Anda di halaman 1dari 5

Nama : Edelweis Salwa Putri

No. Absen : 07
Kelas : X MIPA 2

1. Apa yang dimaksud dengan zaman Paleolitikum?


2. Sebutkan dan Jelaskan ciri- ciri zaman Paleolitikum!
3. Mengapa zaman Paleolitikum menjadi awal kebudayaan masyarakat Praaksara!
4. sebutkan dan jelaskan fungsi dari alat- alat yang ditemukan pada zaman Paleolitikum!
5. Pada zaman Paleolitikum jenis manusia apakah yang hidup pada masa ini ? Jelaskan!

JAWABAN
1. Paleolitikum adalah zaman batu tua. Zaman yang memiliki ciri khas berupa
perkembangan alat-alat batu. Zaman ini mencakup sekitar 95%
masa prasejarah teknologi manusia. Zaman ini dimulai dari penggunaan alat batu
pertama oleh hominin sekitar 3,3 juta tahun yang lalu hingga
akhir Pleistosen sekitar 11.650 tahun yang lalu. Zaman Paleolitikum digantikan
oleh Mesolitikum, walaupun masa transisinya berbeda-beda di setiap wilayah.
2. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

 Hidup berpindah-pindah atau nomaden, sebab manusianya belum memiliki


tempat tinggal yang tetap. Pada waktu itu, tempat tinggal mereka yaitu padang
rumput, goa, dan yang deket sama sumber air (sungai, laut, pantai, dll).
Kenapa mereka mencari tempat tinggal yang dekat dengan sumber air? Sebab
airnya dapat digunakan sebagai sumber air minum, makanan, sekaligus
sebagai sarana transportasi menuju tempat lainnya.
 Berkelompok kecil dengan tujuan untuk memudahkan pergerakan dalam hal
mencari makan.
 Bergantung dengan alam sekitar.
 Menggunakan peralatan yang sederhana. Alat tersebut masih bertekstur kasar,
contohnya kapak genggam yang berfungsi untuk memotong, menggali dan
menguliti binatang.
 Menggunakan bahasa yang sederhana.

3. Zaman ini mencakup sekitar 95% masa prasejarah teknologi manusia. Zaman ini


dimulai dari penggunaan alat batu pertama oleh hominin sekitar 3,3 juta tahun
yang lalu hingga akhir Pleistosen sekitar 11.650 tahun yang lalu. Zaman
Paleolitikum digantikan oleh Mesolitikum, walaupun masa transisinya berbeda-
beda di setiap wilayah.
Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von
Koenigswald) dan Ngandong. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau
berpindah-randah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Pekerjaan kaum
perempuan adalah mengumpulkan dedaunan, ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Sedangkan, tugas kaum laki-laki adalah memburu binatang.
Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan batu seperti flakes (alat
penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak genggam/alat
penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.
4. 1) Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasa disebut
"chopper" (alat penetak / pemotong)
2) Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai
senjata
3) Serpihan yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat
digunakan untuk mengupas makanan.
4) Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa Fungsi dari alat ini adalah untuk
mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah.
5) Flakes (alat penyerpih) berfungsi untuk menupas dan menguliti
5. Beberapa jenis manusia di zaman Paleolitikum adalah :
1. Pithecanthropus
Manusia kera berjalan tegak, atau jenis yang sering ditemukan ialah pithecanthropus
erectus, penemuannya sebagai Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum merupakan yang
paling umum ada dalam sejarah manusia prasejarah. Manusia purba jenis ini merupakan
temuan dari salah seorang penjelajah dan tentara belanda Eugene Dubois pada tahun 1891
di daerha Trinil Jawa Tengah. Fosilnya terkubur dalam lapisan Pleistosen lapisan bawah
dan tengah. Berdasarkan temuan Femur atau tulang pahanya, bentuk dan ukurannya jelas
seperti milik manusia dan menunjukkan bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya.
Volume otaknya mencapai 900cc sedangkan kera hanya 600cc. Bukan hanya di
Indonesia, fosil ini juga ditemukan di beberapa tempat lain seperti di Asia disebut
Pithecanthropus Pekinensis, di Afirka dikenal dengan Australopithecus Africanus, dan di
eropa barat dan tengah dikenal sebagai Piltdown dan Heidelberg.

Bedasarkan temuan beberapa fosil, dapat disimpulkan ciri – ciri Pithecanthropus adalah
sebagai berikut:

 Mempunyai Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm


 Memiliki Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
 Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap megantropus
 Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
 Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
 Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
 Bentuk hidung tebal
 Bagian belakang kepala menonjol
Selain Pithecanthropus erectus, terdapat pula beberapa spesies lain yang ditemukan yakni:

 Pithecanthropus Mojokertoensis

Jenis manusia prasejarah ini, ditemukan pada tahun 1936 oleh Weidenreich di desa Jetis,
sekitaran Mojokerto. Fosilnya dinamakan Pithecanthropus robustus. Namun pada
penyebutan lainnya disebut Pithecanthropus mojokertoensis.
 Pithecanthropus Soloensis
G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934
mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di
Ngandong , Blora adalah fosil Pithecanthropus soloensis artinya manusia kera dari Solo,
kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakanhidup pada
900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan,
dan Tiongkok.

 Pithecanthropus Robustus
Merupakan jenis pithecanthropus dengan rahang besar yang ditemukan oleh Weidenreich
dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di situs purbakala Sangiran Sragen ,Jawa tengah.
Berdasarkan temuan dan jenis – jenis di atas, bahwa dapat disimpulkan pithecanthropus
merupakan jenis manusia prasejarah pendukung zaman paleolitikum dikarenakan
kebudayaannya yang condong ke berburu dan mengumpulkan makanan, hal ini didukung
dengan ciri fisik dan alat bantu kehidupannya.

