rekomendasi untuk tekanan darah pasien tersebut. Apakah rekomendasi yang diberikan untuk
pasien tersebut ?
A. Pasien memiliki faktor risiko tinggi, perlu inisiasi terapi hipertensi
Liat lagi table factor risiko, hitung ada berapa, dan perlu mulai terapi.
KUIS ASMA
1. Berikut ini adalah benar terkait asma kecuali
a. Dapat terjadi hasil fungsi paru yang sangat bervariasi pada dua atau
lebih pemeriksaan
2. Obat – obat dibawah ini yang tidak termasuk dalam controller/add-on therapy adalah
a. Salbutamol inhaler
3. Berikut ini adalah benar terkait gejala perburukan asma yang sering dilaporkan,
kecuali
a. Mengalami nyeri lutut
4. Ibu Y, umur 30 tahun, sehari hari menggunakan budesonide turbuhaler 200 mcg 1
puff dan salbutamol inhaler prn. Akan tetapi dalam beberapa minggu terakhir ini, ibu
Y sering merasa sesak, mengi, dan rasa berat di dada (Chest tightness). Hari ini ibu Y
kontrol ke dokter karena eksaserbasi asma. Obat yang menurut Anda paling tepat
diresepkan dokter untuk mengatas eksaserbasi asmanya adalah
a. Kortikosetroid oral
5. Ibu Y, umur 30 tahun, sehari hari menggunakan Seretide diskus 500 (Salmeterol 50
mcg dan Fluticasone Propionate 500 mcg) 2 puff dan salbutamol inhaler pm. Akhir –
akhir ibu Y mengalami disfonia dan candidiasis di mulutnya. Apa yang mungkin
menjadi penyebab keluhan Ibu Y ini ?
a. Salbutamol
6. Dibawah ini adalah faktor risiko perburukan asma, kecuali :
a. Nilai FEV1 yang tinggi
7. Dibawah ini adalah obat – obat yang cukupsering dilaporkan dapat menyebabkan
perburukan asma, kecuali :
a. Parasetamol
8. Obat dibawah ini dapat digunakan sebagai reliever
a. Budesonide 160 mcg + Formoterol Fumarate 4,5 mcg 2 puff
9. Tuan X, umur 20 tahun, dalam bulan ini mengalami kejadian sesak satu kali akibat
penyakit asmanya. Sesaknya terjadi setelah ikut lomba treatmil bersama teman –
temannya di gym dan membaik setelah Tn. X beristirahat dan memakai ventolin
inhaler. Selain kejadian di gym tersebut, tidak pernah lagi ada gejala asma yang ia
alami di bulan ini. Menurut Anda, bagaimanakah kontrol asma Tn. X ?
a. Terkontrol dengan baik
10. Ibu Y, umur 30 tahun, sehari hari menggunakan budesonide turbuhaler 200 mcg 1
puff dan salbutamol inhaler prn.karena asmanya tidak terkontrol dalam minggu –
minggu terakhir ini, maka dokter merencanakan mengubah regimen terapi rutin yang
digunakan ibu ini sekarang, dengan menambahkan obat sebagai controllernya.
Menurut Anda, pilihan obat yang paling tepat dibawah ini untuk ditambahkan pada
regimen terapi baru Ibu Y untuk dipakai secara rutin adalah :
a. Salmeterol
Antidiabetes
1. Seorang laki-laki berusia 47 tahun memiliki BMI 30, didiagnosa DM tipe 2. Sudah 6 bulan
mendapatkan terapi Glibenklamid 5mg, Metformin 850 mg, Dapaglifozin 10 mg, Lisinopril 5 mg dan
Atorvastatin 20 mg. Pemeriksaan urin lengkap menunjukkan glukosa positif. Apoteker menduga
terdapat ESO. Manakah obat yang menyebabkan masalah tersebut?
