Anda di halaman 1dari 7

JENIS JENIS MANUSIA PURBA DI DUNIA

Ardipithecus Ramidus

Manusia purba yang pertama ini adalah manusia yang hidup sekitar 4.4 juta tahun yang lalu.
Fosil ini ditemukan di Ethiopia, Afrika bagian Timur. Yang menemukan adalah Yohannes Haile
Selassie. Fosil ini ditemukan di tumpukan fosil hewan, artinya mereka hidup dalam sebuah
hutan.
Menurut penelitian berat badan manusia purba jenis ini sekitar 50 kg dengan tinggi 120 cm.
makanan pokoknya adalah buah-buahan, daun, dan juga mamalia kecil. Sebenarnya bentuk dari
jenis ini tidak beda jauh dengan simpanse, terbukti dari otot kakinya yang terlihat besar dan gigi
taring nya juga lebih besar daripada kera. Bisa membayangkan kan?
Australopithecus Africanus

Jenis ini ditemukan pada tahun 1924 oleh anak-anak di daerah Taung Afrika Selatan. hidup
sekitar 3,3 sampai 2.1 juta tahun yang lalu. Lebih tepatnya manusia purba yang satu ini disebut
dengan kera dari Afrika Selatan. meskipun sangat mirip dengan kera, namun setelah 20 tahun
penelitian jenis yang satu ini resmi masuk kedalam kategori manusia.

kenapa demikian? Karena secara anatomi jenis ini memiliki kombinasi fisik manusia dan fisik
kera. Dan yang paling meyakinkan adalah jenis ini memiliki bagian tulang panggul, tulang paha,
tangan, tulang kaki, bahu, yang mengidentifikasikan bahwa sering digunakan untuk berjalan.
Sinanthropus Pekinensis

Jenis yang satu ini berbeda dengan teman yang lainnya. Sinanthropus lebih sering dinamai
sebagai manusia Peking Man. Berdasarkan giginya jenis ini dikelompokkan sebagai manusia
purba, volume otaknya diperkirakan 1.000 cm3 sampai 1.300 cm3, volume tersebut sama dengan
volume otak manusia di zaman sekarang ini.
ciri-ciri dari Sinanthripus Pekinensis adalah memiliki dahi yang kecil, tulang tengkorak tebal,
bagian alis matanya juga cukup tebal, dan rahang terlihat lebih besar tanpa adanya dagu.
Homo Rhodesiensis

Diceritakan ketika penambang yang bernama Tom Zwiglaar tahun 1921 sedang mencari bijih
besi di sebuah gua ternyata tidak sengaja ia menemukan fosil Homo Rhodesiensis ini. Ciri-ciri
yang bisa di ingat diantaranya adalah memiliki bagian punggung alis yang besar dan cukup lebar,
hidungnya besar, kening menonjol, dan di bagian belakang tengkorak ada tonjolan. Manusia
purba di zaman ini sudah bisa berjalan dengan tegak dan menyerupai manusia pada umumnya.
Homo Cro Magnon

Bisa dikatakan bahwa Homo Cro Magnon merupakan manusia tertua di Eropa. Fosilnya berhasil
ditemukan pada tahun 1868. Homo Cro Magnin hidup dengan cara berburu dan meramu
makanan, mengumpulkan berbagai macam buah-buahan dan akar-akaran, serta menikmati
hewan buruan.
Homo Cro Magnon memasuki daerah Eropa setelah mereka tinggal di Timur Tengah, dengan
tinggal di sebuah gua dan perkemahan sederhana mereka mempertahankan hidup dengan sangat
baik.  Jenis ini mampu berkomunikasi dan sudah menguasai beberapa kosa kata, mampu
membuat sebuah karya seni seperti lukisan, pakaian, dan lain sebagainya.
Meganthropus Palaeojavanicus

Fosil jenis Meganthropus berhasil ditemukan di sebuah daerah yang bernama Sangiran pada
tahun 1936. Penemu manusia purba ini adalah seorang arkeolog yang berasal dari Negara
Belanda. Ilmuwan mengatakan bahwa manusia purba jenis ini sudah hidup sekitar satu juta tahun
yang lalu.
Pembuktian mengenai fosil ini dengan cara menggunakan teknik peluruhan dengan karbon,
dengan demikian ilmuwan bisa memperkirakan mengenai usia dari fosil tersebut.
Adapun cirri-ciri dari jenis Meganthropus Palaeojavanicus ini diantaranya memiliki tulang pipi
yang cukup tebal, otot pada bagian rahang terlihat kuat, tidak memiliki dagu, memiliki postur
tubuh yang tegap, memiliki tonjolan yang bentuknya cukup tajam, tulang kening bentuknya
menonjol, dan mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan, cara hidup mereka juga dengan berkelompok.
Pitecanthropus Erectus

