Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu bisa didapatkan dengan sangat
mudah, berbeda dengan zaman dahulu terutama di zaman purba. Ketika di sekolah, kita
pasti mendapatkan pelajaran mengenai manusia zaman dulu atau yang biasa disebut
dengan nenek moyang kan?
Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai nenek moyang tertua yaitu
manusia purba. Berbicara mengenai manusia purba apakah Anda pernah membayangkan
bagaimana wujud asli dari manusia purba?
Beberapa peneliti mengatakan bahwa Afrika adalah tempat pertama manusia ditempatkan di
bumi. Mungkin pendapat ini sedikit berbeda dengan pendapat yang dinyatakan di dalam Al-
quran.
Tetapi meskipun demikian tidak ada salahnya jika kita mengetahui sejarah manusia purba
yang telah dicatat oleh filosof terdahulu. Langsung saja, untuk mengetahuinya berikut
beberapa jenis manusia purba yang sempat kami rangkum berdasarkan penelitian para
filosof.

B  Rumusan Masalah
1.      Apa saja Jenis-jenis Manusia Purba di dunia?
2.      Bagaimana ciri-ciri manusia purba di dunia ?

C.   Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui dan lebih memahami Jenis-jenis Manusia Purba di dunia
2. Untuk mengetahui dan lebih memahami ciri-ciri manusia purba di dunia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis manusia purba di Asia

1. Sinanthropus Pekinensis (Hidup sekitar 780.000-230.000 tahun yang lalu)


Pertama kali diperoleh di Zhoukoudian (Zhou Kou Tien), dekat Beijing, Tiongkok.
Daerah tersebut yang sering disebut dengan Peking membuat fosil Sinanthropus
Pekinensis dinamai sebagai manusia Peking Man.
Mereka dikelompokkan sebagai manusia purba berdasarkan giginya yang ditemui oleh
arkeolog, Davidson Black tahun 1927. Walaupun manusia purba, volume otaknya
diperkirakan sekitar 1.000 cm3-1.300 cm3, sama seperti volume otak manusia saat ini.

Perbedaan peking man dan Pithecantropus Erectus (Sumber: ingridpitt.com)


Ciri-ciri ini membuat mereka mirip dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di
Indonesia. Hal yang membedakan adalah kapasitas tengkorak Sinanthropus
Pekinensis lebih besar dengan gigi taring yang tidak tumpang tindih. Ciri-ciri lainnya
adalah dahi kecil, tulang tengkorak tebal, bagian alis mata besar, dan rahang besar
tanpa dagu.
Jenis yang satu ini berbeda dengan teman yang lainnya. Sinanthropus lebih sering dinamai
sebagai manusia Peking Man. Berdasarkan giginya jenis ini dikelompokkan sebagai
manusia purba, volume otaknya diperkirakan 1.000 cm3 sampai 1.300 cm3, volume tersebut
sama dengan volume otak manusia di zaman sekarang ini.
ciri-ciri dari Sinanthripus Pekinensis adalah memiliki dahi yang kecil, tulang tengkorak tebal,
bagian alis matanya juga cukup tebal, dan rahang terlihat lebih besar tanpa adanya dagu.

2
2. Meganthropus Palaeojavanicus

Fosil jenis Meganthropus berhasil ditemukan di sebuah daerah yang bernama Sangiran
pada tahun 1936. Penemu manusia purba ini adalah seorang arkeolog yang berasal dari
Negara Belanda. Ilmuwan mengatakan bahwa manusia purba jenis ini sudah hidup sekitar
satu juta tahun yang lalu.
Pembuktian mengenai fosil ini dengan cara menggunakan teknik peluruhan dengan karbon,
dengan demikian ilmuwan bisa memperkirakan mengenai usia dari fosil tersebut.
Adapun cirri-ciri dari jenis Meganthropus Palaeojavanicus ini diantaranya memiliki tulang pipi
yang cukup tebal, otot pada bagian rahang terlihat kuat, tidak memiliki dagu, memiliki postur
tubuh yang tegap, memiliki tonjolan yang bentuknya cukup tajam, tulang kening bentuknya
menonjol, dan mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan, cara hidup mereka juga dengan
berkelompok.

3. Pitecanthropus Erectus

Kalau yang satu ini manusia purba nya berasal dari Indonesia, tepatnya sekitar satu juta
tahun yang lalu. Menurut cerita, di Indonesia pada zaman dahulu pernah mengalami
bencana alam, dan yang menemukan manusia pertama kali adalah Eungene Dubois yaitu
ilmuwan dari Belanda. Ciri-ciri yang bisa dilihat dari Pitecanthropus ini diantaranya adalah
berjalan dengan badan gerak, namun dengan struktur yang hampir sama dengan struktur
kera. Otaknya kecil, tingkat kecerdasannya hampir sama dengan hewan tapi instingnya lebih
kuat.

3
Selain itu Pitecanthropus sangat suka mengumpulkan makanan, keprimitifan nya hampir
sama dengan kehidupan kera di era modern seperti sekarang ini, manusia ini sangat
dielukan oleh para kalangan materialis, tubuh tegak di kala itu termasuk makhluk hidup yang
paling besar. Mereka terlihat seperti kera akan tetapi tidak kera.

4. Pitecanthopus Soloensis

Jenis manusia purba yang satu ini juga berasal dari Indonesia, tepatnya di daerah
Ngandong, Solo, Jawa Tengah. Ciri-ciri dari Pitecanthopus Soloensis ini adalah pada area
tengkorak terdapat tonjolan kening tebal, memiliki hidung yang cukup lebar dan tulang pipi
yang kokok dan terkesan menonjol, memiliki tinggi sekitar 165 sampai 180 an, merupakan
pemakan tumbuhan dan daging, rahang bawahnya cukup kuat, tulang pipinya cukup tebal,
tulang belakangnya menonjol, perawakannya tegap dan memiliki otot yang besar.
Sekilas wajah dari manusia purba jenis ini seperti kera, akan tetapi lebih besar dan lebih
kuat. Perawakan yang hitam membuat manusia purba asal solo ini terlihat eksotis, nama
Soloensis juga diambil dari ia ditemukan yaitu daerah Solo.

5. Pitecanthropus Mojokertensis

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Mojokerto. Penemuan
fosil manusia purba di mojokerto ini merupakan penemuan terbesar di abad ini. Namun
sebelum fosil ditemukan dengan lengkap, beberapa fosil mau tak mau jadi rusak karena
proses penggalian, akhirnya detail dari fosil ini tak bisa diteliti dengan sempurna.

4
Tetapi, meskipun demikian, manusia purba yang satu ini termasuk manusia purba yang
dibahas di wawasan sekolah.
Secara umum, Pitecanthropus Mojokertensis memiliki cirri-ciri fisik yang tidak cukup berbeda
dengan manusia di zaman modern. Meskipun tidak bisa diulas satu-persatu mengenai cirri-
cirinya, tetapi bisa diperkirakan bahwa manusia purba yang satu ini merupakan manusia
purba yang unik.

6. Homo Floresiensis

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Flores, Indonesia. pada
zaman manusia Purba Homo Floresiensis ditemukan manusia memiliki suatu kesatuan
didalam hal bertindak dan menjadi makhluk yang mampu berekonomi. Pada penemuan
manusia purba yang satu ini, mereka sudah memiliki kesadaran bahwa di sekitar nya
terdapat orang-orang yang hidup, hal inilah yang memicu timbulnya kesamaan ras di dunia.
Penemu manusia purba Homo Floresis ini berasal dari Belanda, ia tak menemukan
temuannya dengan namanya sendiri, akan tetapi memakai nama tempat dimana ia
menemukan fosil tersebut. Manusia purba Homo Floresis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Memiliki wajah yang berbentuk besar dan memiliki hidung yang lebar
2. Memiliki bentuk mulut yang menonjol dibandingkan dengan hidungnya
3. Memiliki bentuk dahi yang menonjol pula, tetapi tidak semua memiliki dahi menonjol
4. Fisiknya sudah cukup berbeda dari kera bahkan telah menyerupai bentuk fisik manusia di
zaman sekarang
5. Tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 130 cm, tetapi ada pula yang tinggi nya mencapai 210 cm
6. Berat badannya sekitar 30 sampai 150 kg
7. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun yang lalu.

7. Homo Wajakensis

5
Banyak manusia purba yang ditemukan dan diberi nama sesuai dengan nama tempat
asalnya ditemukan. Nama Homo Wajakenis juga didapatkan dari Wajak. Beberapa
cendiakawan telah melakukan penelitian mengenai pengaruh susunan geografis di Indonesia
dan juga iklim maupun keadaan alamnya.
Hal ini memungkinkan bahwa kondisi manusia purba di zaman dulu hampir sama bentuknya
dan yang membedakan hanyalah cara mereka untuk berkomunikasi.
Manusia Purba yang ditemukan di daerah Tulungagung Jawa Timur ini merupakan
penemuan yang cukup penting dan mengukir sejarah. Karena melalui penemuan ini suatu
kepingan puzzle yang telah hilang berhasil bertemu lagi dan membuktikan bahwa terdapat
hubungan antara manusia dengan kera. Penemuan ini mampu menghubungkan kembali
puzzle yang telah hilang tersebut.

8. Homo Soloensis

Memiliki ciri-ciri berbadan tegap, berhidung besar, dan mulutnya menonjol adalah ciri-ciri
utama dari manusia purba jenis homo Soloensis ini. Meskipun para peneliti tidak memiliki
catatan sebanyak catatan ketika meneliti manusia purba yang lain, keberadaan manusia
purba jenis ini masih bisa diendus dengan cukup jelas.
Kita perlu tahu bahwa sungai Bengawan Solo adalah jantung dari kehidupan primitis di
zaman dulu.
Disana, juga terdapat berbagai penemuan yang mampu mengindikasikan suatu
kecenderungan manusia purba itu sangat dekat hubungannya dengan air. Air ternyata
memiliki keuntungan yang cukup banyak pada kehidupan di zaman purba, dan penemuan
Homo Soloes adalah bukti nyatanya.

9. Pitecanthropus Dubuis

6
Sebenarnya peneliti masih sedikit meragukan jenis manusia purba yang satu ini, karena fosil
nya ditemukan pada daerah Sangiran namun struktur dari tengkorak dan tulang nya tidak
mutlak atau tidak lengkap.
Para peneliti asal Belanda menganggap penemuan tersebut sangatlah penting meskipun
orang Indonesia menganggap penemuan tersebut merupakan hal yang memaksa dan juga
penjajahan hak. Seperti hal nya penjajahan, warga Negara Indonesia juga dipaksa untuk
menjadi tenaga penggali penemuan fosil tersebut.
Beberapa warga Indonesia turut menjadi korban yang jatuh di lokasi penggalian. Dengan
pengorbanan yang cukup memilukan tersebut, para Arkeolog Belanda berhasil membawa
suatu propaganda berupa penemuan fosil dari manusia purba jenis ini.
Mengenai kerja rodi yang diperintahkan para Arkeolog Belanda untuk menemukan fosil ini
terdapat lapisan tanah di daerah tersebut, yaitu lapisan Jetis, lapisan Trinil, dan lapisan
Ngandong.
Dengan tempat hidup yang sedemikian  rupa jenis manusia purba yang satu ini memiliki ciri
khusus yaitu fisik badan nya yang kuat dan tegap, cara hidupnya berkelompok dan menetap
di sebuah tempat.

B. Jenis-Jenis manusia Purba di Eropa


Fosil manusia purba yang ditemukan di Eropa antara lain adalah Homo
Neandethalensis  yang ditemukan di Lembah Neander, Jerman pada tahun 1856 dan Homo
Cro magnon yang ditemukan di dekat Lez Eyzies, Prancis pada tahun 1868.