2. Homo
Manusia jenis ini merupakan cikal bakal manusia modern yang saat ini hidup di bumi dan
Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum. Terdapat beberapa jenis, dan
perkembangannya disebut dengan manusia cerdas (Homo Sapiens), jenis manusia
prasejarah ini memiliki beberapa hal yang membedakan dengan jenis pithecanthropus,
dan dari tingkatannya juga lebih baik daripada jenis tersebut (Pithecanthropus erectus),
sehingga bisa dibilang bahwa Homo sebanding dengan manusia biasa. Dalam
pembahasan kali ini terdapat beberapa jenis Homo yang ada dan mendukung kebudayaan
paleolitikum, antara lain.

 Homo Soloensis
Homo Soloensis berarti manusia dari solo. Fosilnya ditemukan pada abad 19 oleh Ter
Haar dan Oppernorth di daerah Ngandong Bengawan Solo. Fosil ini sangat berkaitan
dengan warga asli Australia saat ini (aborigin). Penemuaanya berupa tengkorak dan
diidentifikasi bukan lagi kera namun sudah menjadi manusia.

Ciri Homo Soloensis:

 Memiliki Volume Otak 1000-1200cc


 Tinggi Badan 130-210 cm
 Kening tidak menonjol
 Berdiri dan berjalan tegak
 Tulang rahang tidak terlalu kuat
 Homo Wajakensis
Sesuai namanya, bahwa manusia jenis ini ditemukan di wajak. Wajak adalah daerah dekat
Tulungagung Jawa Timur, tempat ditemukannya fosil ini. Dr. Eugene Dubois merupakan
penemu fosil ini, dan diberi nama Homo Wajakensis, dari jenisnya bisa dibilang sudah
masuk kategori homo sapiens.

 Homo Sapiens
Dari segala jenis manusia prasejarah yang ditemukan, bisa dibilang jenis ini yang paling
berkembang baik dan mendukung kebudayaan yang baru, bukan lagi kebudayaan
paleolitikum, meski masih mendukung kebudayaan ini juga. Homo sapiens merupakan
nama yang memiliki arti tersendiri, yang berarti manusia cerdas, menurut penelitian jenis
ini merupakan jenis kelanjutan dari Homo Wajakensis, namun memiliki kebudayaan yang
lebih tinggi dibanding manusia lainnya. Ciri – ciri :

 Volume otaknya 1000cc – 1200cc


 Tinggi badan 130 – 210 cm
 Kening tidak menonjol ke depan
 Berdiri tegak dan berjalan tegak
 Tulang rahang tidak terlalu kuat
 Otot pada tengkuk mengalami penyusutan
Dari hasil penelitian yang dilakukan sepanjang kali Bengawan Solo, para ahli
menyimpulkan pada masa ini manusia jenis ini masih hidup mengandalkan berburu dan
mengumpulkan makanan (food gathering), dikarenakan bengawan solo merupakan sungai
sehingga banyak vegetasi dan hewan yang hidup dan tumbuh subur di daerah ini, dari
hasil penggalian yang di dapatkan berupa peralatan kehidupan manusia zaman
paleolitikum ini, kemungkinan ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini dengan cara
berburu dan mengumpulkan makanan. Homo sendiri sering di sangkut pautkan dengan
manusia, sebab mereka memiliki banyak kemiripan, terlepas dari ke pintaran dan
kecerdasannya.

3. Meganthropus
Dari jenis manusia lainnya, bisa dibilang ini merupakan jenis manusia yang paling awal
dari zaman paleolitikum, dikarenakan kehidupannya yang masih primitif dan bertubuh
berbeda dari manusia maupun manusia kera. Meganthropus yang ditemukan merupakan
jenis Meganthropus palaeojavanicus, yang memiliki arti manusia besar dari jawa.
Penemuan yang mengindikasikan nama ini didasarkan atas temuan rahang atas dan bawah
yang lebih besar dan kuat daripada Pithecanthropus erectus, yang ditemukan oleh Von
Koenigswald pada 1936 di daerah Sangiran, pada 1941. Berdasarkan penelitian, makanan
dari manusia prasejarah ini ialah tumbuh – tumbuhan, tanpa proses pemasakan. Hal ini
dikemukakan karena giginya yang kuat dan besar, jenis manusia ini hidup pada waktu 1-2
juta tahun yang lalu. Sehingga bisa disebut manusia purba yang terkuat, terbesar, dan
tertua di pulau Jawa.

Ada beberapa yang dapat disimpulkan mengenai manusia pendukung zaman paleolitikum
ini, bahwa dari beberapa jenis penemuan yang ada dan sudah diidentifikasi,
mengindikasikan pada beberapa fakta berikut.
1. Dari semua jenis manusia, mereka memiliki ciri fisik yang berbeda – beda, namun
memiliki kehidupan yang hampir bersamaan yakni hidup dari berburu dan
mengumpulkan makanan.
2. Hidup berpindah – pindah karena keadaan alam / makanan.
3. Terjadi cukup awal di masa prasejarah, yakni 600.000 tahun yang lalu atau lebih
awal.
4. Mereka hidup di daerah dengan sumber makanan yang cukup, misal bantaran
sungai.
5. Jenis manusia pendukung seperti Homo Wajakensis, Pithecanthropus erectus,
Homo Soloensis, dan Meganthropus.
6. Kehidupannya masih sederhana.
7. Alat peninggalan masih terbuat dari batu yang sederhana dan kasar untuk berburu.

Anda mungkin juga menyukai