Anda di halaman 1dari 33

Manusia purba disebut juga dengan Prehistoric People (Manusia Prasejarah) adalah jenis

manusia yang hidup pada zaman yang belum mengenal tulisan.


FITEXPERT

Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 7 Kg Sehari


PELAJARI LEBIH→

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Prasejarah Manusia Purba
Pada Zaman Batu Dan Zaman Logam

Pengertian Manusia Purba


Manusia purba sering disebut dengan manusia prasejarah atau manusia yang hidup sebelum
tulisan ditemukan. Manusia purba yang paling tertua di dunia diperkirakan berumur lebih dari 4
juta tahun yang lalu. Maka dari itu, para ahli sejarah menyebutnya sebagai Prehistoric
People atau manusia prasejarah.

Manusia purba banyak ditemukan diberbagai bagian dunia, tapi lebih banyak ditemukan di
negara Indonesia. Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ada
yang sudah berumur jutaan tahun yang lalu.

Untuk mengetahui keberadaan kehidupan manusia purba lebih dalam. Anda bisa melihat sisa-
sisa tulang manusia, hewan, dan tumbuhan, yang sudah menjadi batu atau jadi fosil. Atau bisa
melewati peninggalan-peninggalan peralatan yang digunakan oleh manusia purba. Seperti,
peralatan rumah tangga, senjata, bangunan, atau perhiasan.

Penelitian manusia purba di Indonesia


 Eugena Dobois,
KONTEN PROMOSI

Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 7 Kg Sehari


Gadis Ini Berusia 53 Tahun. Ditemukan Resep Peremajaan Wajah

Cara Menghilangkan Papiloma secara Alamiah (3 Hari)

Wanita Ini Berusia 66 Tahun. Inilah Cara untuk Remajakan Kerutan


Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat
kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak,
Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah
berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia,  Erectus berjalan tegak) ditemukan
di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat
menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.

G.H.R Von Koeningswald

Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan
tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan
rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo. Penemuan lain
tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo
Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan
Patiayam (kudus).

DR. T. Jacob
Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin
oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Konflik Sosial : Pengertian, Macam, + 5
Faktor Penyebabnya

Jenis Dan Ciri Manusia Purba Indonesia


Di indonesia penelitian tentang manusia purba sudah lama dilakukan, yaitu sejak abad ke-18 M.
Penelitian manusia purba di Indonesia dipelapori oleh Eugene Dubois, beliau adalah seorang
dokter dari Belanda.

Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan penemuan-penemuan fosil yang ditemukan di daerah Solo, Pacitan,
Ngandong, Mojokerto, Sangiran, dan masih banyak lagi.

Setelah melakukan banyak penelitian mengenai manusia purba yang berada diberbagai daerah di
Indonesia. Para Ahli kemudian membagi manusia purba di Indonesia menjadi tiga jenis. Yaitu,
Meganthropus (Manusia besar), Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak), dan Homo
(Manusia yang berpikir).
Para ilmuwan sejarah di seluruh belahan dunia, sebagian besar menganut teori evolusi kera. Atau
yang lebih dikenal dengan teori Australopithecus yang sudah punah sebagai ras nenek moyang
manusia.

Sebenarnya teori tersebut terjadi banyak perbedaan yang sangat signifikan. Serta jauh sekali,
tidak ada hubungannya antara manusia dan kera. Perbedaan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh
penganut teori Australopithecus, dengan peristiwa yang hilang atau lebih dikenal dengan
sebutan missing link.

Manusia Purba Meganthropus Palaeojavanicus

Manusi purba Meganthropus Palaejavanicus adalah manusia purba yang paling besar dan tertua
di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan oleh seorang arkeolog dari Belanda yang bernama
Van Koenigswald. Ia merupakan orang yang pertama kali menemukan fosil di daerah Sangiran
pada tahun 1936.

Meganthropus Palaeojavani memiliki arti manusia besar tua yang berasal dari Jawa. Ini unsur-
unsur namanya yang terdiri dari kata megan berarti besar, anthropus = manusia, paleo = tua, dan
javanicus = berasal dari Jawa.
Diperkirakan Meganthropus Palaeojavanicus hidup sejak 1 juta sampai 2 juta tahun yang lalu.
Hal tersebut dibuktikan dari fosil yang ditemukan tekniknya dengan peluruhan karbon. Maka
dari itu, usia dari fosil tersebut dapat diketahui.

Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba jenis Meganthropus Palaeojavanicus :

 Memiliki tulang pipi yang sangat tebal


 Memiliki otot rahang yang kuat sekali
 Tidak memiliki dagu dan memiliki hidung yang lebar
 Memiliki tonjolan belakang yang tajam dan melintang sepanjang pelipis
 Memiliki tulang kening menonjol dan mempunyai otot kunyah, gigi, serta rahang yang
besar kuat
 Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
 Berbadan tegap dan volume otok 900cc
 Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan

Manusia Purba Pithecanthropus Erectus


Pithecanthropus merupakan manusia purba yang fosilnya banyak ditemukan di Indonesia. Di
Indonesia sendiri, ada tiga jenis manusia purba ini dan yang sudah ditemukan. Diantaranya
adalah Pithecanthrophus Erectus, Pithecanthrophus Mojokertensis, dan Pithecanthropus
Soloensis.

Manusia purba ini diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Eugene Dubois.

Pada awalnya dia mengadakan penelitian di Sumatera Barat, tetapi tidak menemukan fosil
disana. Kemudia dia berpindah ke pulau Jawa, ia pujn berhasil menemukan fosil
Pithecanthrophus Erectus di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891.
Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang kaki, dan tengkorak.
Fosil tersebut ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.

Pithecanthrophus Erectus hidup dengan cara berburu hewan-hewan. Kemudian mereka


mengumpulkan makanan dan hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Untuk
mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain.

Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba Pithecanthrophus Erectus :

 Memiliki Volume otaknya sekitar 750 – 1350 cc.


 Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
 Memiliki postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap meganthropus.
 Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
 Mempunyai hidung yang tebal.
 Memilik tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
 Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
 Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol
 Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat.

Manusia Purba Homo Wajakensis


Pada tahun 1889 Fosil dari Manusia Purba Homo Wajakensisi telah ditemukan di Wilayah
Wajak. Lebih lengkapnya di dekat Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur dan ditemukan oleh
Eugene Dubois.

Hasil dari penemuan tersebut, berupa tulang paha, rahang atas dan bawah, tulang kering. Dan
fragmen tengkorak yang mempunyai volume sekitar 1.600 cc. Dalam penelitian diperkirakan
manusia purba jenis ini sudah dapat membuat peralatan yang terbuat dari batu dan tulang. Serta
sudah mengerti caranya untuk memasak.Dibawah ini adalah ciri-ciri manusia purba Homo
Wajakensis, sebagai berikut :Memiliki muka datar dan lebar

 Memiliki hidung lebar dan bagian mulut menonjol


 Dahinya sedikit miring dan diatas mata terdapat kerutan dahi yang nyata
 Pipinya menonjol ke samping
 Berat badan sekitar 30 – 150 kg
 Tinggi badan sekitar 130 -210 cm
 Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
 Berdiri dan berjalan sudah tegak
Manusia Purba Pithecanthropus Soloensisi

Pithecanthropus Soloensisi merupakan salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di
Indonesia. Fosil-fosil manusia purba ini dapat ditemukan di wilayah sekitar Jawa Tengah dan
Jawa Timur.

Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh sejarawan, yaitu Oppenort, Ter Harr, dan G.H.R.
Koenigswald di wilayah Ngandong, Jawa Tengah.

Pithecantropus Soloensis adalah salah satu manusia purba khas Indonesia. Yang memiliki
beberapa ciri khusus yang tidak dimiliki oleh semua manusia purba pada umumnya. Berikut ini
ciri dari pithecantropus soloensis.