1.     Homo Neandethalensis :

Ciri-Ciri nya :
1. Tengkorak yang memanjanag ke belakang
2. Tulang kening yang sangat menonjol
3. Dahi yang datar, muka lebar, dan telah memiliki otak yng besar
4. Volume otak sangat besar 1300-1750 cc
5. Ukuran tubuh perempuan 156 cm beratnya 80 kg, laki-laki 165 cm beratnya 80 kg
6. Tulang hidungnya besar, giginya kecil tetapi gigi serinya agak besar
7. Tubuhnya tegak dan proporsi tubuhnya modern

7
2.     Homo Cro magnon :

Ciri-ciri Homo Cro magnon


1. Ciri-ciri fisik seperti manusia modern, yaitu tengoraknya tinggi dengan atap dan
belakang tengkorak yang bundar
2. Memiliki volume otak sekitar 1400 cc
3. Tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical, mukanya datar tanpa
penonjolan di bagian mulut
4. Ukuran rahang dan gigi-giginya sebagai alat pengunyah telah menyusut, serta dagu
tampak nyata
5. Ukuran tubuhnya rata-rata 165 cm
6. Struktur dan volume tengkoraknya tampak lebih mirip tengkorak ras-ras yang hidup
di Afrika dan daerah tropis saat ini
Manusia purba Homo Neandethalensis  memiliki nenek moyang yaitu Homo
Heidelbergensis yang ditemukan oleh Dr. Schoetensack (1908) di Desa Maurer dekat kota
Haidelberg, Jerman. Manusia Heidelberg adalah spesies pada genus Homo yang telah
punah yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo Neandethalensis di Eropa.
Bukti yang ditemukan mengenai Homo Heidelbergensis berusia 600.000 – 400.000 tahun
yang lalu.

Homo Cro-Magnon (hidup sekitar 40.000-10.000 tahun yang lalu)


Cro-Magnon diperkirakan sebagai manusia modern (Homo Sapiens) tertua dari
Eropa. Fosilnya telah ditemukan di tahun 1868. Para arkeolog memperkirakan mereka
sebagai nenek moyang ras Kaukasoid di Eropa. Homo Cro-magnon kemungkinan
memasuki Eropa dari Timur Tengah dan akhirnya menggantikan Homo Neanderthal. Homo
Cro-magnon hidup dengan berburu dan meramu makanan, mengumpulkan buah-
buahan dan akar-akaran, serta berburu hewan liar.Mereka tinggal di dalam gua dan
kemah sederhana. Ada empat fosil Cro-Magnon yang ditemukan dalam penggalian.
  Homo Cro-magnon diperkirakan telah mampu berkomunikasi dan memiliki lebih
banyak kosakata dibanding Homo Neanderthal. Mereka juga mulai menciptakan karya seni,
seperti lukisan yang ditemukan di dinding gua-gua Perancis, Spanyol, dan Gurun Sahara.
Selain itu, mereka juga sudah membuat perhiasan, mainan, pakaian, tempat tinggal,
perkakas, dan senjata untuk berburu.

8
Bisa dikatakan bahwa Homo Cro Magnon merupakan manusia tertua di Eropa. Fosilnya
berhasil ditemukan pada tahun 1868. Homo Cro Magnin hidup dengan cara berburu dan
meramu makanan, mengumpulkan berbagai macam buah-buahan dan akar-akaran, serta
menikmati hewan buruan.
Homo Cro Magnon memasuki daerah Eropa setelah mereka tinggal di Timur Tengah,
dengan tinggal di sebuah gua dan perkemahan sederhana mereka mempertahankan hidup
dengan sangat baik.  Jenis ini mampu berkomunikasi dan sudah menguasai beberapa kosa
kata, mampu membuat sebuah karya seni seperti lukisan, pakaian, dan lain sebagainya
.
Pola kehidupan Homo Cro magnon
Sudah mengenal cara hidup berburu, meramu, food gathering atau mengumpulkan
makanan untuk dijadikan persediaan. Manusia Cro magnon terbilang lebih maju dalam
teknologi disbanding Homo Neandethalensis. Manusia ini diketahui berdasarkan lukisan-
lukisan terkenal di gua Lascaux dan budaya Aurignacian yang berkembang di selatan
Prancis dan Jerman.

