Anda di halaman 1dari 2

Tugas Farmasi Komunitas II

Nama : Reza Azizul Hakim


NRP : 110117250
KP : F

Soal :

1. Jelaskan peran/fungsi pemerintah dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional


2. Jelaskan manfaat JKN bagi peserta
3. Jelaskan peran FKTP dalam mewujudkan paradigma sehat.
4. Jelaskan perbedaan perspektif manajemen dan dokter dalam penyelenggaraan JKN
5. Jelaskan tantangan yang dihadapi dalam implementasi JKN

Jawaban :

1. a) Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan : rujukan untuk ke BPJS atau faskes


b) Regulasi (standarisasi) Kualitas Layanan Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Obat, dan Alat
Kesehatan
c) Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan: tarif yang diberikan harus sesuai dan realistis,
dimana pada Jaminan Kesehatan Nasional terdapat beberapa tarif yang berbeda-beda
disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang ada di masyarakat.
d) Monitoring dan evaluasi Layanan Kesehatan : untuk menjamin kualitas kesehatan
maupun meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

2. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional bagi peserta adalah memberikan manfaat berupa
pelayanan perseorangan mencakup pelayanan medis baik pelayanan promotif, preventif,
kuratif, dan juga rehabilitatif termasuk dengan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan yang tidak terikat pada besaran iuran yang
dibayarkan. Serta manfaat non medis seperti menyediakan akomodasi kesehatan dan
ambulan, dimana hanya diberikan untuk pasien rujukan Faskes dengan kondisi tertentu.

3. Peran FKTP dalam mewujudkan paradigma sehat adalah memberikan KIE, selfcare,
promosi kesehatan untuk menjamin kondisi yang sehat, tetap sehat dan tidak sakit, sehingga
diharakan masyarakat dapat tetap dijamin kesehatannya, seperti UKBM (Posyandu,
posyandu lansia, posbindu, PTM, polindes, poskedes, dan desa siaga)

4. Perbedaan perspektif manajemen dan dokter dalam penyelenggaraan JKN( Jaminan


Kesehatan Nasional):
 Dalam perspektif manajemen :Menekankan lebih kepada efisiensi yang digunakan
untuk dapat mengendalikan biaya.
 Dalam perspektif dokter:
 Menekankan lebih kepada efektifitas untuk mengendalikan kualitas layanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien Jaminan Kesehatan Nasional.
 Dimana perspektif keduanya pada akhirnya menjasi suatu input untuk membangun
sistem kendali biaya dan kendali mutu berupa INA-CBGs.

5. Tantangan dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional adalah adanya ancaman atau
hambatan terhadap perlindungan jaminan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan, dan
kesehatan secara umum. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :
 Meningkatkan PPU:
Pekerja perlu dijaga atau ditingkatkan kesehatannya untuk meningkatkan produktivitas
yang akan berdampak kepada kinerja perusahaan. Pekerja yang tidak sehat cenderung
akan menurun produktivitasnya.
 Akselerasi peserta produktif:
Dengan mempercempat peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang produktif maka
kinerja juga akan meningkat.
 Kelancaran pembayaran iuran:
Jika iuran dibayarkan dengan tepat waktu maka hambatan terhadap jaminan kesehatan
dapat dihindari, sehingga produktivitas dan kinerja dapat meningkat.
 Perbaikan target PBI:
Berupa ketepatan sasaran termasuk bayi, napi atau tahanan, PKMS diusahakan bahwa
semua kelompok masyarakat dapat terjamin kesehatan melalui Jaminan Kesehatan
Nasional.
 Mengatasi Maldistribusi, Pemerataan, dan Kompetensi SDM Kesehatan:
Pemerataan Jaminan Kesehatan Nasional sangat penting, agar semua masyarakat dapat
memperoleh jaminan kesehatan terutama juga dari SDM kesehatan yang kompeten.
 Transformasi Sistem:
Perlu dilakukan adjustment atau penyesuaian sistem sesuai dengan karakteristik pekerja.
Hal ini penting untuk menyelesaikan COB dan bentuk pengaturan perbedaan atau selisih
manfaat.
 Mengatasi Gap Kebutuhan Faskes:
Diusahakan untuk mempersempit selisih kebutuhan seluruh tingkat Faskes.
 Kolektivitas Iuran:
Iuran diperlukan untuk mendukung dana untuk melaksanakan Jaminan Kesehatan
Nasional kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai