Anda di halaman 1dari 23

PELATIHAN UKAI-2 MINGGU SIANG

Keterangan: soal yang warna merah artinya sama dgn soal “kuis minggu 2 part 1”

1. Seorang perempuan berusia 25 tahun bermaksud membeli obat untuk mengatasi


gejala keputuhan yang dialami yaitu berupa keluarnya lendir yang pekat berbau
dan peradangan pada kulit sekitarnya akibat digaruk. Gejala tersebut berulang
setiap selesai menstruasi, sekitar 6 bulan terakhir. Apakah rekomendasi yang
tepat untuk kondisi tersebut?
a. Sabun cair yang mengandung ekstrak sirih
b. Miconazole krim, pemakaian jika diperlukan
c. Sabun cair yang mengandung Probiotik
d. Merujuk ke dokter atas gejala yang perlu diwaspadai
e. Ketokonazole krim, 2x sehari selama 6 hari
ANSWER: D
Pembahasan:

VVC = Vulvovaginal candidiasis (Rosemary p. 122)


2. Seorang siswi berseragam SMU datang ke apotek, bermaksud membeli obat
pereda nyeri haid yang sedang dialaminya sejak kemarin. Keluhan tersebut
kadang terjadi menjelang haid. Biasanya teratasi dengan parasetamol, namun kali
ini tidak bisa meredakan kram yang dialami. Diketahui memiliki masalah dengan
lambung. Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
a. Parasetamol + Hyoscine
b. Asam Mefenamat + B6
c. Asetosal + antasida
d. Ibuprofen + Caffein
e. Diclofenac + B12
ANSWER: A
Sama dgn no 20

3. Seorang perempuan berusia 45 tahun berkonsultasi dengan apoteker di apotek..


Diketahui sering mengalami keputihan, namun minggu lalu berulang disertai nyeri
dan bercak kecoklatan. Sudah teratasi dengan obat oral dosis tunggal yang
diresepkan dokter. Namun saat ini suaminya menyampaikan keluhan gatal dan
ruam pada organ vital, sejak 2 hari yang lalu. Apoteker akan merekomendasikan
obat untuk sang suami. Apakah rekomendasi yang tepat untuk kondisi tersebut?
a. Griseofulvin 125 mg tablet, 4 x sehari selama 3 harI
b. Ketokonazole 200 mg, 2x sehari selama 3 hari
c. Ketokonazole krim, 2x sehari selama 6 hari
d. Sabun cair Probiotik, pemakaian setiap harI
e. Miconazole krim, pemakaian jika diperlukan
ANSWER: C
Sama dgn no 22

4. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke apotek, meminta saran obat


untuk gatal pada area selangkangan yang dialaminya. Diketahui pada area yang
gatal tersebut terasa perih dan berair, tidak ada demam maupun nyeri. Beberapa
hari ini melakukan perjalanan ke luar kota dan tidak rutin mengganti panty liner
yang digunakan. Apoteker merekomendasikan pengobatan topikal non
resep. Apakah obat yang sesuai dengan kondisi tersebut?
a. Klotrimazol
b. Kalamin
c. Klobetazol
d. Permetrin
e. Gentamisin
ANSWER: A
Sama dgn no 23

5. Apoteker di rumah sakit menerima query dari seorang dokter terkait penggunaan
allopurinol untuk pasien chronic kidney disease (CKD). Apoteker
mempertimbangkan mekanisme peruraian obat tersebut di dalam tubuh untuk
memberikan rekomendasi yang tepat. Apakah mekanisme yang dimaksud?
a. Metabolit aktifnya mengalami reabsorbsi tubular memiliki half life > 24 jam
b. Hasil konversi metabolit ditemukan sebesar 10% dalam bentuk aktif di urin
c. Sekitar 20% obat diekskresi melalui feses dan tidak mempengaruhi ginjal
d. Peruraian obat berlangsung di hati dan ginjal menjadi bentuk yang
nonaktif
e. Metabolitnya yaitu oxipurinol sangat poten menghambat xanthine oxidase
ANSWER: A
Sama dgn no 17

6. Seorang laki-laki berusia 50 tahun melakukan kontrol rutin dan menebus obatnya
di instalasi farmasi klinik. Dokter menyampaikan progresivitas CKD dari stage 3
ke-4. Diketahui data objective yang abnormal adalah asam urat 9,1 mg/dL dan
HbA1c 7,1%. Apoteker melakukan kajian terapi obat pasien sebagai berikut:
• Valsartan 80 mg (1-0-0)
• Nifedipin oros 30 mg (0-0-1)
• Klonidin 150 mcg (1-0-0)
• Allopurinol 100 mg (1-0-1)
• Insulin glulisine (6-6-6 iu)
Apakah masalah terapi obat yang berhubungan dengan progresivitas
penyakitnya?
a. Kombinasi 3 agen antihipertensi tidak rasional
b. Interaksi valsartan dan insulin menyebabkan hiperurisemia
c. Terapi insulin tidak adekuat sehingga mengalami hiperglikemi
d. Efek samping klonidin meningkatkan progresivitas CKD
e. Dosis allopurinol diturunkan menjadi 1x setiap 2 hari
ANSWER: E
Sama dgn no 18