3.    Homo Heidelbergensis

Ciri-ciri :
1. Volume otak kira-kira 1100-1400 cc
2. Tinggi badan rata-rata 163,6 cm, perempuan : 157 cm, 51 kg dan laki-laki 175 cm, 62
kg
3. Beberapa specimen tulang tengkoraknya tebal
4. Tulang tengkoraknya berwarna cerah
5. Memiliki tulang tengkorak yang lebih tinggi dari pada Homo Erectus
6. Muka besar
7. Alis yang bertemu pada satu sisinya sebagian ukurannya besar
8. Secara umum, giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua
puncak. Lapisan email gigi tebal
9. Rahang tegak
10. Proporsi tubuhnya modern

9
Pola kehidupan Homo Neandethalensis
Makan makanan yang umum beberapa memakan daging, hidup di daerah Eropa, sebagian
wilayah timur (Asia Timur, Barat, dan Tengah) lingkungannya stepa yang dingin sampai
daerah Tundra.

C. Jenis-Jenis manusia Purba di Afrika


1. Ardipithecus Ramidus (Hidup sekitar 4.4 juta tahun yang lalu)
Fosil manusia purba ini ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian timur, oleh Yohannes
Haile Selassie di tahun 1994 dan sering dipanggil “Ardi”. Bagian tubuhnya yang tersisa
berupa tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki yang berjumlah 35 bagian.

Rekonstruksi Ardipithecus ramidus.  (Sumber: humanorigins.si.edu)


Saat itu, fosil Ardi berada di sekitar fosil hewan yang mengindikasikan bahwa mereka hidup
di hutan. Diketahui bahwa jenis manusia purba ini memiliki berat sekitar 50 kg, tinggi
sekitar 120 cm, pemakan buah-buahan, daun, serta mamalia kecil. Otot kakinya besar dan
volume otak sama dengan milik simpanse. Meski begitu, gigi seri dan taring Ardi lebih besar
dari kera. Diduga, ia juga pandai memanjat pohon dan mampu berjalan tegak, lho,
berbeda 'kan dengan kera yang jalannya bungkuk?

Manusia purba yang pertama ini adalah manusia yang hidup sekitar 4.4 juta tahun yang lalu.
Fosil ini ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian Timur. Yang menemukan adalah Yohannes
Haile Selassie. Fosil ini ditemukan di tumpukan fosil hewan, artinya mereka hidup dalam
sebuah hutan.

10
Menurut penelitian berat badan manusia purba jenis ini sekitar 50 kg dengan tinggi 120 cm.
makanan pokoknya adalah buah-buahan, daun, dan juga mamalia kecil. Sebenarnya bentuk
dari jenis ini tidak beda jauh dengan simpanse, terbukti dari otot kakinya yang terlihat besar
dan gigi taring nya juga lebih besar daripada kera.

2. Australopithecus Africanus (Hidup sekitar 3.3-2.1 juta tahun yang lalu)


Fosil mereka ditemukan pada tahun 1924 oleh anak-anak di daerah Taung, dekat
Vryburg, Afrika Selatan. Lalu kemudian diteliti oleh Prof. Raymond Dart dan diberi
nama Australopithecus Africanus, yang berarti “kera dari selatan Afrika”.

Rekonstruksi Australopithecus africanus (Sumber: humansorigin.si.edu)


Butuh 20 tahun bagi para peneliti untuk meyakinkan diri bahwa Australopithecus
Africanus ini masuk dalam kategori manusia. Hmm, kira-kira kenapa butuh waktu lama, ya?
Ternyata secara anatomi, mereka memiliki kombinasi fisik manusia dan fisik
kera. Lengannya panjang dan lekukan wajahnya kuat. Selain itu, bagian tulang panggul,
tulang paha, bahu, tangan, dan tulang kakinya mengindikasikan sering digunakan untuk
berjalan.
Jenis ini ditemukan pada tahun 1924 oleh anak-anak di daerah Taung Afrika Selatan. hidup
sekitar 3,3 sampai 2.1 juta tahun yang lalu. Lebih tepatnya manusia purba yang satu ini
disebut dengan kera dari Afrika Selatan. meskipun sangat mirip dengan kera, namun setelah
20 tahun penelitian jenis yang satu ini resmi masuk kedalam kategori manusia.
kenapa demikian? Karena secara anatomi jenis ini memiliki kombinasi fisik manusia dan fisik
kera. Dan yang paling meyakinkan adalah jenis ini memiliki bagian tulang panggul, tulang
paha, tangan, tulang kaki, bahu, yang mengidentifikasikan bahwa sering digunakan untuk
berjalan.

3. Homo Rhodesiensis (Hidup sekitar 400.000-125.000 tahun yang lalu)


Penambang bernama Tom Zwiglaar di tahun 1921 tidak sengaja menemuka
fosil Homo Rhodesiensis saat sedang mencari bijih besi di gua-gua di Rhodesia Utara
(sekarang Zambia), Afrika Timur.

11
Ciri fisiknya antara lain memiliki bagian punggung alis yang besar dan lebar, hidung besar,
kening menonjol, dan tonjolan di bagian belakang tengkorak. Selain itu, mereka juga sudah
berjalan tegak, sehingga disebut sebagai African Neanderthal.

 Rekonstruksi wajah Homo Rodhesiensis pada pameran di Perancis


(Sumber: gettyimages.com)

Diceritakan ketika penambang yang bernama Tom Zwiglaar tahun 1921 sedang mencari
bijih besi di sebuah gua ternyata tidak sengaja ia menemukan fosil Homo Rhodesiensis ini.
Ciri-ciri yang bisa di ingat diantaranya adalah memiliki bagian punggung alis yang besar dan
cukup lebar, hidungnya besar, kening menonjol, dan di bagian belakang tengkorak ada
tonjolan. Manusia purba di zaman ini sudah bisa berjalan dengan tegak dan menyerupai
manusia pada umumnya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pokok pembahasan diatas, manusia yang hidup pada zaman praaksara
(prasejarah) disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada
zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya
manusia purba karena adanya fosil dan artefak. jenis-jenis Manusia Purba tidak hanya
ditemukan di Indonesia. Terdapat juga banyak Manusia Purba yang ditemukan di luar
Indonesia. itu merupakan bahwa bukti adanya perkembangan Manusia Purba di seluruh
permkaan bumi ini.
B.  Saran
Mudah-mudahan dengan dibuatnya makalah ini, sebaiknya para pembaca dapat
mengerti tentang Jenis-jenis Manusia Purba di luar Indonesia. Karena dengan memahami
betul materi ini, dapat menambah wawasan tentang kehidupan manusia Purba pada zama
dahulu

13
Daftar Pustaka

https://en.wikipedia.org/wiki/Australopithecus_africanus
https://en.wikipedia.org/wiki/Peking_Man
http://nikmatul-sejarah-indonesia.blogspot.co.id/2014/04/3.html
http://garudakamu.blogspot.co.id/2012/06/jenis-manusia-purba-di-indonesia-dan.html
http://muhammadrisal10.blogspot.co.id/2013/10/penemuan-jenis-jenis-manusia-purba-di_26.html
http://tugasgalau.blogspot.co.id/2015/12/makalah-sejarah-tentang-manusia-purba.html
http://zikranet.blogspot.co.id/2013/09/rangkuman-manusia-purba-yang-ditemukan.html
http://kurniaindra30.blogspot.co.id/2011/01/manusia-purba-yang-ditemukan-di-luar.html
https://mydhayostya.blogspot.co.id/2014/05/tabel-manusia-purba-di-indonesia-dan-di.html

14

Anda mungkin juga menyukai