Anisya Fitrianti F1231181012 Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia
Meganthropus
• Pithecanthropus
• Homo Sapiens A. Meganthropus Paleojavanicus
Ditemukan sekitar tahun 1936
di kawasan Sangiran, yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, bernama Van Koenigswald. Berikut adalah ciri ciri Meganthropus palaeojavanicus : • a. Memiliki perawakan yang tegap, • b. Memiliki tulang pipi yang tebal, • c. Tidak memiliki dagu, • d. Memiliki otot rahang yang kuat, • e. Memiliki tonjolan belakang yang tajam, • f. Memiliki tulang kening yang menonjol, • g. Memakan tumbuh-tumbuhan, dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah. B. Pithecanthropus • Pithecanthropus (manusia kera) merupakan jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan. Mojokerto, Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pithecanthropus hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di tempat terbuka dan hidup berkelompok 1. Pithecanthropus Mojokertensis (Manusia Kera Dari Mojokerto • Diperkirakan hidup 2,5 - 1,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensisi ditemukan oleh Von koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada lapisan pleistosen bawah.
• Jenis manusia purba ini memiliki
ciri ciri seperti : • hidung lebar, • tulang pipi kuat, • tubuhnya tinggi, • hidupnya masih dari mengumpulkan makanan (foodgathering). 2. Pithecanthropus Erectus (Manusia Kera Berjalan Tegak) • Ditemukan pada tahun 1890, oleh Eugène Dubois di Trinil, lembah di Bengawan Solo. Berdasarkan lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diduga fosil tersebut berusia 1-2 juta tahun. • Ciri-ciri manusia purba jenis Pithecanthropus erectus adalah berbadan tegap dengan tulang pengunyah yang kuat. Selain itu, tinggi badannya berkisar antara 165 hingga 170 cm dengan berat badan sekitar 100 kilogram.. 3. Pithecanthropus Soloensis (Manusia Kera Dari Solo
• Fosil Pithecanthropus Soloeinsis ditemukan
sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth, Van Koenigswald, dan Ter Haar • Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis: • - Memiliki tulang belakang menonjol • - Rahang bawah besar dan kuat • - Hidung lebar • - Tulang pipi kuat serta menonjol • - Pemakan segala • - Tidak memiliki dagu • - Volume otak 750 cc-1350 cc • - Tonjolan kening tebal • - Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap. C. Homo Sapiens • Homo Sapiens berarti manusia cerdas . Jadi, manusia purba ini merupakan jenis manusia purba yang paling maju bila dibandingkan dengan jenis temuan yang lain. Ciri ciri jenis manusia ini adalah : • a. Berjalan tegak, • b. Tinggi badan sekira 173 cm, • c. Volume otaknya lebih dari 1.650 cc, • d. Alatnya dari batu dan tulang, • e. Muka datar dan akar hidung lebar, • f. Mulut menonjol sedikit. 1. Homo Soloensis
• Fosil Homo soloensis sendiri ditemukan
oleh von Koeningswald dan Weidenrich pada tahun 1931-1934 di lembah Bengawan Solo. • Diperkirakan manusia purba jenis ini hidup antara 25.000 hingga 40.000 tahun lalu. Ciri-cirinya adalah tinggi badannya berkisar antara 130-210 cm. Otak mereka lebih berkembang dibandingkan Meganthropus maupun Pithecanthropus. Otot kunyah, gigi, serta rahang mereka telah menyusut. Tonjolan pada kening pun mulai berkurang dan mereka memiliki dagu. 2. Homo Wajakensis • Fosil Homo wajakensis merupakan fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia. Fosil tersebut ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda BD van Rietschoten. Van Rietschoten menemukannya pada tahun 1888-1889 di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur. • Di tahun berikutnya, Eugène Dubois menemukan fosil kedua di tempat yang sama. Manusia purba jenis ini sudah mulai menggunakan alat-alat dari batu dan tulang. Mereka juga sudah memasak makanan sendiri sebelum dikonsumsi. 3. Homo Floresiensis • Temuan fosil manusia purba terbaru adalah Homo floresiensis yang ditemukan di Gua Liang Bua, Flores, pada tahun 2003. Fosil yang ditemukan berupa kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita beserta beberapa kerangka lainnya. • Homo floresiensis memiliki tinggi sekitar 100 cm. Lengannya panjang dengan kapasitas kepala 380 cc, menyerupai simpanse. Tulangnya rapuh dan wajahnya cenderung datar, tidak menonjol. Para ilmuwan berasumsi bahwa ukuran tubuh mereka yang cebol dikarenakan mereka terkurung di Pulau Flores selama ribuan tahun, sehingga keturunan mereka semakin lama semakin kecil.