ANAMNESIS DEMAM
Pola intermiten (pagi lebih rendah atau normal, sore dan malam lebih tinggi)
Awalnya samar semakin hari intensitas makin tinggi + gejala lain (sakit kepala
daerah frontal, nyeri otot, pegal, insomnia, anoreksia, mual muntah)
Minggu ke 2 kadang demam terus-menerus (kontinyu)
Minggu ke 3 bila membaik demam berangsur-angsur turun
Pola demam tidak selalu khas, dapat dipengaruhi konsumsi obat atau komplikasi yang
terjadi sejak awal
ANAMNESIS
Gangguan GI nyeri perut terutama bagian ulu hati disertai mual muntah. Pada
awal sakit sering kembung dan konstipasi, kemudian pada minggu selanjutnya
disertai diare.
Ruam (rose spots) timbul pada sekitar akhir minggu pertama, dapat membaik
sendiri dalam 2-5 hari.
Kebersihan lingkungan yang kurang baik, tidak terbiasa cuci tangan dengan baik,
konsumsi makanan/minuman yang kurang bersih.
Pernah terkena demam tifoid sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu bisa normal hingga 400C, tergantung dari waktu (pagi/malam, sakit hari
ke berapa)
Dapat terjadi gangguan kesadaran
Lidah kotor ditutupi selaput putih
Rose spot: warna kemerahan, makulopapula berukuran 1-4 cm dan berjumlah
kurang dari 5
Abdomen: meteorismus, hepatosplenomegali, hati kenyal dan terasa nyeri tekan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap: tidak spesifik (leukosit normal atau leukositosis ringan, leukopeni
akibat depresi sumsum tulang, bisa trombositopenia, anemia bila ada perdarahan
intestinal)
Kultur darah: diambil pada minggu 1 sakit saat demam tinggi
Kultur feses dan urin: minggu 2 dan minggu-minggu selanjutnya
Serologis Widal: mulai akhir minggu pertama, puncak pada minggu 3-5 (bisa terjadi
negatif palsu atau positif palsu). Diagnosis kuat: titer O 1/320, diagnosis pasti:
kenaikan titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari.
PCR: tidak rutin karena mahal
TATALAKSANA PENGOBATAN
Tirah baring
Nutrisi: Cairan cukup baik oral atau parenteral, diet cukup kalori dan protein, rendah
serat. Makanan lunak
Simptomatik: antipiretik, antiemetik bila muntah hebat
PILIHAN ANTIBIOTIK
Antibiotik Dosis Kelebihan dan Kekurangan
Kloramfenikol 4x500 mg (2g) selama 14 - Sering digunakan dan dikenal efektif
hari - Murah dan sensitivitas tinggi
- Pemberian PO/IV
- Tidak diberi bila leukosit < 2000/mm3
Seftriakson 2-4 gr/hr selama 3-5 hari - Cepat menurunkan suhu, lama pemberian
pendek, dapat dosis tunggal
- Pemberian IV
Ampisilin dan 3-4 gr/hr selama 14 hari - Aman untuk penderita hamil
Amoksisilin - Sering kombinasi dengan kloramfenikol pada
pasien kritis
- Tidak mahal
- Pemberian PO/IV
Kotrimoksasol 2x (160-800) mg selama 2 - Tidak mahal
minggu - Pemberian PO
EDUKASI
Penjelasan mengenai penyakit, faktor risiko, komplikasi, rencana diagnosis dan
terapi
Sanitasi lingkungan dan makanan, cuci tangan
Asupan cairan yang cukup, diet makanan lunak cukup kalori dan protein, hindari
sayur dan buah
Konsumsi antibiotik hingga habis
SUMBER
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
Guidelines for the Management of Typhoid Fever – WHO, 2011
Typhoid Fever Clinical Presentation – John L Brusch, 2018
(https://emedicine.medscape.com/article/231135-clinical#b1)