Kalau yang satu ini manusia purba nya berasal dari Indonesia, tepatnya sekitar satu juta tahun
yang lalu. Menurut cerita, di Indonesia pada zaman dahulu pernah mengalami bencana alam, dan
yang menemukan manusia pertama kali adalah Eungene Dubois yaitu ilmuwan dari Belanda.
Ciri-ciri yang bisa dilihat dari Pitecanthropus ini diantaranya adalah berjalan dengan badan
gerak, namun dengan struktur yang hampir sama dengan struktur kera. Otaknya kecil, tingkat
kecerdasannya hampir sama dengan hewan tapi instingnya lebih kuat.
Selain itu Pitecanthropus sangat suka mengumpulkan makanan, keprimitifan nya hampir sama
dengan kehidupan kera di era modern seperti sekarang ini, manusia ini sangat dielukan oleh para
kalangan materialis, tubuh tegak di kala itu termasuk makhluk hidup yang paling besar. Mereka
terlihat seperti kera akan tetapi tidak kera.
Pitecanthopus Soloensis

Jenis manusia purba yang satu ini juga berasal dari Indonesia, tepatnya di daerah Ngandong,
Solo, Jawa Tengah.
Ciri-ciri dari Pitecanthopus Soloensis ini adalah pada area tengkorak terdapat tonjolan kening
tebal, memiliki hidung yang cukup lebar dan tulang pipi yang kokok dan terkesan menonjol,
memiliki tinggi sekitar 165 sampai 180 an, merupakan pemakan tumbuhan dan daging, rahang
bawahnya cukup kuat, tulang pipinya cukup tebal, tulang belakangnya menonjol, perawakannya
tegap dan memiliki otot yang besar.
Sekilas wajah dari manusia purba jenis ini seperti kera, akan tetapi lebih besar dan lebih kuat.
Perawakan yang hitam membuat manusia purba asal solo ini terlihat eksotis, nama Soloensis
juga diambil dari ia ditemukan yaitu daerah Solo.
Pitecanthropus Mojokertensis

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Mojokerto. Penemuan fosil
manusia purba di mojokerto ini merupakan penemuan terbesar di abad ini. Namun sebelum fosil
ditemukan dengan lengkap, beberapa fosil mau tak mau jadi rusak karena proses penggalian,
akhirnya detail dari fosil ini tak bisa diteliti dengan sempurna.
Tetapi, meskipun demikian, manusia purba yang satu ini termasuk manusia purba yang dibahas
di wawasan sekolah.
Secara umum, Pitecanthropus Mojokertensis memiliki cirri-ciri fisik yang tidak cukup berbeda
dengan manusia di zaman modern. Meskipun tidak bisa diulas satu-persatu mengenai cirri-
cirinya, tetapi bisa diperkirakan bahwa manusia purba yang satu ini merupakan manusia purba
yang unik.
Homo Floresiensis

Seperti namanya, manusia purba yang satu ini ditemukan di daerah Flores, Indonesia. pada
zaman manusia Purba Homo Floresiensis ditemukan manusia memiliki suatu kesatuan didalam
hal bertindak dan menjadi makhluk yang mampu berekonomi. Pada penemuan manusia purba
yang satu ini, mereka sudah memiliki kesadaran bahwa di sekitar nya terdapat orang-orang yang
hidup, hal inilah yang memicu timbulnya kesamaan ras di dunia.
Penemu manusia purba Homo Floresis ini berasal dari Belanda, ia tak menemukan temuannya
dengan namanya sendiri, akan tetapi memakai nama tempat dimana ia menemukan fosil tersebut.
Manusia purba Homo Floresis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Memiliki wajah yang berbentuk besar dan memiliki hidung yang lebar
2. Memiliki bentuk mulut yang menonjol dibandingkan dengan hidungnya
3. Memiliki bentuk dahi yang menonjol pula, tetapi tidak semua memiliki dahi menonjol
4. Fisiknya sudah cukup berbeda dari kera bahkan telah menyerupai bentuk fisik manusia di
zaman sekarang
5. Tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 130 cm, tetapi ada pula yang tinggi nya mencapai 210
cm
6. Berat badannya sekitar 30 sampai 150 kg
7. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun yang lalu.
Homo Wajakensis

Banyak manusia purba yang ditemukan dan diberi nama sesuai dengan nama tempat asalnya
ditemukan. Nama Homo Wajakenis juga didapatkan dari Wajak. Beberapa cendiakawan telah
melakukan penelitian mengenai pengaruh susunan geografis di Indonesia dan juga iklim maupun
keadaan alamnya.
Hal ini memungkinkan bahwa kondisi manusia purba di zaman dulu hampir sama bentuknya dan
yang membedakan hanyalah cara mereka untuk berkomunikasi.
Manusia Purba yang ditemukan di daerah Tulungagung Jawa Timur ini merupakan penemuan
yang cukup penting dan mengukir sejarah. Karena melalui penemuan ini suatu kepingan puzzle
yang telah hilang berhasil bertemu lagi dan membuktikan bahwa terdapat hubungan antara
manusia dengan kera. Penemuan ini mampu menghubungkan kembali puzzle yang telah hilang
tersebut.
Pernyataan ini hampir sama dengan teori yang dinyatakan oleh Darwin mengenai asal-usul
manusia. Hal ini juga menyebabkan beberapa peneliti masih berusaha untuk mencari kesamaan
antara manusia dengan kera.
Homo Soloensis

