Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KONSEP DASAR

DAN
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
MODUL 1

DISUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.

Nama Tutor  : Dr.Suryati M.Pd


Mata Kuliah  : Pembelajaran Terpadu

PROGRAM S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa mempelajari segala peristiwa yang terjadi disekitarnya atau
yang dialami sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik). Akan tetapi, ketika memasuki bangku sekolah dasar,
mereka disuguhi berbagai ilmu dan mata pelajaran yang terpisah satu sama lain sehingga mereka terkadang
mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya.
Kesulitan dalam pembelajaran yang memisahkan penyajian mata pelajaran, karena hanya akan memberikan
pengalaman belajar yang bersifat artifal atau pengalaman belajar yang dibuat-buat. Sedangkan, pengalaman
belajar yang menunjukan kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata pelajaran akan
memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna (meaningful learning).
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Dengan pembelajaran terpadu diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai, dan menggunakan informasi yang ada disekitarnya secara lebih
bermakna.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu?
3. Apa landasan yang mendasari lahirnya pembelajaran terpadu?
4.Apa fungsi dan prinsip pembelajaran terpadu?
5.Apa manfaat yang terdapat dalam pembelajaran terpadu?
6.Apa sajakah beragam model pembelajaran terpadu?
C.    TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian pembelajaran terpadu.
2. Untuk mendefenisikan karakteristik dari pembelajaran terpadu.
3. Untuk mengetahui landasan yang mendasari lahirnya pembelajaran terpadu.
4. Mengetahui fungsi dan prinsip pembelajaran terpadu.
5. Mengetahui manfaat pembelajaran terpadu.
6. Mengetahui beragam model pembelajaran terpadu.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Terdapat dua istilah secara teoritis yang memiliki hubungan saling terkait dan ketergantungan, yaitu integrated
curriculum (kurikulum terpadu) dan integrated learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalah kurikulum
yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan isi, keterampilan dan sikap (Wolfinger, 1994:133).
Rasional pemaduan itu antara lain disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Kebanyakan masalah dan pengalaman (termasuk pengalaman belajar) bersifat interdisipliner,
sehingga untuk memahami, mempelajari dan memecahkan diperlukan multi-skill.
2.Adanya tuntunan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam memecahkan masalah.
3. Memudahkan anak membuat hubungan antarskemata dan transfer pemahaman antarkonteks.
4.Demi efisiensi.
5.Adanya tuntunan keterlibatan anak yang tinggi dalam proses pembelajaran.
           Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
Fokus  perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditentukan siswa saat berusaha memahami isi
pembelajran sesuai dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan
hal tersebut, maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
1.Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata
di sekeliling serta dalm rentang kemampuan dan perkembangan anak.
2.Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara serempak (simultan).
3.Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda, dengan harapan
siswa akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Menurut teori Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan menekankan juga pentingnya
program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan perkembangan anak. Pembelajaran terpadu ini lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU

Karakteristik yang terdapat pada pembelajaran terpadu, antara lain:


1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa (student centered).  Peran guru lebih banyak sebagai fasilitator yaitu
memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2.Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct exsperiences).
3.Dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan siswa.
4.Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mta pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5.Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel),  sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar suatu pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya.
6.Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa.
Kelebihan pembelajaran terpadu adalah:
1. Pengalam dan kegiatan belajar akan selalu bersifat relevan dengan tingkat perkembangan siswa.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4.  Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan keterampilan berpikir siswa.
5.  Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dengan
lingkungannya.
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhaap
gagasan orang lain.

Kendala atau kekurangan pembelajaran terpadu adalah:


1.Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam kurikulum sekolah dasar tahun 2004 masih terpisah-pisah ke
dalam mata pelajaran yang ada.
2.Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk mencapai
kompetensi dasar secara optimal.
3.Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu ini secara utuh, bahkan ada kecendrungan
yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaan yaitu sifat konservatif guru.

C. LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU

Landasan-landasan dalam pembelajaran terpadu disekolah dasar, meliputi:

1.      Landasan Filosofis
Pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu, bahkan landasan filsafat ini menjadi landasan
utama yang melandasi aspek-aspek lainnya. Secara filosofis, terdapat tiga aliran yang sangat mempengaruhi
pembelajaran terpadu, yaitu:
a. Aliran Progresivisme, beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali ditekankan pada: (a)
pembentukan kreativitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c) suasana yang alamiah (natural), dan (d) memperhatikan
pengalaman siswa. Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis,1993).
b. Aliran Kontruktivisme,  melihat pengalaman langsung siwa (direct exsperiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.
c. Aliran Humanisme,  melihat dari segi: (a) keunikannya/kekhasannya, (b) potensinya, dan (c) motivasi yang dimilikinya.
2.      Landasan Psikologis
Terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi/teori belajar. Pandangan-pandangan
psikologis yang melandasi pembelajaran terpadu, antara lain:
a. Pada dasarnya masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri.
b. Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mencari pola dan hubungan antara gagasan-gagasan
yang ada.
c.Pada dasarnya siswa adalah seorang individu dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya dan mempunyai
kesempatan untuk berkembang.
d. Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan anak melihat dirinya dan sekitarnya secara utuh (holistik).
3.  Landasan Praktis
Berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi dalam proses pembelajaran saat ini, sehingga
harus mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu. Landasan praktis yang melandasi pembelajaran
terpadu diantaranya adalah:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi yang harus dimuat dalam kurikulum.
b.Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain, padahal seharusnya saling terkait.
c. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini cenderung bersifat lintas mata pelajaran (interdisipliner)
sehingga diperlukan usaha kolaboratif antara berbagai mata pelajaran untuk memecahkannya.
d.      Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik dapat dipersempit dengan pembelajaran yang dirancang secara
terpadu sehingga siswa akan mampuberpikir teoritis dan pada saat yang sama mampu berpikir praktis.
4.      Landasan IPTEK
Diperlukan dalam pengembangan pembelajaran terpadu sebagai upaya menyelaraskan materi pembelajaran terpadu
dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam dunia IPTEK. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.    PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU
Dalam proses penggalian tema-tema perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.Tema   hendaknya   tidak   terlalu   luas,   namun   dengan   mudah   dapat digunakan untuk memadukan mata pelajara
n
2.Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan    bekal bagi siswa untuk belajar 
selanjutnya.
3.Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
4.Tema  yang  dikembangkan  harus  mampu  menunjukkan  sebagian  besar minat siswa.
5.Tema  yang  dipilih  hendaknya  mempertimbangkan  peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu 
belajar.
6.Tema yang dipilih   hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat.
7.Tema  yang  dipilih  hendaknya  juga  mempertimbangkan  ketersediaan sumber belajar.
                                       Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu, prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
1.Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang mendominasi aktivitas dalam proses
pembelajaran.
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama
kelompok.
3.Guru perlu bersikap okomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan
pembelajaran.
Dalam proses penilaian pembelajaran terpadu, prinsip yang harus diperhatikan antara lain:
1. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan penilaian diri (self evaluation) disamping bentuk penilaian lainnya.
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan
pencapaian tujuan atau kompetensi yang telah disepakati.

E.     MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU


Beberapa manfaat yang dapat dipetik dengan pelaksanaan pembelajaran terpadu, antara lain:
1. Dengan  menggabungkan berbagai  mata  pelajaran  akan  terjadi penghematan karena tumpang-tindih materi
dapat dikurangi bahkan dihilangkan;
2. Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana
atau alat.
3. Meningkatkan  taraf  kecakapan  berpikir siswa.
4. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali terjadi.
5. Memberikan penerapan-penerapan dunia nyata.
6. Pemaduan pembelajaran antarmata pelajaran diharapkan penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat
7.Pengalaman belajar antarmata pelajaran sangat positif untuk
membentuk     pendekatan  menyeluruh  pembelajaran  terhadap  pengembangan  ilmu pengetahuan.
8.  Motivasi belajar dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam pembelajaran
antarmata pelajaran.
9.Membantu menciptakan  struktur kognitif atau pengetahuan awal  siswa.
10. Terjadi kerja sama yang lebih meningkat antara para guru, para siswa, guru-siswa dan siswa-orang/narasumber lain;
belajar menjadi lebih menyenangkan; belajar dalam situasi yang lebih nyata dan dalam konteks yang lebih bermakna.

