Anwar asyari
Yuneka saristiana Annika nur A.
16102861A
16103007A 16103012A
DESKRIPSI KASUS
Seorang anak, berumur 14 tahun, BB 25 kg menderita demam 5 hari dengan manifestasi demam tiap sore hari, suhu badan 37.5 38.6 C. Si ibu memberi penurun panas ibuprofen 200 mg, 3x sehari. Anak tersebut juga mengeluh tidak bisa BAB, anoreksia, perut terasa mulas dan mendapat Enzyplex 1x sehari tiap malam, serta dulcolax suppo. Karena tidak kunjung sembuh, si ibu menambahkan antibiotik amoksisilin 500 mg 3x sehari.
PENGEMBANGAN KASUS
Setelah 5 hari sang anak masih saja merasa tidak enak, ibu membawa ke dokter dan hasil pemeriksaan menunjukkan ada infeksi thypoid. Dengan hasil pemeriksaan titer wydal sebagai berikut : - Antigen O = 1/320 - Antigen H = 1/640 - Leukosit = 10.000/Mm3
ANALISA KASUS
Subyektif : Anak menderita demam 5 hari dengan manifestasi demam tiap sore hari, suhu badan 37.5 38.6 C. Mengeluh tidak bisa BAB, anoreksia, perut terasa mulas
Obyektif : Pemeriksaan titer Wydal : - Antigen O = 1/320 - Antigen H = 1/640 - Leukosit = 10.000/Mm3
Assesment : Anak diberi penurun panas ibuprofen 200 mg, 3x sehari. dan mendapat Enzyplex 1x sehari tiap malam, serta dulcolax suppo. Karena tidak kunjung sembuh, si ibu menambahkan antibiotik amoksisilin 500 mg 3x sehari.
Plant : Terapi Kloramphenicol tab sebagai antibioti pada demam tifoid Paracetamol membantu meredakan demam pada anak Enzyplex mengurangi rasa mulas dan mual Microlax mengatasi susah buang air besar
SASARAN TERAPI
Meringankan tanda dan gejala demam tifoid Membersihkan bacteri penyebab
TUJUAN TERAPI
Menurunkan demam Mengurangi rasa mulas Mengeradikasi bacteri penyebab
STRATEGI TERAPI
1.
2.
3.
4.
5.
Terapi Non Farmakologi Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein istirahat total minimal 7 hari bebas panas. Istirahat total ini untuk mencegah terjadinya komplikasi di usus. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan lunak dan tidak banyak berserat. vitamin yang cukup untuk mendukung keadaan umum pasien. Asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi karena demam
TERAPI FARMAKOLOGI
Antibiotik yang digunakan untuk demam tifoid : Kloramfenikol Sefiksim Ampisilin Amoxycillin Tiamfenikol Seftriakson Sefotaksim Siprofloksasin
Amoxycillin Indikasi : Infeksi saluran kemih, otitsmedia, sinusitis, bronkitis, kronis, salmonelosis, gonore, profilaksis endokartis dan terapi tambahan pada meningitis listeria Dosis : 3 x sehari 1 tablet. Efek samping : mual, diare ruam, kadangkadang terjadi kolitis karena antibiotil Kontraindikasi : hipersensitifitas terhadap penisilin Alasan pemilihan : sebagai AB terapi kombinasi demam tifoid, Absorbsi obat tidak dipengaruhi makanan
2.
Ibuprofen Indikasi : Meringankan nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada nyeri haid (dismenore primer), nyeri pada sakit gigi, sakit kepala dan menurunkan demam. Dosis : 3x sehari 200mg (anak) ES : Jarang terjadi, mual, muntah, gangguan sal cerna KI: hipersensitive, penderita ulkus peptikum, kehamilan trisemester pertama Alasan pemilihan : jarang menimbulkan ES
3.
Enzyplex Indikasi : nutrisi yang diperlukan melalui pencernan dan metablisma yang efisien dan baik, bermanfaat pada gangguan pencernaan dengan menifestsi, rasa sebab , kembung, terbentuknya gas, rasa tidak enak atau rasa penuh pada lambung, dan pada keadaan-keadaan dimana dibutuhkan peningkatan enzim pencernaan. Dosis : 1 x sehari
4.
Microlax Indikasi : Microlax obat pencahar untuk mengatasi sembelit. Dosis : 1 tube ES : KI: penderita wasir yang akut dan pada penderita yang mengalami perdarahan karena radang usus besar Alasan pemilihan : Microlax aman untuk digunakan, belum pernah ada laporan adanya efek samping. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan
5.
KIE
Kloramphenicol tab diminum 3 kali sehari setelah makan Ibuprofen diminum 1 tablet jika pusing Enzyplex diminum 1 kali sehari (malam) Microlax gunakan 1 tube
MONITORING
Pantau BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor pertumbuhan dan perkembangan pasien Pantau suhu tubuh pasien