Memiliki ciri-ciri berbadan tegap, berhidung besar, dan mulutnya menonjol adalah ciri-ciri
utama dari manusia purba jenis homo Soloensis ini. Meskipun para peneliti tidak memiliki
catatan sebanyak catatan ketika meneliti manusia purba yang lain, keberadaan manusia purba
jenis ini masih bisa diendus dengan cukup jelas.
Kita perlu tahu bahwa sungai Bengawan Solo adalah jantung dari kehidupan primitis di zaman
dulu.
Disana, juga terdapat berbagai penemuan yang mampu mengindikasikan suatu kecenderungan
manusia purba itu sangat dekat hubungannya dengan air. Air ternyata memiliki keuntungan yang
cukup banyak pada kehidupan di zaman purba, dan penemuan Homo Soloes adalah bukti
nyatanya.
Pitecanthropus Robustus
Nah, manusia purba jenis ini adalah manusia purba yang suka makan tumbuhan, terbukti dari
bentuk rahangnya yang cukup besar dan kuat. Fungsi utama dari rahang besar yang dimiliki
Pitecanthropus Robustus adalah untuk mengunyah makanan seperti tumbuhan agar bisa lebih
gampang dan cepat.
Ciri lain dari manusia purba jenis ini adalah kapasitas mulut yang cukup besar, membuktikan
akan kapasitas dari dirinya.
Jika pada jenis homo sebelumnya hidupnya tergantung dengan keberadaan sungai, homo yang
satu ini sudah tidak terlalu bergantung dengan sungai. Pitecanthropus Robustus membuat sebuah
tempat tinggal yang cukup nyaman meskipun tidak dekat dengan sungai.
Pitecanthropus Dubuis

Sebenarnya peneliti masih sedikit meragukan jenis manusia purba yang satu ini, karena fosil nya
ditemukan pada daerah Sangiran namun struktur dari tengkorak dan tulang nya tidak mutlak atau
tidak lengkap.
Para peneliti asal Belanda menganggap penemuan tersebut sangatlah penting meskipun orang
Indonesia menganggap penemuan tersebut merupakan hal yang memaksa dan juga penjajahan
hak. Seperti hal nya penjajahan, warga Negara Indonesia juga dipaksa untuk menjadi tenaga
penggali penemuan fosil tersebut.
Beberapa warga Indonesia turut menjadi korban yang jatuh di lokasi penggalian. Dengan
pengorbanan yang cukup memilukan tersebut, para Arkeolog Belanda berhasil membawa suatu
propaganda berupa penemuan fosil dari manusia purba jenis ini.
Mengenai kerja rodi yang diperintahkan para Arkeolog Belanda untuk menemukan fosil ini
terdapat lapisan tanah di daerah tersebut, yaitu lapisan Jetis, lapisan Trinil, dan lapisan
Ngandong.
Dengan tempat hidup yang sedemikian  rupa jenis manusia purba yang satu ini memiliki ciri
khusus yaitu fisik badan nya yang kuat dan tegap, cara hidupnya berkelompok dan menetap di
sebuah tempat.
Homo Sapiens
Seiring berkembangnya zaman, manusia purba semakin mengalami peningkatan. Hal ini terbukti
dari manusia purba jenis Homo Sapiens ini, mereka adalah manusia purba yang memiliki otak
cerdas, postur tubuhnya tidak jauh beda dengan manusia zaman sekarang, dan sudah pandai
dalam berkomunikasi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut terdapat beberapa ciri dari
manusia purba yang bisa kita pelajari!
1. Memiliki volume otak yang cukup cerdas yaitu 1000 cc sampai 1200 cc
2. Otak tengkuk sudah mengalami penyusutan sehingga tidak terlihat menonjol lagi
3. Tinggi badan nya sekitar 130 sampai 210 cm
4. Gigi nya sudah tidak terlalu besar seperti manusia purba di abad sebelumnya
5. Berjalan dengan tegak dan bisa berdiri
6. Dagu dan tulang bagian rahangnya tidak terlalu kuat
7. Wajah tidak lagi menonjol ke depan
Manusia purba jenis ini sudah cukup berbeda dibandingkan dengan manusia purba pada abad
sebelumnya, mereka sudah memakai akalnya, dan sudah tidak suka lagi berburu hewan liar, tidak
lagi senang mengumpulkan makanan dalam jumlah yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai