Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEJARAH

JENIS – JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Nama : Cahya Suci Maharani


Kelas : VII.3
Nisn : 5515

SMP YPI TUNAS BANGSA PALEMBANG


JENIS – JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
1. MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
Pengertian
Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba tertua di Indonesia yang
memiliki ukuran tubuh sangat besar dari Pulau Jawa. Nama ini berasal daru susunan 4
kata,d diantaranya seperti Mega berarti besar, Anthropus berarti manusia, Paleo berarti
paling tua dan Javanicus berarti Jawa.
Ciri - ciri
 Tulang rahangnya kuat
 Tidak berdagu
 Memiliki ciri – ciri manusia dari bentuk rahangnya tetapi lebih mirip kera
 Badannya besar dan tegap
 Tulang pipi menonjol dan tebal
 Kening juga menonjol dan tebal, begitu juga belakang kepalanya
 Otot – ototnya kuat
 Merupakan pemakan tumbuhan sebagai makanan pokoknya
 Volume otaknya lebih kecil daripada manusia modern sehingga dianggap sebagai
manusia purba yang paling bodoh
 Tingginya sekitar 2,5 meter
 Cara berjalannya mirip orang utan yaitu agak membungkuk dengan tangan
menyangga tubuh
 Ukuran panjang tangannya melebihi panjang kakinya.
Pola Kehidupannya
Manusia purba berjenis Meganthropus Palejavanicus hidup dengan cara yang
masih pimitif. Kebanyakan dari mereka adalah pemakan tumbuh – tumbuhan sehingga
kerap memakan bahan makanan yang tersedia di alam, dengan cara mengumpulkan
makanan atau food gathering. Makanan utamanya berasal dari tumbuhan dan buah –
buahan. Mereka hidup di zaman batu tua sebagai manusia pendukung zaman
palaeolitiku dan belum memiliki tempat tinggal tetap sehingga bergaya hidup nomaden
dan berkelompok.
Apabila cadangan makanan di satu tempat sudah habis, maka mereka berpindah
ke tempat yang baru lagi dimana masih banyak persediaan makanan, karena belum
mengenal teknik bercocok tanam. Selain itu cara hidup Meganthropus Paleojavanicus
yakni nomaden sebab dapat dipengaruhi oleh pergantian musim. Dimusim kemarau,
mereka akan berpindah tempat untuk mencari sumber air yang lebih baik dan
memadai,dan  juga disebabkan oleh umbi – umbian yang mulai berkurang sebab sumber
air yang kurang.
Secara umumnya mereka berlindung di gua dengan berkelompok dan hanya tahu
cara makan serta mencari makanan sebagai insting yang mendasar dari makhluk hidup.
Dengan sederhananya peralatan yang digunakan dalam cara mereka mempertahankan
kelangsungan hidup yang dapat dilihat dari jenis artefak yang ditemukan seperti kapak
genggam dan perimbas. Dimana pada alat – alat ini masih sangat kasar sebab dibuat
dengan sangat sederhana, yakni dibuat dengan cara membenturkan batu yang satu dan
yang lainnya. Pecahan yang dihasilkan dari proses tersebut yang menyerupai kapak akan
digunakan sebagai alat untuk memotong dan mengambil makanan.
2. PITHECANTHROPUS ERECTUS
Pengertian
Pithecanthropus erectus adalah salah satu jenis manusia purba yang teridentifikasi
berdasarkan penemuan fosil (tulang yang membatu) di Indonesia. Jika dilihat dari bahasa
Yunani, Pithecantropus Erectus memiliki arti "manusia kera yang berjalan tegak".
Berdasarkan tulisan Hasnawati dalam buku Modul Sejarah Kelas X (2020:8),
Pithecanthropus erectus yang termasuk dalam kategori Homo erectus pernah hidup di
Indonesia berkisar pada satu hingga dua juta tahun yang lalu.

Ciri - ciri
 Volume otak yang dimiliki berkisar 750 sampai 900 cc
 Memiliki tinggi badan mulai 165-180 sentimeter
 Postur tubuhnya dideskripsikan tegap
 Alat kunyah berupa geraham dan rahang yang dimiliki kuat
 Hidungnya tebal Tonjolan
 di kening sangat terlihat dan meluas hingga dahi
 Bagian belakang kepala menonjol

Pola kehidupan

Sebagai salah satu manusia purba yang masih awal, Pithecanthropus Erectus
menjalani kehidupan secara nomaden atau bisa dikatakan berpindah-pindah dan tidak
menetap di satu wilayah dalam kurun waktu yang lama. Salah satu tempat tinggal mereka
sementara adalah gua-gua yang kita kenal sebagai abris sous roche. Selain itu, mereka
juga sering menetap lama di daerah-daerah yang dekat dengan sumber air. Selain karena
semua manusia membutuhkan air, ternyata hewan-hewan buruan mereka juga banyak
ditemukan di dekat sumber air.

Berburu hewan dan mengambil makanan dari alam adalah cara utama untuk
bertahan hidup. Oleh karena itulah banyak ditemukan peninggalan berupa kapak gengam,
alat penetak, batu penggiling, hingga kapak perimbas. Kehidupan pada zaman tersebut
belum mengenal tulisan dan kesenian sederhana. Manusia hanya mengenal mengolah
makanan dan mencari tempat berteduh. Oleh karena itu, periode hidup dari manusia
purba ini kerap disebut sebagai zaman pra aksara, atau zaman sebelum sejarah. Seiring
dengan berjalannya waktu, manusia purba ini mulai hidup menetap di suatu tempat dan
mulai mengenal cocok tanam serta peternakan sederhana. Kemajuan pesat ini disebabkan
oleh kapasitas otak Pithecanthropus Erectus yang cukup besar, sehingga daya kreasinya
juga tinggi.

3. PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
Pengertian
Pithecanthropus mojokertensis yakni manusia kera yang berasal dari Mojokerto. Menurut
istilah Pithecanthropus mojokertensis secara etimologis berasal dari bahasa Latin,
yakni phithecos yang berarti kera, anthropus yaitu manusia, mojokertensis artinya tempat
ditemukannya fosil manusia purba tersebut yang pernah mendiami kawasan Mojokerto
yang fosilnya ditemukan didaerah Mojokerto, Jawa Timur. Hasil dari Penemuan fosil ini
yakni oleh Gustav Heinrich Ralph Von Koenigswald padtahun 1936 sampai dengan
1941.

Ciri – ciri

 Berdiri tegak
 Memiliki tinggi badan diantara 165 sampai 180 cm\
 Bagian muka tidak menonjol ke depan, sedangkan di bagian dahi menjorok
kebelakang
 Dibagian kening menonjol
 Tidak memiliki dagu
 Kapasitas volume otak berkisar 750 sampai 1. 300 cc
 Otot bagian tengkuk kecil
 Memiliki gigi pengunyah (geraham) kuat dan telah memakan segalanya
 Memiliki rahang yang kuat
 Memiliki tulang ubun terngkorak yang tebal dan berbentuk menonjol keatas
 Hidup secara berkelompok
 Bentuk fisik tubuh atau badan kekar dan tegap
 Bentuk hidung yang lebar
 Bagian tulang pipi menonjol

Pola kehidupan

Manusia purba pithecanthropus mojokertensis dahulunya menempati didaerah


mojokerto. Pemberian nama tersebut dikarenakan pada mulanya fosil manusia purba
tersebut ditemukan di mojokerto yang dijadikan nama ilmiah. Manusia purba yang
termasuk genus pithecanthropus ini perawakan tubuhnya seperti kera, dari bentuk fisik
yang paling mencolok yaitu bentuk hidung yang melebar yang mirip dengan hidung kera.

Cara hidup pithecanthropus mojjokertensis pada saat itu diperkirakan dengan cara
mengumpulkan makanan yang ditemuinya karena mereka hidup dengan berpindah-
pindah lokasi atau tidak menetap. Dengan sistem nomaden (tidak menetap disuatu
wilayah) mereka dapat memperoleh makanan dengan adanya bahan yang disediakan oleh
alam. Mencari makanan dengan berpindah tempat maka akan lebih cepat menemukan apa
yang mereka cari. Namun, apabila bahan makanan dari alam sukar didapat mereka
mencari makanan dengan cara berburu hewan yang mereka jumpai atau menangkap ikan
disungai.

Dalam hal ini disebabkan Pithecanthropus mojjokertensis belum mengerti cara


bagaimana memasak, maka pada akhirnya mereka memakan hewan buruan yang masih
mentah. Kemudian hampir kebanyakan dari mereka mencari makanan dikawasan
disepanjang lembah dan disekitar hantaran sungai. Dalam berburu mereka membuat
alat/hasil budaya seperti kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, kapak penetak,
kapak perimbas dan alat-alat tulang. Kegunaan alat tersebut untuk berburu, menguliti
hewan buruan dan lain-lainnya. Kemudian pada Manusia purba Pithecanthropus
mojookertensis mereka lebih gemar hidup berkelompok dengan satu pemimpin.
Pemimpin yang mempunyai usia lebih tua dan berjenis kelamin laki-laki, bertugas untuk
mengarahkan dan mencari makan dan lokasi tinggal berikutnya. Kelompok ini terdiri dari
4-15 individu yang saling berdampingan.
GAMBAR

MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS

Anda mungkin juga menyukai