7. Apoteker di Puskesmas sedang melakukan pemantauan terapi obat seorang laki-


laki berusia 50 tahun yang mendapat pengobatan anti retroviral (ARV) tenovofir,
lamivudine dan efavirenz. Berdasarkan pemantauan parameter klinis, diketahui
adanya proteinuria dan peningkatan serum kreatinin melebihi 2,5 kali nilai
rujukannya. Apoteker menilai adanya drug induce renal disease dan menyusun
penyelesaian masalah terkait obat. Apakah rekomendasi yang tepat untuk
masalah tersebut?
a. Cukup menggunakan kombinasi dua dari tiga obat ARV
b. Menambahkan acetyl cysteine sebagai antioksidan renal
c. Menghentikan efavirenz dan dapat diberikan kembali setelah 2 minggu
d. Mengganti tenofovir dengan zidovudine
e. Stop semua ARV sampai fungsi ginjal normal kembali
ANSWER: D
Sama dgn no 19

8. Seorang laki-laki datang ke apotek, bermaksud membeli Pil KB 28 pil monofasik


untuk istrinya (28 tahun). Bulan lalu sudah mendapat strip yang pertama dari
Bidan, hari ini pilnya terakhir diminum. Laki-laki tersebut menanyakan aturan
minum berikutnya. Kapan sebaiknya memulai minum obatnya?
a. Berhenti minum obat selama 3 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari yang
tertera di balik kemasan
b. Menunggu setelah menstruasi selesai, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
c. Langsung dilanjutkan sesuai nama hari yang tertera di balik kemasan
d. Berhenti minum obat selama 7 hari, baru dilanjutkan sesuai nama hari yang
tertera di balik kemasan
e. Menunggu hari pertama menstruasi, baru dilanjutkan sesuai nama hari
yang tertera di balik kemasan
ANSWER: C
Pembahasan:
- Cara pakai paket 28 pil: minumlah 1 pil setiap hari selama 28 hari (empat
minggu) berturut-turut, lalu mulai paket baru pada hari ke 29. Pil terakhir
dalam paket pil kombinasi 28 hari tidak mengandung hormon. Pil ini
disebut pil "pengingat" atau "plasebo" — pil ini membantu mengingatkan
Anda untuk minum pil setiap hari dan memulai paket berikutnya tepat waktu.

9. Seorang perempuan berusia 35 tahun berkonsultasi dengan dokter di sebuah


Klinik Ibu dan Anak. Diketahui bahwa selama 3 hari ini lupa mengkonsumsi pil
KB. Dokter meresepkan pil kontrasepsi darurat. Apoteker melakukan penggalian
informasi untuk memastikan efektivitas obat yang diresepkan. Berapa jam obat
tersebut masih memberikan efektivitas?
a. 72
b. 36
c. 48
d. 24
e. 12
ANSWER: A
Pembahasan:

(BNF 80, p. 851)

10. Seorang perempuan berusia 35 tahun bermaksud membeli pil KB kombinasi


yang sudah rutin digunakan selama 6 bulan. Diketahui bahwa sejak seminggu
yang lalu didiagnosis TB paru aktif dan mendapat terapi OAT 4 FDC (RHZE).
Apoteker mengidentifikasi adanya interaksi obat yang menurunkan efektivitas
kontrasepsinya. Apakah rekomendasi yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut?
a. Tidak meminum OAT pada saat masa subur
b. Menyarankan kontrasepsi mantap untuk pasangannya
c. Mengganti OAT yang tidak mengandung rifampisin
d. Mengganti pil KB kombinasi dengan tunggal progestin
e. Memberikan jarak waktu minum OAT dengan pil KB => tidak bisa karena
dia interaksinya pada tahap metabolisme (cari t1/2 rifampisin dan
estrogen)
ANSWER: D
Pembahasan:

- OAT tidak dapat dihentikan karena rasio risk > benefit


- Memberikan jeda waktu minum obat tidak dapat mengatasi interaksi obat
karena interaksi ini terjadi pada tahap metabolisme dimana Rifampisin
merupakan “inducer enzim”. Solusi memberikan jeda waktu minum obat
biasanya efektif apabila interaksi terjadi pada tahap absorpsi.
- Pilihan terbaik adalah mengganti dengan kontrasepsi non hormonal, namun
di opsi tidak ada pilihan seperti ini

(Stockley 9th ed p. 1189)

11. Seorang Ibu berusia 35 tahun datang ke Puskesmas, menyampaikan baru


menggunakan Pil KB Laktasi 28 pil strip penggunaan bulan ketiga, namun
kemarin malam lupa menggunakan obat dan berhubungan dengan suaminya.
Apoteker di Puskesmas berdiskusi dengan dokter untuk memberikan
solusi. Apakah rekomendasi yang tepat untuk Ibu tersebut?
a. Segera minum pil yg terlewat, dan minum pil berikutnya sesuai jadwal
b. Stop minum pil, gunakan kontrasepsi darurat
c. Stop minum pil, tunggu siklus menstruasi berikutnya
d. Segera minum 2 pil sekaligus
e. Lanjutkan pil yang berikutnya plus menggunakan kondom
ANSWER: B
Pembahasan:
- Pada kasus ini Ibu X tidak hanya lupa minum obat melainkan juga
berhubungan dengan suaminya sehingga diperlukan kontrasepsi darurat.