 Makanannya berupa hewan buruan dan tumbuhan


 Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
 Bentuk hidung lebar dan tidak berdagu
 Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis
 Volume otak sekitar 750-1350 cc
 Berbadan tegap
 Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
Manusia Purba Homo Floresiensis

Homo Floresiensis adalah termasuk salah satu dari manusia purba yang berjenis Homo di
Indonesia. Manusia purba ini ditemukan saat penggalian di Liang Bua, di Pulau Flores oleh tim
arkeolog gabungan. Yang terdiri dari Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity
of New England.

Homo Floresiensis biasanya disebut disebut dengan manusia kerdil. Manusia purba ini
diperkirakan hidup sekitar 12.000 tahun yang lalu. Pada saat ditemukan oleh tim gabungan dari
Pusilitbang Arkeolog Nasional, Indonesia dan Unikversity of New England, Australia pada tahun
2003.

Kerangka dari manusia purba ini belum membatu atau belum menjadi fosil. Selain kerangka
Homo Floresiensis, juga ditemukan kerangka homo sapiens dan berbagai hewan mamalia
lainnya. Seperti Gajah Stegodo, Biawak, dan Tikus besar. Dan alat-alat batu seperti pisau, tulang
yang terbakar, arang, beliung dan mata panah.
Seorang Ahli yang menemukan kerangka ini menyatakan dugaannya bahwa Homo Floresiensis
ini hidup berdampingan. Atau hidup bersama dengan jenis spesies manusia purba Homo Sapiens,
dan manusia modern lainnya. Berikut ini ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis :

 Kepala dan badan memliki ukuran yang kecil


 Ukurab bentuk otak yang sangat kecil
 Volume otak 380 cc
 Mempunyai rahang yang menonjol atau berdahi sempit
 Berat badan sekitar 25 kg
 Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Zaman Neolitikum” Pengertian &
( Ciri – Hasil Peninggalan )

Kehidupan Manusia Purba


Manusia purba mempunyai cara hidup yang sangat sederhana dan masih bergantung dengan
alam. Berikut ini adalah beberapa paparan mengenaai corak kehidupan manusia purba :

1. Masa Kehidupan berburu / Makanan


Dalam corak kehidupan manusia Untuk mengumpulkan makanan (food gathering) dibagi
menjadi 2 bagian. Yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan
tingkat lanjut.

Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman berburu dan mengumpulkan makanan, sebagai
berikut :

 Belum mempunyai tempat tinggal


 Hidup sendiri atau dengan kelompok kecil
 Menggunakan senjata kapak genggam untuk berburu hewan
 Tempat berlindung di dalam goa
 Membuat lukisan berupa cap jari tangan dan babi rusa dalam keadaan terpanah, biasanya
menggunakan warna hitam, putih, dan merah.
 Mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian

2.Masa Bercocok Tanam


Salah satu ahli menyatakan bahwa manusia purba lebih dahulu mengenal beternak hewan.
Dibandingkan dengan mengenal bercocok tanam atau membuat ladang.

Beberapa ahli lainnya, juga menyatakan bahwa keadaan yang terjadi sebelum munculnya
beternak dan bercocok tanam pada manusia purba. Adalah bermukim dan semakin bertambahnya
jumlah penduduk pada zaman itu.

Bertambah besarnya anggota kelompok dalam kehidupan manusia purba menyebabkan kondisi
makanan yang awalnya melimpah menjadi lebih sedikit. Dan bahkan berkurang pada daerah
pemukiman manusia purba.

Karena hewan-hewan sering diburu dan masa reproduksinya cukup lambat menjadikan manusia
beralih ke bercocok tanam. Jenis tanaman yang pertama kali dalam bercocok tanam, menurut
Vishu Mitre adalah Jawawut (pearl millet). Dan juga sorgum, Wijen, Kurma, serta Kacang-
kacangan.

Namun, juga ada pendapat lain tentang jenis makanan yang pertama kali ditanam oleh manusia
purba dalam bercocok tanam. Yaitu Pohon Ara (fig tree) yang mempunyai buah banyak dan
rasanya sedikit manis.

Pada sekitar tahun 10.000 SM mulai beralih ke tanaman gandum dan jenis-jenis tanaman yang
tumbuh liar. Seperti buncis, kacang p[olong, labu botol, kentang, labu, jagung, dan lain-lain.

Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman bercocok tanam, sebagai berikut :

 Hidupnya sudah mulai menetap pada suatu tempat dan melakukan kegiatan bercocok
tanam
 Sudah mulai memakai pakaian yang terbuat dari kulit hewan maupun kulit kayu
 Membangun rumah atau tempat tinggal dari kayu
 Membuat alat-alat bercocok tanam, seperti : mata panah, beliung persegi, kapak lonjong,
dan perhiasan.

3.Masa Mengenal Kepercayaan


Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir manusia-manusia purba. Mereka mulai
mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar dalam dirinya. Sehingga mereka
melakukan upacara atau ritual khusus, untuk menjalankan kepercayaan yang diyakininya
memberi kekuatan.

Sistem kepercayaan yang di percaya manusia pada masa prakasara atau masa prasejarah antara
lain animisme, dinamisme, totemisme, dan totemisme

1. Animisme, adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-roh lain yang
mempengaruhi kehidupan mereka. Upaya yang dilakukan agar roh-roh tersebut tidak
mengganggu adalah dengan memberikan sesaji.

2. Dinamisme, adalah percaya pada kekuatan alam dan benda-benda yang mempunyai sifat
gaib. Manusia purba melakukanya dengan cara menyembah batu atau pohon besar,
gunung, laut, gua, keris, jimat, dan patung.

3. Totemisme, adalah percaya pada binatang yang dinganggap suci dan memiliki kekuatan.
Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana atau
tempat. Mereka membangun bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran yang besar.
Masa ini di sebut sebagai kebudayaan Megalitikum (kebudayaan batu besar).

Ciri-ciri kehidupan manusia purba saat zaman mengenal kepercayaan, sebagai berikut :
 Melaksankan upacara-upara khusus, untuk bukti adanya kekuatan yang melebihi mereka.
 Mulai terdapat bangunan-bangunan besar untuk dijadikan sebagai tempat melakukan
pemujaan maupun upacara.

Nah, itulah penjelasan tentang manusia purba mengenai pengertian, sejarah, ciri – ciri, dan corak
kehidupannya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa menambah
pengetahuan. Baca juga artikel lainnya, sekian dan terima kasih.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Zaman Mesolitikum” Pengertian &
( Peninggalan – Hasil Kebudayaan )

Peralatan Manusia Purba


Di Indonesia sampai hari ini masih sering lho ditemukan berbagai macam perkakas yang
diperkirakan itulah benda yang pernah digunakan manusia purba. Berikut jenis-jenis alat dan
penjelasannya:

Kapak Genggam

Pertama adalah kapak genggam yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk


berburu. Struktur dan bentuknya masih sangat sederhana, ada satu bagian yang tajam yaitu hanya
terdapat di satu sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara digenggam dan ditemukan di
beberapa tempat, yaitu di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda
(Lampung).

Alat Serpih

Kedua, adalah alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan
melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-
serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran
dan Gombong (Jawa Tengah), serta Cabbenge (Flores).

Kapak Persegi
Ketiga adalah kapak persegi, kapak ini merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh
manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi
empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk
tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.

Kapak Lonjong

Keempat adalah kapak


lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan diikatkan
pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus. Kapak lonjong zaman
praaksara pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Menhir
Kelima adalah menhir yang merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan
sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah.

Dolmen

Keenam adalah dolmen yaitu meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan oleh manusia
pra sejarah sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan.

Sarkofagus
Ketujuh adalah sarkofagus yaitu peti mati yang terbuat dari batu. Pasti tahu kan ya peti mati
digunakan untuk apa, RG Squad?

Arca

Arca merupakan batu yang dibentuk hingga menyerupai makhluk hidup tertentu.
Bejana Perunggu

Kesembilan adalah bejana perunggu, bejana ini merupakan benda yang terbuat dari perunggu.
Bentuknya mirip dengan gitar Spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat
yaitu di Madura dan Sumatra.

Kapak Corong
Kesepuluh, sekaligus terakhir adalah kapak corong yang terbuat dari perungu dan bentuk bagian
atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Geologi – Pengetahuan,


Alam, Sejarah,Ilmu, Cabang Ilmu, Contohnya

Manusia Purba di luar Indonesia


Ardipithecus ramidus
ras manusia yang hidup enam juta tahun lalu di kawasan Afar, Ethiopia.
‘Ardi’, demikian nama yang diberikan oleh para peneliti, dikumpulkan dari berbagai tulang
manusia yang ditemukan di wilayah itu selama lima belas tahun terakhir. Manusia ini tingginya
1, 20 meter dan beratnya 50 kilogram. Bentuk tangan, kaki, dan badan menunjukkan bahwa ia
merangkak dan memanjat pohon, tapi juga terkadang berjalan di atas kedua kaki.

Dari bentuk rahang, para ilmuwan menyimpulkan cara hidup Ardi tidaklah agresif. Menurut
ilmuwan, penemuan ini mengubah teori yang berlaku selama ini mengenai asal usul manusia.
Homo antecessor
Hidup sebelum manusia Neanderthals dan Homo Sapiens, diduga datang ke gua-gua Atapurca
setelah mengalami migrasi dari Afrika dan melewati Timur Tengah, Italia utara dan kemudian
Prancis.  Sejarah Penemuan Fosil Manusia Purba, Manusia Kera dan Manusia Modern Secara
umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia
kera, manusia purba dan manusia modern.

Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena
teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau
manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.

Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh
Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.

penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600
cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter.
Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.

Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah
Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis
dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang
mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi
otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.

Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald
pada tahun 1939 – 1941.

Manusia Heidelberg
Manusia Heidelberg atau Homo heidelbergensis adalah spesies pada genus Homo yang telah
punah yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo neanderthalensis di Eropa.
Bukti yang ditemukan mengenai H. heidelbergensis berusia 600.000 hingga 400.000 tahun yang
lalu. dan ini adalah fosil dari tempurung tengkoraknya Manusia heidelberg ditemukan di Jerman

Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan
di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di
jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu.

Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 – 1000 cm kubik. Bagian tulang-
belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta
sebagian tulang tengkorak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah terbentuknya Kepulauan


Indonesia

Evolusi Spesies Purba


Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada
sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul dengan cara
ini. Menurut teori tersebut, perubahan ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam jangka waktu
jutaan tahun.
Sebagai contoh, seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk setengah ikan – setengah reptil di
masa lampau, dengan beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah mereka
miliki. Atau seharusnya terdapat beberapa jenis burung-reptil dengan beberapa ciri burung di
samping ciri reptil yang telah mereka miliki. Evolusionis menyebut makhluk-makhluk imajiner
yang mereka yakini hidup di masa lalu ini sebagai “bentuk transisi”.

 Jika binatang-binatang seperti ini memang pernah ada, maka seharusnya mereka muncul dalam
jumlah dan variasi sampai jutaan atau milyaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk
aneh ini seharusnya ada pada catatan fosil. Jumlah bentuk-bentuk peralihan ini pun semestinya
jauh lebih besar daripada spesies binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya ditemukan
di seluruh penjuru dunia. Dalam The Origin of Species, Darwin menjelaskan:

“Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung
jumlahnya, yang mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama…. Sudah tentu bukti
keberadaan mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan
fosil.”

