Bayi OG usia 12 bulan, BB 8 kg, dibawa ibunya ke pelayanan kesehatan primer karena sering demam selama 1 minggu,
demam naik-turun tak kunjung membaik. Oleh ibu di berikan paracetamol sirup jika panas yang ia beli di Apotek. Tanpa
sengaja telinga luar tertekan saat ibu sedang menyusui, bayi merenges kesakitan dan wajahnya kemerahan. 1 hari sebelum
dibawa ke RS keluar cairan berlendir dari telinga, bewarna bening, dan bau tak sedap. Suhu tubuh dicek ibu menggunakan
termometer hari ke 1-hari ke-6 : 37ᵒC, 37,8ᵒC, 36ᵒC, 37,5ᵒC, 37,8ᵒC, 38,1ᵒC.
Tiba di rs : dokter spesialis THT bertanya apakah ibu sering membersihkan telinga bayi, ibu menjawab rutin
membersihkan sesuai cara yang diajarkan oleh dokter. Ditemukan bercak kemerahan pada bagian telinga bayi dan tidak
terasa gatal karena menurut ibu bayinya tak pernah menggaruk bagian daerah telinga.
Riwayat keluarga : ayahnya waktu kecil pernah didiagnosa OMA, dan sembuh.
Diketahui, keluarga ini tinggal di kawasan dekat dengan pabrik, serta ayah si bayi aktif merokok. Rumah mereka berada di
lingkungan padat penduduk, di belakang rumah terdapat kandang ayam.
Hasil pemeriksaan : menggunakan otoscope mengindikasikan adanya efusi telinga tengah.
Dokter meresepkan : Amoxicillin 80 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi. Namun setelah 1 minggu diberikan antibiotik
gejala tidak membaik, sehingga ibu membawa bayi ke RS. Di resepkan dokter cefuroxime 30 mg/kg per hari dalam 2
TEORI
AOM (Acute Otitis Media) adalah peradangan akut dan infeksi pada telinga
tengah yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Secara umum, itu adalah penyakit anak-anak yang bermanifestasi sebagai
timbulnya demam dan otalgia dengan cepat. Jika anak memiliki ≥ 3 episode
AOM dalam 6 bulan sebelumnya, atau ≥ 4 episode dalam 12 bulan sebelumnya,
ia harus dianggap memiliki rAOM (Otitis Media Akut Berulang).
Manajemen OMA
Konsep Utama
1. Penggunaan antibiotik secara rutin, terutama pada anak berusia >2 tahun, tidak secara langsung
karena tingginya resolusi spontan. Waspada menunggu selama 48 hingga 72 jam sebelum
memulai terapi antibiotik jika gejalanya dapat diatasi dengan analgesik.
2. Tujuan dari perawatan antibiotik OMA adalah untuk:
• Menghasilkan penyembuhan klinis yang cepat
• Cegah komplikasi
• Membasmi bakteri dari telinga tengah dan dengan demikian mengurangi tingkat kekambuhan
3. Faktor yang paling penting adalah tidak meresepkan antibiotik untuk diagnosis OMA yang
tidak tepat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat telah menyebabkan ES dan meningkatkan
resistensi antibiotik.
SUBYEK
American Academy of Pediatrics Guidelines saat ini untuk perawatan OMA merekomendasikan bahwa :
Antibiotik harus digunakan pada anak-anak berusia di atas 6 bulan ketika OMA unilateral atau bilateral parah
(otalgia sedang hingga berat, otalgia berlangsung setidaknya 48 jam, suhu 39 ° C)
Antibiotik juga harus diresepkan jika OMA tidak parah tetapi bilateral pada anak usia 6-23 bulan.
Dalam kasus OMA unilateral non-parah pada anak berusia 6-23 bulan, atau OMA unilateral / bilateral
nonsevere pada anak berusia 24 bulan atau lebih, antibiotik dapat diresepkan atau observasi ditawarkan; jika
pengamatan dipilih, mekanisme harus ada untuk memberikan antibiotik jika gejala tidak membaik dalam 48-
72 jam.
Pilihan Antibiotik
Amoksisilin adalah agen lini pertama untuk perawatan OMA pada anak-anak.
Karena sebagian besar S. pneumoniae dan H. influenzae masih rentan.
Jika tanda dan gejala yang parah bertahan lebih dari 2-3 hari penggunaan
amoksisilin, maka antibiotik harus diubah menjadi amoksisilin-klavulanat, atau
generasi kedua atau sefalosporin generasi ketiga.
Jika ada riwayat penggunaan amoksisilin dalam 30 hari terakhir, secara berulang
kasus atau jika pasien memiliki konjungtivitis, maka cakupan Beta laktamase
harus ditambahkan Cefdinir, cefuroxime dan ceftriaxone harus dipertimbangkan
dalam kasus alergi penisilin, makrolida dapat digunakan dalam kasus alergi juga.
PLAN
Non Farmakologi
Jauhkan anak dengan orang yang merokok.
Bersihkan lingkungan rumah dengan teratur.
Berikan asi yang cukup.
Farmakologi
1. Co-amoxiclav drops (amoxicillin + asam clavulanat) sebagai antibiotik untuk OMA.
Dosis pada AAP 2013 : 90 mg/kg/hari amoxicillin dengan 6,4 mg/kg/hari asam
clavulanat (ratio perbandingan amoxicillin : clavulanat, 14 : 1) dalam 2 dosis terbagi.
Mekanisme kerja : Cara kerja Co amoxcilav merupakan gabungan kerja antara amoxicillin dengan asam
klavulanat. Amoxicillin bekerja dengan cara menghancurkan peptidoglikan yang merupakan pelindung
dinding sel bakteri. Saat bakteri membelah diri, amoxicillin bekerja menghambat pembentukan
peptidoglikan sehingga bakteri mengalami lisis dan mati.
Sementara itu asam klavulanat merupakan substansi yang dapat menghambat pembentukan beta-laktamase
yang diproduksi bakteri untuk melindungi dirinya dari serangan antibiotik tipe penisilin seperti amoxicillin.
Gabungan amoxicillin dan asam klavulanat ini membuat co amoxiclav ampuh mengatasi serangan bakteri
dari berbagai jenis termasuk juga bakteri yang resisten terhadap amoxicillin.
Contoh sediaan : Clavam (80/11.4 mg) drops dengan Amoxycillin (80 mg) + asam clavulanat(11.4 mg).
Diganti dengan Co-amoxiclav karena tanda dan gejala bertahan lebih dari 2-3 hari penggunaan amoksisilin.
Jika setelah pemberian Co-amoxiclav gejala tidak juga kunjung membaik, dapat diberikan terapi alternatif
dengan cefuroxime 30 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi.
2. Paracetamol drops sebagai penurun demam (antipiretik)
Pada DIH : untuk anak 1-2 tahun 120 mg atau 10-15 mg/kg setiap 4-6 jam sehari
Mekanisme kerja : Parasetamol bekerja langsung di pusat saraf dengan mempengaruhi
ambang rasa sakit dengan menghambat enzim cyclooxsygenase, COX-1, COX-2 dan
COX-3 yang terlibat dalam pembentukan prostaglandin, substansi yang bertindak
mengatur rasa sakit dan diketahui juga sebagai regulator panas pada hipotalamus.
Dengan berkurangnya produksi prostaglandin di otak maka efek rasa sakit dan demam
dapat berkurang.
Contoh sediaan :
a. Sanmol drops 15 mL dengan komposisi per 0.6 mL : Paracetamol 60 mg. Dosis anak
1-2 tahun: 0.6 - 1.2 ml, diberikan 3 - 4 kali sehari.
b. Tempra drops setiap 0,8 mL mengandung 80 mg paracetamol. Bila perlu digunakan
sampai 5 kali. Dosis 10-24 bulan 1,2 mL digunakan dengan minimum interval 4 jam
dan tidak melebihi 5 kali dalam 24 jam.
KIE DAN MONITORING
Kie Monitoring
Informasikan kepada ibu pasien cara Pantau pendengaran anak.
penggunaan obat dan aturan pakai. Pantau demam pada pasien.
Informasikan kepada ibu pasien untuk rutin Pantau cairan yang keluar dari telinga bayi
memberikan asi eksklusif pada bayi. secara rutin.
Beritahukan kepada ibu pasien untuk Ajarkan anak berbicara sejak dini untuk
menjaga agar telinga tidak kemasukkan air menghindari keterlambatan berbicara.
saat mandi.
Beritahukan agar rutin melakukan kontrol ke
dokter atau THT.
Berikan informasi tentang pentingnya terapi
non farmakologi dan menghindari faktor
resiko dari OMA.
DAFTAR PUSTAKA