12. Apoteker di klinik pratama menerima resep obat Program Rujuk Balik BPJS
Kesehatan. Pada Surat Rujuk Balik diketahui pasien didiagnosis DM tipe 2 selama
10 tahun dan mendapat terapi obat insulin detemir, metformin 500 mg. Hasil
pemeriksaan LDL Cholesterol terakhir 102 mg/dL. Apoteker melakukan review
pengobatan dan menemukan berdasarkan perhitungan SCORE (Systematic
Coronary Risk Evaluation) 10%. pasien masuk kategori risiko tinggi penyakit
kardiovaskular. Apakah rekomendasi obat penurun lipid untuk pasien tersebut?
a. Atorvastatin 10 mg
b. Simvastatin 20 mg
c. Simvastatin 40 mg
d. Atorvastatin 40 mg
e. Simvastatin 10 mg
ANSWER: B
Sama dgn no 25

13. Seorang wanita 45 tahun datang ke dokter untuk kontrol rutin. Riwayat penyakit
pasien dislipidemia sejak 2 tahun lalu. Pasien bercerita sering lupa minum obat
simvastatin pada malam hari karena kelelahan seharian beraktivitas. Dokter
berniat untuk mengganti obat simvastatin dengan atorvastatin agar dapat
dikonsumsi pagi hari. Mengapa atorvastatin dapat dikonsumsi pagi hari?
a. Waktu paruh eliminasi singkat
b. Ikatan obat dengan protein rendah
c. Waktu paruh eliminasi panjang
d. Ikatan obat dengan protein tinggi
e. Absorpsi obat sangat cepat
ANSWER: C
Pembahasan:
Atorvastatin mempunyai waktu paruh eleminasi yang panjang => obat lama
dalam tubuh => dapat diberikan di pagi hari

(https://www.drugs.com/compare/atorvastatin-vs-simvastatin)
14. Seorang wanita 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala, tengkuk
terasa berat dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan LDL
100 mg/dL, HDL 40 mg/dL, TG 420 mg/dL. Dokter mendiagnosis pasien
mengalami Hipertrigliseridemia. Apakah obat yang direkomendasikan untuk
pasien tersebut?
a. Niasin
b. Kolestiramin
c. Gemfibrozil
d. Ezetimib
e. Atorvastatin
ANSWER: C
Sama dengan no 24

15. Seorang laki-laki dengan riwayat penyakit jantung koroner datang ke dokter
untuk kontrol rutin mengeluhkan nyeri otot. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan peningkatan nilai SGOT. Dokter menanyakan kepada apoteker
terkait adanya kemungkinan efek samping obat. Apakah obat yang dimaksud
pada kasus diatas
a. Valsartan
b. Bisoprolol
c. Aspirin
d. Hidroklorothiazid
e. Gemfibrozil
ANSWER: E
Pembahasan:

(Pedoman Tata Laksana Dislipidemia)

16. Apoteker di IGD melakukan review pengobatan seorang wanita 40 tahun yang
datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri epigastric dan muntah. Pemeriksaan
fungsi lipid menunjukkan kadar Trigliserida 1200 mg/dl. Bagaimanakah
mekanisme obat dislipidemia yang paling sesuai untuk kondisi pasien tersebut?
a. Aktivasi PPAR-alfa
b. Sequestrasi asam empedu
c. Inhibisi absorpsi kolesterol di usus
d. Inhibisi MTTP
e. Inhibisi PCSK9
ANSWER: A
Pembahasan:
(ESC Dislipidemia 2019)

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559219/#:~:text=Go%20to%3A,Mec
hanism%20of%20Action,liver%20production%20of%20apolipoprotein%20C. )

17. Apoteker di apotek melakukan skrining risiko kardiovaskular pada pasien laki-laki
berusia 45 tahun dengan Riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 sejak 5 tahun
terakhir dan Hipertensi sejak 8 tahun terakhir. Pasien baru saja keluar RS
setelah menjalani prosedur intervensi koroner perkutan di salah satu arteri
koroner. Apakah risiko kardiovaskular yang dimiliki pasien?
a. Very high risk
b. High Risk
c. Low risk
d. Medium risk
e. Very low risk
ANSWER: A
Pembahasan:
Pasien sudah pernah menjalani PCI (pasang ring jantung) → sudah pernah
mengalami revaskularisasi pembuluh coroner → very high risk

18. Seorang Laki-laki datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada. Hasil pemeriksaan
EKG menunjukan adanya peningkatan troponin dan adanya ST-elevasi. Dokter
mendiagnosis STEMI dan meresepkan alteplase. Apakah mekanisme obat yang
direkomendasikan pada kasus diatas?
a. Menginaktivasi faktor Xa dan menghambat konversi protrombin menjadi
thrombin
b. Meningkatkan laju penghambatan protease pembekuan yang diaktifkan
oleh antitrombin III
c. Mengganggu kaskade pembekuan darah dan menghambat pembentukan
trombin serta perkembangan thrombus
d. Penghambat jalur yang diinduksi adenosin difosfat (ADP) untuk agregasi
trombosit
e. Aktivator plasminogen tipe jaringan manusia rekombinan (t-PA)
ANSWER: E
Pembahasan:

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499977/ )
19. Apoteker di poli rawat jalan melakukan review pengobatan seorang pria 55 tahun
dengan Riwayat Infark Miokard dan Dislipidemia rutin menggunakan
Atorvastatin dengan dsis maksimum selama 1 tahun. Pemeriksaan fungsi lipid
menunjukkan nilai LDL-C 150 mg/dl. Apakah rekomendasi obat yang dapat
ditambahkan untuk kondisi tersebut?
a. Ezetimibe
b. Fenofibrat
c. Colesevelam
d. Asam nikotinat
e. Asam lemak omega-3
ANSWER: A
Pembahasan:
Riwayat Infark ➔ tergolong very high risk ➔ target LDL <55 mg/dL ➔belum
tercapai

(ESC Dislipidemia 2019)

20. Seorang pasien wanita berusia 68 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri dada.
Dokter melakukan pemeriksaan EKG didapatkan depresi pada segmen ST dan
troponin negative sehingga pasien didiagnosis Infark Miokard Akut (IMA) Inferior.
Diketahui pasien memiliki Riwayat Diabetes Mellitus sejak 10 tahun terakhir dan
gula darah terkontrol. Tekanan darah pasien 130/80 mmHg dan dokter
bermaksud memberikan Lisinopril 5 mg. Bagaimana rekomendasi anda terkait
penggunaan obat tersebut?
a. Dilanjutkan untuk mencegah remodeling jantung
b. Dilanjutkan untuk membantu kontrol gula darah
c. Dihentikan saja karena tekanan darah pasien masih terkontrol
d. Digantikan dengan Kaptopril yang lebih poten
e. Dihentikan saja karena pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
ANSWER: A
Sama dgn no 7
21. Apoteker di poli rawat jalan melakukan review pengobatan seorang wanita 65
tahun dengan penyakit jantung koroner. Setelah rutin menggunakan obat-
obatannya, pasien mengalami gingival hyperplasia. Apakah jenis obat yang
menimbulkan keluhan pasien?
a. Trimetazidine
b. Nitrogliserin
c. Verapamil
d. Clopidogrel
e. Simvastatin
ANSWER: C
Sama dgn no 6

22. Apoteker di Paviliun Jantung RS melakukan review pengobatan seorang pria


berusia 65 tahun dengan diagnosis Angina stabil dan saat ini mengalami
komplikasi Atrial takikardia. Dokter melakukan komunikasi terapetik dengan
Apoteker dan bermaksud menambahkan obat untuk memperlambat konduksi
pada nodus sinoatrial dan atrioventricular. Apakah pilihan obat untuk kondisi
tersebut?
a. Lisinopril
b. Amlodipin
c. Metildopa
d. Propafenone
e. Diltiazem
ANSWER: E
Sama dgn no 44

23. Apoteker di poli jantung rawat jalan melakukan review pengobatan seorang laki-
laki dengan diagnosis Angina Stabil. Pasien rutin menggunakan Bisoprolol 2.5
mg, Ramipril 5 mg, Atorvastatin 40 mg, Aspirin 80 mg, dan Tikagrelor 2x90
mg. Tekanan darah pasien 110/70 mmHg dan heart rate 60 kali/menit. Tidak ada
keluhan yang dimiliki pasien sejak terakhir keluar RS satu bulan yang lalu. Apakah
rekomendasi pengobatan yang dapat anda sampaikan ke dokter untuk pasien
tersebut?
a. Melanjutkan regimen pengobatan
b. Menghentikan Ramipril
c. Menurunkan dosis Ramipril menjadi 2,5 mg
d. Menurunkan dosis Bisoprolol menjadi 2,5 mg
e. Menghentikan Bisoprolol
ANSWER: A
Pembahasan:
- Penyakit yang diderita pasien tergolong penyakit kronis sehingga
penggunaan obat-obatan (antihipertensi, antiplatelet, statin) digunakan
seumur hidup (bukan termasuk obat simptomatis / gejala)
- Sehingga meskipun data laboratorium menunjukkan hasil yang baik,
regimen pengobatan tetap harus dilanjutkan

24. Apoteker di RS melakukan review pengobatan pasien laki-laki 65 tahun dengan


diagnosis Angina stabil. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan kondisi normal
hanya iskemik tanpa infark. Pasien mendapatkan Aspirin 80 mg, ISDN sublingual,
Bisoprolol 5 mg, Perindopril 4 mg, Atorvastatin 40 mg pada hari pertama.
Berdasarkan pemeriksaan tanda-tanda vital hari pertama, didapatkan data:
tekanan darah 100/90 mmHg, Heart rate 75 bpm, Respiratory rate 24 kali per
menit. Apakah rekomendasi yang dapat anda sampaikan kepada dokter?
a. Mengganti Perindopril dengan Diltiazem
b. Menurunkan dosis Bisoprolol 2,5 mg
c. Mengganti Bisoprolol dengan Amlodipin
d. Menghentikan Bisoprolol
e. Menghentikan Perindopril
ANSWER: B
Pembahasan:
- HR normal pasien usia 65 tahun keatas = 78 – 132 bpm
- Kondisi pasien saat ini mengalami penurunan tekanan darah & heart rate
- Dari obat2an yang dikonsumsi → Betabloker adalah obat yang
mempengaruhi kerja jantung (menurunkan demand oksigen pada
jantung)
- Sehingga dosis Betabloker perlu diturunkan agar heart rate pasien tidak
semakin rendah (berisiko kematian)

