Disusunoleh :
Kelompok 3 Kelas X-2
Muhammad Fazri Ramdani
Hilda Afianthi Nur Fadillah
Reyzi Tri Nazwa Sabrilah
Devita Aulia Putri
Ilyas Iskandar
Aji Pangestu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah "Manusia Purba"
Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………………………………………
……..
Daftar Isi
………………………………………………………………………………………
………………..
Manusia purba Indonesia pada masa pra-aksara hidup di sekitar sungai dan
lembah-lembah subur, misalnya di Lembah Bengawan Solo dan di Lembah Sungai
Brantas. Kedua tempat tersebut merupakan lingkungan tempat tinggal (situs)
manusia purba Indonesia. Oleh karena, dari tempat inilah terpenuhinya segala
kebutuhan pangan mereka. Hal ini dibuktikan dengan adanya tumpukan-
tumpukan kerang di daerah sekitar sungai. Sungai pada masa purba diperkirakan
sangat luas tidak seperti sekarang ini.
Sungai maupun lembah merupakan tempat hidup manusia purba zaman dahulu.
Lahan sekitar sungai biasanya menyediakan berbagai macam benda yang
dibutuhkan oleh manusia purba. Maka dari itu sekarang ini kita tidak perlu heran
kalau di sekitar sungai-sungai terdapat perumahan. Karena sungai memiliki
peranan penting bagi kehidupan. Beberapa jenis manusia purba yang terdapat di
Indonesia adalah sebagai berikut.
A. Megantrhopus Paleojavanicus
Jenis manusia ini dianggap sebagai manusia tertua yang hidup di Jawa kira-kira 2
juta sampai 1 juta tahun silam. Makanan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan.
Fosil tulang rahang bawah manusia purba jenis ini ditemukan oleh Ralph von
Koenigswald pada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.
Sekarang di tempat tersebut dibangun Museum Purbakala Sangiran.
B. Pithecanthropus Erectus
Manusia jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890-1892 di Desa Trinil,
dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuan tengkoraknya, jenis manusia ini
bertubuh agak kecil dan memiliki kemampuan pikir masih rendah. Volume otak
kepalanya masih 900cc, sedangkan volume otak manusia modern adalah lebih
dari 1000cc, dan jenis kera yang tertinggi 600cc. Diperkirakan jenis manusia ini
hidup kira-kira 1 juta hingga 600.000 tahun silam.
C. Pithecanthropus Mojokertensis
Jenis manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Lembah
Sungai Brantas. Manusia ini dianggap generasi lebih muda dibandingkan dengan
jenis manusia pertama. Jenis manusia purba ini masih mirip kera sehingga
disebut pithe. Nama manusia purba tersebut adalah Pithecanthropus
Mojokertensis. Penamaan ini berdasarkan penemuannya yang berada di daerah
Mojokerto. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut.
Berbadan tegak
Tidak memiliki dagu
Bentuk kening menonjol
Tinggi badan 165-180 cm dengan volume otak 750-1300cc
Tulang rahang dan geraham cukup kuat
D. Pithecanthropus Robustus
Pitechanthropus robustus fosilnya ditemukan oleh Wiedenreich dan Koenigswald
di Trinil (Ngawi, Jatim) pada 1939. Ciri-ciri biologisnya hampir sama dengan
Pithecathropus Mojokertensis, bahkan Koenigswald menganggapnya masih dari
jenis yang sama.