Manusia purba jenis ini hidup pada plestosen awal, tengah, dan mungkin
juga akhir (Soejono & Leirissa, 2010:78). Fosil-fosil nya banyak ditemukan
di daerah Perning, Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, serta
Ngandong. Hidup dari manusia ini diperkirakan di sekitar lembah atau
kaki gunung dekat perairan darat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah
ini diperkirakan merupakan kawasan padang rumput dengan pohon yang
jarang.
2. Mukanya mempunyai tonjolan kening tebal dan tulang pipi yang kuat
3. Mukanya menonjol ke depan, oleh karena itu diperlukan otot tengkuk yang
kuat untuk mengimbanginya
Pithecantropus Soloensis:
Pithecanthropus soloensis adalah salah satu manusia purba yang
keberadaannya diketahui dengan sejumlah fosilnya yang berhasil
ditemukan di pesisir sungai Bengawan Solo. Pertama kali yang berhasil
menemukan Pithecanthropus soloensis adalah G. H. R Von Koenigswald,
Oppenoorth dan juga Ter Haar di wilayah Ngandong Kabupaten Blora
(Jawa Tengah) sekitar 1931 hingga 1934.Dan telah diketahui bahwa
manusia purba ini sudah hidup sejak dari zaman purba berkisar 900.000
tahun lalu.
Ciri Ciri Pithecantropus Soloensis:
Pada masa yang sama, mereka hidup dengan bahasa yang berbeda dengan
bahasa saat ini. Dapat dikatakan bahwa mereka berbicara memakai bahasa
isyarat.