2. Seorang perempuan berusia 47 tahun dengan penampilan gemuk, datang ke klinik pratama.
Keluhan yang disampaikan adalah gatal-gatal pada area lipatan kulit. Diketahui hasil pemeriksaan
glukosa puasanya 125 mg/dL dan glukosa 2jam pp 170 mg/dL. Tidak ada perubahan pola makan,
tidak pernah olah raga. Ayah dan Ibunya memiliki riwayat hipertensi dan dislipidemia. Dokter
menyampaikan kondisi terkait gula darahnya. Apakah kondisi glukosa darah yang dialami
perempuan tersebut?
3. Seorang mahasiswi semester akhir berusia 22 tahun datang ke klinik pratama. Keluhan yang
disampaikan adalah sering kencing dan Iebih sering malam hari (5-6 kali) hingga sering terbangun
saat tidur. Diketahui berat badannya 85 kg dan tingginya 160 cm. Hasil pemeriksaan tekanan darah
140/90 dan glukosa darah sewaktu 195 mg/dL. Dokter memberikan intervensi gaya hidup dan
menetapkan berat badan ideal yang akan dicapai secara bertahap. Berapa kg berat badan ideal yang
direkomendasikan?
54 hal 23. Hitung pake rumus Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg
4. Seorang mahasiswi semester akhir berusia 22 tahun datang ke klinik pratama. Keluhan yang
disampaikan adalah sering kencing dan Iebih sering malam hari (5-6 kali) hingga sering terbangun
saat tidur. Diketahui berat badannya 85 kg dan tingginya 160 cm. Perawat melakukan pemeriksaan
dengan glucometer, diketahui glukosa sewaktu 250 mg/dL. Terakhir makan nasi 4 jam yang lalu.
Dokter menyampaikan kondisi terkait gula darahnya. Apakah kondisi glukosa darah yang dialami
perempuan tersebut?
5. Seorang mahasiswi semester akhir berusia 22 tahun datang ke klinik pratama. Keluhan yang
disampaikan adalah sering kencing dan Iebih sering malam hari (5-6 kali) hingga sering terbangun
saat tidur. Diketahui berat badannya 85 kg dan tingginya 160 cm. Diketahui HbA1c 7,2% dan glukosa
puasa 150 mg/dL. Dokter akan memberikan terapi farmakologi. Apakah obat yang direkomendasikan
untuk kondisi tersebut?
6. Seorang laki-laki berusia 49 tahun, memiliki berat badan 110 kg dan tinggi badan 160 cm. Memiliki
riwayat diabetes tipe 2 dan hipertensi sejak 5 tahun yang lakr. Riwayat obat yang digunakan adalah
Glimepiride 4 mg (1-0-0), Metformin XR 1000 mg (1-0-1), Losartan 50 mg (1-0-1), Bisoprolol 2,5 mg
(0-0-1) dan Aspirin 80 mg (1-0-0). Pemeriksaan HbA1c terakhir 8,5% dan tekanan darah 130/80
mg/dL. Dokter akan mengoptimalkan terapi obat diabetesnya. Obat apa yang direkomendasikan?
Degludec pasien gk patuh minum obat diliat dari Hba1cnya tinggi, jadi obatnya diganti insulin long
acting, biar lebih simple dan mudah buat pasien gk byk minum obat.
7. Seorang perempuan setengah baya bertubuh kurus, hendak menebus resep rutin dari Dokter Sp
PD untuk dirinya. Apoteker melakukan kajian terlebih dahulu terhadap resep, berikut ini adalah isi
resepnya: Berdasarkan kajian aspek farmasetik, Insulin Novorapid akan tersisa setiap bulannya.
Pasien kontrol rutin setiap 30 hari. Pasien mengganti jarum insulin Novorapidnya setiap hari dan
selalu mengatur aliran insulin setiap penggantian jarum dengan mengeluarkan insulin sebanyak 2
unit.Berapa unit Insulin yang tersisa setiap bulan?
8. Seorang perempuan berusia 75 tahun, baru KRS setelah mengalami hiperglikemi (gula sewaktu
456 mg/dL). Obat yang diterima saat KRS adalah Glimepiride 4 mg (1-0-0), Metformin 500 mg (1-0-
1), Acarbose 100 mg (1-1-1), Empaglifozine 25 mg (0-1-0) dan Detemir (0-0-24 unit). Hasil
pemeriksaan glukosa darah mandiri (PGDM) pada saat puasa adalah 160 mg. Apoteker melakukan
pemantauan terapi obat dan menilai adanya masalah terapi obat. Apakah masalah terapi obat yang
dimaksud?