Bahkan Darwin sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk peralihan tersebut. Ia berharap
bentuk-bentuk peralihan itu akan ditemukan di masa mendatang. Namun di balik harapan
besarnya ini, ia sadar bahwa rintangan utama teorinya adalah ketiadaan bentuk-bentuk peralihan.
Karena itulah dalam buku The Origin of Species, pada bab “Difficulties of the Theory” ia
menulis:

Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit,
mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak
berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan
bentuk sebaik-baiknya?

Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita
tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?…. Dan pada
daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan
jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan ini sangat
membingungkan saya.2
Satu-satunya penjelasan Darwin atas hal ini adalah bahwa catatan fosil yang telah ditemukan
hingga kini belum memadai. Ia menegaskan jika catatan fosil dipelajari secara terperinci, mata
rantai yang hilang akan ditemukan.

Karena mempercayai ramalan Darwin, kaum evolusionis telah berburu fosil dan melakukan
penggalian mencari mata rantai yang hilang di seluruh penjuru dunia sejak pertengahan abad ke-
19. Walaupun mereka telah bekerja keras, tak satu pun bentuk transisi ditemukan. Bertentangan
dengan kepercayaan evolusionis, semua fosil yang ditemukan justru membuktikan bahwa
kehidupan muncul di bumi secara tiba-tiba dan dalam bentuk yang telah lengkap. Usaha mereka
untuk membuktikan teori evolusi justru tanpa sengaja telah meruntuhkan teori itu sendiri.

Teori evolusi menyatakan bahwa spesies makhluk hidup terus-menerus berevolusi menjadi
spesies lain. Namun ketika kita membandingkan makhluk hidup dengan fosil-fosil mereka, kita
melihat bahwa mereka tidak berubah setelah jutaan tahun. Fakta ini adalah bukti nyata yang
meruntuhkan pernyataan evolusionis.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari


KONTEN PROMOSI

Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Lemak 7 Kg Sehari


F IT EXPE RT

Gadis Ini Berusia 53 Tahun. Ditemukan Resep Peremajaan Wajah


CE LLAR IN

Mau Memutihkan Kulit secara Alami? Ini Solusinya!


CE LLAR IN

Wanita Ini Berusia 66 Tahun. Inilah Cara untuk Remajakan Kerutan


C EL LA RI N
Cara Menghilangkan Papiloma secara Alamiah (3 Hari)
IN TOXI C

Veneer Ini 300 Kali Lebih Baik dari Gigi Palsu!


SN AP ON SMILE

Pernahkah Anda Bertanya-tanya Mengapa Tubuh Anda Gatal?


INTOX IC

Hipertensi? Tekanan Darahmu akan Selalu 120/80 Jika Gunakan Ini


C AR DI OV AX

Dapatkan Senyum Ideal dalam 2 Menit dari Rumah! Baca di Sini


SN AP ON SMI LE

Ilmuwan Jepang Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari


HA VITA
Jika Anda Menemukan Papiloma seperti Itu, Berhati-hatilah!
WOR TE X

Anda akan melunasi semua utang segera!

Nyeri Sendi Hilang! Lutut seperti Remaja 18 Tahun! Baca


Dokter Sembunyikan Kebenaran! Cara Mudah Mengobati Varises!

Seluruh indonesia kaget! Diabetes mudah diobati (lihat di sini)


Sebarkan ini:

