No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : / /2016
Halaman :½
UPT
Pemerintah
Puskesmas
Kabupaten
dr. Hijrah Lurah
Cirebon
NIP. 19770817 200502 2 003
1. Pengertian Dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri dari ulu hati, mual,
kembung, muntah,rasa penuh atau cepat kenyang dan sendawa
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan dispepsia
3. Kebijakan Prosedur ini digunakan setiap menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan dispepsia
4. Referensi Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas 2007, cetakan tahun 2008, Depkes RI, Jakarta
5. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
langkah penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
dan riwayat penyakit keluarga).
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/
yang sesuai.
4. Petugas menegakkan diagnose dan atau differensial
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital
sign, pemeriksaan fisik
5. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan
penunjang.
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang
ditegakkan.
SISTEMIK :
a. Antasida
Dewasa : 1-2 tablet tiap 6-8 jam atau 5-10 mg tiap 6-8
jam
Anak-anak : ½ tablet tiap 6-8 jam atau 2,5-5 ml tiap 6-8
jam diminum saat perut kosong ( 1 jam sebelum makan
atau 2 jam sesudah makan dan sebelum tidur )
b. Ranitidin
Dosis dewasa: 150 mg tiap 12 jam atau 300mg sebelum
tidur, selama 4-8 minggu
Dosis anak : 3- 12 tahun :2-4 mg/ kgBB tiap 12 jam (2-4
minggu)
>12 tahun = dosis dewasa
DISPEPSIA
No. Dokumen :
No. Revisi : 00 Dr.Hijrah
SOP
Tanggal Terbit : / /2016
Halaman : 2/2
6. Bagan Alir
Petugas
mengidentifikasi
keluhan pasien
Petugas melakukan
pencatatan hasil
kajian pada rekam
medis