Kegitatan Belajar 2
 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
1. Berbagai model pembelajaran terpadu
Menurut Robin Forgarty (1991), dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik unit dan tematisnya terdapat
sepuluh cara atau model pembelajaran terpadu, yaitu:
1.  Model Penggalan (Fragmented)
Ciri pemanduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran. Model ini mempunyai kelebihan yaitu siswa mampu
menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang
tertentu. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah menyelesaikan seluruh runtutan atau materi
pelajaran yang pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik, konsep, pemahaman satu
kajian, keterampilan dan nilai.
2.  Model Keterhubungan (Connected)
Butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Kelebihan dari model connected
adalah adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas
dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki
dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
3.  Model Sarang (Nested)
Pemaduan berbagai bentuk penguasaankonsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Kelebihan model
ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran,
memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu
dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
4.Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Pemanduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Kelebihannya yaitu dengan menyusun
kembali urutan topik, bagian dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas  kurikulum daripada hanya mengikuti urutan
yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna.
5.  Model Bagian (Shared)
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan
memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
6.Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Tema dapat mengikat kegiatan belajar baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Kelebihan
pendekatan jaring laba-laba dalam mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai bentuk seleksi tema yang
menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang
didasarkan pada minat siswa.
7.  Model Galur (Threaded)
Model pemanduan bentuk keterampilan. Kelebihan model ini antara lain: konsep berputar berputar sekitar
metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif, materi untuk tiap mata pelajaran yang tetap murni, dan
siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era
globalisasi.
8.  Model Keterpaduan (Integrated)
Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
Kelebihan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari
mata pelajaran. Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang ideal
untuk hari terpadu (integrated day)  secara eksternal.
9.  Model Celupan (Immersed)
Membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dihubungkan dengan
medan pemakainya. Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda
maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dengan siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat
menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
10.  Model Jaringan (Networked)
Model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntunan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi maupun
konteks yang berbeda-beda. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau
dua mata pelajaran secara dalam dan sempit sasarannya.
2. Model Pembelajaran Terpadi di Sekolah Dasar
Dari model-model pembelajaran yang dikemukakan oleh Robin Fogarty dan Jacobs tidak semuanya tepat diterapkan di
Sekolah Dasar di Indonesia. Menurut hasil  pengkajian Tim Pengembang PGSD (1997), terdapat tiga model pembelajaran
terpadu yang paling cocok atau tepat untuk diterapkan di Sekolah Dasar di Indonesia, yaitu:
1. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model jaring laba-laba (Webbed) adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.
Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan
memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapkan
aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c.  Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
d. Memberi kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terikat.

Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut:


a.Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial
dalam perencanaan kurikulum.
c.Guru dapat menjaga misi kurikulum.
d.Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep,
keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari
dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu bidang studi.

Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:


a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti
halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
b.  Konsep-konsep   kunci   dikembangkan   siswa   secara   terus-menerus sehingga terjadi internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,  mengkonseptualisasi,
memperbaiki,  dan  mengasimilasi  ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide- ide
tersebut dalam memecahkan masalah.
Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:
a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat
secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
c.Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam
suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang  lebih global dengan
mata  pelajaran lain.

3.Model Keterpaduan (Integrated)


Menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata
pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih  di dalam beberapa mata pelajaran.
Kekuatan  model integrated:
1)   Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran.
2)   Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan
keahlian.
3)    Mampu membangun motivasi.
Kelemahan  model keterpaduan antara lain:
1)   Model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
2)    Menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat di
prioritaskan.
3)   Menghendaki tim antar mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan.

BAB  III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu: berpusat pada anak (student centered),
proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta pemisah antar bidang studi tidak terlihat
jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses
pembelajaran.
Jadi, pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual
maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan mengemukakan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna, dan otentik.
Kurikulum terpadu merupakan undang-undang/peraturan yang telah ditetapkan sedangkan pembelajaran terpadu
merupakan pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilakukan atau dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi.
Terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu yang telah dikemukakan oleh Robin Forgarty dan Jacobs, akan tetapi
hanya ada tiga model pembelajaran yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar di Indonesia yaitu: Model Jaring Laba-laba
(Webbed), Model Keterhubungan (Connected), dan Model Keterpaduan (Intergrated).
Setiap model pembelajaran memiliki diri khusus masing-masing yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi, sebagai pendidik sebaiknya memiliki kemampuan dalam menentukan pembelajaran yang sesuai dan dapat
dipahami oleh peserta didik.

B.     SARAN

Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya
guru di SD diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan
mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya proses belajar mengajar di kelas yang
lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai