(Kasus II)
No. MR 232510
Nama Pasien Indriani
Alamat Silaiang
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 3 tahun
Ruangan Anak
Agama Islam
Mulai Perawatan 21 Juli 2014
Alergi : -
1.2 PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan 11 Kg
Nadi 80x/menit
Pernafasan 20x/menit
Suhu 380C
pertama masuk 21-7-2014: 2330 WIB)
Thorax (cor) irama murni teratur
Pulmo Rhonki (-), weezing (-)
Inspeksi: distensi (-)
Abdomen Palpasi: supel, nyeri tekan (-)
Auskultas: bising usus (+)
Extramitas akral hangat
1.3 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Dapat diberikan :
1. Obat antipiretik untuk mengatasi demam
2. Antikonvulsan (diazepam oral pda saat demam
dapat menurunkan resiko berulangnya kejang )
• Biasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada
waktu pasien datang kejang sudah berhenti.
• Apabila datang dalam keadaan kejang obat yang paling
cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam
yang diberikan secara intravena.
• Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg
perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau
dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 20 mg.
• Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua
atau di rumah adalah diazepam rektal.
• Dosis diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau
diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan
kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih
dari 10 kg.
• Atau diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak
dibawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak di
atas usia 3 tahun.
• Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum
berhenti, dapat diulang lagi dengan cara dan dosis
yang sama dengan interval waktu 5 menit.
• Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit.
• Di rumah sakit dapat diberikan diazepam intravena
dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg.
• Bila kejang tetap belum berhenti diberikan fenitoin
secara intravena dengan dosis awal 10-20 mg/kg/kali
dengan kecepatan 1 mg/kg/menit atau kurang dari 50
mg/menit.
• Bila kejang berhenti dosis selanjutnya adalah 4-8
mg/kg/hari, dimulai 12 jam setelah dosis awal.
• Bila dengan fenitoin kejang belum berhenti maka
pasien harus dirawat di ruang rawat intensif
• Bila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya
tergantung dari jenis kejang demam apakah kejang
demam sederhana atau kompleks dan faktor risikonya.
Antipiretik
• Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik
mengurangi risiko terjadinya kejang demam, namun para
ahli di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat
diberikan.
• Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10 –15
mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali.
• Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali sehari
Antikonvulsan
• Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam
pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang
pada 30%-60% kasus, begitu pula dengan diazepam rektal
dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,50C.
• Dosis tersebut cukup tinggi dan menyebabkan ataksia,
iritabel dan sedasi yang cukup berat pada 25-39% kasus.
1.5 MONITORING KEADAAN PASIEN
Nadi 80x/menit
pernapasan 20x/menit
Suhu tubuh 38 C
1.6 TERAPI FARMAKOLOGI
SELAMA DIRAWAT
Obat 21 22 23 24
IV FD cairan 2A 10 tts/mnt √ √ √ -
Paracetamol sirup √ √ √ √
Diazepam 1 mg √ √ √ √
Bromhexin 2 mg √ √ √ √
Vitamin B-comp √ - - -
Tiamphenicol sirup - √ √ √
Visebad - √ √ √
Efedrin 2,5 mg - - - √
Lanjutan..
DIBAWA PULANG
Tiamphenicol 3 x cth 1 ½
Bromhexin 2 mg (3 x 1 pulv)
Visebad 3 x 1 cth
Oral
3xcth1 3xcth1 3xcth1 3xcth1
2. Paracetamol sirup 3xcth1
Oral
3x1mg 3x1mg 3x1mg
3. Diazepam 1 mg 3x1mg
5. Vitamin B-comp - - - -
Oral
3 x cth 1 ½ 3 x cth 1 ½ 3 x cth 1 ½ 3 x cth 1 ½
6. Tiamphenicol sirup -
2,5 mg (3 x 1
8. Efedrin 2,5 mg - - - pulv)
LEMBARAN PENGKAJIAN OBAT
MULAI JENIS OBAT RUTE DOSIS BERHENTI INDIKASI OBAT
Efedrin 2,5 mg Dekongestan TIDAK TEPAT Tidak ada gejala yang menunjukkan
indikasi penggunaan obat bronkodilator
DFP 2-LEMBAR PENGKAJIAN OBAT
Nama : indriani No. DMK : Dokter : Dr.
Umur : 3 tahun Ruangan : anak Farmasis :
BB : 11 kg
No. Hari/Tgl Kode Uraian Masalah Rekomendasi/Saran Tindak Lanjut
Masalah
1. PCT 7 Pemberian PCT diberikan setiap hari Saran penggunaan PCT digunakan bila demam dan Pemberian bila demam
selama 4 hari suhu tubuh anak meningkat
2. Diazepam 7 Pemberian diberikan setiap hari Saran pemberian diazepam diberikan terutama saat Pemberian bila demam
selama 4 hari anak demam dan suhu tubuh meningkat sebagai
upaya menecegah terjadinya kejang simplek saat
demam
3. Visebad 3a Untuk visebad, ISO vol 50 hal 509, Disarankan untuk menurunkan dosis. Penurunan dosis.
dosis untuk anak 1-4 tahun : 1x0,5
ml /hari, sedangkan dosis yang
diberikan pada pasien 3 x 5 ml.
3. Bromheksin 1a Tidak ada tanda-tanda yang Disarankan tidak digunakan bila tidak diperlukan
menunjukka pasien membutuhkan kecuali ada indikasi untuk digunakan
mucolitik
4. Efedrin 1a Tidak ada tanda-tanda yang Disarankan tidak digunakan bila tidak diperlukan
menunjukka pasien membutuhkan kecuali ada indikasi untuk digunakan
efedrin
DFP 3-LEMBAR MONITORING EFEK SAMPING
OBAT (AKTUAL)
Cara Evaluasi
Hari/ Manifestasi
No. Nama Obat Mengatasi
Tanggal ESO Tanggal Uraian
ESO
1. 21 juli Reaksi Tiamfenikol Sebaiknya
hipersensitivit dilakukan
as uji skin test
untuk
memastika
n pasien
tidak alergi
terhadap
obat ini
LEMBAR PEMANTAUAN ESO
Evaluasi
No Hari dan Manifestasi Nama Regimen
Cara Mengatasi ESO
. Tanggal ESO Obat Dosis Tgl Uraian
Date/Time
Pharmacotherapeutic Recommendation Monitoring Monitoring
Goal s for therapy Parameter Desired Endpoint(s) Frequency 24/
21/7 22/7 23/7
7