 Facebook
 Twit
 WhatsApp
Posting pada Sejarah, SMPDitag arti manusia purba dan macam macamnya, asal usul manusia
purba, asal usul manusia purba brainly, asal usul manusia purba menurut islam, australopithecus
africanus, ciri ciri australopithecus africanus, ciri ciri manusia purba di afrika, ciri ciri manusia
purba trinil, ciri ciri pithecanthropus mojokertensis, ciri ciri pithecanthropus soloensis, corak
kehidupan pithecanthropus soloensis, dasar teori nusantara, deskripsikan pembagian zaman
batu, evolusi manusia purba, fosil pithecanthropus erectus ditemukan di, gambar meganthropus
paleojavanicus, gua lida ajer, hewan purba, jelaskan berlangsungnya zaman ketiga
tersier, jelaskan istilah missing link, jenis jenis manusia purba di indonesia, jenis manusia
purba, jenis manusia purba di indonesia dan penemunya, kebudayaan manusia purba di
indonesia, kehidupan manusia purba, kliping sejarah manusia purba, maksud kedatangan eugene
dubois di indonesia, manusia modern, manusia modern adalah, manusia purba adalah
brainly, manusia purba di aceh, manusia purba di afrika, manusia purba di amerika, manusia
purba di dunia, manusia purba di eropa, manusia purba di indonesia, manusia purba
nama, manusia purba pengertian, manusia purba tertua di indonesia, manusia raksasa, mengenal
manusia purba, mengidentifikasi untuk mengenal manusia purba, missing link adalah, pebble
culture artinya adalah, pembabakan zaman berdasarkan temuan arkeologi, pembahasan tentang
manusia purba, pengertian lengkap manusia purba, pengertian manusia modern, Pengertian
Manusia Purba, pengertian manusia purba beserta gambarnya, pengertian manusia purba
brainly, pengertian manusia purba menurut para ahli, pengertian pithecanthropus, pengertian
sangiran, perbedaan manusia purba dan manusia modern, perbedaan manusia purba indonesia
dan dunia, pithecanthropus dubuis, pithecanthropus robustus, pithecanthropus
soloensis, ramapithecus brevirostris, sebutkan ciri ciri umum pithecanthropus, sebutkan manusia
purba yang ada di indonesia, sejarah manusia purba, sejarah manusia purba di dunia, sejarah
manusia purba di indonesia, sejarah singkat manusia, sinanthropus lantianensis, terangkan
pengertian manusia purba prehistoric people, volume otak meganthropus paleojavanicus
Navigasi pos
Pos sebelumnyaPerilaku Menyimpang – Pengertian, Faktor, Jenis, Dampak, Mengantisipasi,
Mengatasi, Contohnya
Pos berikutnyaPengertian Idiom Adalah – Macam, Unsur, Bentuk, Contohnya

Pos-pos Terbaru

  Kerusakan Tanah – Pengertian, Penyebab, Perubahan, Ciri,


Mengatasi
  Perlawanan Trunojoyo Terhadap VOC
  Demokrasi Pancasila Dalam Beberapa Bidang Beserta Fungsi
Dan Prinsipnya
  Pengertian akar – Bagian, Sifat, Struktur, Macam, Proses,
Primer, Sekunder
  Suku Serawai
  Kerajaan Kalingga
  Pengertian Air Permukaan – Karakteristik, Kualitas, Debit,
Pengolahan, Pengukuran, Contoh, Para Ahli
  Peristiwa 10 November 1945
  Pengertian Persaingan – Macam, Bentuk, Fungsi, Hasil,
Analisis, Contoh
  Serangan Umum 1 Maret
Artikel Pilihan

 Contoh Soal Psikotes


 Contoh CV Lamaran Kerja
 Rukun Shalat
 Teks Eksplanasi
 Teks Eksposisi
 Teks Deskripsi
 Teks Prosedur
 Contoh Gurindam
 Contoh Kata Pengantar
 Contoh Teks Negosiasi
 Alat Musik Ritmis
 Tabel Periodik
 Niat Mandi Wajib
 Teks Laporan Hasil Observasi
 Contoh Makalah
 Alight Motion Pro
 Alat Musik Melodis
 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran
 Video Bokeh Museum
 69 Contoh Teks Anekdot
 Proposal
 Gb WhatsApp
 Contoh Daftar Riwayat Hidup
 Naskah Drama

Anda mungkin juga menyukai