25. Apoteker di RS melakukan review pengobatan pasien laki-laki dengan diagnosis


Angina stabil. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan kondisi normal hanya iskemik
tanpa infark. Pasien mendapatkan beberapa obat di antaranya ISDN sublingual
dan Bisoprolol tetapi masih belum ada perbaikan pada kondisi nyeri dada yang
dimiliki. Apakah rekomendasi antiiskemik yang dapat anda rekomendasikan?
a. Ranolazine
b. Trimetazidine
c. Verapamil
d. Isosorbid mononitrate
e. Amlodipin
ANSWER: E
Pembahasan:
Long term antiiskemik pada standard therapy, pilihan pertama adalah BB atau
CCB. Pasien sudah mendapatkan BB. Apabila tahap pertama (1st step) masih
tidak adekuat maka algotitmenya adalah BB+DHP CCB sehingga pada kasus
ini direkomendasikan utk ditambahkan Amlodipin (DHP CCB)

26. Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun dilarikan ke Rumah Sakit karena
mengeluhkan nyeri dada yang menjalar ke tangan bagian kiri. Hasil pemeriksaan
EKG menunjukkan elevasi pada segment ST. Dokter mendiagnosis pasien
mengalami STEMI. Dokter meresepkan alteplase. Apakah tujuan pemberian
alteplase pada kasus diatas?
a. Vasodilator
b. Antiplatelet
c. Antiiskemik
d. Antikoagulan
e. Fibrinolitik
ANSWER: E
Pembahasan:

27. Apoteker di poli jantung melakukan review pengobatan pasien laki-laki berusia
67 tahun dengan Riwayat hipertensi selama 5 tahun terakhir. Obat-obatan yang
digunakan dalam beberapa bulan terakhir: Amlodipin 10 mg, Hidroklorotiazide
(HCT) 25 mg, Lisinopril 10 mg. Pemeriksaan tekanan darah saat ini 160/100
mmHg. Berdasarkan pemeriksaan fisik dokter,tidak didapatkan tanda-tanda
kerusakan organ. Apa rekomendasi yang dapat anda sampaikan kepad dokter?
a. Menambahkan Bisoprolol
b. Menambahkan Valsartan
c. Menambahkan Spironolakton
d. Mengganti HCT dengan Spironolakton
e. Mengganti Amlodipin dengan Diltiazem
ANSWER: C
Pembahasan:
- Algoritma pengobatan hipertensi :

28. Apoteker di Apotek melakukan review pengobatan seorang laki-laki berusia 40


tahun dengan diagnosis hipertensi sejak 6 bulan terakhir. Pasien rutin
menggunakan Ramipril 5 mg dengan hasil rata-rata tekanan darah 143/95
mmHg. Pasien tidak memilki penyakit penyerta lain dan sudah melakukan
perubahan gaya hidup. Apakah rekomendasi pengobatan untuk pasien tersebut?
a. Menambahkan Amlodipin 5 mg
b. Melanjutkan Ramipril 5 mg
c. Menambahkan Bisoprolol 5 mg
d. Menambahkan Valsartan 80 mg
e. Meningkatkan dosis Ramipril menjadi 7.5 mg
ANSWER: B
Sama dgn no 39

29. Apoteker di poli rawat jalan melakukan review pengobatan pasien gagal ginjal
kronis yang menggunakan Ramipril 1x5 mg per hari. Bagaimana pengaruh obat
tersebut pada fungsi ginjal?
a. Tekanan darah sistolik 110 mmHg
b. eGFR 15 ml/min/1.73 m2
c. Batuk kering
d. Rasio urea-kreatinin tinggi
e. Hipokalemia
ANSWER: D
Pembahasan:

(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12133029/ )
- Dasar penghentian penggunaan ACE inhibitor = nilai kreatinin / kondisi
HIPERkalemia
- Adanya peningkatan rasio urea:kreatiin (lebih dari 20:1) disebabkan oleh
penurunan aliran darah menuju ke ginjal, sehingga mengakibatkan
penurunan GFR pada pasien (GFR bukan penyebab utama, melainkan efek
dari peningkatan urea:kreatinin)

30. Seorang laki-laki dengan riwayat hipertensi datang ke dokter untuk kontrol rutin.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan nilai trigliserida.
Dokter menanyakan kepada apoteker terkait adanya kemungkinan efek samping
obat. Apakah obat yang dimaksud pada kasus diatas?
a. Furosemid
b. Lisinopril
c. Valsartan
d. Bisoprolol
e. Hidroklorothiazid
ANSWER: D
Pembahasan:

(https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2889552/ )
Beberapa obat2an lain yang mengakibatkan peningkatan trigliserida:
o Kortikosteroid
o Antipsikotik
o Isotretinoin
o Obat HIV
o Estrogen

31. Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun masuk ke IGD RS dengan kondisi lemas
dan nyeri di bagian kepala. Dokter melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
didapatkan 220/110 mmHg, diketahui pasien memiliki Riwayat Hipertensi sejak 5
tahun terakhir dan saat ini didiagnosa hipertensi emergency. Obat apa yang
diberikan untuk menangani pasien tersebut?
a. Amlodipin
b. Hidroklorotiazid
c. Furosemid
d. Propanolol
e. Nikardipin
ANSWER: E
(sama dgn no 38)

32. Seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun menjalani rawat inap di RS dengan
diagnosis Gagal Ginjal Kronis. Diketahui pasien memiliki Riwayat Hipertensi dan
Diabetes Mellitus sejak 7 tahun terakhir. Tekanan darah pasien saat ini 160/110
mmHg dan perhitungan eGFR 25 ml.min/1.73m2). Apakah pilihan obat yang
tepat untuk kondisi tersebut?
a. Amlodipin + Spironolakton
b. Kaptopril + Bisoprolol
c. Ramipril + Furosemide
d. Kandesartan + Kaptopril
e. Hidroklorotiazid + Furosemide
ANSWER: C
Pembahasan:

(ESC for Hypertension)


Algoritme pada pasien hipertensi dgn CKD adalah ACEI/ARB+CCB atau
ACEI/ARB+Diuretik dimana pada pasien CKD dgn GFR <30 ml/menit
direkomendasikan dipilih loop diuretic seperti furosemide dibandingkan
thiazid atau HCT. Jadi pada pilihan di atas, yang sesuai dengan algoritme yaitu
pilihan C ➔ Ramipril + Furosemide yang merupakan ACEI + Loop diuretic

33. Seorang laki-laki datang ke dokter dengan keluhan pusing apabila langsung
berdiri dari kondisi duduk. Pasien memiliki riwayat penyakit Benign Prostate
Hyperplasia dan rutin mengkonsumsi obat. Dokter menduga keluhan pasien
merupakan efek samping obat. Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien
pada kasus diatas?
a. Ekstrak saw palmetto
b. Fesoterodine
c. Dutasteride
d. Finasteride
e. Doxazosin
ANSWER: E
(sama dgn no 12)

34. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke klinik atas gangguan urinasi yang
dialaminya. Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang, dokter mendiagnosis
pasien mengalami pembesaran kelenjar prostat dengan lower urinary tract
symptoms (LUTS) serta memiliki riwayat hipotensi. Dokter meresepkan obat yang
sesuai dengan kondisi pasien yang baru berkeluarga dan aktif bekerja sebagai
kontraktor. Apoteker melakukan kajian resep yang diberikan. Apakah obat yang
direkomendasikan?
a. Tolterodine
b. Finasteride
c. Terazosin
d. Doxazosin
e. Dutasteride
ANSWER: A
(sama dengan no 13)

35. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poli rawat jalan rumah sakit dengan
keluhan tidak lancar saat urinasi dan sering terbangun malam hari. Pada saat
kontrol tekanan darahnya 170/100 mmHg, berdasarkan hasil USG dokter
menegakkan diagnosis BPH dan akan memberikan terapi awal selama 2 minggu
sesuai dengan kondisi pasien. Apoteker melakukan kajian resep yang
diberikan. Apakah obat yang direkomendasikan?
a. Dutasteride
b. Alfuzosin
c. Doxazosin
d. Terazosin
e. Finasteride
ANSWER: D
(sama dengan no 14)

36. Seorang apoteker melakukan pemantauan terapi seorang laki-laki berusia 70


tahun yang mendapatkan pengobatan dutasteride dan doxazosin untuk BPH
yang sudah digunakan selama 5 tahun. Diketahui pasien akan menjalani operasi
katarak dalam minggu depan. Tekanan darah terakhir 120/70 mmHg dan tidak
ada keluhan selama penggunaan obat. Dokter mempertimbangkan penggunaan
obat pre-operasi. Apakah rekomendasi apoteker terkait pengobatan pasien?
a. Kedua obat sebaiknya dihentikan karena risiko perdarahan
b. Doxazosin dihentikan karena berpotensi hipotensi ortostatik
c. Dutasteride dihentikan karena memiliki t1/2 panjang
d. Dosis kedua obat diturunkan sebanyak 50%
e. Diganti dengan obat lain yang lebih aman
ANSWER: B
(sama dgn no 15)

37. Seorang laki-laki berusia 43 tahun (BB 69 kg, TB 162 cm) MRS pada jam 08.28
waktu setempat melalui IGD, karena tidak bisa menggerakkan bibir dan wajah,
lumpuh tangan kanan dan kaki kirinya. Menurut istrinya, gejala mulai terlihat
sekitar jam 6.00. Diketahui memiliki riwayat Dislipidemia +Hipertensi sejak 3
tahun. Tekanan darah saat di IGD = 200/100 mmHg. Berdasarkan gejala dan hasil
CT Scan Dokter Spesialis Saraf mendiagnosis adanya CVA Iskemik dan akan
melakukan intervensi untuk tekanan darah. Apakah obat yang Anda
rekomendasikan?
a. Diltiazem per oral
b. Nikardipin injeksi
c. Nifedipine per oral
d. Verapamil injeksi
e. Amlodipine per oral
ANSWER: B
(sama dgn no 11)

38. Seorang laki-laki berusia 51 tahun dibawa ke IGD rumah sakit oleh keluarganya
dengan keluhan tiba-tiba lemas pada sisi kiri tubuh, vertigo dan berbicara tidak
jelas sekitar 6 jam yang lalu. Tanda vital tekanan darah 180/90, suhu tubuh 37 oC,
RR 20x/menit, nadi 80 bpm. Berdasarkan hasil CT scan dan EKG dokter
mendiagnosis pasien mengalami stroke iskemik dengan cardioembolic dan akan
memberikan pencegahan sekunder. Apakah obat yang direkomendasikan?
a. Alteplase 0.9 mg/kg
b. Clopidogrel 75 mg/hari
c. Dabigatran 300 mg/hari
d. Dipyridamol 200 mg/hari
e. Aspirin 160-325 mg/hari
ANSWER: C
(sama dgn no 8)
39. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa ke IGD rumah sakit oleh keluarganya
dengan keluhan tiba-tiba pingsan, vertigo dan tidak bisa menggerakkan sisi kiri
tubuh setelah sadar. Hal ini diketahui sekitar 3 jam yang lalu. Tanda vital tekanan
darah 220/110, suhu tubuh 36,5oC, RR 18x/menit, nadi 100 bpm. Berdasarkan hasil
CT scan dan EKG dokter mendiagnosis pasien mengalami transient ischemic
attack dan akan mengendalikan tekanan darah pasien dengan golongan CCB,
disamping penatalaksanaan akut. Apakah obat yang direkomendasikan?
a. Diltiazem
b. Felodipin
c. Nifedipin
d. Nikardipin
e. Nimodipin
ANSWER: D
(sama dengan no 9)

40. Seorang laki-laki berusia 26 tahun MRS dengan diagnosis transient ischemic
attack, sudah diperbolehkan KRS dan akan diberikan pencegahan sekunder
jangka panjang. Berdasarkan hasil monitoring selama perawatan, pasien memiliki
kondisi genetik enzim pemetabolisme di hati dan tidak responsive dengan
clopidogrel namun mengalami gastric bleeding dengan penyebab multifaktorial
dan mendapatkan pantoprazole 20 mg selama 4 minggu. Apakah obat yang
direkomendasikan untuk pasien tersebut?
a. Dipyridamol SR
b. Warfarin Tablet
c. Dabigatran Tablet
d. Cilostazol Tablet
e. Aspirin EC
ANSWER: A
(sama dengan no 10)

41. Seorang perempuan berusia 47 tahun, berat 72 kg, tinggi 160 cm, telah
menderita Penyakit Ginjal Kronis selama 5 tahun terakhir. Riwayat penyakit
DM sejak 8 tahun lalu dan dislipidemia. Saat ini beliau mual muntah; HbA1C
pada saat kontrol terakhir di poli Diabetes = 8,5%. Glukosa acak saat masuk ke
IGD = 240 mg/dL, tekanan darah 180/ 90 mmHg, kreatinin serum = 2,9
mg/dL, BUN = 53 mg/dL, Hb = 9,7 mg/dL, LDL = 215 mg/dl, kolesterol total
= 256 mg/ dL, albumin serum = 1,6 mg/dL, albuminuria (+++), terdapat
edema pada kaki. Beliau tidak sedang hamil. MRS dengan diagnosis utama
hiperglikemia dan CKD. Riwayat obat diabetes Metformin XR 1x sehari. Dokter
akan memberikan intervensi untuk tekanan darah pasien. Apakah terapi obat
lain yang akan Anda sarankan?
a. Kaptopril, karena mekanisme kerja pada Sistem Renin Angiotensin
Aldosteron
b. Aliskiren, karena langsung menghambat pelepasan hormon renin
c. Verapamil, karena bekerja di jantung dan berisiko penyakit jantung
d. Furosemid, karena terdapat edema pada kaki
e. Irbesartan, karenalebih efektif mengkoreksi albuminuria berat tetapi tidak
hamil
ANSWER: C
Pembahasan:
Pasien memiliki berbagai macam faktor risiko ASCVD antara lain hipertensi (TD
180/90), DM (HbA1C 8,5%), Dislipidemia (kolestrol total 256 mg/dL, LDL 115
mg/dL), CKD dan faktor risiko lainnya sehingga dari kriteria tsb pasien
tergolong high hingga very high risk ➔ berisiko PJK. Terapi antihipertensi pada
pasien dgn penyakit jantung adalah golongan beta bloker atau CCB non DHP
yang mana kerjanya pada pembuluh darah jantung sehingga berdasarkan
pilihan di atas maka jawaban yg tepat adalah Verapamil (CCB non DHP)

42. Seorang laki-laki 35 tahun, BB 75 kg, TB 175 cm masuk Rumah Sakit. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan serum kreatinin 1,5 mg/dL. Pasien
memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronis. Berapakah CrCl pasien apabila dinilai
dengan rumus Cockroft dan Gault?
a. 100,12 ml/menit
b. 44,56 ml/menit
c. 60,52 ml/menit
d. 61,98 ml/menit
e. 72,92 ml/menit
ANSWER: E
(sama dengan no 33)

43. Seorang perempuan berusia 47 tahun, berat 72 kg, tinggi 160 cm, telah menderita
Penyakit Ginjal Kronis selama 5 tahun terakhir. Riwayat penyakit DM sejak 8 tahun
lalu dan dislipidemia. Saat ini beliau mual muntah; HbA1C pada saat kontrol
terakhir di poli Diabetes = 8,5%. Glukosa acak saat masuk ke IGD = 240 mg/dL,
tekanan darah 180/ 90 mmHg, kreatinin serum = 2,9 mg/dL, BUN = 53 mg/dL,
Hb = 9,7 mg/dL, LDL = 215 mg/dl, kolesterol total = 256 mg/ dL, albumin serum
= 1,6 mg/dL, albuminuria (+++), terdapat edema pada kaki. Beliau tidak sedang
hamil. MRS dengan diagnosis utama hiperglikemia dan CKD. Riwayat obat
diabetes Metformin XR 1x sehari. Apakah terapi obat lain yang Anda sarankan
untuk pasien tersebut di IGD ?
a. Kombinasi asam amino esensial, rantai samping, dan non esensial, karena
membentuk albumin sehingga menjadi normal dalam waktu yang lebih
lama
b. Infus albumin, karena albumin adalah protein yang cepat menormalkan
kadar albumin darah
c. Diet tanpa buah dan sayur, karena kadar Kalium akan meningkat dan
menyebabkan atrial fibrilasi dan henti jantung
d. Diet memakan putih telur, karena asam amino membentuk albumin
sehingga menjadi normal dalam waktu yang lebih lama
e. Kaplet ikan kutuk, karena asam amino membentuk albumin sehingga
menjadi normal dalam waktu yang lebih lama
ANSWER: B
Pembahasan:
Dari hasil lab yang terdapat di soal, terapi di IGD yang sesuai adalah albumin,
karena pasien mengalami albuminuria (+++) serta kadar albumin di bawah
normal (1,6 mg/dL). Dibandingkan terapi lain yang terdapat di pilihan jawaban
di atas, infus albumin paling cepat menormalkan kadar albumin sehingga
merupakan pilihan yang paling tepat di IGD dimana dibutuhkan tindakan
yang cepat dan efektif.

44. Seorang perempuan berusia 47 tahun, berat 72 kg, tinggi 160 cm, telah
menderita Penyakit Ginjal Kronis selama 5 tahun terakhir. Riwayat penyakit
DM sejak 8 tahun lalu dan dislipidemia. Saat ini beliau mual muntah; HbA1C
pada saat kontrol terakhir di poli Diabetes = 8,5%. Glukosa acak saat masuk ke
IGD = 240 mg/dL, tekanan darah 180/ 90 mmHg, kreatinin serum = 2,9
mg/dL, BUN = 53 mg/dL, Hb = 9,7 mg/dL, LDL = 215 mg/dl, kolesterol total
= 256 mg/ dL, albumin serum = 1,6 mg/dL, albuminuria (+++), terdapat
edema pada kaki. Beliau tidak sedang hamil. MRS dengan diagnosis utama
hiperglikemia dan CKD. Riwayat obat diabetes Metformin XR 1x sehari. Diketahui
apabila kadar albumin darah = 3,0 mg/dL Apakah terapi lain yang Anda sarankan
saat Keluar RS (KRS)?
a. Atorvastatin, sebagai terapi pencegahan penyakit jantung koroner dan
stroke
b. Fenofibrat, sebagai terapi pencegahan penyakit jantung koroner dan
stroke
c. Omega 3, 6, dan 9, sebagai terapi pencegahan penyakit jantung koroner
dan stroke
d. Virgin olive oil, sebagai terapi pencegahan penyakit jantung koroner dan
stroke
e. Gemfibrozil, sebagai terapi pencegahan penyakit jantung koroner dan
stroke
ANSWER: A
Pembahasan:
Pasien memiliki berbagai macam faktor risiko ASCVD antara lain hipertensi (TD
180/90), DM (HbA1C 8,5%), Dislipidemia (kolestrol total 256 mg/dL, LDL 115
mg/dL), CKD dan faktor risiko lainnya sehingga dari kriteria tsb pasien
tergolong high hingga very high risk yg membutuhkan penurunan LDL > 50%.
Terapi utk menurunkan LDL ➔ golongan statin sehingga atorvastatin
merupakan pilihan yg tepat

(ESC Dyslipidemia)

45. Seorang pasien pria (TB = 182 cm, BB = 75 kg) masuk RS karena gangguan
jantung dengan gangguan ginjal. Dokter meresepkan Digoxin 0,5 gram diberikan
setiap 24 jam. Digoxin termasuk obat dalam kelompok G. Pada keadaan ginjal
normal, tetapan laju eliminasi (kN = 0,021/ jam). Diketahui pasien mengalami
gangguan ginjal (Clcr = 10 mL/ menit). Nomogram terlampir sebagai berikut :

Berapa mg dosis yang akan Anda sarankan sebagai apoteker bangsal?


a. 0,25
b. 0,2
c. 0,3
d. 0,1
e. 0,15
ANSWER: B

Anda mungkin juga menyukai