9. Seorang perempuan berusia 32 tahun, sedang mengandung anak pertama. Diketahui memiliki
riwayat diabetes sejak lulus kuliah dan dokter mendiagnosis diabetes gestasional dan akan
mengganti OAD (obat anti diabetes) nya. Apakah obat yang direkomendasikan?
B. Detemir hal 34. Pasien hamil bisa dikasih insulin kerja Panjang
10. Seorang perempuan setengah baya bertubuh kurus, hendak menebus resep rutin dari Dokter Sp
PD untuk dirinya. Apoteker melakukan kajian terlebih dahulu terhadap resep, berikut ini adalah isi
resepnya: Berdasarkan aspek farmasetik, masalah apakah yang terdapat dalam resep obat tersebut?
11. Seorang laki-laki berusia 49 tahun, memiliki berat badan 110 kg dan tinggi badan 160 cm.
Memiliki kebiasaan merokok dan riwayat diabetes tipe 2 serta hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.
Riwayat obat yang digunakan adalah Glimepiride 4 mg (1-0-0), Metformin XR 1000 mg (1-0-1),
Amlodipin 5 mg (0-0-1), Bisoprolol 2,5 mg (0-0-1) dan Aspirin 80 mg (1-0-0). Pemeriksaan lipid
menunjukkan cholesterol total 250 mg/dL, LDL 160 mg/dL, trigliserid 150 mg/dL. Dokter akan
memberikan obat untuk pencegahan primer kardiovaskular. Obat apa yang direkomendasikan?
12. Seorang perempuan setengah baya bertubuh kurus, hendak menebus resep rutin dari Dokter Sp
PD untuk dirinya. Apoteker melakukan kajian terlebih dahulu terhadap resep, berikut ini adalah isi
resepnya: bagaimana penulisan label untuk basal insulin pada resep ini?
13. Seorang perempuan berusia 75 tahun, Baru KRS setelah mengalami hiperglikemi (gula sewaktu
456 mg/dL). Obat yang diterima saat KRS adalah Glimepiride 4 mg (1-0-0), Metformin 500 mg (1-0-
1), Acarbose 100 mg (1-1-1), Empaglifozine 25 mg (0-1-0) dan Detemir (0-0-24 unit). Hasil
pemeriksaan glukosa darah mandiri (PGDM) pada saat puasa adalah 160 mg. Apoteker menilai
adanya masalah terapi obat dan akan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah. Apakah
rekomendasi yang tepat untuk 9,2 masalah tersebut?
14. Seorang perempuan berusia 72 tahun dengan BMI 28 kg/m2, kontrol rutin ke poli penyakit
dalam. Akhir-akhir ini mengalami bengkak pada tungkai kaki kiri dan kanan sehingga terasa berat
ketika berjalan. Berat badannya juga meningkat dalam 3 bulan terakhir. Riwayat pengobatan selama
3 bulan terakhir adalah Glimepiride 2 tog (1-0-0), Pioglitazone 15 mg (1-0-0). Losartan 50 mg (1-0-1),
Bisoprolol 2,5 mg (0-0-1) dan dan Aspirin 80 mg (1-0-0). Dokter mencurigai adanya efek samping
obat. Manakah obat yang berpotensi menimbulkan efek tersebut? *
15. Seorang mahasiswi semester akhir berusia 22 tahun , diketahui berat badannya 85 kg dan
tingginya 160 cm. Hasil pemeriksaan tekanan darah 140/90 dan glukosa darah sewaktu 195 mg/dL.
Dokter memberikan intervensi gaya hidup dan menetapkan jumlah kalori per hari adalah 1350 kkal.
Selama PSBB hampir setiap hari konsumsi mie instant 3 bungkus per hari dan telur. Diketahui
komposisi natrium per bungkus mie instan adalah 1330 mg. Apakah faktor makanan yang
memperburuk kondisi medis mahasiswi tersebut?
Sodium