Anda di halaman 1dari 9

DEMAM TIFOID Kusuma Islami / 011723143167

ANAMNESIS  DEMAM
Pola intermiten (pagi lebih rendah atau normal, sore dan malam lebih tinggi)
Awalnya samar  semakin hari intensitas makin tinggi + gejala lain (sakit kepala
daerah frontal, nyeri otot, pegal, insomnia, anoreksia, mual muntah)
Minggu ke 2 kadang demam terus-menerus (kontinyu)
Minggu ke 3  bila membaik demam berangsur-angsur turun

Pola demam tidak selalu khas, dapat dipengaruhi konsumsi obat atau komplikasi yang
terjadi sejak awal
ANAMNESIS
Gangguan GI  nyeri perut terutama bagian ulu hati disertai mual muntah. Pada
awal sakit sering kembung dan konstipasi, kemudian pada minggu selanjutnya
disertai diare.
Ruam (rose spots) timbul pada sekitar akhir minggu pertama, dapat membaik
sendiri dalam 2-5 hari.
Kebersihan lingkungan yang kurang baik, tidak terbiasa cuci tangan dengan baik,
konsumsi makanan/minuman yang kurang bersih.
Pernah terkena demam tifoid sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu bisa normal hingga 400C, tergantung dari waktu (pagi/malam, sakit hari
ke berapa)
Dapat terjadi gangguan kesadaran
Lidah kotor ditutupi selaput putih
Rose spot: warna kemerahan, makulopapula berukuran 1-4 cm dan berjumlah
kurang dari 5
Abdomen: meteorismus, hepatosplenomegali, hati kenyal dan terasa nyeri tekan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap: tidak spesifik (leukosit normal atau leukositosis ringan, leukopeni
akibat depresi sumsum tulang, bisa trombositopenia, anemia bila ada perdarahan
intestinal)
Kultur darah: diambil pada minggu 1 sakit saat demam tinggi
Kultur feses dan urin: minggu 2 dan minggu-minggu selanjutnya
Serologis Widal: mulai akhir minggu pertama, puncak pada minggu 3-5 (bisa terjadi
negatif palsu atau positif palsu). Diagnosis kuat: titer O 1/320, diagnosis pasti:
kenaikan titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari.
PCR: tidak rutin karena mahal
TATALAKSANA PENGOBATAN
Tirah baring
Nutrisi: Cairan cukup baik oral atau parenteral, diet cukup kalori dan protein, rendah
serat. Makanan lunak
Simptomatik: antipiretik, antiemetik bila muntah hebat
PILIHAN ANTIBIOTIK
Antibiotik Dosis Kelebihan dan Kekurangan
Kloramfenikol 4x500 mg (2g) selama 14 - Sering digunakan dan dikenal efektif
hari - Murah dan sensitivitas tinggi
- Pemberian PO/IV
- Tidak diberi bila leukosit < 2000/mm3
Seftriakson 2-4 gr/hr selama 3-5 hari - Cepat menurunkan suhu, lama pemberian
pendek, dapat dosis tunggal
- Pemberian IV
Ampisilin dan 3-4 gr/hr selama 14 hari - Aman untuk penderita hamil
Amoksisilin - Sering kombinasi dengan kloramfenikol pada
pasien kritis
- Tidak mahal
- Pemberian PO/IV
Kotrimoksasol 2x (160-800) mg selama 2 - Tidak mahal
minggu - Pemberian PO
EDUKASI
Penjelasan mengenai penyakit, faktor risiko, komplikasi, rencana diagnosis dan
terapi
Sanitasi lingkungan dan makanan, cuci tangan
Asupan cairan yang cukup, diet makanan lunak cukup kalori dan protein, hindari
sayur dan buah
Konsumsi antibiotik hingga habis
SUMBER
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
Guidelines for the Management of Typhoid Fever – WHO, 2011
Typhoid Fever Clinical Presentation – John L Brusch, 2018
(https://emedicine.medscape.com/article/231135-clinical#b1)

Anda mungkin juga menyukai